Kincir angin poros horisontal
1. Kincir Angin Savonius
Kincir angin Savonius adalah salah satu jenis kincir angin dengan axis vertikal yang mampu mengubah energi angin horizontal menjadienergi
kinetik rotasi. Kincir ini dikembangkan oleh insinyur asal Finlandia Sigurd Johannes Savonius pada tahun 1922. Kincir angin Savonius dapat dilihat
pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Kincir Angin Savonius Sumber: http:cleangreenenergyzone.com, 12 Maret 2015
2. Kincir Angin Darrieus
Kincir angin Darrieus merupakan suatu sistem konversi energi angin yang digolongkan dalam jenis kincir angin berporos tegak. Turbin angin ini
pertama kali ditemukan oleh GJM Darrieus tahun 1920. Keuntungan dari turbin jenis Darrieus adalah tidak memerlukan mekanisme orientasi pada
arah angin tidak perlu mendeteksi arah angin yang paling tinggi
kecepatannya seperti pada kincir angin propeller. Kincir angin Darrieus memiliki ukuran dan efisiensi yang berbeda. Kincir angin Darrieus dapat
dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.4 Kincir Angin Darrieus Sumber: http:1.bp.blogspot.com, diakses 12 Maret 2015
Kincir angin poros vertikal memiliki beberpaa dari kelebihan diantaranya adalah:
a. Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di
tempat-tempat yang memiliki geseran angin perbedaan antara laju dan arah angin antara dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfir
bumi. Di sejumlah lokasi geseran angin, setiap sepuluh meter ke atas, kecepatan angin meningkat sebesar 20.
b. Kincir ini tidak harus diubah posisinya jika arah angin berubah.
c. Kincir ini bisa diletakkan lebih dekat ke tanah, membuat pemeliharaan
bagian-bagiannya yang bergerak jadi lebih mudah. Selain memiliki kelebihan, kincir angin poros vertikal juga memiliki
kekurangan diantaranya: a.
Kebanyakan kincir ini memproduksi energi hanya 50 dari efisiensi kincir angin poros horisontal karena drag tambahan yang dimilikinya saat
kincir berputar. b.
Kebanyakan kincir ini mempunyai torsi awal yang rendah, dan membutuhkan energi untuk mulai berputar.
c. Sebuah kincir angin poros vertikal yang menggunakan kabel untuk
menyanggahnya memberi tekanan pada bantalan dasar karena semua berat rotor dibebankan pada bantalan. Kabel yang dikaitkan ke puncak bantalan
meningkatkan daya dorong ke bawah saat angin bertiup.