3 dicapai berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah dengan kegiatan sebagai
berikut: Menyusun program kegiatan
Perumusan tujuan yang akan dicapai Menentukan sasaran dari kegiatan
Menentukan rangkaian kegiatan termasuk di dalamnya pelatihan administrasi, keuangan, organisasi dan pemberian bantuan peralatan.
Menentukan indikator keberhasilan kegiatan input, proses dan output Monitoring dan evaluasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara umum kosep dasar dari Unit Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Peternakan UPJA Peternakan adalah sebagai perorangan atau kelompok yang usahanya
menyewakan alat dan mesin peternakan dengan tujuan mendapatkan penghasilan dan keuntungan Ditjen Bina Sarana Pertanian, 2002. Adapun status UPJA Peternakan
adalah sebagai lembaga ekonomi pedesaan di luar usahatani yang melaksanakan upaya optimalisasi pemanfaatan Alsin peternakan melalui pelayanan jasa Alsin peternakan
guna mendapatkan keuntungan usaha yang dikelola berdasarkan skala ekonomi, berorientasi pasar serta didukung oleh SDM yang bekerja secara profesional.
Adapun hasil penelitian dan implementasi program Alsin yang dilakukan di dua kelompok peternak sapi perah, yaitu Kelompok Mekar Asih – KPSBU Lembang dan
Kelompok Harapan Jaya – KSU Tandangsari Sumedang adalah sebagai berikut:
1. Tahapan Identifikasi Kebutuhan
Pada tahap ini aktivitas kegiatan difokuskan pada identifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan Alsin dalam rangka peningkatan produktivitas ternak.
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengenal lebih jauh mengenai keinginan, potensi, hambatan, dan peluang yang terdapat di kedua kelompok. Hasil identifikasi kebutuhan
Alsin dari kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Identifikasi Kebutuhan Alsin pada Kelompok Mekar Asih da
n Harapan Jaya
Identifikasi Kebutuhan
Alsin
Kelompok Mekar Asih Kelompok Harapan Jaya
Permasalahan 1. Sering terjadinya gejala sub
klinis mastitis 2. Menurunnya tingkat Total Solid
TS karena masalah hijauan 3. Ember yang digunakan untuk
pemerahan adalah ember plastik alasannya karena ember tersebut
murah dan tidak mudah rusak 1. Tingginya Total Plate Count
jumlah bakteri, yaitu di atas 1 jutacc dan rendahnya TS, yaitu
kisaran 11,3 – 11,9 sehingga harga susu rendah
2. Kurangnya air dan hijauan saat musim kemarau
Potensi 1. Adanya kerjasama antara
kelompok dengan pihak 1. Akses jalan baik
2. Memiliki gedung pertemuan
4
Identifikasi Kebutuhan
Alsin
Kelompok Mekar Asih Kelompok Harapan Jaya
kehutanan untuk mengelola lahan
2. Terdapatnya potensi hijauan, seperti kaliandra, yang dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak
kelompok
Kebutuhan Alsin
Kebutuhan Alsin yang menjadi skala prioritas kelompok adalah:
1. Alat untuk mencegah mastitis 2. Alat pembenihan dan
penanaman kaliandra jenis bunga putih sebagai pakan
alternatif
3. Penggunaan ember perah yang terbuat dari aluminium atau
stainlessteel. Kebutuhan Alsin yang menjadi
skala prioritas kelompok dan sesuai dengan program KSU
Tandangsari adalah Milkcan.
2. Tahapan Rencana Tindak
Berdasarkan hasil informasi yang diperoleh pada tahap identifikasi dan pihak KPSBU, tahapan ini dititikberatkan pada penyusunan UPJA yang disesuaikan dengan
kondisi kelompok. Berdasarkan hasil musyawarah dan kesepakatan kelompok, maka disusun hal-hal sebagai berikut:
a. Kesepakatan Kelompok pada Alsin melalui sistem perguliran
Kelompok Mekar Asih memerlukan sprayer dan ember aluminium atau stainlessteel dengan sistem perguliran
Kelompok Harapan Jaya memerlukan milkcan. b. Model dan sistem UPJA Kelompok yang dibangun
Kelompok Mekar Asih membentuk model UPJA sebagai berikut:
Subsistem Pembinaan dan
Pengendalian Koperasi
Subsistem Pengguna Jasa
Alsinnak Anggota Kelompok
Subsistem Penyedia Alsinnak
ember perah dan sprayer
Unit Pelayanan Jasa Alsin
UPJA Kelompok
InstitusiPerorangan Inisiator dan
Fasilitator INFAS 3
4 5
6 7
8 9
10 2
1
Ilustrasi 1. Model UPJA di Kelompok Mekar Asih
5
Kelompok Harapan Jaya membentuk model UPJA sebagai berikut:
Subsistem Perbaikan
Alsinnak
Subsistem Pembinaan dan
Pengendalian Koperasi
Subsistem Pengguna Jasa
Alsinnak Anggota Kelompok
Subsistem Penyedia Alsinnak
milkcan impor Unit Pelayanan
Jasa Alsin UPJA Kelompok
InstitusiPerorangan Inisiator dan
Fasilitator INFAS 3
4 5
6
7
8
9
10 2
1
Ilustrasi 2. Model UPJA di Kelompok Harapan Jaya 3.
Tahapan Implementasi Program
Tahapan ini merupakan tahapan pelaksanaan ujicoba model UPJA kelompok yang dimediasi oleh bantuan program Alsin kepada kelompok dari Dinas Peternakan
Jawa Barat. Bantuan Alsin ini hanya sebagai stimulan atau modal awal kelompok yang diharapkan modal ini dapat berkembang sehingga setiap anggota bisa memperoleh
Alsin sesuai dengan yang disepakati melalui sistem perguliran. Adapun uraian dari pelaksanaan program UPJA kelompok adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Mekanisme dan Implementasi Program UPJA Kelompok Implementasi
UPJA
Kelompok Mekar Asih Kelompok Harapan Jaya
a. Bantuan Peralatan
Bantuan diberikan dalam bentuk alat yang diperlukan,
seperti sprayer untuk pengendalian mastitis
sebanyak 20 buah dan ember perah aluminium sebanyak 12
buah yang dibuat oleh industri kecil aluminium dari Kopo-
Bandung.
Bantuan peralatan milkcan sebanyak 8 buah yang diberikan secara hibah
dibeli dari GKSI Jawa Barat
b. Sistem Perguliran
Disepakati bahwa beban yang diberikan kepada anggota
terhadap kedua barang tersebut sebesar Rp 200.000
yang dibayar dengan cara memotong pembayaran susu
Skenario yang disepakati adalah sistem tanggung renteng, yaitu dengan
menggunakan cadangan keuangan kelompok dalam rangka perguliran dana
diperoleh dari bonus TPC, pemotongan tabungan dari setoran susu sore, dan
6
Implementasi UPJA
Kelompok Mekar Asih Kelompok Harapan Jaya
Rp 40.000bulan per anggota pemotongan dari Tabungan Hari Raya
Rp 100.000orang. Adapun perkiraan pemenuhan kebutuhan milkcan untuk
seluruh anggota dilakukan dengan scenario, sebagai berikut:
September 2005. Bonus TPC
Kelompok sebesar Rp 2.160.896 dan pemotongan tabungan setoran susu
sore sebesar Rp 800.000, sehingga total dana yang diperoleh Rp
2.960.896. Jumlah dana tersebut dapat dibelikan milkcan sebanyak 8 buah.
Oktober 2005. Pemotongan tabungan
hari raya sebesar Rp 100.000anggota dikalikan dengan 25 orang sehingga
dana yang dapat dikumpulkan sebanyak Rp 2.500.000 ditambah
dengan pemotongan tabungan sore hari sebesar Rp 800.000. Sehingga
total dana yang diperoleh Rp 3.300.000 atau setara dengan 9 buah
milkcan.
Nopember 2005. Dana dari bonus
TPC sebesar Rp 2.100.000 ditambah dengan pemotongan tabungan sore
hari sebesar Rp 800.000 sehingga total dana yang diperoleh Rp 2.900.000.
Kemudian ketua kelompok memberikan pinjaman dana kepada
anggota sebesar Rp 2.000.000 dan kasbon dari tabungan hari raya sebesar
Rp 1.000.000, maka total dana yang terkumpul sebesar Rp 5.900.000 atau
setara dengan 16 milkcan.
Desember 2005. Dana dari bonus
TPC sebesar Rp 1.450.000 dan pemotongan tabungan sore hari
sebesar Rp 800.000. Sehingga total dana yang diperoleh Rp 2.250.000
atau setara dengan 6 buah milkcan. Maka total milkcan yang dapat dibeli
oleh Kelompok Harapan Jaya dari bulan September sampai dengan
Desember 2005 sebanyak 47 buah.
c. Sistem
Modal bantuan berupa
Modal bantuan berupa peralatan
7
Implementasi UPJA
Kelompok Mekar Asih Kelompok Harapan Jaya
penguatan kelompok
peralatan diharapkan menjadi stimulan untuk
menggulirkannya sehingga pada akhirnya dapat dijadikan
modal kelompok. diharapkan menjadi stimulan untuk
menggulirkannya sehingga pada akhirnya dapat dijadikan modal
kelompok.
Partisipasi aktif seluruh anggota sangat diperlukan
guna membangun sistem transparansi kegiatan UPJA
Partisipasi aktif seluruh anggota sangat diperlukan guna membangun
sistem transparansi kegiatan UPJA
d. Penyuluhan
Penyuluhan penggunaan peralatan ember perah
aluminium dan sprayer dilakukan oleh Tim Fakultas
Peternakan UNPAD
Penyuluhan penggunaan peralatan milkcan dan kebersihannya dilakukan
oleh Tim Fakultas Peternakan UNPAD
Penyuluhan penyusunan administrasi untuk sistem
perguliran dilakukan oleh Tim Fakultas Peternakan UNPAD
Penyuluhan penyusunan administrasi untuk sistem perguliran dilakukan
oleh Tim Fakultas Peternakan UNPAD
4. Tahapan Evaluasi Program