1
I. PENDAHULUAN
Fisika bukan saja berperan penting dalam pembangunan sains dan teknologi, tapi juga membawa dampak pada masyarakat. Fisika mengajarkan kita berpikir secara ilmiah,
bertindak seirama dengan perilaku alam. Semakin banyak konsep fisika diterapkan dalam masyarakat, semakin tinggi pengetahuan-dasar umum masyarakat tersebut. Apabila
kreativitas masyarakat dikembangkan lewat pola-pola ilmiah maka hasilnya akan lebih efektif, efesien, dan lebih bermanfaat bagi orang banyak. Kreativitas masyarakat yang
dikembangkan lewat pola-pola ilmiah bergantung pada proses pengajaran sains semenjak di tingkat sekolah menengah, khususnya ilmu fisika.
Hasil pengamatan di sekolah menengah menunjukkan fisika merupakan pelajaran yang kurang disukai oleh siswa. Jika ditanyakan kepada siswa sekolah menengah di
Indonesia tentang pelajaran apa yang dianggap paling sulit, umumnya sebagian besar menjawab fisika.
Salah satu faktor yang menyebabkan fisika menjadi pelajaran yang dianggap sulit dipahami adalah karena dalam pelajaran fisika sangat banyak hal abstrak yang harus
dipahami, banyak rumus yang harus dikenal dan lain-lain. Selain itu ada banyak faktor lain berpengaruh seperti kualitas pengajar, fasilitas sekolah, kreatifitas serta sasaran yang
ditetapkan dalam pengajaran ilmu fisika itu sendiri. Umumnya, pengajaran fisika di Indonesia khususnya di SMA terlalu berbau
Matematika. Jadi siswa hanya dituntut untuk menghitung, tanpa perlu pengertian terhadap konsep fisika. Murid lebih senang belajar rumus-rumus cepat dalam penyelesaian masalah
hitungan fisika dibandingkan mengetahui konsep dasarnya secara komprehensip. Umumnya pengajar fisika di sekolah lebih sering membahas teori dari buku
pegangan yang digunakan, kemudian memberikan rumus-rumusnya lalu memberikan contoh soal. Akibatnya ilmu fisika tereduksi menjadi bacaan dan siswa hanya dapat
membayangkan. Sebenarnya, jika fenomena fisis yang sedang dibahas telah pernah dialami oleh siswa mungkin siswa akan dapat merekonstruksinya kembali menjadi pemahaman
yang lebih baik. Jika tidak demikian, materi dalam ilmu fisika yang ingin disampaikan tidak mengenai sasaran.
Dalam prakteknya masih terdengar ada materi pelajaran yang tidak disajikan secara optimal oleh para guru. Ini disebabkan guru yang bersangkutan kurang menguasai dengan
baik materi pelajaran yang diajarkan. Ada pula karena sebagian guru dibebani jam mengajar terlalu banyak sehingga proses pembelajaran di kelas berjalan tidak optimal oleh
2 rasa jenuh dan lelah yang dialami guru. Sebagai akibatnya mereka tidak memiliki cukup
waktu untuk mempersiapkan materi pelajaran yang akan diajarkan dan tidak sempat mengoreksi pekerjaan siswa. Akibatnya, materi pelajaran yang di sampaikan di kelas tidak
terencana dengan baik atau asal jadi saja. Disamping itu, ilmu fisika terus berkembang dan aplikasi ilmu fisika makin banyak sehingga dituntut kreativitas guru untuk mengikuti
perkembangan tersebut. Berkaitan dengan analisis situasi tersebut perlu diadakan suatu kegiatan untuk
membantu guru fisika memperdalam materi pelajaran fisika. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan diadakan Workshop untuk membantu meningkatkan
pemahaman guru fisika SMA terhadap pelajaran fisika, khususnya fisika modern. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan wawasan tentang tentang aplikasi dari
konsep fisika modern kepada guru fisika SMA yang berlokasi di sekitar Jatinangor. Melalui kegiatan ini diharapkan pemahaman guru tentang fisika modern menjadi lebih
baik. Dengan peningkatan pemahaman guru fisika SMA terhadap materi pelajaran fisika modern maka diharapkan proses pembelajaran fisika, khususnya dalam penyampaian
materi Fisika Modern menjadi lebih baik. Hal ini dipercaya akan berdampak positif terhadap siswa yang diajarkan.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ilmu Fisika