Prosedur Pembayaran Atas Transaksi Barang Dan Jasa Pada Unit Bisnis Finance Center Area-00 PT. Telekomunikasi Indonesia TBK

(1)

1 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menuntut Indonesia sebagai negara yang berkembang untuk ikut serta dalam melakukan pembangunan. Dengan adanya pembangunan-pembangunan itu mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi diberbagai sektor, terutama di sektor dunia bisnis. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis dijaman global ini menuntut semua perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Agar tujuan tersebut tercapai, maka diperlukan suatu manajemen yang dapat mengatur segala sesuatau yang berkaitan dengan kegiatan atau transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.. Hal ini menuntut manajemen untuk melakukan pengelolaan usaha menjadi lebih baik lagi. Oleh karenanya ,manajemen harus terus mengikuti perkembangan usaha secara menyeluruh untuk lebih menyempurnakan kegiatan usahanya. Dalam mengelola kegiatan usahanya, selain keterampilan diperlukan pula data data yang up to date sebagai penunjang informasi dari hasil kegiatan usaha perusahaan. Informasi-informasi yang diperlukan pihak manajemen diantaranya berupa data keuangan, yang selanjutnya akan diolah dan dibuat hasil pengolahannya dalam bentuk laporan.


(2)

Sehubungan penelitian ini dilaksanakan pada PT Telkom (Persero) Tbk yang merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. TELKOM (yang selanjutnya disebut juga Perseroan atau Perusahaan) menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data & internet dan network serta interkoneksi. Melihat dari segi interprestasi serta produk yang dihasilkan, serta pelayanan terhadap seluruh lapisan masyarakat seluruh negeri, maka untuk menunjang aktivitas-aktivitas maupun transaksi-transaksi yang dilakukan didalam maupun diluar lingkungan PT.TELKOM hendaknya manajemen memiliki sistem yang dapat menunjang efektifitas, produktivitas dan efisiensi. Sistem manajemen tersebut antara lain; perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) serta pengawasan

(controlling), khususnya penerapan prinsip dan fungsi pembelanjaan secara efektif dan efisien dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan yang optimal. Dengan demikian maka perusahaan dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya tepat pada waktunya, dengan kata lain likuiditas perusahaan tersebut dapat terjaga.

Dengan adanya latar belakang yang telah terpaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk mendeskripsikan hal-hal tentang transaksi-transaksi yang terjadi di dalam perusahaan serta tata cara pelaksanaan transaksi


(3)

tersebut sampai akhirnya dalam hal proses pembayaran atas transaksi tersebut. Maka dari itu penulis tertarik mengambil judul :

“ Prosedur Pembayaran Atas Transaksi Barang dan Jasa Pada Unit Bisnis Finance Center Area-00 PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. “ 1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah :

1. Untuk mengetahui prosedur pembayaran atas transaksi barang dan jasa pada unit bisnis finance center area-00 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

2. Untuk mengetahui hambatan - hambatan pembayaran atas transaksi barang dan jasa pada unit bisnis finance center area-00 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

3. Untuk mengetahui solusi dari hambatan pembayaran atas transaksi barang dan jasa pada unit bisnis finance center area-00 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Adapun manfaat dari kerja praktek ini diantaranya adalah : 1. Kegunaan Bagi Penulis

a) Mendapatkan pengetahuan mengenai prosedur pembayaran atas transaksi barang dan jasa pada unit bisnis finance center area 00 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.


(4)

b) Penulis dapat menyalurkan ide dan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan untuk diaspirasikan di perusahaan.

c) Adanya disiplin waktu dan tanggung jawab dalam bekerja sehingga dapat melatih keterampilan bagi penulis dalam memasuki dunia kerja.

2. Kegunaan Bagi Perusahaan

a) Semoga hasil laporan ini dapat bermanfaat sebagai masukan dalam melakukan prosedur pembayaran.

b) Dapat membantu meringankan pekerjaan staff dan disesuaikan dengan tingkat kinerja agar beban pekerjaan di perusahaan menjadi lebih ringan.

c) Adanya ide-ide dan saran yang dapat menjadi objektif secara umum mengenai perusahaan sehingga dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas, kinerja dan citra perusahaan di mata masyarakat.

3. Bagi Institusi

a) Ukuran untuk menilai kemampuan dan kinerja mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang sudah dianjurkan diperkuliahan serta dapat menjalin hubungan dengan perusahaan tempat mahasiswa kerja praktek.

b) Memperoleh masukan guna mengembangkan kurikulum yang sesuai atau sepadan dengan lapangan pekerjaan.


(5)

a) Diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi dan referensi mengenai prosedur pembayaran atas transaksi barang dan jasa perusahaan.

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kerja praktek di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Yang berlokasi di Jalan Japati No. 1 Bandung.

Adapun pelaksanaan kerja praktek yang berlangsung selama kurang lebih 1 bulan, terhitung sejak tanggal 1 Juli sampai dengan tanggal 30 Juli 2011. Dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Kerja Praktek dilaksanakan setiap hari senin-jumat.

2. Pelaksanaan Kerja Praktek dimulai pada pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek Tahun Akademik

2011

NO URAIAN

JULI AGS SEP OKT NOV DES

1 Pengajuan KP 2 Melaksanakan

KP

3 Pengambilan Data

4 Bimbingan KP 5 Sidang KP


(6)

6

2.1 Sejarah Singkat PT. TELKOM

Sejarah TELKOM berawal pada tahun 1856, tepatnya tanggal 23 Oktober 1856, yaitu saatpengoperasian telegrap elektromagnetik pertamadi Indonesia yang menghubungkan antara Batavia (Jakarta) dengan Buitenzorg (Bogor) oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Selanjutnya pada tahun 1884, didirikanlah perusahaan swasta yang menyediakan layanan pos dan telegrap domestik dan kemudian layanan telegrap internasional. Layanan telepon mulai diperkenalkan tahun 1882 sampai dengan 1906, layanan telepon disediakan oleh perusahaan swasta. Pada 1906, Pemerintah Kolonial Belanda membentuk lembaga pemerintah untuk mengendalikan seluruh layanan pos dan telekomunikasi di Indonesia. Pada 1961, sebagian besar dari layanan ini dialihkan kepada perusahaan milik negara. Pada 1965, pemerintah memutuskan pemisahan layanan pos dan telekomunikasi ke dalam dua perusahaan milik negara, yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi. Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi dibagi menjadi dua perusahaan milik negara, yaitu Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang bergerak sebagai penyedia layanan telekomunikasi domestik dan internasional serta PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT. INTI) yang bergerak sebagai pembuat perangkat telekomunikasi. Pada


(7)

tahun 1980, bisnis telekomunikasi internasional diambil alih oleh PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat) yang baru saja dibentuk saat itu. Selanjutnya pada 1991, Perumtel mengalami perubahan status, yaitu menjadi perseroan terbatas milik negara dengan nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, atau TELKOM.

Sebelum tahun 1995, operasi bisnis TELKOM dibagi kedalam dua belas wilayah operasi, yang dikenal sebagai wilayah telekomunikasi atau witel. Setiap witel bertanggung jawab penuh terhadap seluruh aspek bisnis di wilayahnya masing-masing, mulai dari penyedia layanan telepon hingga manajemen dan keamanan properti. Pada tahun 1995,TELKOM merombak kedua belas witel menjadi tujuh divisi regional (Divisi I Sumatera; Divisi II Jakarta dan sekitarnya; Divisi IIIJawa Barat; Divisi IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta; Divisi V Jawa Timur; Divisi VI Kalimantan; dan Divisi VII Indonesia bagian Timur) serta satu Divisi Network. Di bawah sejumlah kesepakatan dengan mitra Kerja Sama Operasi (KSO), TELKOM menyepakati pengalihan hak untuk mengoperasikan lima dari tujuh divisi regional (Divisi Regional I. III. IV. VI dan VII) kepada konsorsium swasta.

Pada tanggal 14 Nopember 1995, Pemerintah melakukan penjualan saham TELKOM melalui penawaran saham perdana (Initial Public Offering) di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (keduanya telah melebur menjadi Bursa Efek Indonesia pada bulan Desember 2007). Saham TELKOM juga tercatat di NYSE dan LSE dalam bentuk American Depositary Shares (ADSs) dan ditawarkan pada publik di Bursa Efek Tokyo


(8)

dalam bentuk Public Offering Without Listing. TELKOM saat ini merupakan salah satu perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, dengan nilai kapitalisasi diperkirakan mencapai sekitar Rp.139.104 miliar per 31 Desember 2008. Pemerintah memiliki hak 52.47% dari keseluruhan saham TELKOM yang dikeluarkan dan beredar. Pemerintah juga memegang saham Dwiwarna TELKOM, yang memiliki hak suara khusus dan hak veto atas hal-hal tertentu. Kemudian pada tahun 1999, industri telekomunikasi mengalami perubahan signifikan. Undang-undang Telekomunikasi No.36 (Undang-Undang-undang Telekomunikasi) yang berlaku efektif pada bulan September 2000 merupakan pedoman yang mengatur reformasi industri telekomunikasi, termasuk liberalisasi industri, memfasilitasi masuknya pemain baru dan menumbuhkan persaingan usaha yang sehat. Reformasi yang dilakukan Pemerintah kemudian menghapus kepemilikan bersama TELKOM dan Indosat di sebagian besar perusahaan telekomunikasi di Indonesia.

Hal ini bertujuan untuk mendorong terciptanya iklim usaha yang kompetitif. Hasilnya, pada tahun 2001 TELKOM mengakuisisi 35,0% saham Indosat di Telkomsel yang menjadikan total saham TELKOM di Telkomsel menjadi sebesar 77,7%. sementara Indosat mengambil alih 22,5% saham TELKOM di Satelindo dan 37,7% saham TELKOM di Lintasarta. Pada tahun 2002, TELKOM menjual 12,7% sahamnyadi Telkomsel kepada Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (SingTel Mobile) sehingga kepemilikan saham TELKOM di Telkomsel berkurang menjadi


(9)

65,0%.Berdasarkan Undang-undang Telekomunikasi, pada tanggal 1 Agustus 2001, Pemerintah mengakhiri hak eksklusif TELKOM sebagai satu-satunya penyelenggara layanan telepon tidak bergerak di Indonesia dan Indosat sebagai satu-satunya penyelenggara layanan Sambungan Langsung Internasional (SLI).

Hak eksklusif TELKOM sebagai maupun sambungan langsung jarak jauh internasional akhirnya dihapuskan pada bulan Agustus 2002 dan Agustus 2003. Pada tanggal 7 Juni 2004, TELKOM mulai meluncurkan layanan sambungan langsung international tidak bergerak. Pada tahun 2005, TELKOM meluncurkan satelit TELKOM-2 untuk menggantikan seluruh layanan transmisi satelitnya yang telah dilayani oleh satelit TELKOM sebelumnya,yaitu Palapa B-4. Selain itu, untuk menjadi transmisi backbone TELKOM, satelit TELKOM-2 akan mendukung jaringan telekomunikasi nasional untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi di pedesaan dan multimedia. Oleh karenanya, TELKOM telah meluncurkan delapan satelit (termasuk Palapa-A1), yaitu Palapa-A2 (1997-1985), Palapa-B1(1983-1992), Palapa B2P (1987-1996), Palapa-B2R (1990-1999), Palapa-B4 (1992-2004), TELKOM-1 (1999-2008). Seluruh satelit ini telah menjadi bagian sejarah pertelekomunikasian Indonesia. Dunia ini terus berubah seiring dengan perubahan dan kemajuan peradaban manusia. Perubahan itu menyentuh hampir keseluruhan aspek kehidupan manusia.Beberapa waktu lalu Telkom mengadakan survey persepsi stakeholder (baik internal maupun external). Hasil survey tersebut menyatakan bahwa baik stakeholder internal


(10)

maupun external menginginkan adanya sebuah perubahan mendasar di tubuh Telkom. Berkenaan dengan hal itu Telkom melakukan perubahan mendasar dari sisi brand untuk meningkatkan citra perusahaan di mata seluruh stakeholder serta menetapkan perubahan portopolio bisnis yang baru yaitu TIME (Telecomunication, Information, Media & Edutainment),

memiliki positioning baru yaitu life confident, tagline baru yaitu the world is in your hand sebagai pengganti commited 2 u serta corpporate identity

baru yaitu life in touch. Telkom juga menetapkan hari jadinya yaitu tanggal 23 oktober.

Gambar 2.1 Logo Lama Gambar 2.2 Logo Baru Arti dari penulisan logo baru Telkom adalah sebagai berikut;

1. Expertise : Lingkaran merupakan simbol kelengkapan dari products services dalam TIME ((Telecomunication, Information, Media & Edutainment),

2. Empowering: Tangan yang meraih ke luar mencerminkan pertumbuhan dan exspansi ke luar.

3. Assured : Jemari mencerminkan kecermatan perhatian, serta kepercayaan dan hubungan erat,


(11)

4. Proggresive : kombinasi tangan dan lingkaran menjadi simbol matahari terbit, simbol perubahan dan awal yang baru,

5. Heart : Telapak tangan secara universal biasa diartikan untuk menceritakan kehidupan seseorang sebagai simbol pencapaian dan untuk menggapai masa depan.

Visi, Misi, dan Tujuan PT. Telkom (Persero) Tbk a. Visi PT. Telkom (Persero) Tbk antara lain;

Menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di regional.

b. Misi PT. Telkom (Persero) Tbk antara lain;

Menyediakan layanan InfoComm terpadu dan lengkap dengan kualitas terbaik dan harga kompetitif.

Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

c. Tujuan Strategis PT. Telkom (Persero) Tbk

Tujuan sasaran strategis PT. Telkom ( Persero) Tbk adalah menciptakan nilai unggul untuk mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$30 miliar pada tahun 2010.


(12)

Gambar 2.3 : Struktur Organisasi PT. Telkom Tbk. Struktur Organisasi TELKOM terdiri dari

1. Corporate Office Group, yang terdiri dari

Direktorat Human Capital & General Affair,

Direktorat Keuangan, Direktorat Information

Direktorat Compliance & Risk

Unit Strategic Investment and Corporate Planning,

Internal Auditor Department,

Corporate Affairs dan

Corporate Communications Department.


(13)

Direktorat Consumer,

Direktorat Enterprises and Wholesale dan

Direktorat Network & Solution.

Direktorat Keuangan memfokuskan pada pengelolaan keuangan Perusahaan, mengelola operasi keuangan secara terpusat. Tugas ini dibebankan kepada Unit Finance Center. Direktorat Human Capital & General Affair memfokuskan pada manajemen sumber daya manusia Perusahaan, mengelola fungsi dan operasional sumber daya manusia secara terpusat melalui Unit Human Resources Center. Direktorat IT, di bawah

Chief Information Officer (CIO), terfokus pada manajemen TI perusahaan serta supply management dan Information Service Center dan Supply Center. Kemudian Direktorat Compliance & Risk Management terfokus pada kepatuhan, manajemen hukum dan risiko manajemen Perusahaan. Sementara itu, Direktorat Network & Solution terfokus pada pengembangan infrastruktur dan manajemen jasa selain itu mengarahkan operasional Divisi Infrastruktur Telekomunikasi, Divisi Multimedia, Divisi Fixed Wireless Network, Research and Development Center dan Maintenance Service Center. Direktorat Konsumer terfokus pada pengelolaan pelayanan bagi segmen pasar ritel serta pengelolaan tujuh divisi regional. Sementara itu, Direktorat Enterprise & Wholesale terfokus pada pengelolaan jalur pelayanan bagi segmen pasar Enterprise & Wholesale serta pengelolaan Divisi Enterprise Service dan Divisi Carrier and Interconnection Service.


(14)

Direksi didukung oleh Komite Eksekutif, yang terdiri dari: Komite Etik, HR & Organisasi; Komite Costing, Tarif, Pricing & Marketing; Komite

Corporate Social Responsibility; Komite Regulasi; Komite Disclosure; Komite Pengelolaan anak perusahaan; Komite Produk, Infrastruktur dan Investasi; Komite Treasury, Keuangan dan Akuntansi ; dan Komite Risiko. Dasar pembentukan organisasi TELKOM dirancang dan dibangun sedemikian rupa untuk mendukung pencapaian perkembangan dan pertumbuhan berkelanjutan untuk jangka panjang dengan terfokus pada pemenuhan tingkat kepuasan pelanggan, menyediakan layanan berkualitas dan mempekerjakan sumber daya manusia yang kompeten.

Secara luas, organisasi TELKOM pada 2008 terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi dan unit-unit usaha. Dewan Komisaris dipimpin Komisaris Utama, yang bertanggung jawab terhadap pengawasan operasional Perusahaan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa komite, yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Pengkajian Perencanaan dan Risiko. Rapat koordinasi yang merupakan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi diadakan sekali dalam setiap dua pekan. Sejak 31 Desember 2008, Direksi terdiri dari delapan direktur, yaitu:

1. Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama (CEO);


(15)

3. I Nyoman G Wiryanata, Direktur Konsumer; 4. Arief Yahya, Direktur Enterprise & Wholesale

5. Sudiro Asno, Direktur Keuangan (CFO);

6. Faisal Syam, Direktur Human Capital & General Affair;

7. Indra Utoyo, Direktur IT & Supply (CIO);

8. Prasetio, Direktur Compliance & Risk Management.

Adapun gambar struktur organisasi Finance Center Area 00 yaitu sebagai berikut :

Gambar 2.4

Struktur Organisasi FC-Area 00

OSM Finance Center Area 00 Manager CashOpera tion Manager Tax Operation OM Bandung-1 (Support Center) OM Bandung-3 (Support Center) OM Bandung-2 (Support Center) Officer-1 Finance Service Officer-2 Finance Service Officer-3 Finance Service Asman Financial Service HRC & FC

Asman Financial Service TLC & RDC

Officer-2 Cash Bank Officer-3 Cash Bank Officer-2 Verification & Tax


(16)

2.3 Deskripsi Jabatan PT. Telkom (Persero) Tbk A. Umum

1. Direktur Utama

Ruang lingkup dan tanggung jawab:

• Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perusahaan,

• memelihara dan mengurus aset perusahaan.

• Bertanggung jawab atas pengelolaan dan kepemilikan termasuk perjanjian dengan pihak ketiga.

2. Direktur Keuangan

Ruang lingkup dan tanggung jawab:

• Fokus dalam menjalankan penyelenggaraan fungsional korporasi di lingkungan Direktorat Keuangan.

• Bertanggung jawab untuk menyelenggarakan fungsi keuangan secara terpusat yang mencakup penyelenggaraan operasional keuangan di seluruh unit bisnis melalui pusat keuangan serta memastikan pengendalian investasi pada anak perusahaan.

3. Direktur Human Capital & General Affairs Ruang lingkup dan tanggung jawab:

• Fokus dalam menjalankan penyelenggaraan fungsional korporasi di lingkungan Direktorat SDM dan general affairs.


(17)

• Bertanggung jawab untuk menjalankan peran utama dalam mengelola operasional SDM di seluruh unit bisnis melalui Human Resources Center

• memastikan pengendalian beberapa unit Corporate Service, Support Service dan

Enterprise Service meliputi: Human Resources Center (“HR Center”),

Training Center (“TTC”), Management Consultant Center (“MCC”),

Community Development Center (“CDC”), dana pensiun dan berbagai yayasan.

4. Direktur Network & Solution Ruang lingkup dan tanggung jawab:

• Fokus dalam menjalankan penyelenggaraan pengelolaan operasional bisnis, sebagai sebuah unit, menjalankan pengelolaan infrastruktur dan layanan di lingkungan Direktorat Network& Solution.

• Bertanggung jawab dalam pengelolaan bisnis unit lainnya, termasuk: Divisi Long Distance, Divisi Multimedia, Divisi Fixed Wireless Network

dan layanan pendukung lainnya seperti Research & Development Center

(“R&D”), Maintenance Service Center (“MSC”) dan TELKOM

Construction Center (“TCC”).

5. Direktur Consumer

Ruang lingkup dan tanggung jawab:

• Fokus dalam menyelenggarakan pengelolaan jalur pengiriman dan layananan di Direktorat Consumer.


(18)

• Bertanggung jawab untuk fokus dalam pengelolaan fungsi dari jalur pengiriman dan segmen pelanggan ritel serta konsumen.

6. Direktur Enterprise & Wholesale Ruang lingkup dan tanggung jawab:

• Fokus dalam menyelenggarakan pengelolaan fungsi korporasi di bidang jalur pengiriman dan pelanggan di Direktorat Enterprise& Wholesale.

• Bertanggung jawab untuk menjalankan pengelolaan jalur pengiriman dan layanan pelanggan untuk bisnis korporasi dan wholesale termasuk berbagai unit seperti Divisi Enterprise Service (“ESC”) dan Divisi Carrier and Interconnection Service (“CISC”).

7. Direktur IT & Supply

Ruang lingkup dan tanggung jawab:

• Fokus dalam menerapkan pengelolaan pendayagunaan teknologi informasi Perusahaan dan pengelolaan fungsi supplymanagement di Direktorat IT & Supply.

• Bertanggung jawab atas pengelolaan pusat layanan informasi dan supply center.

8. Direktur Compliance & Risk Management Ruang lingkup dan tanggung jawab:

• Fokus dalam pengelolaan kepatuhan, hukum dan pengelolaan risiko di


(19)

• Bertanggung jawab atas pengelolaan kepatuhan, hukum dan pengelolaan risiko Perusahaan.

Direksi TELKOM secara bersama-sama bertanggung jawab atas keseluruhan pengelolaan operasi TELKOM, termasuk menciptakan struktur pengendalian internal, memastikan pelaksanaan fungsi audit internal di setiap kegiatan manajemen dan mengambil tindakan berdasarkan temuan-temuan audit internal sejalan dengan kebijakan dan arahan Dewan Komisaris. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi TELKOM dibantu oleh Komite Eksekutif.

Pedoman Pelaksanaan Kerja Direksi

Pedoman Pelaksanaan Kerja Direksi mengatur:

• Penunjukan atau kuasa bertindak untuk dan atas nama Direksi dan

Perusahaan;

Mekanisme atau forum persetujuan pengambilan keputusan.

Mekanisme atau forum persetujuan pengambilan keputsan mengatur: • Kriteria ketidakhadiran dan pejabat pengganti sementara bagi

anggota Direksi

• Benturan kepentingan Direksi dalam transaksi dengan pihak terkait

B. Khusus

OM Bandung-3, tugasnya antara lain :

Memastikan tersedianya strategi pengelolaan Financial Service yang sejalan dengan strategi operasional Kandatel/Unit Bisnis.


(20)

Memastikan tersedianya rumusan/ penjabaran sistem dan kebijakan pengelolaan Financial Servicesesuai dengan pedoman serta kebijakan sub bisnis unitnya serta kebijakan fungsional perusahaan.

Memastikan tersedianya usulan RKA Financial Service mengacu pada strategi dan kebijakan pengelolaan Financial Service.

Memastikan tercapainya kinerja fungsi Financial Service melalui pelaksanaan RKA dan implementasi sistem pengelolaan kinerja di fungsinya sesuai kebijakan yang berlaku (SKU dan SKI).

Memastikan optimalnya penggunaan sumberdaya di unit kerjanya.

Memastikan pengembangan karir dan peningkatan kompetensi subordinate-nya difasilitasi dengan baik.

Memastikan terciptanya kerjasama yang kondusif dan sinergis dengan pihak-pihak terkait.

Memastikan kebijakan Financial Service dan informasi penting dipahami oleh karyawan di jajaran organisasinya.

Memastikan teridentifikasinya semua risiko proses bisnis yang berada dalam lingkup tanggung jawabnya, serta memastikan pengendalian dan evaluasinya secara periodik/insidentil untuk minimalisasi resiko.

Memastikan pelaksanaan pelayanan financial kepada unit bisnis berjalan dengan efektif dan efisien.

Memastikan efektivitas pelaksanaan transaksi akuntansi danreporting, kepatuhan dan konsistensi implementasi kebijakan, proses/prosedur, teknik, metode ( bisnis area yang dilayani).


(21)

Memastikan akurasi dan konsistensi pencatatan/ penyajian Trial Balance

bisnis unit yang disupport.

Memastikan kesiapan penyusunan sertifikasi Trial Balance OSM Finance Center Area dan penjelasan atas ketidakwajaran atas Trial Balance.

Memastikan bahwa pelaksanaan audit internal dan eksternal tidak ditemukan adanya major finding.

2.4 Aspek Kegiatan Usaha PT. Telkom (Persero) Tbk

Selain melalui restrukturisasi perusahaan, TELKOM melaksanakan transformasi bisnis melalui sejumlah tahapan lainnya, di antaranya pengembangan usaha yang ditujukan untuk mengakomodasi kebutuhan pelanggan dan menjajaki peluang yang ada. Sebagai operator telekomunikasi terpadu, TELKOM telah melakukan pengembangan usaha yang berbasis pada telepon tidak bergerak kabel, telepon tidak bergerak nirkabel, seluler, data dan internet dan network & interkoneksi untuk memenuhi seluruh kebutuhan berbagai segmen pelanggan, baik pelanggan biasa, pelanggan korporasi, maupun operator telekomunikasi berlisensi lainnya.

Produk dan layanan TELKOM dapat dikelompokkan sebagai berikut: sambungan telepon tidak bergerak kabel, sambungan telepon tidak bergerak nirkabel, seluler, data & internet dan network & interkoneksi.


(22)

Daftar berikut merupakan produk-produk utama yang memberikan kontribusi besarpada pendapatan TELKOM.

1. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Kabel

a. TELKOM LOKAL

Telkom Lokal atau secara khusus mengidentifikasi panggilan antar pelanggan tetap dalam jarak kurang dari 30 km atau di dalam satu wilayah

(boundary) lokal. Nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil masih dalam satu kode area. Tarif yang dikenakan adalah tarif telepon lokal, yaitu Rp.250 per pulsa.

b. TELKOM SLJJ.

TELKOM SLJJ atau panggilan SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh) adalah layanan telepon jarak jauh dalam wilayah Indonesia. Nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah kode area. Biaya penggunaannya tergantung pada jarak, waktu dan tanggal panggilan itu dilakukan.

c. TELKOM Sambungan Langsung Internasional (SLI)007.

Sebelumnya layanan ini dinamai TELKOM International Call (“TIC”) 007 dan diluncurkan pada bulan Juni 2004. Pada bulan Mei 2006, TELKOM mengubah namanya menjadi TELKOMSLI-007. Sambungan Langsung Internasional (“SLI”) 007 adalah layanan jasa komunikasi antar-negara melalui SLI dengan menggunakan kode akses 007. Layanan ini juga dilengkapi panggilan melalui bantuan operator dengan memutar nomor akses


(23)

107. TELKOMSLI-007 memberikan tujuh manfaat nyata : real expert, real time and price, real simple,real value, real care, real sound dan real lifestyle.

d. TELKOMSpeedy.

Speedy Broadband Access merupakan layanan internet broadband yang memanfaatkan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (“ADSL”) dengan kecepatan tinggi hingga 1024 kbps (downstream). Speedy memberikan layanan data, multimedia dan telepon/fax secara bersamaan (simultan) dengan hanya menggunakan saluran telepon kabel yang sudah ada. Untuk memperoleh layanan ini, pelanggan hanya perlu menghubungi TELKOM melalui nomor kontak 147 atau Plasa TELKOM, tidak memerlukan penyedia jasa internet lain. Biaya akses dan biaya internet dapat digabung dalam satu tagihan sedangkan penanganan pelanggan (customer service) dilakukan melalui satu pintu, 147 atau Plasa TELKOM. Setiap layanan yang disediakan memiliki koneksi tinggi yang sangat handal dan aman melalui kabel modem, yang memungkinkan penggunaan bersamaan dengan pengguna lainnya.

2. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Nirkabel

a. TELKOMFlexi.

TELKOMFlexi adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data yang berbasis akses tanpa kabel dengan teknologi Code Division Multiple Access (“CDMA”) 2000-IX dan biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah (PSTN TELKOM). Izin penyelenggaraan layanan TELKOMFlexi


(24)

terbatas pada satu kode area tertentu (limited mobility), karena produk ini tidak memiliki fasilitas roaming seperti halnya pada seluler.

3. Seluler

a. Telkomsel

Telkomsel merupakan penyedia jasa telekomunikasi seluler dengan teknologi GSM dan 3G. Melalui penawaran serangkaian produknya, yaitu

kartuHALO, simPATI dan Kartu As. Telkomsel menawarkan satu layanan pascabayar dan dua layanan prabayar. Para pelanggan dan pengguna Telkomsel mendapatkan beragam fitur, aplikasi dan layanan bernilai tambah (value added service), termasuk SMS, WAP, GPRS, MMS, Wi-Fi, roaming internasional,mobile banking, CSD dan EDGE. Seluruh fitur layanan tersebut didukung oleh jangkauan sinyal yang luas dan tarif kompetitif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan komunikasi dan multimedia.

b. kartuHALO.

Diperkenalkan pertama kali tahun 1995, kartuHALO merupakan kartu pascabayar yang paling banyak digunakan. Pada akhir tahun 2008 terdapat 1,94 juta pelanggan. Dengan pangsa pasar mencapai 60% daripelanggan pascabayar, kartuHALO tetap menjadi pemimpin pasar pada segmen ini.

kartuHALO memiliki tiga pilihan layanan, yaitu HALO keluarga untuk paket layanan keluarga, HALObebas yang menawarkan sejumlah paket termasuk tarif khusus untuk panggilan ke 10 nomor favorit, gratis 150 SMS per bulan, gratis biaya abonemen dan tarif flat nasional serta HaloHybrid yang


(25)

merupakan layanan pascabayar yang dapat diubah kapanpun menjadi layanan prabayar sewaktu-waktu atau sampai batas penggunaan telepon dicapai.

c. simPATI.

Produk ini merupakan kartu prabayar pertama dan terpopuler di Asia dan merupakan produk Telkomsel yang paling sukses. Perbedaan antara layanan prabayar dibandingkan operator lainnya adalah simPATI memberikan jasa roaming internasional dan bebas roaming nasional/ domestik. Keunggulan kompetitif lain dari simPATI adalah fitur keamanannya (bebas dari penyadapan dan penggandaan), kemudahan akses dan harga yang terjangkau. Semua pelanggan simPATI akan mendapat nilai layanan optimal dan berkesinambungan dari penggunaan kartu tersebut. Telkomsel meluncurkan dua variasi kartu simPATI, yaitu simPATI Ekstra dan simPATI PeDe.

d. Kartu AS

Diluncurkan tahun 2004, produk ini merupakan kartu prabayar yang terjangkau dan murah. kartu AS dapat digunakan di seluruh Indonesia dengan tarif percakapan yang sangat kompetitif. Pada September 2008, Telkomsel memperkenalkan paket perdana baru kartu AS Fress yang menawarkan informasi harian dan 100 SMS gratisper bulan.

4. Data dan Internet

a. TELKOMGlobal -01017.

TELKOMGlobal-01017 merupakan layanan premium untuk panggilan VoIP internasional yang memanfaatkan jaringan internet dengan kode akses


(26)

01017 untuk panggilan ke lebih dari 253 kode negara tujuan. Tarif layanan ini adalah 76,9% dari tarif SLI untuk semua negara dan tidak mengenal timeband

(tarif flat untuk setiap waktu). Layanan Telkom Global 01017 yang resmi dan mudah ini tidak memerlukan

perangkat tambahan untuk mengakses dan hanya dengan metode one stage dialing.

b. TELKOMSave.

TELKOMSave adalah layanan panggilan Internasional VoiP standar yang sejenis dengan TELKOMGlobal-01017 namun menggunakan metode dialing

dua tahap. Agar dapat melakukan panggilan internasional atau panggilan jarak jauh, pelanggan terlebihdahulu harus memutar nomor akses, memasukkan nomor PIN, setelah itu barumemutar nomor tujuan. Tarif layananyang dikenakan adalah 69% dari tarif SLI. Layanan ini terdiri dari pascabayar

5. SLI (Sambungan Langsung Internasional)

a. TELKOMNet Instan

Ini merupakan layanan akses internet dial-up tanpa perlu berlangganan dan khusus dirancang dengan konsep yang mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan aksesibilitas. Pada konfigurasi koneksi internet pelanggan mengisi

dial number 0809 8 9999, konfigurasi DNS dan proxy server dikosongkan. Untuk login, pelanggan mengisi username: telkomnet@instan dan password: TELKOM. Biaya pemakaian dibebankan berdasarkan lama waktu pemakaian dan disatukan dengan tagihan penggunaan telepon.


(27)

6. plasa.com (www.plasa.com)

Layanan portal web TELKOM yang menyajikan layanan informasi serta komunitas internet berbahasa Indonesia dengan fokus layanan pada komunitas pendidikan nasional. Plasa.com diharapkan menjadi portal informasi yang komprehensif dan komunitas internet terlengkap yang didukung dengan akses internet yang cepat. plasa.com memiliki beberapa layanan portal di antaranya: layanan email gratis, Online Web Forum, Online Classified Ads services, Online Blogging for netters, Electronic Cards services, Online Webchat services and IRC-like Webchat, Online Messaging services, RSS News clips and Komunitas Sekolah Indonesia (KSI). Kelompok pengembangan plasa.com juga terus mengembangkan saluran baruuntuk memperkaya konten

online sepertidengan memasukkan musik video dimasa mendatang.

a. i-VAS Card.

Untuk mendukung para pengguna internet, TELKOM mengeluarkan

Internet Value Added Service (“i-VAS”) Card yang merupakan alat pembayaran (micropayment) prabayar untuk mengakses berbagai konten atau layanan internet. Saat ini beragam layanan telah tersedia di portal internet mulai dari layanan untuk men-download ring tone, aplikasi,e-mail, games dan sebagainya. Sejalan dengan penggunaan internet yang semakin luas di Indonesia, keragamankonten di dunia maya itu semakinbanyak.

b. TELKOM 159

TELKOM mencoba memberi solusi atas kondisi tersebut dengan meluncurkan produk kartu i-VAS yang mengusung motto “Satu Kartu Multi


(28)

Layanan Internet”dan menjadi alat pembayaran untuk berbagai konten atau layanan internet yang bersifat micropayment, dengan nilai transaksi di bawah Rp.200.000.

c. Ventus.

Ventus merupakan layanan bernilai tambah dan konvergensi antara e-mail dan sistem seluler (mobile) atau lebih dikenal dengan istilah mobile push e-mail yang memungkinkan pengguna seluler melakukan relay e-mail yang umumnya dihubungkan via desktop dan laptop di alihkan ke smartphone

(telepon seluler) atau telepon PDA. Melalui Ventus, pemilik account e-mail

dapat menerima atau mengirim pesan elektronik dan tidak hanya melalui SMS, melainkan melalui terminal telepon seluler atau PDA, Ventus termasuk jasa multimedia untuk Penyedia Jasa Aplikasi (‘PJA”),

Adapun kegiatan-kegiatan yang terdapat di OM (Operation Manager) Bandung-2 khususnya dalam Finance Service Bandung-2 yaitu :

Melaksanakan aktivitas untuk mensupport bidang keuangan unit bisnis LCA, TTC, RDC.

Berhubungan dengan transaksi keuangan, dimana dalam transaksi tersebut terdapat cash in dan cash out.

Cash in meliputi transaksi keuangan menerima atau menjual barang; pengujian-pengujian, penjualan dokumen, mengawasi pemasukan rekening-rekening bank dan rekening koran.


(29)

Cash out meliputi pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh unit bisnis; mencatat/memproses verifikasi tagihan untuk dibayarkan ke kas TELKOM secara terpusat.


(30)

30 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk (Pusat), penulis ditempatkan di FINOP SU-00 Sub bag. Finance Service Bandung – 3. Dimana job deskripsi dari unit ini diantaranya :

• memeriksa dan menandatangani dokumen - dokumen atau syarat - syarat yang terkait dengan SPB (Surat Perintah Bayar) pihak external maupun internal perusahaan dengan kewenangannya dan membuat surat penolakan apabila tidak di setujui atas dasar ketidak sesuaian dengan persyaratan standar atau penolakan oleh kepala Bidang yang terkait.

• Memberikan dukungan fungsional keuangan kepada seluruh unit bisnis/ unit organisasi TELKOM, dengan aktivitas yang dilaksanakan dilokasi masing-masing unit bisnis melalui unit-unit areanya, sehingga seluruh aktivitas fungsional dan dukungan operasi keuangan diseluruh unit organisasi TELKOM berjalan dengan semestinya.

• Pengendalian kinerja keuangan perusahaan secara optimal, dengan melakukan penataan kembali mekanisme pengelolaan keuangan perusahaan secara efektif, efisien, dan konsisten.


(31)

• Penyelenggara Implementasi Kebijakan keuangan, khususnya yang bersifat transaksional untuk dukungan aktivitas operasional, serta aktivitas keuangan yang bersifat operasional.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Teknis pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada unit bisnis finance center area 00 sejak tanggal 1 Juli 2011 sampai dengan tanggal 30 Juli 2011. Dalam pelaksanaannya, penulis secara langsung mempelajari dan mengamati prosedur pembayaran, serta mempraktekkannya secara langsung pada bagian unit bisnis finance center area 00. Sebelum pelaksanaan kerja praktek, penulis terlebih dahulu diberikan pengarahan dan penjelasan mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan

Adapun teknis kegiatan yang penulis lakukan selama melakukan kerja praktek adalah sebagai berikut :

1. Mengamati pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan

Ketika pertama terjun kedalam dunia kerja tentulah terdapat perbedaan-perbedaan dalam hal apa yang diajarkan dengan apa yang dilaksanakan di lapangan. Oleh karena, itu sebelum memulai atau mempraktekan pekerjaan yang dihadapi, penulis terlebih dahulu mengamati jenis-jenis pekerjaan dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan dengan arahan yang diberikan oleh pembimbing.


(32)

Setelah memahami apa saja informasi-informasi dan data-data yang diberikan, penulis akhirnya diizinkan untuk terjun langsung membantu dalam pelaksanaan kerja sesuai dengan kemampuan yang dimiliki penulis.

Contoh : menginput nota dinas, memfotokopi data-data, memeriksa kembali berkas-berkas yang sudah di input sebelumnya, membereskan berkas, stempel dan tanggal aprove dsb.

3. Berdiskusi masalah pekerjaan yang sehari-hari yang dilakukan karyawan

Setiap pekerjaan yang kita lakukan pastilah akan mendapatkan kesulitan-kesulitan yang dimungkinkan akan menghambat kinerja kita, tugas pembina terhadap penulis, pembina seringkali bertanya atas perkembangan serta bagaimana teknisnya selama pekerjaan ini diberikan, sehingga pembina akan mengetahui letak kekurangan dari penulis dan selanjutnya pembina akan memberikan arahan lebih lanjut dalam pelaksanaan kerja praktek.

4. Briefing dengan seluruh mahasiswa maupun pelajar yang sama-sama sedang melakukan kerja praktek

Briefing biasnya sering dilakukan dan secara sengaja dikumpulkan oleh pihak perusahaan untuk mengetahui perkembangan keseluruhan kinerja yang dilakukan, supaya dikemudian hari setelah kerja praktek


(33)

selesai dilaksanakan tidak terdapat kesulitan dalam membuat laporan kerja prektek.

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Prosedur Pembayaran Atas Transaksi Barang Dan Jasa Pada Unit Bisnis Finance Center Area-00 PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Dalam proses transaksi yang dilakukan oleh pihak TELKOM, Khususnya yang bersifat operasional TELKOM terdapat dua kemungkinan rakanan bisnis yang dihadapi. Kemungkinan tersebut bisa dari pihak internal perusahaan, dapat pula dari pihak eksternal perusahaan. Akan tetapi dalam proses penagihan yang dilakukan oleh pihak yang dibebankan haruslah melalui prosedur-prosedur yang harus dilakukan. Adapun prosedur tersebut sebagai berikut :

A. Prosedur Yang Dilakukan Kepada Pihak Internal Perusahaan

Internal perusahaan artinya bahwa setiap Opersaional yang dilakukan masih dalam lingkungan perusahaan. Biasnya disebut dengan Imprest fund

Contohnya seperti Beban rapat, Beban ATK dll. Beban-beban tersebut memerlukan biaya yang harus dibayarkan kepada pihak yang merasa dibebankan. Seperti ATK dibeli dari KOPEGTEL, secara tidak langsung terjadi transaksi antar lini perusahaan. Prosedur tersebut antara lain :


(34)

Verivikasi adalah Mengakunkan beban-beban apa saja yang telah dipakai untuk operasional perusahaan dan seterusnya, sampai kepada pihak finance menyetujui atas beban yang harus dibayarkan. Isinya adalah :

- Invoice

- Lembar Verivikasi Imprest Fund

- Daftar Pertanggungan Uang kas - Rekapitulasi bukti pembayaran - Kwitansi

- Berita Acara • Pecatatan

Setelah verifikasi, dilakukan pencatatan/ penginputan data hasil verifikasi kedalam databese perusahaan yang dilakukan oleh karyawan yang kemudian dikirim kepada pihak pengolahan data pusat keuangan supaya data tersimpan dengan baik guna dipakai kembali ketika diperlukan.

• Pembayaran

Setelah kedua proses diatas selesai dan hasilnya sesuai dengan ketentuan, maka proses selanjutnya adalah proses pembayaran oleh pihak bendaharawan perusahaan. Biasanya pembayaran Imperst fund dilakukan dengan cara tunai.


(35)

Sama halnya dengan internal, proses yang terjadi agar sampai kepada proses pembayaran harus melalui prosedur-prosedur atau tahapan-tahapan yang telah ditetapkan manajemen keuangan perusahaan. Akan tetapi ketika dihadapkan kedalam ruang lingkup eksternal perusahaan seperti pengadaan barang dan jasa contohnya kepada Vendor. Akan tetapi secara Umum prosedural pembayaran atas transaksi tersebut hampir sama. Prosedur tersebut antara lain :

• Verifikasi

Sama halnya dengan Imprest fund , harus dilakukan verifikasi data. Hanya saja persyaratan yang lebih kompleks. Isinya adalah :

- Adanya surat perintah bayar (SPB) - Invoice

- Dokumen Permintaan Pembayaran - Check List Verifikasi Dokumen Tagih - Purchase Order

- Surat permohonan Pembayaran - Faktur Pajak Vendor

- Surat Pernyataan Pengganti Jaminan pelaksanaan - Berita Acara Serah Terima

- Berita Acara Uji Terima - Surat Pesanan


(36)

Setelah semua surat-surat terpenuhi dan proses verifikasi berhasil kemudian proses pencatatan dan pengecekan dilakukan oleh karyawan, setelah itu data di input dan kemudian di kirim ke pengolahan data keuangan pusat utuk disimpan dengan baik guna apabila dibutuhkan dapat digunakan.

• Pembayaran

Setelah kedua proses diatas yaitu proses verifikasi dan pencatatan selesai dan disetujui maka proses selanjutnya adalah proses pembayaran kepada pihak yang dibebankan (vendor) oleh pihak

finance PT.TELKOM sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati.

3.3.2 Hambatan - Hambatan Pembayaran Atas Transaksi Barang dan Jasa Pada Unit Bisnis Finance Center Area-00 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Ketika proses-proses di atas sedang berjalan, terkadang terjadi hambatan-hambatan yang mungkin atau hampir pasti menggangu jalannya proses tersebut, yang kemudian menarik untuk dikaji. Hambatan tersebut antara lain :

• Dalam proses verivikasi misalnya, ada perusahaan yang tidak melengkapi syarat-syarat yang semestinya dilampirkan.

• Dalam proses pencatatan misalnya, ketika sedang terjadi penginputan data seringkali terjadi listrik padam.


(37)

• Masih dalam proses pencatatan, terkadang ketika proses penginputan data berlangsung, yang dalam melakukan proses tersebut diperlukan alat pendukung seperti internet, tiba-tiba sinyal-nya lemah atau terkadang terputus, komputer tiba-tiba ruksak akibat dari kesalahan teknis maupun non-teknis.

• Dalam proses pembayaran misalnya, keterlambatan pembayaran dari pihak TELKOM bisa karena kesalahan dalam pencatatan nomor rekening dan jumlah yang harus dibayarkan.

Hal hal demikian yang biasanya terjadi dalam pengerjaan, sehingga dapat menghambat proses yang sedang berlangsung.

3.3.3 Solusi Dari Hambatan Pembayaran Atas Transaksi Barang dan Jasa Pada Unit Bisnis Finance Center Area-00 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Ketika terjadi suatu permasalahan yang terjadi, haruslah dicari jalan keluar yang efektif atau win-win solution sehingga permasalahan tersebut tdak mengganggu jalan-nya proses tersebut. Solusi tersebut antara lain :

• Ketika sebuah perusahaan tidak melengkapi dokumen-dokumen yang semestinya lengkap, hendaknya pihak PT.TELKOM memberitahukan secepatnya kepada perusahaan yang terkait agar segera melengkapi, dan ketika suatu saat terjadi transaksi kembali agar memeriksa ulang secara teliti dokumen yang akan deserahkan


(38)

sehingga tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang mungkin akan menghambat proses tersebut.

• Masalah listrik merupakan masalah yang tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja, karena banyak sekali faktor yang mungkin bisa terjadi. Akan tetapi harus ada pemecahaan masalah, minimal dari pihak perusahaan TELKOM itu sendiri. Contohnya memeriksa dan memelihara jaringan perlistrikan perusahaan itu sendiri secara berkala sehingga meminimalisir kerusakan yang terjadi di lingkungan perusahaan.

• Sebaiknya disetiap ruangan yang model pekerjaanya menggunakan komputer sebagai pendukung kinerja, ditempatkan seorang ahli komputer dan jaringan sehingga jika terjadi kerusakan dan sebagainya, dapat langsung teratasi.

• Ketelitian dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang harus diperhatikan dari masing-masing pihak


(39)

39

4.1

Kesimpulan

1. Prosedur pembayaran atas transaksi barang dan jasa pada unit bisnis FINOP SU-00 dimulai dari Proses verifikasi, Pencatatan, sampai kepada tahapan akhir yaitu pembayaran.

2. Hambatan yang sering terjadi diantaranya yaitu kelengkapan dokumen, gangguan teknis perusahaan, dan ketelitian pegawai.

3. Solusi Dalam proses implementasi pengendalian dan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dan rekanan agar sampai kepada tahapan-tahapan akhir, harus dipastikan bahwa semua material-material sebagai prasyarat pendukung kerjasama haruslah Lengkap (complete), Akurat dan Andal (Accurate & Reliable), Patuh Terhadap ketentuan yang berlaku atas pengungkapan informasi tersebut baik ketentuan internal maupun eksternal.


(40)

4.2

Saran

Setiap pemilik kepentingan yang ingin berbisnis kepada perusahaan TELKOM hendaklah melihat dan mempertimbangkan prosedural yang harus dijalankan oleh semua pemilik kepentingan, serta selanjutnya Memeriksa ulang setiap dokumen yang akan diserahkan oleh pemilik kepentingan supaya proses-proses dan mekanisme yang akan dijalankan berjalan dengan lancar, karena terkadang masih ada dokumen yang tidak sesuai dengan prosedural yang telah di tetapkan oleh pihak perusahaan.


(41)

$ --./- /(

%"" '' & ( )* ( +

" , (

-$ --./- /(

# 0 1-- (

. 2 13 & & "

" $ 4 5 ' "

# + + ,

) , '


(42)

. + 8 7 5 ! %

- . ( *9 , - " ,

(. - + % " ,

- . - #*+ - " ,

- . - : +#8 " , # 2 , +

- . ; 8 '9<# # 2

= , , > +5 ) "

' " % % %

,

% ? @ ! " $ ! "

A % 7

- % 5 , = 0 * ?

$ 8 '9<# > <)*)% + B + " " * 5 2 C

" , # 1 - &" : - D 6 " 0 5 * ?


(43)

!" #$ # %# # & !

# , + "

% 8 '9<# B6'##%C

0 - . ;

6 ; ' " &


(44)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh jenjang Strata Satu

Program Studi Manajemen Ekonomi

Oleh :

NAMA

: EKO JULIANTO

NIM

: 21208053

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(1)

39

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan

1. Prosedur pembayaran atas transaksi barang dan jasa pada unit bisnis FINOP SU-00 dimulai dari Proses verifikasi, Pencatatan, sampai kepada tahapan akhir yaitu pembayaran.

2. Hambatan yang sering terjadi diantaranya yaitu kelengkapan dokumen, gangguan teknis perusahaan, dan ketelitian pegawai.

3. Solusi Dalam proses implementasi pengendalian dan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dan rekanan agar sampai kepada tahapan-tahapan akhir, harus dipastikan bahwa semua material-material sebagai prasyarat pendukung kerjasama haruslah Lengkap (complete), Akurat dan Andal (Accurate & Reliable), Patuh Terhadap ketentuan yang berlaku atas pengungkapan informasi tersebut baik ketentuan internal maupun eksternal.


(2)

40

4.2

Saran

Setiap pemilik kepentingan yang ingin berbisnis kepada perusahaan TELKOM hendaklah melihat dan mempertimbangkan prosedural yang harus dijalankan oleh semua pemilik kepentingan, serta selanjutnya Memeriksa ulang setiap dokumen yang akan diserahkan oleh pemilik kepentingan supaya proses-proses dan mekanisme yang akan dijalankan berjalan dengan lancar, karena terkadang masih ada dokumen yang tidak sesuai dengan prosedural yang telah di tetapkan oleh pihak perusahaan.


(3)

! " #

$ %"" & '' & ( )* ( +

" , (

-$ --./- /(

%"" '' & ( )* ( +

" , (

-$ --./- /(

# 0 1-- (

. 2 13 & & "

" $ 4 5 ' "

# + + ,

) , '


(4)

. + 8 7 5 ! %

- . ( *9 , - " ,

(. - + % " ,

- . - #*+ - " ,

- . - : +#8 " , # 2 , +

- . ; 8 '9<# # 2

= , , > +5 ) "

' " % % %

,

% ? @ ! " $ ! "

A % 7

- % 5 , = 0 * ?

$ 8 '9<# > <)*)% + B + " " * 5 2 C

" , # 1 - &" : - D 6 " 0 5 * ?


(5)

!" #$ # %# # & !

# , + "

% 8 '9<# B6'##%C

0 - . ;

6 ; ' " &


(6)

PROSEDUR PEMBAYARAN ATAS

TRANSAKSI BARANG DAN JASA PADA

UNIT BISNIS FINANCE CENTER AREA-00

PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh jenjang Strata Satu

Program Studi Manajemen Ekonomi

Oleh :

NAMA

: EKO JULIANTO

NIM

: 21208053

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG