10 seperti cepat marah dan rewel, umumnya sulit dihadapi periode
ketidakseimbangan disebabkan: 1 faktor fisik sakit, lelah, 2 menghadapi lingkungan baru seperti saat anak masuk sekolah, 3
perubahan yang besar pada kehidupan anak, seperti perceraian atau kematian orangtua. Emosi yang umum pada masa akhir kanak-kanak usia
sekolah adalah marah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih, dan kasih sayang.
Anak tidak lahir dengan dominasi emosi yang menyenangkan atau emosi yang tidak menyenangkan atau dengan satu emosi yang spesifik. Akan
tetapi emosi yang dominan terbentuk karena pengaruh lingkungan tempat mereka tumbuh dan hubungan mereka dengan orang-orang yang berarti
bagi kehidupan mereka, serta bimbingan yang mereka terima dalam mengendalikan emosi Hurlock, 2003:229. Emosi yang dominan akan
mempengaruhi kepribadian anak, dan kepribadian akan mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosialnya. Emosi yang dominan akan
mempengaruhi temperamen atau suasana hati yang dirasakan anak.
d. Aspek Sosial
Setelah memasuki sekolah, anak melakukan hubungan sosial yang lebih luas dengan teman sebayanya dibandingkan dengan anak pada masa pra
sekolah. Pada masa ini minat terhadap kegiatan keluarga berkurang, sebaliknya minat terhadap kegiatan teman sebayanya semakin kuat.
Perubahan permainan individual menjadi permainan kelompok yang membutuhkan banyak orang, sehingga pergaulannya semakin luas.
Berubahnya minat bermain, keinginan untuk bergaul dan diterima oleh teman-
temannya semakin kuat. Pada masa ini disebut sebagai masa gang , yaitu usia dimana kesadaran sosial berkembang pesat. Gang memiliki
peran dalam meningkatkan sosialisasi anak, anak belajar berperilaku agar dapat diterima secara sosial. Menjadi pribadi sosial adalah salah satu tugas
perkembangan yang utama dalam periode ini. Anak menjadi anggota kelompok teman sebaya dan secara bertahap menggantikan pengaruh
orangtua dalam berperilaku.
11 Status hubungan sosial berkaitan dengan penerimaan dan penolakan
teman-teman kelompok sebayanya. Penerimaan sosial sangat penting bagi anak karena berkaitan dengan harga diri anak. Penerimaan sosial
berhubungan dengan kualitas pribadi yaitu banyaknya sifat-sifat baik, menarik , dan keterampilan sosial. Ada 3 status sosial, yaitu 1 Anak
popular, seringkali dinominasikan sebagai teman yang terbaik, mereka memiliki keterampilan sosial yang tinggi ;2 Anak yang diabaikan
neglected children, jarang dinominasikan sebagai teman terbaik, tetapi bukan karena tidak disukai oleh teman sebayanya. Ciri-ciri perilaku anak
yang diabaikan adalah, cenderung menarik diri, jarang bergaul, temannya sedikit, jarang dibutuhkan oleh temannya ; 3 anak yang ditolak rejected
chidren, jarang dinominasikan sebagai teman terbaik dan sering dibenci oleh teman-teman sebayanya. Anak yang ditolak ada yang bersikap agresif,
yaitu menunjukkan perilaku agresif yang tinggi, kontrol diri rendah impulsive, serta perilaku menganggu. Adapula yang tidak agresif,
perilakunya menunjukkan melarikan diri, cemas, dan tidak memiliki keterampilan sosial.
e. Aspek Moral