Manfaat Rekam Medis Penyimpanan Rekam Medis

Republik Indonesia Nomor 269MENKESPERIII2008, berikut adalah tata cara penyelenggaraan : a. Setiap dokter atau dikter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis. b. Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan. c. Pembuatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilaksanakan melalui pencatatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Setiap pencatatan le dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung. d. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan. e. Pembetulan sebagaimana dimaksud pada poin diatas hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang bersangkutan.

2.7.4. Manfaat Rekam Medis

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269MENKESPERIII2008, berikut adalah pemanfaatan rekam medis : a. pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien; b. alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan penegakan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi; c. keperluan pendidikan dan penelitian; d. dasar pembayar biaya pelayan kesehatan; dan e. data statistik kesehatan. Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan pendidikan dan penelitian tidak diperlukan persetujuan pasien, bila dilakukan untuk kepentingan negara.

2.7.5. Penyimpanan Rekam Medis

Dalam audit medis, umumnya sumber data yang digunakan adalah rekam medis pasien, baik yang rawat jalan maupun rawat inap. Rekam medis adalah sumber data yang paling baik di rumah sakit meskipun memiliki beberapa kelemahan. Oleh karena itu, penyimpanan rekam medis harus dilaksanakan dengan sebaik baiknya. Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurang- kurangnya untuk jangka waktu 5 lima tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. Setelah batas waktu tersebut terlampaui, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik. Sedangkan rekam medis pada sarana pelayan kesehatan non rumah sakit wajib disipan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 dua tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal : a. untuk kepentingan kesehatan pasien; b. memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum atas perintah pengadilan; c. permintaan danatau persetujuan pasien sendiri; d. permintaan institusilembaga berdasarkan ketentuan perundang- undangan; dan e. untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien. Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan perundang-undan 20

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1.Communication Pada tahap ini, dilakukan wawancara dengan petugas rekam medis, dokter radiologi, dan petugas radiologi Rumah Sakit Respira Yogyakarta. Hasil yang didapatkan dari wawancara yaitu proses pengelolaan rekam medis di RS Respira, proses pengambilan data radiologi pasien, form pendaftaran pasien, dan form rekam medis. 3.2.Analisa Sistem 3.2.1. Gambaran Umum Sistem Sistem Lama Sistem Baru Performance  Pencarian dokumen rekam medis relatif lama, karena harus mencari dokumen secara manual di sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan dokumen rekam medis.  Pengguna sistem dapat melakukan pencarian rekam medis menggunakan Sistem Pengelolaan Rekam Medis dengan waktu yang relatif cepat. Information  Sistem Informasi Manajemen RS Respira belum dapat menyediakan informasi rekam medis dan informasi data radiologi.  Sistem Pengelolaan Rekam Medis menyediakan informasi mengenai rekam medis dan data radiologi Efficiency  Dokumen rekam medis untuk pasien yang akan melakukan pemeriksaan diambil dan dioper ke klinik yang bersangkutan, dimana proses ini membutuhkan waktu dan tenaga.  Rekam medis untuk pasien yang akan melakukan pemeriksaan cukup diakses melalui komputer yang saling terhubung melalui jaringan. Control  Terdapat potensi berkas rekam medis tertukar satu sama lain.  Terdapat potensi berkas rekam medis rusak  Rekam medis menjadi lebih akurat karena tidak mudah hilang dan tidak mudah tertukar. Economic  Terdapat biaya untuk mencetak map dan kertas berkas rekam medis. Apabila sering terjadi kesalahan akan terjadi pembengkakan biaya  Rekam dapat diakses melalui computer, tidak perlu dicetak. Service  Pasien harus membawa foto rontgen saat akan melakukan pemeriksaan.  Hasil rontgen dapat diakses melalui sistem Tabel 3. 1. Tabel Gambaran Umum Sistem