34
Ekonomi Kelas X SMA dan MA
K E G I A T A N
2. 1
6 Keinginan Manusia Mendekatkan Diri pada Tuhan
Keinginan manusia untuk selalu mendekatkan diri pada Sang Pencipta mendorong timbulnya kebutuhan akan berbagai alat dan perlengkapan
beribadah. Orang Islam membutuhkan kitab Al Quran, mukena, sajadah, pakaian muslim, dan sebagainya. Orang Kristen membutuhkan kitab Injil,
pohon Natal, kalung rosario, dan lain-lain. Dengan mengetahui keinginan ini, produsen harus membuat produk yang bisa memuaskan keinginan
tersebut.
7 Keinginan Diakui dan Dihargai
Rasa ingin diakui dan dihargai membuat manusia terutama yang berpendapatan tinggi membutuhkan sesuatu yang berbeda dengan yang lain
untuk meningkatkan martabatnya prestise. Mereka membutuhkan pakaian mahal, mobil mewah, rumah mewah, hotel mewah, kapal pesiar, serta barang
dan jasa lain yang berbeda. Produsen yang cerdik tentu bisa membaca peluang dari sifat ini. Produsen dapat menciptakan barang dan jasa yang berkualitas
unggul untuk memuaskan rasa ingin diakui dan dihargai.
Cobalah temukan faktor-faktor apalagi yang bisa menimbulkan kebutuhan manusia akan barang dan jasa. Apakah keinginan manusia
akan rasa aman dan keinginan manusia akan hiburan bisa menimbulkan kebutuhan? Kebutuhan-kebutuhan apakah itu?
Diskusikan dengan teman sebangkumu.
b. Bagaimana Tingkat Ketersediaan Sumber Daya untuk Memproduksi Barang dan Jasa yang Dibutuhkan?
Setelah mengetahui tujuh faktor yang bisa menimbulkan kebutuhan manusia akan barang dan jasa, maka produsen harus mempertimbangkan
tingkat ketersediaan sumber daya yang ada. Karena sumber daya bersifat langka dan pemakaiannya bersifat alternatif. Apapun pilihan yang ditetapkan
produsen hendaknya pilihan tersebut memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat. Jangan sampai di suatu masyarakat barang kebutuhan sekuler
melimpah, tetapi barang kebutuhan pokok primer sulit dijumpai. Oleh karena itu, bertukar informasi dan pembagian kerja antarprodusen penting
untuk dilakukan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Permasalahan Ekonomi Sistem Ekonomi, Peran Pelaku Ekonomi, dan Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi
35
2. Bagaimana Cara Memproduksi How?
Apabila produsen sudah menentukan apa yang akan diproduksi, langkah berikutnya adalah memikirkan bagaimana cara memproduksinya. Cara
memproduksi sangat berkaitan dengan cara mengombinasikan sumber daya atau faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa.
Untuk menentukan cara produksi mana yang sesuai, produsen perlu mempertimbangkan aspek efisiensi atau penghematan.
Pilihlah cara produksi yang paling sedikit membutuhkan biaya agar barang dan jasa yang dihasilkan bisa dijual dengan harga relatif murah.
Penghematan bisa dilakukan, misalnya dengan mencari bahan baku dengan harga yang lebih murah tetapi tetap baik mutunya. Selain itu, pertimbangkan
pula, perlukah menggunakan mesin-mesin modern? Apabila permintaan sedikit, penggunaan mesin modern tentu belum diperlukan.
Lalu, perlukah spesialisasi pembagian kerja dalam berproduksi? Dan apakah tidak sebaiknya menggunakan cara produksi yang padat karya
labour intensive untuk mengurangi jumlah pengangguran? Apakah cara produksi yang digunakan bisa menyebabkan pencemaran lingkungan?
Sudahkah melakukan analisis tentang dampak produksi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar? Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang harus
dijawab produsen untuk memilih cara berproduksi.
3. Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi For Whom?
Produksi barang dan jasa dilakukan bukan hanya untuk konsumen yang akan mengonsumsi barang dan jasa. Masih banyak pihak lain yang
diuntungkan dari kegiatan produksi. Dengan adanya produksi, pekerja akan menerima upah, pemilik bahan baku akan menerima uang penjualan bahan
baku, pemilik gedung dan tanah akan menerima uang sewa, pemilik modal akan menerima bunga modal, dan pengusaha akan menerima laba dari
penjualan produknya.
Jadi, yang dimaksud dengan “untuk siapa barang dan jasa diproduksi” sangat berkaitan dengan siapa saja yang akan menikmati pendapatan dari
kegiatan produksi. Serta bagaimana cara mendistribusikan pendapatan tersebut secara adil sehingga tidak terjadi kesenjangan dan kecemburuan
antarpemilik faktor produksi.
Di Indonesia sendiri sudah ada aturan yang mengatur cara mengupah tenaga kerja hingga bisa dianggap adil, yakni dengan menetapkan UMR upah
minimum regional di setiap daerah. UMR di kota-kota besar akan lebih tinggi dari UMR di kota kecil. Dengan demikian, UMR di Jakarta akan lebih tinggi
dari UMR di Klaten.
Di unduh dari : Bukupaket.com
36
Ekonomi Kelas X SMA dan MA
K E G I A T A N
2. 2