Promosi Wisata Rumah Batik Komar Bandung

(1)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PROMOSI WISATA RUMAH BATIK KOMAR

BANDUNG

DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh:

Yohanes Christover Freddy H 51906017

Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya pada Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan nikmatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Tugas akhir ini disusun dengan judul “PROMOSI WISATA RUMAH BATIK KOMAR BANDUNG” dengan tujuan menyelesaikan studi di program studi Desain Komunikasi Visual yang menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana, strata satu (S1).

Akhir kata, penulis berharap bahwa tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan dalam melakukan perancangan identitas perusahaan. Kekurangan, keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki membuat tugas akhir ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis sangat berharap banyak untuk saran dan kritik yang dapat membangun. Terima kasih.

Bandung, 20 Juli 2011


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak yang hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun seiring perkembangan zaman menjadikan batik berkembang dan makin beragam. Sehingga sekarang batik memiliki banyak corak yang dihasilkan dari berbagai daerah di Indonesia. setiap daerah memiliki ciri khusus dalam motif atau corak yang dihasilkan. Mulai banyak seniman - seniman batik dan juga rumah batik yang bermunculan.

Salah satunya adalah rumah batik Komar yang berasal dari kota Bandung. Batik Komar selalu berusaha menampilkan desain-desain terbaru hasil penggalian ide-ide yang kreatif. Rumah Batik Komar mempunyai ragam koleksi batik yang unik seperti desain batik tua dan desain batik modern. Dengan proses pewarnaan yang inovatif membuat pruduk batik Rumah Batik Komar mudah diterima di kalangan pecinta batik. Di dalam produksi batiknya, Batik Komar menghasilkan batik bercirikan kontemporer, yaitu suatu batik yang tidak terlihat seperti batik pada umumnya, tetapi masih menggunakan proses pembuatannya sama seperti membuat batik. (Hamidin, 2002, h58). Adanya pusat pelatihan


(4)

batik untuk kelas pemula dan kelas profesional yang diajarkan langsung oleh pembatik profesional dari Rumah Batik Komar. “Rumah Batik Komar tidak semata – mata menjual produk, tetapi juga mendidik masyarakat dan mengubah pola pikir masyarakat sekitar untuk bersikap produktif dan tidak bersikap konsumtif” (Komarudin Kudiya, wawancara, 5 April 2011). Rumah Batik Komar selain menjual produk juga menjual jasa pelatihan membuat batik. Paket pelatihan dari yang mendasar sampai profesional dengan materi lengkap, meliputi pengenalan desain, pengenalan pembuatan cap batik, proses pewarnaan serta materi pemasaran batik. Sayangnya kurangnya pengetahuan tentang letak Rumah Batik Komar yang berada di dalam ditengah komplek perumahan dan juga tentang promosi pelatihan batik yang diadakan Rumah Batik Komar tidak tersampaikan ke masyarakat luas . Maka sangat dibutuhkan sebuah tindakan promosi untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat.

  1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Jumlah pengunjung yang datang untuk berlatih mengalami penurunan.


(5)

2. Promosi yang dilakukan sampai saat ini hanya lewat promosi dan mulut ke mulut.

3. Banyak yang tidak tahu akan program wisata di Rumah Batik Komar.

1.3 Fokus Permasalahan

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka akan dibatasi oleh program wisata Rumah Batik Komar dikalangan wilayah masyarakat Bandung untuk kalangan remaja umur 17 – 22 tahun.

1.4 Tujuan Perancangan

1. Membuat promosi yang semenarik mungkin agar Rumah Batik Komar dikenal masyarakat.

2. Membantu meningkatkan jumlah pengunujung yang hadir untuk mempelajari cara membuat batik.

3. Selain itu juga membantu meningkatkan penjualan produksi batik di Rumah Batik Komar.


(6)

BAB II

PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH

2.1 Rumah Batik Komar

Menurut Komarudin Kudiya (wawancara, 5 April 2011) sejak tahun 1998, KOMAR memulai usaha batik dengan jumlah karyawan 3 orang. Pada awalnya showrrom batik KOMAR menempati ruko milik dosen Marketing UNPAD Dwi Kartini di daerah Setrasari Mall selama kurang lebih 2 tahun. Kemudian tahun ke 3 pindah tempat di Jl. RE Martadinata dengan sistem membayar 10 % dari total penjualan per bulan di Kedai Tempo Doeloe, selama 1 tahun. Tahun ke-3 baru mulai menyewa ruko di jalan RE Martadinata 34 dengan masa sewa 3 tahun. Tiap tahun usaha mengalami kemajuan hingga bisa menambah beberapa pekerja baru yang mempunyai keahlian serta kemampuan yang sesuai dengan bidangnya. Jumlah karyawan hingga saat sekarang sudah mencapai 225 orang, yang tersebar di 2 kota, yaitu Bandung dan Cirebon.

Tahun 2003 batik Komar bisa membeli tempat sendiri di Jl. Sumbawa 22 Bandung. Sejak saat itu hingga sekarang lokasi tersebut dijadikan pusat penjualan dan sebagai kantor untuk kegiatan administrasi usaha.


(7)

Dalam pengembangan desain-desain batik, pembelian bahan baku serta pendistribusian produk batik-batik yang sudah jadi dipusatkan di kota Bandung. Sedangkan untuk proses pewarnaan di pusatkan di Cirebon. Hal ini karena pada proses pewarnaan dan finishing produk lebih banyak membutuhkan tenaga kerja wanita, sehingga Cirebon lebih cocok dengan jumlah sumber daya manusia yang tersedia serta upah kerja yang lebih rendah bilamana dibandingkan dengan kota Bandung.

Dipilihnya kota Bandung sebagai pusat pengembangan desain, karena Bandung merupakan kota besar yang banyak mendapatkan akses informasi terutama di bidang fashion. Lebih dekat dan lebih mudah untuk akses ke Jakarta, banyak institusi pendidikan dan perguruan tinggi seni, banyak seniman yang mempunyai reputasi nasional dan internasional dan masih banyak lagi hal positif yang dapat dijadikan alasan Bandung adalah kota yang tepat untuk menjalankan usaha batik khususnya batik KOMAR.

Ide pemberian nama merk KOMAR adalah atas saran dosen dan ahli marketing dari UNPAD yang secara kebetulan beliau juga adalah pengguna produk batik KOMAR.


(8)

Gambar 2.1 Teras Depan Rumah Batik Komar  

Merek KOMAR sudah didaftarkan sejak tahun 2000 di Direktorat Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, melalui Direktur Merk dan Hak Cipta dengan berbagai macam kelas jasa yang sesuai dengan bidang usaha dari batik KOMAR itu sendiri. Sudah 124 motif batik yang didaftarkan dengan tujuan agar hasil karya intelektual dan karya cipta yang selama ini dihasilkan bisa dilindungi secara sah berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia pada khususnya.

Dalam melaksanakan usaha batik KOMAR selama ini ada beberapa bidang yang perlu dijelaskan sebagai berikut:

2.1.1 Pemasaran

Pemasaran batik Komar selama ini dilakukan dengan 5 macam cara sebagai berikut :

1. Pameran (exhibition)

Batik KOMAR aktif mengikuti berbagai macam pameran produk kerajinan dan handicraft tingkat nasional khususnya di


(9)

Jakarta seperti pameran INACRAFT, ICRA, DEKRANAS dan GBN (Gelar Batik Nusantara). Tujuan mengikuti ajang pameran yang sudah cukup dikenal luas oleh masyarakat, serta biasanya diikuti oleh para perajin dengan kualitas yang baik akan menambah kepercayaan konsumen serta bisa menambah citra dari perusahaan itu sendiri. Disamping itu tujuan dari mengikuti pameran adalah untuk memperkenalkan merk perusahaan, menambah luas jaringan pemasaran dan berharap akan menambah partner bisnis yang bisa berjangka panjang. Di awal-awal berdirinya batik KOMAR sering mengikuti berbagai macam pameran di Bandung dan Jakarta, namun dengan berjalannya waktu akhirnya diputuskan hanya beberapa event pameran yang bergengsi dan berkualitas saja yang terus diikuti oleh batik KOMAR. Hal ini untuk menjaga kepercayaan dan rasa kebanggaan bagi pengguna batik KOMAR.

Disamping pameran di dalam negeri beberapa pameran di luar negeripun sering diikuti diantaranya pameran di Malaysia, Thailand, Jepang dan Jerman.

2. Dari rumah ke rumah (Door to door)

Sistem door to door atau lebih dikenal dengan mendatangi konsumen ke kediamannya langsung adalah untuk menjaga


(10)

kenyamanan dan privasi para konsumen, terutama untuk konsumen-konsumen khusus dari golongan menengah ke atas. Lebih sering disebut potensial konsumen yang perlu dilayani dengan baik dan dijaga terus hubungannya. Cara door to door

masih sangat efektif dan nyaman bagi kedua belah pihak, dikarenakan kerahasiaan bisa lebih terjamin dan bisa saling lebih mengenal satu sama lain. Langkah penjualan door to door diawali pertama kali ketika batik KOMAR berpameran di gedung DEPERINDAG Jakarta dan didatangi oleh Ibu negara pada saat itu, yaitu Ainun Habibie. Setelah itu dipanggil di kediaman di Patra Kuningan. Selanjutnya sistem door to door diteruskan ke konsumen potensial lainnya.

3. Beli putus dengan rekanan bisnis (reseller)

Bentuk pemasaran semacam ini secara putaran (turn over) masih bisa memberikan keuntungan yang cukup baik bagi perusahaan. Jumlah produksi bisa diserap lebih banyak. Akan tetapi secara citra tidak banyak membantu untuk peningkatan brand image bagi batik KOMAR itu sendiri.

Pemasaran model ini yaitu dengan menjual seluruh produk-produk batik, namun oleh pembeli (rekanan bisnis) akan diberi label sesuai dengan merek dagang dari rekanan tersebut.


(11)

Namun keuntungan lainnya adalah bilamana rekanan tersebut memiliki toko/counter/gallery yang cukup banyak dan terdapat di berbagai kota, maka dengan sendirinya rekanan akan membeli batik dengan jumlah yang banyak. Artinya distribusi produk-produk batik akan lebih terbantu, dibanding dengan hanya menjual di showroom batik KOMAR saja.

Sistem beli putuspun ada dua macam. Pertama beli putus untuk semua produk-produk batik buatan batik KOMAR yang bukan pesanan. Kedua pembelian yang berdasarkan pesanan khusus dari rekanan.

4. Titip jual (consignment)

Sistem pemasaran dengan cara ini adalah, sistem pemasaran yang sangat lemah dan perlu bersepakat dengan segala macam bentuk aturan yang telah ditetapkan oleh partner bisnis. Dari beberapa pengalaman yang pernah dilakukan, cara semacam ini tidak banyak membantu dalam meningkatkan kapasitas produksi maupun besarnya keuntungan.


(12)

Bentuk pemasaran ini jauh lebih baik dan berdampak sangat bagus bagi usaha. Hal ini dikarenakan banyak mendatangkan keuntungan diantaranya :

• Merek atau brand dengan nama sendiri jelas akan lebih dikenal

• Konsumen akan lebih percaya dan merasa tidak ditipu mengenai harga produk yang dipasarkannya

• Keuangan akan mudah diatur dan tidak melalui rekening orang lain dulu.

• Barang-barang akan mudah ditata dan diatur sesuai dengan keinginan.

• Keuntungan atau margin profit akan mudah disesuaikan berdasarkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan

• Dan masih banyak lagi keuntungan yang lainnya.

Sedangkan resikonya adalah, bilamana kita memiliki tempat sendiri diantaranya adalah segala resiko akan ditanggung sendiri serta modal awal untuk memiliki tempat sendiri biasanya cukup mahal.

2.1.2 Produksi

Kegiatan produksi batik KOMAR dilakukan dengan tiga macam cara, diantaranya adalah sbb:


(13)

1. Produksi di Bandung (in house)

Produksi di Bandung artinya adalah seluruh kegiatan proses produksi dari mulai penyiapan desain, penyiapan bahan baku, proses pelilinan, proses pewarnaan, proses penutupan, hingga proses pelorodan (penghilangan lilin) diselesaikan di Bandung.

Beberapa kegiatan atau proses produksi penting yang dilakukan di workshop Bandung diantaranya adalah:

Gambar 2.2 Lokasi produksi di Bandung  a. Proses pembuatan desain

b. Proses pembuatan cap tembaga c. Proses pelilinan pada kain

2. Produksi di Cirebon Murni

Produksi di Cirebon murni artinya adalah seluruh kegiatan proses produksi dilakukan di Cirebon kecuali desain yang


(14)

harus disuplai dari Bandung. Kebanyakan adalah untuk jenis produksi batik tulis hampir seluruhnya dikerjakan di Cirebon.

3. Produksi di Bandung-Cirebon (merging procces)

Produksi di Bandung dan Cirebon adalah proses produksi yang pengerjaannya dilakukan sebagian di Bandung dan sebagian lagi di Cirebon. Kebanyakan untuk pengerjaan batik cap dilakukan proses semacam ini, walapun terkadang ada sebagian kecil, jenis produksi batik tulis kombinasi dilakukan juga seperti ini.

2.1.3 Permasalahan

Dalam setiap kegiatan usaha pasti memiliki permasalahan atau kendala yang dihadapai. Adapun besar kecilnya permasalahan tergantung dari beban pekerjaan serta kemampuan perusahaan dalam mengatasi permasalahannya tersebut. Seringkali mendengar bahwa berdiam diri saja itu sudah masalah.

Permasalahan ini akan dibagi menjadi 2 bagian yang pertama permasalahan yang berhubungan dengan internal perusahaan dan yang kedua berhubungan diluar (external)

perusahaan:


(15)

Masalah internal yang dihadapi perusahaan biasanya berkenaan dengan manajemen perusahaan disamping itu masalah tenaga kerja, masalah lingkungan termasuk juga masalah keuangan.

Batik Komar selama ini juga mengalami permasalahan yang serupa, dengan demikian dicoba uraikan satu persatu sbb:

a. Manajemen b. Limbah Cair c. Keuangan. d. Pemasaran e. Tenaga Kerja

2.1.4 Beberapa Kegiatan Penting Lainnya

1. Perjalanan Pameran

- Mengikuti berbagai pameran batik di Jakarta, Yogya dan Bali. - Tahun 1999 Pameran batik di Malaysia

- Tahun 2000 Pameran batik di Hannover EXPO Jerman

- Tahun 2002 Pameran batik di ATF (Asean Trade Fair) Thailand

- Tahun 2003 Pameran International Tokyo Gift Show Jepang - Tahun 2004 Pameran di Kedutaan Indonesia di Jepang - Tahun 2004 Pameran Japan Asean Centre di Tokyo Jepang


(16)

- Tahun 2005 Pameran di Nagoya Jepang

- Tahun 2005 Pameran di Kuala lumpur Malaysia - Tahun 2006 Pameran di Kyoto & Tokyo Jepang - Tahun 2007 Pameran Batik di Malaysia

- Tahun 2008 Pameran Batik di Lanzarotte – Spanyol

- Tahun 2008 Pameran batik di Festival TongTong – Amsterdam Belanda

2. Pelatihan dan Kursus membatik

Bermula dari tugas yang diberikan oleh Departemen DEPERINDAG pusat sejak tahun 2001 untuk berbagi ilmu batik dengan pengrajin batik di Riau. Selanjutnya secara terbuka batik KOMAR menerima peserta pelatihan batik dari seluruh propinsi yang memerlukan pembinaan dan pelatihan batik secara khusus. Selama ini yang berjalan dan terbina dengan baik adalah dari kantor dinas Perindustrian dan Perdagangan wilayah Jambi, Riau, Makasar, Palu dan Polewali Mandar. Selebihnya dari beberapa dekranas dan pengrajin batik yang memerlukan.

Beberapa jenis pelatihan yang pernah dilakukan sebagai berikut:

- Memberikan pelatihan batik di wilayah kerja DEPERINDAG, daerah Riau dan Jambi.


(17)

- Memberikan pelatihan batik untuk anak-anak putus sekolah bekerja sama dengan Care USA melalui SAMBA Project

- Memberikan kesempatan magang, Kerja Praktek dan Tugas akhir untuk perguruan tinggi yang memerlukan.

- Memberikan kursus singkat untuk pertukaran pelajar dari Swedia – Indonesia (ITB).

- Pelatihan dan pengembangan batik kota PALU Sulawesi Tengah.

- Pelatihan dan Pengembangan batik Kabupaten Polewali Mandar – Sulbar.

3. Pengalaman organisasi

- Pengurus Pusat MPAI (Masyarakat Persuteraan Alam Indonesia)

- Pengurus PARASILK (Persuteraan Alam Parahyangan) JABAR - Pengurus INKOSINDO (Induk Koperasi Sutra Alam Indonesia) - Pengurus YBI (Yayasan Batik Indonesia)

- Ketua Harian YBJB ( Yayasan Batik Jawa Barat) Tema karya desain batik

- Batik Tumpal Reformasi - Untaian Sawat


(18)

- Sekar Madu Suplir Mekar - Manik-manik

- Bunga Lily

- 150 Bunga Mekar

- Tiga Ranting Rendeng-rendeng - Pamor Keris Pusaka

- Legenda Cerita Rakyat dalam Batik

2.1.5 MISI dan VISI Batik KOMAR Misi:

Melestarikan dan menumbuhkan tradisi batik Cirebon sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Trusmi Plered Cirebon pada khususnya dan menumbuhkan industri kerajinan batik Indonesia pada umumnya.

Visi:

• Batik Tradisional Trusmi Cirebon bisa lebih dikenal di kancah dunia batik nasional dan internasional

• Meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui lingkungan tempat kerja dan tempat tinggal yang bersih dan sehat, pemberian upah yang wajar sesuai dengan keahlian dan prestasi kerja yang diberikan kepada perusahaan


(19)

• Meningkatkan kualitas dan daya saing yang berpotensi untuk memasuki pasar global

• Memperkaya desain motif untuk menambah perbendaharaan motif-motif tradisional yang sudah ada dan memasyarakat

• Melakukan inovasi pada bidang bahan dasar kain, melalui pengembangan desain tekstur tenun dan melakukan kombinasi serat alam.

• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang industri kerajinan batik dengan cara mendidik tenaga-tenaga terampil dan produktif yang diambil dari daerah-daerah di luar pusat pengrajin batik.

• Memperluas jaringan kerja dengan pusat-pusat industri kerajinan batik melalui pertukaran informasi desain dan proses produksi • Berbagi ilmu dan informasi tentang berbagai proses batik bagi

pengrajin batik di daerah-daerah tertentu yang ingin mengembangkan industri kerajinan batik

2.1.6 Fasilitas

Terdapat fasilitas yang mendukung untuk mempelajari batik yang disediakan oleh Rumah Batik Komar, yaitu:

- Memiliki ruang showroom sendiri.


(20)

- Memiliki ruang untuk membuat alat cap batik.

- Memiliki tempat penyimpanan peralatan yang cukup luas.

Berikut adalah daftar paket untuk program belajar batik di Rumah Batik Komar:

1. Paket A Rp. 30.000,- yaitu membuat sapu tangan batik berukuran 40 cm x 40 cm. 2. Paket B Rp. 60.000,- yaitu membuat tapla

meja berukuran 1 m x 1m.

3. Paket C Rp. 85.000,- yaitu membuat taplak meja batik berukuran 50 cm x 50 cm (sudah termasuk snack).

4. Paket D Rp. 300.000,- yaitu membuat batik tulis dari proses awal sampai proses akhir. 5. Paket E Rp. 3.000.000,- yaitu membuat batik

tulis dan cap beserta diajarkan cara memasarkan batik.

Di Rumah Batik Komar para peserta pelatihan akan diberikan pengetahuan tentang ilmu desain batik, proses batik baik cap maupun tulis, sehingga metode pemasaran batik.


(21)

- Mengenal batik

- Mengenal beraneka ragam hias batik dari berbagai daerah, - Mengenal desain batik cap dan batik tulis,

- Praktek membuat batik sendiri

- Jadwal dan waktu belajar dapat ditentukan sendiri. - Fasilitas workshop yang memadai.

- Ruang kerja bersih,

- Lingkungan sekitar asri dan nyaman , 2.1.7 Daftar Pengunjung

Dari sumber yang didadapatkan bahwa jumlah pengunjung di Rumah Batik Komar mengalami ketidak stabilan, diambil data tahun 2010 dari bulan Januari sampai Desember yang datang untuk berlatih dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

No. Bulan Jumlah

1 Januari 104

2 Februari 50

3 Maret 330

4 April 810

5 Mei 296

6 Juni 403

7 Juli 458

8 Agustus 225

9 September 37

10 Oktober 441

11 November 221

12 Desember 441

TOTAL 3816 318 /bulan

Tabel 2.1 Daftar pengunjung 


(22)

Dari data yang didapat jumlah pengunjung yang berusia anak anak berjumlah 1756 orang, remaja yang datang ke untuk pelatihan 26 orang, dan jumlah diatas remaja yang berkunjung dan berlatih 2034 orang.

2.2 Promosi

Promosi merupakan salah satu unsur yang penting dari pemasaran, selain struktur harga dan distribusi. Dengan promosi perusahaan dapat memberikan informasi, menghimbau serta mempengaruhi masyarakat agar tertarik untuk membeli produk atau jasa yang dipasarkan.

Pengertian promosi menurut Winardi (1996), "Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut” (Oka A. Yoeti, 1996, 64).

2.2.1 Tujuan Promosi

Menurut Winardi (1996) adapun tujuan promosi, yaitu diantaranya:

• Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial


(23)

• Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit

• Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan

• Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar

• Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing

• Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

2.3 Objek Pariwisata

Objek pariwisata merupakan sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan, dan nilai tinggi, serta menjadi tujuan wisatawan untuk datang dan berkunjung ke daerah tersebut. (Oka A, Yoeti, 2006:13)

Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah atau daerahnya sendiri maupun wilayah lain dengan menggunakan beberapa faktor jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan pemerintah atau masyarakat guna untuk mewujudkan keinginan wisatawan. (Komarudin, 1999,164)


(24)

2.4 Pariwisata Sebagai Sumber Daya Budaya

Budaya sangat penting peranannya dalam pariwisata. Salah satu hal yang menyebabkan wisatawan melakukan perjalanan wisata adalah adanya keinginan untuk melihat cara hidup dan mempelajari budaya di daerah atau tempat yang dikunjunginya. Sumber daya budaya dimungkinkan menjadi faktor utama yang menarik wisatawan untuk melakukan perjalanan wisatanya. Tujuannya adalah memahami makna suatu budaya dibandingkan dengan sekedar mendeskripsikan atau melihat daftar fakta yang ada mengenai suatu budaya, hal inilah yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Rumah Batik Komar.

Dalam pariwisata, jenis pariwisata yang menggunakan sumber daya budaya sebagai modal utama dalam atraksi wisata sering dikenal sebagai pariwisata budaya. Jenis pariwisata ini memberikan variasi yang luas menyangkut budaya, mulai dari seni pertunjukan, seni rupa, festival, makanan tradisional, sejarah, dan cara hidup yang lain.(Pitana dan Surya Diarta, 2009: 74-76).


(25)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Komunikasi

Untuk menginformasikan gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dibutuhkan suatu bentuk komunikasi yang mampu menyampaikan suatu informasi atau pesan yang dapat dengan mudah dimengerti oleh sasaran. Komunikasi tersebut dapat menggunakan bahasa verbal atau bahasa visual. Sebagian besar yang berkunjung dI Rumah Batik Komar ini berusia 8 – 30 tahun ke atas, di usia ini kebanyakan ingin mempelajari sesuatu yang baru atau sesuatu yang bisa menambah ilmu pengetahuan mereka sendiri. Gaya Bahasa yang digunakan adalah majas metafora yaitu mengubah makna kalimat yang dibentuk. Memberikan warna-warna elegan supaya tidak mengurangi kesan yang disampaikan oleh Rumah Batik Komar sendiri.

3.1.1 Tujuan Komunikasi

Strategi komunikasi yang bersifat informatif dan persuasif tersebut dapat menimbulkan rasa keingintahuan dan mencoba membuat dan mempelajari proses pembuatan batik di Rumah Batik Komar.


(26)

3.1.2 Materi Pesan

Materi pesan yang ingin disampaikan dalam promosi ini yaitu :

1. Mengenalkan cara pembuatan batik.

2. Mengajak untuk datang belatih cara membuat batik

3. Mempromosikan Rumah Batik Komar kepada masyarakat terutama remaja.

Pesan tersebut dibuat semenarik mungkin lewat tagline, headline, visual, lambang dan semua komponen yang terdapat pada media-media promosi agar lebih efektif penyampaiannya dan mudah diingat. Tagline dalam promosi ini adalah :

“Learn in technicolor”

3.2 Strategi Kreatif

Dalam proses promosi Rumah Batik Komar mempergunakan bahasa Indonesia agar mudah dalam pemahamannya, disesuaikan dengan khalayak sasaran yaitu dewasa awal berusia 17 - 24 tahun tahun.

Melalui strategi kreatif tersebut diharapkan dapat menarik minat dewasa muda untuk melakukan pembelajaran secara rutin di Rumah Batik Komar


(27)

dan mengubah pandangan bahwa pembuatan batik sangat menyenangkan.

Strategi kreatif dalam promosi Rumah Batik Komar sebagai tempat pelatihan batik di kota Bandung yaitu dengan visual ilustrasi yang menarik dikemas untuk remaja

3.2.1 Pendekatan Visual

Pendekatan visual yang akan ditampilkan dalam media promosi ini adalah ilustrasi yang telah mengalami proses komputerisasi yang digabungkan dengan elemen-elemen desain seperti tipografi, warna, layout dan komposisi untuk memberikan pesan yang ingin disampaikan dari Rumah Batik Komar sendiri.

3.3 Strategi Media

3.3.1 Pemilihan Media

Untuk menyampaikan isi pesan yang informatif dan tepat kepada target promosi yang dituju dan mencapai tujuan yang diharapkan, serta mempertimbangkan sistem strategi komunikasi yang dibuat, maka dipilih media promosi:


(28)

1. Poster

Poster merupakan media yang sering dijumpai karena bisa diletakkan di sisi jalan sehingga dapat terlihat / terbaca oleh orang yang melewatinya. Poster juga memiliki kelebihan, yaitu media yang sangat informatif karena bisa memuat berbagai informasi karena orang bisa lebih lama untuk melihat dan membaca.

2. Brosur

Brosur merupakan media yang berisikan informasi. Masih banyaknya orang terutama jiwa muda yang belum mengetahui wisata batik Rumah Batik Komar, dengan brosur akan diperoleh banyak informasi mengenai Rumah Batik Komar.

3. Liflet

Media ini dipilih karena merupakan media promosi yang simpel, dapat dibagikan kepada khalayak sasaran. Sehingga dapat membaca informasi dengan jelas.

3.3.2 Pertimbangan Media

Media yang digunakan atau dipilih yaitu media yang biasa dijumpai dengan target promosi, baik secara tempat pendistribusian atau


(29)

kebiasaannya, sehingga pesan dan informasi yang disampaikan dapat membujuk target promosi secara perlahan. Selain itu melalui pertimbangan bahwa media tersebut dapat saling menutupi kelemahan media yang satu dengan yang lain untuk dapat memberikan informasi yang efektif.

3.3.3 Media Pendukung

Media pendukung ini digunakan untuk melengkapi dan menunjang media utama. Media pendukung ini terdiri dari spanduk, baliho, iklan majalah, leaflet, serta stationery, seperti sertifikat, dan

merchandise. 3.3.4 Penyebaran Media

Penyebaran media merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan informasi dalam promosi ini dapat berjalan dengan baik dan tersampaikan dengan tepat pada target audiens.

3.3.4.1. Tempat Penyebaran Media

Tempat penyebaran media khususnya dilakukan di kampus-kampus dan area Sekolah Menengah Atas yang berada di wilayah Bandung. Di mall atau tempat berkumpul anak anak muda


(30)

3.3.4.2. Jadwal Penyebaran Media

Penyebaran media promosi ini terdiri dari 3 tahap per 3 bulan yaitu:

Tahap pertama dimana penyebaran media ini

bertujuan sebagai pemberitahuan awal untuk menginformasikan bahwa adanya wisata Rumah Batik Komar

Tahap kedua adalah penyebaran media promosi

yang membujuk/mengajak segmentasi untuk melakukan pelatihan batik di Rumah Batik Komar. • Tahap ketiga adalah penyebaran media promosi

yang merupakan media pengingat sekaligus juga menjadi media pendukung pada saat peserta mengunjungi dan melakukan pelatihan membatik di Rumah Batik Komar

3.4 Strategi Distribusi

Dimulai dari poster yang akan disebarkan bersamaan dengan liflet dan brosur. Iklan majalah akan diletakkan pada majalah khusus anak muda contohnya majalah go girl!. Media Pendukung lainnya seperti


(31)

Spanduk dan baliho akan disebarkan selama 3 bulan. Diletakkan di sekitar area sekolah atau di tempat yang biasa anak muda lalu lalang atau banyak melakukan aktivitas. Spanduk juga akan diletakkan di sekitar wilayah Batik Komar. Untuk media gimmick dan sertifikat akan diberikan pada peserta bila mengikuti kursus belajar membatik di Rumah Batik Komar.

3.5 Konsep Visual

Secara garis besar, konsep visual dalam promosi tersebut menggambarkan tentang pesona keindahan Rumah Batik Komar yang tiada duanya. Mulai dari hasil kain batiknya sampai paket pelatihannya.

3.5.1 Format Desain

Format desain yang dipakai dalam media promosi ini adalah bentuk portrait dan landscape. Format desain tersebut dipilih karena mempunyai ukuran lebih panjang pada satu sisinya, baik horizontal maupun vertikal. Format seperti ini terlihat lebih mempunyai banyak ruang, sehingga informasi yang disampaikan pun lebih informatif. Di lain hal, format desain seperti ini lebih menarik dibandingkan dengan bentuk sama sisi atau bujur sangkar.


(32)

3.5.2 Lay Out

Komposisi elemen desain grafis dalam media promosi ini akan menjadi kesatuan yang memberikan kesan tegas dan menarik. Sehingga akan menjadi daya tarik untuk target sasaran.

3.5.3 Tipografi

Jenis tipografi yang digunakan disesuaikan dengan konsep yaitu yang memberikan kesan tegas, unik dan menarik.

• Sloop Scropt Two

ABCDEFGHIJLKMNOPQRSTUVW Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz • Baskervile Old Face

ABCDEFGHIJLKMNOPQRSTUVW abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

• Edwardian Script ITC

ABCDEFGHIJLKMNOPQRSTUVW Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz • Zapfhumnst BT

ABCDEFGHIJLKMNOPQRSTUVW Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz


(33)

3.5.4 Warna

Warna sebagai unsur visualisasi yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya.

Warna memiliki peran penting dalam desain karena menciptakan suatu kesan dan dapat berbentuk energi. Melalui kesan inilah dapat mempengaruhi pikiran dan emosi

R 47 G 47 B 47

C 70 M 64 Y 63 K 62 R 231 G 120 B 23 C 0 M 60 Y 100 K 0 R 241 G 242 B 171 C 4 M 1 Y 33 K 0

3.5.5 Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan pada visualisasi promosi ini berupa ilustrasi yang menggambarkan batik dan alat membatiknya dan dan didukung oleh unsur-unsur ilustrasi lain yang dapat

memperkuat gagasan visual yang muncul. Membuat komposisi yang menarik. Dan mengajak masyarakat untuk mengikuti pelatihan membatik di Rumah Batik Komar


(34)

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI 

4.1 Media Media 4.1.1 Poster


(35)

Ukuran : 29.7 CM x 42 CM Material : Art Paper

Teknik Produksi : Cetak Offset

Keterangan : Menampilkan visual yang mengajak kawula muda untuk mengikuti program pelatihan. Dengan menggunakan gaya bahasa metafora. Supaya menarik perhatian. Diletakkan pada majalah dinding sekolah dan kampus dan juga area anak muda berkumpul.


(36)

4.1.2 Iklan majalah

Gambar 4.2 Iklan majalah

Ukuran : 17 CM x 23.2 CM

Material : Art Paper Teknik Produksi : Cetak Offset

Keterangan : Menampilkan visual yang mengajak kawula muda untuk mengikuti program pelatihan. Dengan menggunakan gaya bahasa metafora. Supaya


(37)

menarik perhatian. Diletakan pada majalah majalah anak muda contoh go girl!.

4.1.3 Brosur

Gambar 4.3 Brosur

Ukuran : 14.5 CM x 20.5 CM

Material : Art Paper Teknik Produksi : Cetak Offset

Keterangan : Menampilkan visualisasi yang mengajak kawula muda untuk mengikuti program pelatihan. Dengan menggunakan memberikan informasi lengkap akan program – program pelatihan batik tersebut.


(38)

4.1.4 Liflet

Gambar 4.4 liflet

Ukuran : 19 CM x 20.2 CM

Material : Art Paper Teknik Produksi : Cetak Offset

Keterangan : menampilakan infomasi lengkap akan program pelatihan batik yang diadakan oleh Rumah Batik Komar.


(39)

4.1.5 Spanduk

Gambar 4.5 spanduk

Ukuran : 400 CM x 100 CM

Skala : 1 : 12.5

Material : Akasia Paper Teknik Produksi : Digital Print

Keterangan : memberikan infomasi lengkap akan program pelatihan batik yang diadakan oleh Rumah Batik Komar.


(40)

Gambar 4.6 Baliho

Ukuran : 600 CM x 400 CM

Skala : 1 : 20

Material : Akasia Paper Teknik Produksi : Digital Print

Keterangan : memberikan infomasi lengkap akan program pelatihan batik yang diadakan oleh Rumah Batik Komar.


(41)

Gambar 4.7 sertifikat

Ukuran : 23 CM x 17.6 CM

Material : Linen Paper Teknik Produksi : Cetak Offset

Keterangan : Sebagai tanda terimakasih karena relah mengikuti program pelatihan Batik


(42)

4.1.8 Paper Bag

Gambar 4.8 paper bag

Ukuran : 21 CM x 18 CM

Material : Glosy Paper

Teknik Produksi : Cetak Offset

Keterangan : Sebagai media berjalan yang akan membantu mempromosikan Wisata Rumah Batik Komar dan pelatihannya


(43)

4.1.9 Sticker

Gambar 4.9 sticker

Ukuran : 11 CM x 3 CM

Material : Sticker Paper Teknik Produksi : Cetak Offset

Keterangan : Sebagai media berjalan yang akan membantu mempromosikan Wisata Rumah Batik Komar dan pelatihannya.


(44)

4.1.10 Pin

Gambar 4.10 pin

Ukuran : 5.8 CM x 5.8 CM

Material : Pin

Teknik Produksi : Cetak Offset

Keterangan : Sebagai media berjalan yang akan membantu mempromosikan Wisata Rumah Batik Komar dan pelatihannya.


(45)

4.1.11 Canting

Gambar 4.11 canting

Ukuran : -

Material : -

Teknik Produksi :

Keterangan : Sebagai media promosi yang diberikan kepada para pelajar yang mengikuti pelatihan batik


(46)

4.1.12 Gantungan Kunci

Gambar 4.12 gantungan kunci

Ukuran : 6.5 CM x 2.5 CM

Material : Kalkir

Teknik Produksi : Cetak Offset

Keterangan : Sebagai media promosi yang diberikan kepada para pelajar yang mengikuti pelatihan batik.


(47)

4.1.13 T- shirt

Gambar 4.13 T-shirt

Ukuran : Medium Size

Material : combat 30s

Teknik Produksi : Digital Print

Keterangan : Sebagai media promosi yang diberikan kepada para pelajar yang mengikuti pelatihan batik.


(48)

4.1.14 Mug

 

Gambar 4.14 Mug

Ukuran : -

Material : Gelas putih

Teknik Produksi : Digital Print

Keterangan : Sebagai media promosi yang diberikan kepada para pelajar yang mengikuti pelatihan batik


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Aep S. Hamidin (2002). Batik : Warisan Budaya Asli Indonesia. Yogyakarta.

Ani Bambang Yudhoyono (2002) Batikku : pengabdian cinta tak berkata.

Jakarta.

H. Oka A. Yoeti (1996). Pemasaran Pariwisata. I Gede Pitana, Prof. Dr. M.Sc dan I Ketut Surya Diarta, SP,MA. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : ANDI

Oka A. Yoeti, Drs. H. MBA. 1996. Pemasaran Pariwisata. Bandung: ANGKASA

Tim Sanggar Barcode (2002). Batik: Mengenal Batik dan cara mudah membuat batik.

Komarudin. 1999. Pembangunan Perkotaan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan

Internet

www.komarbatik.com/ diakses tangal 17 November 2010

www.komarbatik.com/workshop.html diakses tanggal 17 November 2010

SUMBER LAIN

Wawancara dengan Bapak Komarudin. Tanggal 5 April 2011


(50)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Yohanes Christover Freddy H

Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Mei 1988

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Belum Kawin

Agama : katholik

Pendidikan Terakhir : Sarjana Desain (Desain Komunikasi Visual)

Alamat : Jalan Ciumbuleuit Gang Rahayu No. 59/155C

Bandung, 40141

No. Telp/ Hp : Hp (022 91677317)

Email : powerpupboys@yahoo.com

Pendidikan Formal

• 1994-2000 : SD Strada Budi Luhur Bekasi

• 2000-2003 : SMP Strada Budi Luhur Bekasi

• 2003-2006 : SMA Santa Maria Monica Bekasi

• 2006-2011 : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Bandung

Pendidikan Non Formal

1. WORKSHOP “1001 INSPIRATION DESAIN FESTIVAL” at Unikom,

December 15th 2007

2. Contest Mural “ Gen X and The Future” at Basar Baluja, April 1st – 3rd


(1)

4.1.11 Canting

Gambar 4.11 canting

Ukuran : -

Material : -

Teknik Produksi :

Keterangan : Sebagai media promosi yang diberikan kepada para pelajar yang mengikuti pelatihan batik


(2)

4.1.12 Gantungan Kunci

Gambar 4.12 gantungan kunci

Ukuran : 6.5 CM x 2.5 CM Material : Kalkir

Teknik Produksi : Cetak Offset

Keterangan : Sebagai media promosi yang diberikan kepada para pelajar yang mengikuti pelatihan batik.


(3)

4.1.13 T- shirt

Gambar 4.13 T-shirt

Ukuran : Medium Size Material : combat 30s Teknik Produksi : Digital Print

Keterangan : Sebagai media promosi yang diberikan kepada para pelajar yang mengikuti pelatihan batik.


(4)

4.1.14 Mug

 

Gambar 4.14 Mug

Ukuran : -

Material : Gelas putih Teknik Produksi : Digital Print

Keterangan : Sebagai media promosi yang diberikan kepada para pelajar yang mengikuti pelatihan batik


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aep S. Hamidin (2002). Batik : Warisan Budaya Asli Indonesia. Yogyakarta.

Ani Bambang Yudhoyono (2002) Batikku : pengabdian cinta tak berkata. Jakarta.

H. Oka A. Yoeti (1996). Pemasaran Pariwisata. I Gede Pitana, Prof. Dr. M.Sc dan I Ketut Surya Diarta, SP,MA. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : ANDI

Oka A. Yoeti, Drs. H. MBA. 1996. Pemasaran Pariwisata. Bandung: ANGKASA

Tim Sanggar Barcode (2002). Batik: Mengenal Batik dan cara mudah membuat batik.

Komarudin. 1999. Pembangunan Perkotaan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan

Internet

www.komarbatik.com/ diakses tangal 17 November 2010

www.komarbatik.com/workshop.html diakses tanggal 17 November 2010

SUMBER LAIN

Wawancara dengan Bapak Komarudin. Tanggal 5 April 2011


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Yohanes Christover Freddy H

Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Mei 1988

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Belum Kawin

Agama : katholik

Pendidikan Terakhir : Sarjana Desain (Desain Komunikasi Visual)

Alamat : Jalan Ciumbuleuit Gang Rahayu No. 59/155C

Bandung, 40141

No. Telp/ Hp : Hp (022 91677317)

Email : powerpupboys@yahoo.com

Pendidikan Formal

• 1994-2000 : SD Strada Budi Luhur Bekasi

• 2000-2003 : SMP Strada Budi Luhur Bekasi

• 2003-2006 : SMA Santa Maria Monica Bekasi

• 2006-2011 : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Bandung

Pendidikan Non Formal

1. WORKSHOP “1001 INSPIRATION DESAIN FESTIVAL” at Unikom, December 15th 2007

2. Contest Mural “ Gen X and The Future” at Basar Baluja, April 1st – 3rd 2008