IMPLEMENTASI HAK-HAK TENAGA KERJA PEREMPUAN YANG BEKERJA ANTARA PUKUL 23.00 SAMPAI DENGAN 07.00 MENURUT UNDANGUNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR: KEP. 224/MEN/2003. (STUDI DI PT. HA

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia pada saat ini sedang melaksanakan pembangunan disegala bidang Pembangunan ini meliputi juga pembangunan ketenagakerjaan. Pembangunan ketenagakerjaan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pembangunan ketenagakerjaan ini dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat, martabat, dan harga diri tenaga kerja guna mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur, dan merata baik secara materil maupun spirituil.

Pelaksanaan pembangunan ketenagakerjaan ini memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang dimaksud di sini adalah tenaga kerja yang tangguh, trampil, dan mempunyai skill. Semua ini dimaksudkan karena tenaga kerja mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan. Tenaga kerja merupakan motor penggerak perusahaan, partner kerja, asset perusahaan serta merupakan asset penting juga dalam meningkatkan volume pembangunan.

Membicarakan tenaga kerja sepertinya kurang jelas apabila tidak mengetahui pengertian yang sebenarnya tentang tenaga kerja. Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagkerjaan memberikan


(2)

pengertian tenaga kerja yaitu “Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.”

Pengertian dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan di atas sudah sejalan dengan pengertian atau konsep ketenagakerjaan pada umumnya. Sebagaimana ditulis oleh Payaman J. Simanjuntak (1985:2) bahwa pengertian tenaga kerja atau manpower adalah mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari kerja dan yang melakukan pekerjaan lain seperti sekolah ataupun mengurus rumah tangga.

Bangsa Indonesia telah menyadari bahwa pekerjaan merupakan kebutuhan asasi warga negara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 28 UUD 1945 yang menyatakan: “Tiap-tiap warga negara

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

Dalam amandemen UUD 1945 yang berkaitan dengan Ketenagakerjaan juga disebutkan dalam Pasal 28d ayat (2) UUD 1945. Hal tersebut berimplikasi pada kewajiban negara untuk memfasilitasi warga negara agar dapat memperoleh pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan. Oleh karena itu, perlu perencanaan yang matang di bidang ketenagakerjaan untuk mewujudkan kewajiban negara tersebut.

Saat ini kelangsungan hidup manusia sangat bergantung akan pemenuhan kebutuhan baik sandang, pangan, dan papan. Setiap manusia harus bekerja karena dengan bekerja, maka manusia dapat memenuhi kebutuhan


(3)

hidupnya tersebut. Dalam perkembangannya hubungan pekerja dengan pengusaha didasarkan pada perjanjian kerja yang melahirkan hak dan kewajiban dalam hubungan kerja, baik pengusaha maupun pekerja.

Untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan serasi antara pekerja dan pengusaha tidaklah mudah. Upaya penegakan hak dan kewajiban pekerja, serta hak dan kewajiban pengusaha baik bersifat normatif maupun non-normatif, diharapkan dapat menghasilkan suatu kondisi yang kondusif, aman, dan nyaman untuk melakukan pekerjaan baik bagi pekerja maupun pengusaha. Kondisi tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja sebagai salah satu syarat dalam peningkatan kesejahteraan pekerja.

Sebagian besar buruh di Indonesia khususnya buruh pabrik di dominasi oleh buruh perempuan. Ribuan pabrik-pabrik seperti pabrik garmen, pabrik tekstil, pabrik sepatu, dan pabrik rokok atau bahkan pusat-pusat perbelanjaan dan supermarket lebih senang mempekerjakan buruh perempuan karena dianggap lebih teliti dan dapat dibayar murah. Hal ini merupakan fenomena dari sistem kapitalisme global yang diterapkan di berbagai negara termasuk Indonesia, yang menganggap perempuan sebagai komoditas. Biasanya buruh perempuan dipekerjakan untuk mengerjakan satu jenis pekerjaan tertentu selama bertahun-tahun yang hanya membutuhkan ketekunan, ketelitian, dan kerapihan. Akibatnya tidak ada kesempatan bagi buruh perempuan untuk meningkatkan jenjang karir atau promosi jabatan. 1

1 http://dk-insufa.info/opini/1210-lindungi-buruh-perempuan-indonesia-dari-pelecehan-seksual di Unduh pada Tanggal 14 September 2014 Pukul 21.05


(4)

Secara yuridis Pasal 5 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan memberikan perlindungan bahwa “Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan.” Ketentuan Pasal 5 ini membuka peluang kepada Perempuan untuk memasuki semua sektor pekerjaan, dengan catatan bahwa Perempuan itu mau dan mampu melakukan pekerjaan tersebut. Selanjutnya dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 ditentukan bahwa “Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha”. Ketentuan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 ini semakin memperjelas ketentuan Pasal 5 Undang Undang Nomor 13 tahun 2003 bahwa tidak ada perbedaan antara laki -laki dan Perempuan dalam dunia kerja.

Sementara itu dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan merupakan salah satu solusi dalam perlindungan buruh maupun majikan tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak. Perlindungan buruh diatur di dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 67-101meliputi perlindungan buruh penyandang cacat, anak, perempuan, waktu kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, pengupahan dan kesejahteraan. Dengan demikian, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan sangat berarti dalam mengatur hak dan kewajiban bagi para tenaga kerja maupun para pengusaha di dalam melaksanakan suatu mekanisme proses produksi.

Sekarang ini masih banyak tenaga-tenaga kerja Perempuan yang dipekerjakan malam hari, seperti halnya pada perusahaan-perusahaan


(5)

pertenunan dan perusahaan elektronik, dan lain-lain. Penggunaan para tenaga kerja Perempuan di malam hari tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang mengaturnya. Demikian juga sepanjang ada perizinan yang berlaku dari Kepala Direktorat Pembinaan Norma-norma Perlindungan Tenaga Kerja Departemen tenaga kerja diberikan perusahaan tersebut, selama waktu yang ditetapkan dan dengan syarat-syarat yang mempekerjakan tenaga kerja Perempuan. Menurut Pasal 76 ayat (3) sampai dengan ayat (4) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP. 224/MEN/2003 Tentang Kewajiban Pengusaha yang Mempekerjakan Pekerja/Buruh Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 menentukan pengusaha mempekerjakan tenaga kerja Perempuan antara pukul 23.00 WIB sampai dengan pukul 07.00 WIB wajib memberikan makanan dan minuman bergizi dan menjaga kesusilaan dan keamanan selama di tempat kerja, dan pengusaha wajib menyediakan fasilitas antar jemput bagi pekerja Perempuan yang berangkat dan pulang bekerja pukul 23.00 WIB – 05.00 WIB. Selain itu memberikan atau mengadakan shift atau penggantian jam kerja bagi pegawai seminggu sekali. Juga pihak perusahaan tidak mengadakan diskriminasi upah antara pekerja laki-laki dan pekerja Perempuan yang sama nilainya. Pihak perusahaan yang memberikan Jamsostek dan uang cuti hamil yang sama itu semua merupakan refleksi dan isyarat seperti diamanatkan dalam Undang-undang Ketenagakerjaan.

Namun, kenyataannya pelaksanaan hak-hak pekerja perempuan di Indonesia sangatlah jauh dari kesejahteraan. Baik dari segi ekonomi maupun


(6)

dari keamanan dan kenyamanan dalam bekerja masih sangat jauh dari standar keselamatan kerja yang telah ada. Hubungan antara pekerja atau buruh dengan pengusaha juga masih menampilkan adanya jurang pemisah diantara keduanya. Pekerja atau buruh masih sering dianggap sebagai bawahan dan diabaikan hak-hak yang melekat pada diri pekerja perempuan tersebut yang harus memberikan seluruh tenaga dan waktunya demi kepentingan pemilik perusahaan. Pengusaha sebagai pemilik perusahaan masih menempatkan para pekerja atau buruh satu tingkat di bawah mereka. Situasi tersebut memberikan gambaran adanya perbedaan tingkat sosial dalam masyarakat. Hak dan kesejahteraan pekerja khususnya perempuan juga masih sering terabaikan karena kurangnya kesadaran dari pemilik perusahaan akan kebutuhan hidup pekerja atau buruh. Khususnya pada bidang reproduksi yang meliputi : Hak cuti haid, Hak cuti hamil dan melahirkan, Hak cuti keguguran, Hak atas penyediaan tempat menyusui, bidang kesehatan dan keselamatan kerja, dan kehormatan perempuan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa penting untuk melakukan penelitian yang berjudul “Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP. 224/MEN/2003”


(7)

Dalam suatu penelitian, perumusan masalah merupakan hal yang penting, agar dalam melakukan suatu penelitian dapat lebih terarah dan terperinci sesuai dengan tujuan yang dikehendaki, adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP. 224/MEN/2003 di PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) Kabupaten Kudus ? 2. Kendala apa yang dihadapi Perusahaan untuk Memenuhi Kewajiban

terhadap Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP. 224/MEN/2003 di PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) Kabupaten Kudus ?

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mendiskripsikan dan menganalisis tentang Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP.


(8)

224/MEN/2003 di PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) Kabupaten Kudus.

2. Untuk mengetahui Kendala apa yang dihadapi Perusahaan untuk Memenuhi Kewajiban terhadap Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP. 224/MEN/2003 di PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) Kabupaten Kudus.

D.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan keilmuan baik dari Aspek Akademis maupun Praktis, diantaranya:

1. Secara Akademis

Penelitian ini berkaitan dengan penulisan skripsi sehingga penelitian ini dapat memberikan acuan kepada semua pihak yang berkepentingan tentang Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP. 224/MEN/2003.


(9)

Dengan adanya penelitian ini diharapkan semua pihak mengerti tentang Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP. 224/MEN/2003 di PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) Kabupaten Kudus.

E.Metode Penelitian

Untuk memperoleh data–data valid yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode pendekatan yuridis sosiologis (Socio legal research) yang merupakan penelitian hukum yang menggunakan data sekunder sebagai data awalnya, yang kemudian di lanjutkan dengan data primer atau data lapangan.

2. Penentuan Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) Kabupaten Kudus, penulis memilih penelitian di PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) Kabupaten Kudus karena jarak rumah penulis dengan lokasi penelitian sangat terjangkau dan mudah untuk dijangkau, dan juga penulis melihat dan mengamati mengenai Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara


(10)

Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP. 224/MEN/2003 di PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) Kabupaten kudus belum diterapkan dengan baik sehingga penulis tertarik untuk meneliti di PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) Kabupaten kudus.

3. Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder dan di dukung oleh data primer, dan data sekunder di peroleh dari :

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari lokasi penelitian atau data yang bersumber atau berasal dari pihak–pihak yang masih memiliki korelasi dengan permasalahan yang sedang diteliti yang meliputi: hasil observasi di PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) Kabupaten kudus dan hasil wawancara kepada kepala HRD yaitu Bapak Tono Martono dan berdasarkan jumlah pada Populasi Sekaligus Sampel pekerja perempuan di masing-masing bagian yaitu 75 pekerja perempuan pada setiap shiftnya, Maka penulis mengambil persentase 10% sampel dari pekerja perempuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa penulis mendapatkan 15 Responden dari jumlah seluruh pekerja perempuan pada masing-masing bagian, Modul Essay antara lain: Ummi Alfiyyah, Nadia Khoirunnisa, Novi F, Marina Sofia,


(11)

pada bagian Produksi antara lain: Endang Rukmana, Novi Fatris Nia N, Dita Prasetyo, Susiningsih, Febiola Ningrum, dan pada bagian Keamanan antara lain: Ani Rosalia, Indah Lestari, Dewi Wulansari, Ade Wulandari, Endarwati.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data pelengkap yang diperoleh secara langsung dari literatur, laporan-laporan, dokumen dokumen, buku, majalah, buletin, peraturan perundang-undangan, maupun berita-berita sajian media cetak yang berkaitan dengan masalah penelitian yang sedang di teliti.

4. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Penelitian ini dilaksanakan penulis di PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) Kabupaten Kudus yang melalui melihat dan mengamati secara langsung mekanisme Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 yang dimulai pada Tanggal 10 November 2014 sampai dengan 28 November 2014 dengan pihak perusahaan yang diwakili kepala HRD yaitu Bapak Tono Martono dan pekerja perempuan di masing-masing bagian yaitu berdasarkan jumlah pada Populasi Sekaligus Sampel pekerja


(12)

perempuan di masing-masing bagian yaitu 75 pekerja perempuan pada setiap shiftnya, Maka penulis mengambil persentase 10% Sampel sehingga dapat disimpulkan bahwa penulis mendapatkan 15 Responden dari jumlah dari seluruh pekerja perempuan pada masing-masing bagian, Modul Essay antara lain: Ummi Alfiyyah, Nadia Khoirunnisa, Novi F, Marina Sofia, pada bagian Produksi antara lain: Endang Rukmana, Novi Fatris Nia N, Dita Prasetyo, Susiningsih, Febiola Ningrum, dan pada bagian Keamanan antara lain: Ani Rosalia, Indah Lestari, Dewi Wulansari, Ade Wulandari, Endarwati.

b. Wawancara

Wawancara (interview) adalah suatu proses/cara untuk mendapatkan dan mengumpulkan data melalui tanya jawab dan dialog atau diskusi dengan pihak yang dianggap mengetahui banyak tentang masalah penelitian. Disini penulis melakukan wawancara kepada kepala HRD yaitu Bapak Tono Martono pada Tanggal 19 November 2014 mengenai permasalahan yang penulis angkat dengan menggunakan Wawancara Terstruktur dan Kuesioner pada jam kerja, sedangkan pekerja perempuan di masing-masing bagian yaitu pada bagian Modul Essay, Produksi, Keamanan. Berdasarkan populasi sekaligus sampel pekerja perempuan di masing-masing bagian yaitu 75 pekerja perempuan pada setiap shiftnya, Maka penulis mengambil persentase 10% sampel dari


(13)

pekerja perempuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa penulis mendapatkan 15 Responden dari jumlah seluruh pekerja perempuan pada masing-masing bagian, pada Tanggal 26 November 2014 bagian Modul Essay antara lain: Ummi Alfiyyah, Nadia Khoirunnisa, Novi F, Marina Sofia, pada bagian Produksi pada Tanggal 27 November 2014 antara lain: Endang Rukmana, Novi Fatris Nia N, Dita Prasetyo, Susiningsih, Febiola Ningrum, dan pada bagian Keamanan pada Tanggal 27 November 2014 antara lain: Ani Rosalia, Indah Lestari, Dewi Wulansari, Ade Wulandari, Endarwati pada saat jam istirahat di kantin karyawan yaitu pukul 01.00 WIB.

c. Studi Pustaka

Studi kepustakan yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung di tunjukkan pada subyek penelitian dalam hal data-data diperoleh dari literatur-literatur dan majalah-majalah maupun berita-berita yang ada pada media cetak maupun media elektronik.

F.Sistemetika Penulisan

Pada penelitian ini, penulis membagi pembahasan ke dalam empat bab, dimana setiap bab dibagi atas beberapa sub-bab, sistematika penulisannya secara singkat adalah sebagai berikut:


(14)

BAB I : Berisi tentang isi latar belakang, rumusan, tujuan penulisan/penelitian, manfaat penulisan/penelitian, metode penulisan/penelitian, dan sistematika penulisan/penelitian BAB II : Berisi diskripsi atau uraian tentang bahan-bahan teori,

doktrin atau pendapat sarjana, dan kajian yuridis berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, kajian terdahulu terkait topik atau tema yang diteliti.

BAB III : Berisi tentang hasil penelitian yang telah dikaji dan dianalisis secara sistematis berdasarkan pada kajian pustaka sebagaimana dalam Bab II

BAB IV : Berisi tentang kesimpulan dan saran terkait dengan permasalahan yang ada.


(15)

1

IMPLEMENTASI HAK-HAK TENAGA KERJA PEREMPUAN YANG BEKERJA ANTARA PUKUL 23.00 SAMPAI DENGAN 07.00MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR: KEP. 224/MEN/2003.

(STUDIDI PT. HARTONO ISTANA TEKNOLOGI (POLYTRON) KABUPATEN KUDUS)

PENULISAN HUKUM

Oleh :

HERI KURNIAWAN 201010110311239

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(16)

2

IMPLEMENTASI HAK-HAK TENAGA KERJA PEREMPUAN YANG BEKERJA ANTARA PUKUL 23.00 SAMPAI DENGAN 07.00 MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR: KEP. 224/MEN/2003

(STUDI DI PT. HARTONO ISTANA TEKNOLOGI (POLYTRON) KABUPATEN KUDUS)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar kesarjanaan

Dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh :

HERI KURNIAWAN 201010110311239

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(17)

(18)

(19)

(20)

iii

KATA PERSEMBAHAN

Ungkapan Pribadi :

Keterbatasan kalah dengan perjuangan dan niat, selalu berusahalah kamu yang ingin menggapai keinginanmu setinggi langit, yang menilai usahamu adalah hanya Allah SWT.

Motto:

Jangan pernah menyerah menggapai keinginan yang kuat

“Positif Thinking Always”

kejernihan pikiranmu mengubah hidupmu.


(21)

vi

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah hirabbil alamin, puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang memberikan rahmat dan karunianya yang tidak terhingga kepada hambanya sehingga penulisan tugas akhir ini terselesaikan. Dan tidak lupa shalawat dan salam kepada Nabi menyempurna agama dan akhlaq manusia Rasullulah Muhammad SAW sebagai yang telah memberikan pencerahan kepada ummat manusia dengan risalah yang tidak tertandingi nilainya.

Dengan terselesaikannya skripsi ini yang berjudul “Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 sampai dengan 07.00 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP. 224/MEN/2003” merupakan sebuah proses yang cukup berharga bagi penulis karena banyak pelajaran yang didapatkan dari seluruh aktivitas penyelesaiannya. Dan tentunya skripsi ini memungkinkan terdapat kelemahan dan perdebatan, maka penulis menyampaikan harapan untuk kritik dan saran untuk membangun khazanah serta pengembangan akademik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam proses penyelesaian skripsi ini. Pada civitas akademis Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (FH-UMM) yang telah memberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal dan informal bagi penulis dalam pengembangan diri. Khususnya :


(22)

vii

1. Ayahanda H. Moch Mulyono dan Hj. Ngatonah yang memberikan semangat setiap detik langkahku untuk menyelesaikan tugas akhir ini dan doannya untuk anaknya, dan tidak lupa kakanda Fajar Maulana dan adik Mila Mawarni yang selalu menyemangati dan memberikan masukan-masukan moril maupun materiil yang tak terhingga nilainnya.

2. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr. Muhadjir Efendy.MAP selaku motivator dan inspirator dalam penyelsaian tugas akhir ini.

3. Bapak Dr. Sulardi, S.H., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendorong penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir dan banyak memberikan bantuan dalam kelancaran penulisan tugas akhir.

4. Bapak M. Isrok, SH., CN., MH. Selaku dosen pembimbing I dan Bapak Sofyan Arief, SH., M.Kn selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran yang nudah dipahami sehingga terselesaikan tugas akhir ini.

5. Seluruh Dosen, pejabat laboratorium dan para staff Tata usaha Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak pernah lelah membakar api semangat dan sedikit banyak telah membantu kelancaran serta selalu mendoakan agar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

6. Kepada Jajaran PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) kabupaten Kudus, yang telah menyediakan tempat untuk penelitian observasi dan


(23)

viii

membantu, memberikan masukan-masukan mengenai tujuan penelitian tersebut.

7. Kepada Teman-teman Fakultas Hukum Angkatan 2010, Fadel, Arif, Ryan, Yopi, Aldi, Momok, luky dan Serta Teman Seperjuangan paijo Ardi, Big bos Nanang, dan Andi RT, yang selalu mensuport tentang penyelesaian tugas akhir ini.

8. Semua pihak yang telah memberikan informasi dan masukan dalam penulisan skripsi.

semoga tulisan ini mampu memberikan manfaat bagi kita semua dan atas segala kekhilafan dan kesalahan yang penulisan saya mohon maaf. Billahitaufiq wal hidayah.

Wa Billahi Fosabilil Haq Fastabihul Khairaat. Wassalamualaikum wr.wb

Malang, 20 Januari 2015 Penulis,


(24)

ix DAFTAR ISI

Halaman Lembar Cover/Sampul Dalam

Lembar Pengesahan ... i

Surat Pernyataan ... ii

Ungkapan Pribadi/Motto ... iii

Abstraksi ... iv

Abstract ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xi

Daftar Lampiran... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Metode Penelitian ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 15

A. Tinjauan Umum Tenaga kerja dan Pengusaha... 15

B. Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 ... 19

1. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakejaan ... 20

2. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP-224/MEN/2003 ... 22

C. Tinjauan tentang Implementasi ... 26

1. Faktor Hukum (Undang-Undang) ... 29

2. Faktor Penegak Hukum ... 30

3. Faktor Sarana atau Fasilitas ... 32

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. GambaranPT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) ... 33

A.1 Lokasi Pabrik ... 34


(25)

x

A.3 Tujuan ... 36

B. Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 ... 36

B.1 Gambaran Tenaga Kerja Perempuan ... 38

B.2 Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ... 39

B.3 Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Nomor: KEP. 224/MEN/2003 ... 46

C. Kendala yang Dihadapi Perusahaan untuk Memenuhi Kewajiban terhadap Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 ... 54

1. Kendala Perusahaan untuk Melaksanakan Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan dibidang Reproduksi ... 54

2. Kendala Perusahaan untuk Melaksanakan Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan dibidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 56

BAB IV PENUTUP ... 60

A. Kesimpulan ... 60

B. saran ... 61 DaftarPustaka

Index

Lampiran 1 Surat Tugas Nomor : E.2.e/220/FH-UMM/VII/2014 Lampiran 2 Berita Acara Seminar Proposal Tugas Akhir

Lampiran 3 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal

Lampiran 4 Surat Observasi/Mencari Data Nomor: E.6.k/315/FH-UMM/X/2014 Lampiran 5 Surat Keterangan Balasan dari Tempat Penelitian PT. Hartono Istana

Teknologi (Polytron)

Lampiran 6 Kuesioner yang ditujukan kepada Kepala HRD Bapak Tono Martono Lampiran 7 Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir


(26)

xi Daftar Tabel

Tabel 1 Implementasi Hak Cuti Haid yang diberikan

Kepada Responden... 40 Tabel 2 Implementasi Cuti Hamil dan Melahirkan

yang diberikan Kepada Responden ... 42 Tabel 3 Implementasi Hak Cuti Keguguran yang diberikan

Kepada Responden... 43 Tabel 4 Implementasi Hak atas Pemberian Kesempatan

Menyusui yang diberikan Kepada Responden ... 45 Tabel 5 Implementasi Hak Atas Makanan dan Minuman Bergizi

bagi Pekerja Perempuan yang diberikan Kepada Responden ... 47 Tabel 6 Implementasi Hak Penyediaan Angkutan Antar Jemput

bagi Pekerja Perempuan yang diberikan Kepada Responden ... 49 Tabel 7 Implementasi Hak atas Penyediaan Petugas Keamanan


(27)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

 Surat Tugas Nomor : E.2.e/220/FH-UMM/VII/2014

 Berita Acara Seminar Proposal Tugas Akhir

 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal

 Surat Observasi/Mencari Data Nomor: E.6.k/315/FH-UMM/X/2014

 Surat Keterangan Balasan dari Tempat Penelitian PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron)

 Kuesioner yang ditujukan kepada Kepala HRD Bapak Tono Martono


(28)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU - BUKU

Adrian Sutedi, 2011, Hukum Perburuan. Edisi revisi. Sinar grafika, Jakarta.

Khakim Abdul, 2003, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Soerjono Soekanto. 1983. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Penegakan

Hukum, PT Raja Grafindo Persada.Jakarta

Kartasapoetra Gunawi, 2008, Hukum Perburuhan Pancasila Bidang

Pelaksanaan Hubungan Kerja, Amrico, Bandung

Satjipto Rahardjo, Masalah Penegakan Hukum, Sinar Baru, Bandung. Sudikno Mertokusumo. 2001. Penemuan Hukum. Liberty,Yogyakarta

B. Website

http://dk-insufa.info/opini/1210-lindungi-buruh-perempuan-indonesia-dari-pelecehan-seksual Diunduh Tanggal 14 September 2014 Nursela Senjariani. 2014. Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan.

http://nursellasenjariani.blogspot.com/2014/04/etika-penegakan-hukum-yang-berkeadilan. DiUnduh Tanggal 12

November 2014

C. Perundang - Undangan

Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang - Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.KEP-224/MEN/2003 Tahun 2003 tentang Kewajiban Pengusaha yang Mempekerjakan Pekerja/Buruh Perempuan Antara Pukul 23.00 sampai dengan 07.00


(29)

xiv B

Bekerja, 6, 7, 8, 9, 11, 19, 36, 39, 46, 54

F

Faktor Penegak Hukum, 30 H

Hak-Hak, 6, 7, 8, 9, 11, 19, 36, 39, 46, 54, 56

I

Implementasi, 6, 7, 8, 9, 11, 36, 39, 40, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 49, 52, 53

K Kehormatan, 20

Kesehatan, 20, 56, 57, 60 Keselamatan Kerja, 20, 56, 57 Ketenagakerjaan, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

15, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 49, 52, 62 Kewajiban, 5, 7, 19, 22, 24, 37, 46,

48, 49, 54, 56, 57, 58, 59, 62 M

Misi, 35

Modul Essay, 10, 12, 39 P

Pengusaha, 5, 6, 15, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 37, 43, 46, 48, 49, 52, 56, 57, 58, 59

Perempuan, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 19, 20, 22, 24, 36, 37, 38, 39, 46, 47, 48, 49, 54, 56, 57, 58, 59, 62

Perusahaan, 7, 26, 33, 54, 62 Produksi, 10, 12, 39

R

Reproduksi, 19, 20, 37, 54, 55, 60, 61

S

Sumber Daya Manusia (SDM), 1 T

Tenaga Kerja, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 15, 19, 22, 23, 36, 38, 39, 46, 48, 49, 54, 62

Transmigrasi, 5, 6, 7, 8, 9, 22, 23, 46, 48, 49, 62

V Visi, 35


(1)

ix DAFTAR ISI

Halaman Lembar Cover/Sampul Dalam

Lembar Pengesahan ... i

Surat Pernyataan ... ii

Ungkapan Pribadi/Motto ... iii

Abstraksi ... iv

Abstract ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xi

Daftar Lampiran... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Metode Penelitian ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 15

A. Tinjauan Umum Tenaga kerja dan Pengusaha... 15

B. Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 ... 19

1. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakejaan ... 20

2. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP-224/MEN/2003 ... 22

C. Tinjauan tentang Implementasi ... 26

1. Faktor Hukum (Undang-Undang) ... 29

2. Faktor Penegak Hukum ... 30

3. Faktor Sarana atau Fasilitas ... 32

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. GambaranPT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) ... 33

A.1 Lokasi Pabrik ... 34


(2)

x

A.3 Tujuan ... 36

B. Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 ... 36

B.1 Gambaran Tenaga Kerja Perempuan ... 38

B.2 Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ... 39

B.3 Implementasi Hak-Hak Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Nomor: KEP. 224/MEN/2003 ... 46

C. Kendala yang Dihadapi Perusahaan untuk Memenuhi Kewajiban terhadap Tenaga Kerja Perempuan yang Bekerja antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 ... 54

1. Kendala Perusahaan untuk Melaksanakan Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan dibidang Reproduksi ... 54

2. Kendala Perusahaan untuk Melaksanakan Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan dibidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 56

BAB IV PENUTUP ... 60

A. Kesimpulan ... 60

B. saran ... 61 DaftarPustaka

Index

Lampiran 1 Surat Tugas Nomor : E.2.e/220/FH-UMM/VII/2014 Lampiran 2 Berita Acara Seminar Proposal Tugas Akhir

Lampiran 3 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal

Lampiran 4 Surat Observasi/Mencari Data Nomor: E.6.k/315/FH-UMM/X/2014 Lampiran 5 Surat Keterangan Balasan dari Tempat Penelitian PT. Hartono Istana

Teknologi (Polytron)

Lampiran 6 Kuesioner yang ditujukan kepada Kepala HRD Bapak Tono Martono Lampiran 7 Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir


(3)

xi Daftar Tabel

Tabel 1 Implementasi Hak Cuti Haid yang diberikan

Kepada Responden... 40 Tabel 2 Implementasi Cuti Hamil dan Melahirkan

yang diberikan Kepada Responden ... 42 Tabel 3 Implementasi Hak Cuti Keguguran yang diberikan

Kepada Responden... 43 Tabel 4 Implementasi Hak atas Pemberian Kesempatan

Menyusui yang diberikan Kepada Responden ... 45 Tabel 5 Implementasi Hak Atas Makanan dan Minuman Bergizi

bagi Pekerja Perempuan yang diberikan Kepada Responden ... 47 Tabel 6 Implementasi Hak Penyediaan Angkutan Antar Jemput

bagi Pekerja Perempuan yang diberikan Kepada Responden ... 49 Tabel 7 Implementasi Hak atas Penyediaan Petugas Keamanan


(4)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

 Surat Tugas Nomor : E.2.e/220/FH-UMM/VII/2014  Berita Acara Seminar Proposal Tugas Akhir

 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal

 Surat Observasi/Mencari Data Nomor: E.6.k/315/FH-UMM/X/2014  Surat Keterangan Balasan dari Tempat Penelitian PT. Hartono Istana

Teknologi (Polytron)

 Kuesioner yang ditujukan kepada Kepala HRD Bapak Tono Martono  Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir


(5)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU - BUKU

Adrian Sutedi, 2011, Hukum Perburuan. Edisi revisi. Sinar grafika, Jakarta.

Khakim Abdul, 2003, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Soerjono Soekanto. 1983. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Kartasapoetra Gunawi, 2008, Hukum Perburuhan Pancasila Bidang Pelaksanaan Hubungan Kerja, Amrico, Bandung

Satjipto Rahardjo, Masalah Penegakan Hukum, Sinar Baru, Bandung. Sudikno Mertokusumo. 2001. Penemuan Hukum. Liberty, Yogyakarta

B. Website

http://dk-insufa.info/opini/1210-lindungi-buruh-perempuan-indonesia-dari-pelecehan-seksual Diunduh Tanggal 14 September 2014

Nursela Senjariani. 2014. Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan.

http://nursellasenjariani.blogspot.com/2014/04/etika-penegakan-hukum-yang-berkeadilan. DiUnduh Tanggal 12 November 2014

C. Perundang - Undangan

Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang - Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.KEP-224/MEN/2003 Tahun 2003 tentang Kewajiban Pengusaha yang Mempekerjakan Pekerja/Buruh Perempuan Antara Pukul 23.00 sampai dengan 07.00


(6)

xiv B

Bekerja, 6, 7, 8, 9, 11, 19, 36, 39, 46, 54

F

Faktor Penegak Hukum, 30 H

Hak-Hak, 6, 7, 8, 9, 11, 19, 36, 39, 46, 54, 56

I

Implementasi, 6, 7, 8, 9, 11, 36, 39, 40, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 49, 52, 53

K Kehormatan, 20

Kesehatan, 20, 56, 57, 60 Keselamatan Kerja, 20, 56, 57 Ketenagakerjaan, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

15, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 49, 52, 62 Kewajiban, 5, 7, 19, 22, 24, 37, 46,

48, 49, 54, 56, 57, 58, 59, 62 M

Misi, 35

Modul Essay, 10, 12, 39 P

Pengusaha, 5, 6, 15, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 37, 43, 46, 48, 49, 52, 56, 57, 58, 59

Perempuan, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 19, 20, 22, 24, 36, 37, 38, 39, 46, 47, 48, 49, 54, 56, 57, 58, 59, 62

Perusahaan, 7, 26, 33, 54, 62 Produksi, 10, 12, 39

R

Reproduksi, 19, 20, 37, 54, 55, 60, 61

S

Sumber Daya Manusia (SDM), 1 T

Tenaga Kerja, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 15, 19, 22, 23, 36, 38, 39, 46, 48, 49, 54, 62

Transmigrasi, 5, 6, 7, 8, 9, 22, 23, 46, 48, 49, 62

V Visi, 35


Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI HAK-HAK TENAGA KERJA PEREMPUAN YANG BEKERJA ANTARA PUKUL 23.00 SAMPAI DENGAN 07.00 MENURUT UNDANGUNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR: KEP. 224/MEN/2003. (STUDI DI PT. HA

0 42 29

ANALISIS YURIDIS MENGENAI HAK HAK PEKERJA/BURUH PEREMPUAN DALAM UNDANG UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

0 3 68

ANALISIS YURIDIS MENGENAI HAK HAK PEKERJA/BURUH PEREMPUAN DALAM UNDANG UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

0 3 15

ANALISIS YURIDIS MENGENAI HAK-HAK PEKERJA/BURUH PEREMPUAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

0 4 15

HAK – HAK PEKERJA YANG MENGALAMI KECELAKAAN KERJA DI P.O. BOROBUDUR INDAH BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

0 4 17

HAK – HAK PEKERJA YANG MENGALAMI KECELAKAAN KERJA DI P.O. BOROBUDUR INDAH BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

0 13 7

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM

0 0 10

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI WAJIB LAPOR KETENAGAKERJAAN DI PERUSAHAAN (WLKP) PADA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUDUS

0 4 18

FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SURAKARTA DALAM MEMINIMALISASI KECELAKAAN KERJA

0 1 65

7 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - KEDUDUKAN KONTRAK BAGI TENAGA KERJA ALIH DAYA TERHADAP PEKERJA ALIH DAYA TANPA ADANYA KONTRAK MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 1438 K/Pdt.Sus-PHI/2017)

0 3 15