Sistem akar Asosiasi mangrove

Keterangan : Plank root akar papan pada Heritiera spp. Chicken claw root akar pasakakar napas pada Avicennia spp., Sonneratia spp., Xylocarpus spp. Cane root akar tunjang pada Rhizophora spp. Knee root akar lutut pada Bruguiera spp. Gambar 4 Sistem perakaran mangrove.

2. Buahbibit

Semua spesies mangrove memproduksi buah yang biasanya disebarkan melalui air. Ada beberapa macam bentuk buah, seperti bentuk silinder, bulat dan berbentuk kacang. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Mangrove dan Dampaknya Kusmana 1994 menyatakan ada tiga faktor utama penyebab kerusakan mangrove, yaitu: Pencemaran Pencemaran yang terjadi baik di laut maupun di daratan dapat mencapai kawasan mangrove, karena habitat ini merupakan ekoton antara laut dan daratan. Pencemaran yang dimaksud adalah pencemaran minyak dan pencemaran logam berat. Pencemaran minyak di laut merupakan salah satu penyebab utama kerusakan pada ekosistem mangrove. Menurut Chanlet 1979, pencemaran minyak di laut berasal dari 8 sumber diurutkan dari yang besar yaitu kecelakaan tanker, fasilitas coastal, fall out atmosfir, aliran permukaan sungai dan pemukiman, operasi tanker, aktivitas transportasi, semburan alami dan produksi minyak lepas pantai. Tumpahnya minyak ke laut merupakan kasus yang bagus untuk dipelajari dalam kaitannya dengan rusaknya ekosistem hutan mangrove. Minyak mentah merupakan suatu campuran hidrokarbon 90 yang kompleks dengan 4-26 atau lebih atom karbon Clark 1986 dan sisanya merupakan senyawa non hidrokarbon yang terdiri atas belerang, hidrogen dan oksigen. Walaupun minyak mentah sudah tumpah berkali-kali ke lautan dari kapal tanker atau dari sumur bor yang berada di lepas pantai, namun belum banyak ahli yang melakukan tindakan pengamanan. Proses penguraian minyak yang tumpah ke perairan Kusmana 2003 dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Proses pencemaran minyak dalam lingkungan laut. Minyak yang tumpah mula-mula mengambang kemudian menyebar di permukaan laut, selanjutnya akan terjadi emulsi antara minyak dan air laut. Reaksi fotooksidasi akan menyebabkan minyak mengalami penguapan dan penguraian yang puncaknya terjadi setelah 10-15 jam. Pada proses penguapan, gas beracun akan menguap ke atmosfir. Setelah 10 jam dalam laut, proses selanjutnya adalah emulsifikasi yang puncaknya setelah 500-600 jam. Penguraian microbial seluruh komponen minyak berlangsung secara simultan dengan kecepatan tertentu. Penguraian komponen minyak dengan berat jenis yang besar akan berlangsung lebih lambat karena kandungan oksigennya yang rendah. Pengendapan komponen minyak tersebut akan menutupi permukaan sistem perakaran mangrove sedimen, kulit kayu, akar penyangga dan pnemautofor yang berfungsi sebagai tempat pertukaran CO 2 dan O 2 yang menyebabkan oksigen menurun dalam ruang akar dalam waktu dua hari Clark 1986. Konversi lahan mangrove Kerusakan mangrove juga disebabkan oleh adanya konversi lahan mangrove yang disebabkan oleh peningkatan penduduk. Konversi lahan tersebut diantaranya untuk budidaya perikanan, pertanian, jalan raya, industri, serta jalur dan pembangkit listrik, produksi garam, perkotaan, pertambangan, dan penggalian pasir. Penebangan pemanenan hasil hutan yang berlebihan Pemanenan hasil hutan secara berlebihan juga menyebabkan terjadinya kerusakan mangrove yang menurunkan fungsi serta potensi produksi hutan mangrove. Kondisi lingkungan hutan mangrove di Indonesia sebagian besar