Sikap badan Pernapasan Bernyanyi

perseorangan dan kelompok di kelas atau sekolah; Menyajikan karya seni musik tradisional Nusantara secara perseorangan dan berkelompok di kelas atau sekolah IX sm 1 Mengaransir lagu mancanegara di Asia; sm 2 Menampilkan hasil aransemen lagu mancanegara di Asia; IX sm 2 Mengaransir lagu mancanegara; Menyiapkan karya seni musik mancanegara untuk disajikan secara perseorangan dan berkelompok di kelas atau di sekolah; Menampilkan karya seni musik mancanegara secara perseorangan dan berkelompok di kelas atau di sekolah Sebagai langkah awal kegiatan berkarya adalah bernyanyi.

1. Bernyanyi

Bernyanyi merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa, dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya. Bernyanyi merupakan alat bagi siswa untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Oleh sebab itu kegiatan bernyanyi ini merupakan hal yang penting di sekolah. Waktu masuk sekolah, siswa yang sudah banyak memperoleh pengalaman musik sebelumnya, dapat bernyanyi dengan cukup baik. Agar dapat bernyanyi dengan baik, siswa harus mempelajari dasar-dasar bernyanyi yang mencakup sikap badan, pernapasan, pembentukan suara, pengucapan dan resonansi. Pada hakekatnya tiap siswa dapat belajar bernyanyi. Ada yang belum dapat bernyanyi menurut waktu yang tepat, di samping itu ada pula yang dapat bernyanyi tetapi cenderung menggunakan nada yang salah. Pengetahuan tentang macam-macam ketidak tepatan menyanyi perlu dipahami guru, supaya dapat membantu siswa bernyanyi dengan baik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berolah vokal

a. Sikap badan

Sikap badan seorang vokalis yang membawakan lagu penting, karena anatomi berpengaruh pada proses produksi suara. Sikap badan yang menunjang produksi suara dalam pembawaan lagu dibedakan menjadi dua yakni: 1. Sikap badan ketika menyanyi dengan duduk, cara ini merupakan cara yang umum dilakukan oleh vokalis etnik Jawa, Sunda, dan Bali. Sikap duduk ketika bernyanyi dilakukan dengan cara, yaitu lutut ditekuk ke bawah dan diduduki untuk perempuan dan bersila untuk laki-laki. Posisi kepala pada waktu menyanyi dengan cara duduk atau berdiri harus tegak sempurna, pandangan mata dan air muka tenang, agar alat atau sistem produksi suara sempurna. Tulang punggung tegak dan bagian dada dibuka, konsentrasi dipusatkan sehingga sirkulasi pernapasan berjalan dengan lancar 2. Sikap badan ketika menyanyi dilakukan dengan cara berdiri, yakni seperti para penyanyi pada umumnya, dilakukan dengan posisi badan berdiri tegak diusahakan badan dalam keadaan tegak; posisi badan berat badan dalam kondisi seimbang, yaitu dengan cara bertumpu pada ke dua kaki. Sikap tubuh rileks, tidak kaku.

b. Pernapasan

Pernapasan adalah cara pengaturan napas dalam menyajikan lagu. Bagian tubuh yang bekerja sama untuk menjalankan pernapasan disebut sistem pernapasan, adalah hidung, kerongkongan, batang tenggorokan, pipa udara atau bronkus di dada, dan paru-paru. Bernapas membutuhkan kekuatan otot-otot pernapasan yang disebut diafragma, yaitu berbentuk seperti kubah di bagian bawah dada. Ketika menghirup udara, diafragma mendatar dan paru-paru membesar. Paru-paru menghisap udara menuruni batang tenggorokan. Pada waktu yang sama otot tulang rusuk mengangkat tulang rusuk sehingga membuat paru-paru membesar pula. Ketika membuang udara, otot diafragma dan tulang rusuk mengendur. Paru- paru yang meregang menjadi kendor kembali. Ketika bernyanyi dorongan ekspresi yang diperlukan adalah pengaturan volume yang bertumpu pada penggunaan energi untuk memproduksi suara. Energi disuport dari kerja pernapasan. Pada posisi bernyanyi napas disiapkan secara maksimal agar tinggi nada dapat dicapai secara sempurna. Sebaliknya pada nada-nada rendah, volume suara jangan dipaksakan keras karena akan mengakibatkan kesan bunyi yang tertekan. Ketika melantunkan nada-nada rendah pernapasan vokal cenderung diproses dibagian dada dengan dukungan otot dan pernapasan diafragma dan pernapasan perut. Pada penyajian nada sedang maka pernapasan dada, diafragma dan perut berkoordinasi secara seimbang, sedangkan penyajian nada tinggi koordinasi pernapasan lebih banyak dibagian diafragma yang didukung dengan pernapasan perut. Pada situasi ini otot perut juga berperan mendukung tenaga dalam pembawaan nada tinggi dan dalam pembentukan ornamen vokal. 3 Penempatan Suara Vokal Etnik placement Placement atau cara penempatan suara dalam vokal pada dasarnya dipengaruhi oleh cara rongga mulut dalam mengarahkan suara ke bagian rongga tertentu atau yang disebut bagian resonansi. Ke tiga resonansi tersebut antara lain resonansi kepala, resonansi tengah dan resonansi dada. Peranan ke tiga resonansi tersebut pada prakteknya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu merupakan kerjasama diantara ke tiganya dalam menyuarakan vokal. 4 Diksi dan Artikulasi Diksi dalam vokal memiliki pengertian bagaimana pilihan dan penghayatan dari kata-kata dan ragam pengekspresian ucapan sewaktu bernyanyi. Diksi didukung oleh posisi pengucapan lafal. Terdapat dua katagori pengucapan, yaitu fonem vokal dan konsonan. Fonem vokal terbentuk oleh posisi ruang resonansi mulut yang diubah-ubah, posisi bibir, dan posisi maju mundurnya lidah dalam rongga mulut ketika pengucapan syair lagu. Posisi pengucapan atau lafal dalam menyajikan lagu ditentukan oleh tinggi nada, legato dan sejenisnya. Pengucapan fonem vokal aiueo seringkali menjadi bergeser akibat αΊ½ pengaruh tinggi nada. Jika kita bernyanyi, suara yang ke luar dari mulut disebut Vokal. Vokal merupakan kualitas suara manusia hasil dari latihan sehingga mempunyai kualitas nada tertentu untuk menyanyikan sebuah lagu. Perhatikan bentuk-bentuk mulut kita waktu kita berkata, perbedaan bentuk mutut mengakibatkan terjadinya suara yang bermacam-macam.

2. Bermain Musik