HUBUNGAN KOMUNIKASI PERSUASIF DENGAN PRODUKTIVITAS PADA BEAUTY ADVISOR

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perusahaan merupakan tempat dilakukannya berbagai kegiatan dalam usaha
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Proses pencapaian tujuan
perusahaan melibatkan semua sumber daya yang tersedia di dalam perusahan
tersebut. Dalam hal ini karyawan memegang peranan penting, karena berhasil
tidaknya tugas yang dipikul oleh perusahaan tergantung dari hasil kerja
karyawannya. Diharapkan karyawan dapat bekerja secara maksimal dan se-produktif
mungkin.
Setiap perusahaan atau organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis maupun
non bisnis memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk memperoleh hasil sesuai
dengan yang direncanakan. Sumber daya yang dikelola adalah pekerja atau karyawan
sebagai sumber daya manusia, mesin, material, uang dan informasi. Faktor pekerja
sebagai sumber daya manusia merupakan faktor yang terpenting diantara faktorfaktor produksi lain dalam organisasi karena sumber daya manusia merencanakan,
melaksanakan, dan mengendalikan setiap kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan.
Para pekerja atau karyawan tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan alat atau
mesin pabrik karena para pekerja adalah manusia yang mempunyai kepribadian yang

beraneka ragam yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
Dilihat dari segi psikologi, produktivitas adalah suatu tingkah laku. Memang
bisa lain bila dilihat dari sudut pandang ilmu lain, karena perbedaan ilmu bisa juga
didasarkan

atas

perbedaan

objek

kajian.

Dalam

psikologi,

produktivitas

menunjukkan tingkah laku sebagai keluaran (output) dari suatu proses berbagai

macam komponen kejiawaan yang melatarbelakanginya.Itu berarti kalau kita
berbicara tentang produktivitas, tidak lain berbicara mengenai tingkah laku manusia
atau individu, yaitu tingkah laku produktivitasnya. Lebih khusus lagi, di bidang kerja
atau organisasi kerja. (Anoraga, 2002 : 50)

2

Produktivitas kerja sangat ditonjolkan dalam perkembangan organisasi,
beberapa diantaranya mereka mungkin memiliki kemampuan untuk melaksanakan
tugas tertentu lebih baik dari pada tugas lainya. Salah satu tujuan organisasi dinamis
manapun adalah memastikan sumber daya manusianya mampu melaksanakan
bermacam-macam tugas yang berkaitan dengan peran dan kedudukan mereka.
Ketrampilan yang sungguh dalam bekerja di suatu organisasi diperlukan demi
kelangsungan hidup suatu organisasi.
Dalam setiap divisi pada perusahaan memiliki hasil produktivitas yang
berbeda, pengukuran produktivitasnya bergantung pada pekerjan apa yang mereka
lakukan. Aspek dari produktivitas sendiri meliputi kuantitas, kualitas dan ketepatan
waktu. Ketiga aspek tersebut adalah hal yang harus dipenuhi oleh produktivitas yang
dimiliki individu untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi. (Dharma, 1997 : 16)
Adapun hal-hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas dipengaruhi oleh

faktor dari luar dan dari dalam. Menurut Pusat Produktivitas Nasioal 1983
meningkatnya produktivitas kerja tergantung oleh banyak faktor terutama
ketrampilan, kecakapan, pengalaman, sikap mental khususnya motivasi. (Sinungan,
1992 : 17 ) . Setiap pekerjaan membutuhkan kecakapan dan keahlian di bidangnya.
Individu yang berkompeten di bidangnya memiliki kesempatan untuk memiliki
produktiivitas yang tinggi.
Dalam menjalankan suatu aktivitas ataupun pekerjaanya, masing-masing
individu berinteraksi satu sama lain. Komunikasi dilakukan untuk saling
berhubungan antara satu orang dengan yang lainya. Adapun komunikasi yang
dilakukan dapat berbagai macam , komunikasi individu antar individu , komunikasi
antar individu dengan kelompok dan sebaliknya. Komunikasi bertujuan untuk
menyampaikan maksud dari pihak satu kepada pihak lainya. Komunikasi
berlangsung ketika satu pihak menyampaikan pesan kepada pihak lainya. Antara
orang-orang yang terlibat dalam komunikasi harus ada kesamaan arti. Mereka harus
sama-sama mengerti mengenai hal-hal yang dikomunikasikan. Kalau tidak mengerti,
maka komunikasi tidak berlangsung.

( Efendi, 1992 : 4 )

Komunikasi memiliki tujuan yang beragam, ada yang bertujuan untuk

menyampaikan informasi saja, ada yang bertujuan untuk mempengaruhi komunikan (

3

penerima pesan ) untuk melakukan sesuatu yang diinginkan oleh komunikator (
penyampai pesan ) atau dengan kata lain disebut dengan komunikasi persuasif.
Sebenarnya, kebanyakan proses komunikasi sudah dengan sendirinya bersifat
persuasif, sebab komunikasi sering kali mengandung upaya untuk merubah tingkah
laku seseorang atau sekelompok orang.

( Effendi, 1992 : 17 )

Dalam masyarakat informasi mengenai sesuatu hal akan mendapatkan respon
apabila informasi tersebut menarik dan dapat dilihat wujudnya, bisa saja berupa hasil
dari informasi yang disampaikan. Banyak sekali sekarang informasi yang
disampaikan mengenai kesehatan, informasi tersebut didapat melalui sumber media
cetak ataupun langsung dari individu lain. Menarik tidaknya suatu informasi dapat
dilihat dari bagaimana penyampaian yang dilakukan, apabila dilakukan melalui
media cetak hendaknya bahasa dan tampilan harus menarik, apabila disampaikan
langsung dapat membangkitkan perhatian komunikan. Semakin bekembangnya suatu

zaman, semakin berkembangnya manusia modern, semakin luas pula komunikasi
yang dilakukan.
Masyarakat modern sekarang ini menggunakan berbagai macam cara untuk
menjaga kesehatan dan penampilan tubuhnya. Kecantikan adalah salah satu cerminan
dari diri wanita. Di era sekarng, wanita semakin memperhatikan penampilan mereka,
penampilan fisik, baik meliputi tata rambut hingga mode pakaian dan tata rias serta
perawatan untuk wajah. Dalam pemilihan produk untuk wajah, banyak dipengaruhi
berbagai hal, baik faktor internal ataupun faktor eksternal. Faktor internal meliputi
motivasi, pengalaman. Dan faktor eksternal meliputi faktor tingkat sosial, informasi,
kelompok referensi kecil.
Perusahaan memiliki cara untuk memperkenalkan ataupun mengeluarkan
produk yang mereka konsumsi. Perusahaan kosmetik, barang yang dijual pasti adalah
produk kecantikan, baik untuk tata rias ataupun perawatan. Dalam memasarkan
produknya,banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan, misalnya melalui media
elektronik, yaitu dengan iklan audiovisual, ataupun melalui media cetak melalui
brosur dan koran atau majalah. Dan dengan menggunakan beauty advisor dari
perusahaan tersebut .

4


Beauty advisor merupakan konsultan kecantikan dari perusahaan kosmetik
yang bersangkutan, selain sebagai konsultan kecantikan seorang beauty advisor
mempunyai tugas untuk memenuhi target penjualan yang telah di berikan oleh
perusahaan. Beauty advisor adalah pekerjaan yang khas. Ada istilah lain yaitu SPG (
Salles Promotion Girl ) , Beauty advisor berbeda dengan SPG. SPG berbatas hanya
menjual produk dari perusahaan tertentu tanpa memberikan konsultasi atau
pelayanan solusi pemecahan masalah yang dialami konsumen, dengan kata lain
fungsi pekerjaan SPG adalah pemasaran, sedangkan fungsi pekerjaan Beauty advisor
adalah melakukan pelayanan yaitu misalnya dengan menampung dan memberikan
solusi kepada customer, menyarankan usaha untuk pemenuhan kebutuhan para
customernya, dan juga fungsi lain adalah fungsi pemasaran yaitu melakukan
penjualan produk. Jenis produk dan jumlah yang dijual ditentukan oleh perusahaan.
Sebagai beauty advisor, dalam menghadapi client atau customer harus
memiliki sikap ramah serta mampu membuat para customer nyaman, dan juga beauty
advisor harus mampu memberikan informasi yang jelas mengenai produk yang
mereka akan jual. .
Karena adanya informasi yang harus disampaikan, maka komunikasi
berperan penting dalam sampainya infomasi kepada pihak lain. Komunikasi dapat
disampaikan secara langsung ataupun tidak langsung. Dalam bukunya Ilmu
Komnikasi Teknik dan Praktek, Effendy menyampaikan bahwa proses komunikasi

dibagi mnjadi dua, yaitu proses komunikasi tatap muka, pengertianya adalah proses
komunikasi yang terjadi ketika komunikator dan komunikan saling berhadapan dan
melihat. Dalam situasi seperti ini komunikator dapat melihat dan mengkaji diri si
komunikan secara langsung. Komunikasi ini sering disebut komunikasii langsung
(direct commmunication ) . dan yang kedua adaah proses komunikasi bermedia, yaitu
komunikasi yang menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan suatu pesan
kepada komunikan yang jauh tempatnya dan / atau banyak jumlahnya. Komunikasi
bermedia disebut juga komunikasi tak langsung ( indirect communication ).
Kedua komunikasi tersebut akan sangat baik, jika apa yang disampaikan
dapat diterima sesuai dengan maksud dan tujuan si pengirim pesan. Dalam dunia

5

industri pasti ada suatu pemasaran yang dilakukan , guna menyampaikan produknya
kepada para konsumen. Komunikasi yang demikian disebut sebagai komunikasi
persuasif, komunikasi persuasif yaitu merupakan komunikasi yang dalam
mempengaruhi komunikanya menggunakan atau dengan cara yang lebih halus yang
membujuk atau merayu, dalam komunikasi persuasif tidak dilakukan dengan paksa
dalam upayanya untuk mempengaruhi komunikan dalam tujuanya mengubah
perilaku, opini, atau sikapnya. (Effendy : 1992 ).

Selain dapat menarik minat konsumen ada beberapa syarat komunikasi
persuasif agar berjaan dengan baik, syarat-syarat tersebut adalah membangkitkan
perhatian, menggunakan lambang yang sesuai, pesan sesuai kepentingan dan
keperluan, menyarankan usaha pemenuhan kebutuhan, membangkitkan harapan (
Kertapati, 1981). Syarat-syarat tersebut harus dapat dipenuhi oleh si pengirim pesan,
Informasi yang baik dan bermanfaat dapa diabaikan begitu saja jika penyampaianya
kurang mengena bagi si pendengar.
Pentingnya komunikasi persuasif ini bagi perusahaan adalah agar informasi
mengenai produk tersampaikan dengan jelas,dan konsumen diharapkan dapat tertarik
dan berminat untuk mengkonsumsi produk tersebut,

terlebih lagi dapat

mengkonsumsi dalam jangka panjang. Dalam penyampaian informasi ini dibutuhkan
seorang komunikan yang berkompeten dalam hal ini, yang mampu menyampaikan
sesuatu yang dapat menarik perhatian konsumen agar dapat bergabung dengan
program yang mereka tawarkan.
Seorang Beauty advisor, selain sebagai konsultan kecantikan mereka
memiliki tugas untuk meyakinkan konsumen agar mau dan tertarik untuk
mengkonsumsi produk dari perusahaan yang bersangkutan, kemampuan komunikasi

yang dimiliki beauty advisor ini merupakan faktor yang dapat meyakinkan
konsumen untuk memutuskan memakai produk mereka. Kemampuan komunikasi itu
harus bersifat persuasif atau mampu mempengaruhi customer untuk membeli produk
yang ditawarkan. Diasumsikan jika para beauty advisor mampu menarik minat dan
meyakinkan konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka maka produk yang
terjual akan semakin banyak.

6

Setiap perusahaan memiliki target penjualan untuk pemasaranya. Begitu pula
beauty advisor memiliki target dari perusahaan untuk penjualanya. Tiap bulan beauty
advisor ditarget untuk jumlah tertentu yang harus dijual. Adakalanya dalam tiap
bulan mereka mampu menjual memenuhi target, dan ada kalanya dalam setiap bulan
mereka menjual kurang dari target, sehingga menambah jumlah penjualan di bulan
berikutnya. Ada masalah yang mereka hadapi ketika penjualan mereka kurang dari
target yang ditetapkan. Banyak hal yang mempengaruhi, keadaan pasar, kondisi
pribadi dari beauty advisor, kemampuan beauty advisor salah satuny adalah
kemampuan komunikasi secara persuasif dan lain-lain.
Dilihat dai sisi kuantitas, produktivitas dari beauty advisor dikatakan tinggi
jika mereka mampu menjual produk sesuai target dari perusahaan bahkan dapat

melampui target yang ditetapkan. Seorang beauty advisor akan mencapai
produktivitas dengan jumlah yang tinggi jika mereka mampu memasarkan dan
menjual barang sebanyak-banyaknya. Untuk menjual barang yang dimiliki
diperlukan ketrampilan dan kemampuan khusus, yaitu kemampuan komunikasi yang
bersifat persuasif atau mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang menjadi
tujuan dari seorang komunikastor, dalam penelitian ini adalah beauty advisor dan
dengan tujuan supaya konsumen membeli produk yang mereka tawarkan.
Derwanto ( 2005 : 59 ) melakukan penelitian tentang kematangan emosi
terhadap produktivitas tenaga kerja keperawatan di rumah sakit Unisma dengan f =
11,617 dan p = 0,001. Artinya semakin tinggi kematangan emosi karyawan maka
semakin tinggi produktivitas kerjanya. Sebaliknya semakin rendah kematangan
emosi karyawan maka semakin rendah produktivitas kerjanya .
Dalam penelitian lain

yang dilakukan pada

mahaiswi Universitas

Muhammadiyah Malang, didapatkan hasil bahwa ada pengaruh antara komunikasi
persuasif terhadap pembentukan citra produk kosmetik AVON. Dengan angka

penelitian didapatkan F sebesar 0,505 dimana menunjukan bahwa pengaruh variabel
X terhadap variabel Y sebesar 50,5%. (Aniesthisiana, Purbadi, 2005 )

7

Penelitian lain yang dilakukan , didapatkan hasil bahwa variabel pesan iklan
Frestea Green My Body mempunyai pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap
keputusan mmbeli produk. Dengan angka pengaruhnya sebesar 80,4%.
Dalam penelitian terdahulu disebutkan bahwa faktor kematangan emosi
mempengaruhi produktivitas, dan juga dalam penelitian lain disebutkan bahwa
komunikasi merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain yaitu citra produk
dan keputusan membeli. Dan adanya faktor yang mempengaruhi beauty advisor
dalam melakukan penjualan dan mencapai target, salah satu kemampuanya adalah
komunikasi secara persuasif. Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti
hubungan antara variabel komunikasi persuasif dan produktivitas.
Adanya uraian yang telah dijelaskan di atas serta penelitian-penlitian
terdahulu yang telah dilakukan maka peneliti akan meneliti tentang “Hubungan
Komunikasi Persuasif dengan Produktivitas pada Beauty advisor “
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah bagaimana Hubungan Komunikasi Persuasif dengan Produktivitas pada
Beauty advisor
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana Hubungan Komunikasi Persuasif dengan
Produktivitas pada Beauty advisor
D. Manfaat Penelitian
Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khusunya
pada bidang psikologi industri dan organisasi, serta ilmu komunikasi.

8

Secara Praktis


Untuk konsumen agar dapat mengetahui bagaimna seharusnya seorang
beauty advisor memberikan pelayanan kepada mereka



Bagi beauty advisor sendiri, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi
mengenai kinerjanya serta yang dapat mengarahkan BA untuk
meningkatkan

kemampuan

dalam

tugasnya

untuk

menciptakan

produktivitas yang baik dalam pekerjaanya


Bagi perusahaan, digunakan sebagai bahan evaluasi agar menigkatkan apa
yang seharusnya ditingkatkan dan sebagai bahan penilaian bagi Beauty
Advisor di perusahaan mereka

HUBUNGAN KOMUNIKASI PERSUASIF
DENGAN PRODUKTIVITAS PADA BEAUTY ADVISOR

SKRIPSI

Oleh:
Intan Putri Ayu Yossinta

08810218

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah

memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “ Hubungan Komunikasi Persuasif dengan Produktivitas
pada Beauty Advisor”. Tidak lupa sholawat serta salam semoga tercurah kebata
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jalan
kegelapan menuju jalan yang terang yaitu Islam.
Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Ibu Diah Karmiyati, selaku dosen pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan selama
proses penulisan skripsi ini, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi
ini dengan baik
2. Bp. Zakarija Achmat, selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
memberikan

bimbingan

dan

arahan,

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan skripsinya dengan baik.
3. Bp. Shohib, selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberikan
arahan selama menjadi mahasiswa di fakultas psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang, sehingga penulis dapat menjalani proses
perkuliahan hingga menjalani dan menyelesaikan skripsi ini
4. Bu Indah, Bu Vero, Bu Tini selaku staff Sariayu yang telah meluangkan
waktu dan membantu penulis dalam proses penelitian, serta para Beauty
Advisor yang telah meluangkan waktu dan bersedia menjadi subjek
penelitian, dan untuk staff SariAyu lainya yang tidak dapat disebutkan
5. Mama, Bapak, Ibuk, Dek citra, Abi , Dek cha-cha, Om dan Tante Choiri, Mas
Adam, dan anggota keluarga lain yang tidak dapat disebutkan, terimaksih atas
support, doa, motivasi, kasih sayang, nasehat dan perhatian yang selalu
diberikan dan dicurahkan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini

v

6. Sahabatku Mey, Anis, Icha yang selalu memberi support, berbagi suka duka,

yang mengingatkan, menasehati dan membantu, kalian memberikan
pengalaman, menorehkan cerita indah, dan juga kenangan yang tidak akan
pernah dilupakan, kalian tak akan tergantikan, dan kita sahabat selamanya
walau akhirnya setelah ini akan memiliki jalan pilihan masing-masing.
7. Teman-teman angkatan 2008, teman-teman kelas D khususnya, dan teman-

teman dari angkatan 2006, 2007, dan teman-teman lainya yang tidak dapat
disebutkan, terimakasih atas segala support, pengalaman dan cerita indah
yang kita lalui bersama, semoga kita semua selalu dalam lindunganNya
8. Teman-teman kost, BCT kav 22 yang memberikan support, doa, cerita dan

kenangan, dn bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
9. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan, teriakasih atas segala

bentuk bantuan, doa dan supportnya sehingga skripsi ini terselesaikan dengan
baik
Akhir kata, semoga segala bantuan dan dukungan yang diberikan
mendapat pahala dari Allah dan apa yang dilakukan selalu barokah dan manfaat.
Penulis menyadari bahwa tidak ada satupun karyayang sempurna, untuk itu kritik
saran sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini, meski demikian
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya
dan pembaca pada umumnya. Amin.

Penulis,

vi

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x
INTISARI .......................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian..............................................................................7
D. Manfaat Penelitian............................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 9
A. PRODUKTIVITAS
1. Definisi Produktivtas .............................................................................. 9
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas Kerja Karyawan ........... 10
3. Peningkatan Produktivitas Kerja ............................................................. 13
4. Pengukuran Produktivitas Kerja .............................................................. 13
5. Aspek-Aspek Produktivitas Kerja ........................................................... 14
B. KOMUNIKASI PERSUASIF
1. Definisi Komunikasi ................................................................................ 14
2. Unsur Komunikasi ................................................................................... 15
3. Proses Komunikasi................................................................................... 16
4. Definisi Komunikasi Persuasif ................................................................. 17
5. Syarat Komunikasi Persuasif .................................................................... 18
6. Tahap-tahap Komunikasi Persuasif .......................................................... 19
7. Teknik Komunikasi Persuasif................................................................... 21

vii

8. Prinsip Komunikasi Persuasif................................................................... 23
9. Hambatan Dalam Komunikasi Persuasif................................................... 24
C. Hubungan Komunikasi Persuasif
dengan Produktivitas pada Beauty Advisor .............................................. 24
D. Kerangka Berpikir .................................................................................... 27
E. Hipotesis .................................................................................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 28
1. Rancangan Penelitian ............................................................................. 29
2. Variabel Penelitian ................................................................................. 29
3. Definisi Operasional .............................................................................. 30
4. Populasi dan Sampel Penelitian............................................................... 31
5. Prosedur Penelitian ................................................................................. 32
6. Jenis data dan Instrumen Penelitian ......................................................... 33
7. Validitas ................................................................................................. 36
8. Reliabilitas .............................................................................................. 38
9. Analisa Data ........................................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................
A.Deskripsi Data ................................................................................................ 42
1.Komunikasi Persuasif ...................................................................................... 42
2.Produktivitas ................................................................................................... 43
B. Analisa Data .................................................................................................. 44
C. Pembahasan ................................................................................................... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................
Kesimpulan ................................................................................................... ...... 49
Saran ............................................................................................................. .......49
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... ..51
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... .,53

viii

DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Skor pernyataan……………………………………………………35
Tabel 2 : Blue print skala komunikasi persuasif……………………………..35
Tabel 3 : Rangkuman analisis validitas skala komunikasi
persuasif beauty advisor…………………………………………..........38
Tabel 4 : Rangkuman analisis reliabilitas skala komunikasi
persuasif beauty advisor…………………………………………………39
Tabel 5 : Hasil uji reliabilitas skala
komunikasi persuasif………………………………………………40
Tabel 6 : Identifikasi skor instrumen skala
komunikasi persuasif………………………………………………43
Tabel 7 : Identifikasi skor instrumen skala produktivitas……………………43
Tabel 8 : Korelasi antara komunikasi persuasif
dengan produktivitas………………………………………………44

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

: Surat ijin Penelitian......................................................................... 54

Lampiran 2

: Skala Komunikasi Persuasif.............................................................57

Lampiran 3

: Data uji coba , Validitas dan Reliabilitas.........................................62

Lampiran 4

: Data Produktivitas Beauty Advisor.................................................74

Lampiran 5

: Analisa Data Penelitian...................................................................79

x

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. 1992 . Psikologi kepemimpinan Cet II. Jakarta : Rineka Cipta
Anoraga, P. 2009. Psikologi kerja Cet V. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, S . 2006. Prosedur penelitian . Jakarta : Rineka Cipta
Azwar,S. (2007). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar. 2007. Penyusunan skala psikologi. . Yogyakarta : Pestaka Belajar
Azwar. 2010. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta : Pestaka Belajar
Danajaya, A. 1986. Produktivitas. Jakarta : PT. Gramedia
Devito, J.A. 1997. Komunikasi antar manusia. Jakarta : Erlangga
Effendy. 1992. Spektrum komunikasi. Bandung : CV Mandar Maju
Gibson dan James, D,H,J. 1990. Organisasi perilaku struktur dan proses ( edisi V )
jilid I. Jakarta : Penerbit Erlangga
Gomes, C,F. 2003. Manajemen sumber daya manusia. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Kerlinger, F.N. (2004). Azas-azas penelitian behavior, edisi: 10. Jogjakarta: Gajah
Mada University Press.
Kertapati. 1981. Bunga rampai asas-asas penerangan dan komunikasi . Jakarta :
Bina Aksara
Kusriyanto, B. 1993. Peningkatan produktivitas kerja karyawan. Jakarta : Pustaka
Dinamon Pressindo.
Ndraha, T. 1999. Pengantar teori pengembangan sumber daya manusia ( manajemen
Kepegawaian ) . Bandung : Mandar Maju
Purbadi, A. 2005. Pengaruh komunikasi persuasif distributor avon terhadap
pembentukan citra produk kosmetik avon pada mahasisiwa ( Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Umm Jawa Timur )

xi

Sinungan,M. 2000. Produktivitas apa dan bagaimana. Edisi kedua, Cetakan
4.Jakarta : PT. Bumi Aksara
Winarni. 2003. Komunikasi Massa. Malang : UMM Press
Winarsunu, T. (2004).Statistik. Malang: UMM Press.

xii