Tabel 5. Pengaruh Interaksi Varietas dan Perlakuan Benih terhadap Tinggi Tanaman pada 2 MST
Perlakuan IR64
Ciherang - - - cm - - -
P0: kontrol tanpa perlakuan 23.6 d
27.2 abc P1: Agrept 0,2
28.5 abc 27.2 abc
P2: minyak serai wangi 1 27.0 abc
26.2 c P3: P. diminuta
27.9 abc 26.0 c
P4: matriconditioning + Agrept 0,2 28.7 abc
28.9 ab P5: matriconditioning + minyak serai wangi 1
27.6 abc 26.8 abc
P6: matriconditioning + P. diminuta 29.4 a
26.6 bc
Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama diikuti huruf yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5 .
Jumlah Anakan
Pada umur 5 MST, perlakuan matriconditioning + Agrept 0,2 memiliki jumlah anakan 6,78 yang berbeda secara nyata dengan kontrol 4,86, P. diminuta
4,94, dan minyak serai wangi 1 5,01, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan matriconditioning + minyak serai wangi 1 6,08, Agrept 0,2 saja
6,11, dan matriconditioning + P. diminuta 5,88. Pada 6 MST sampai panen perlakuan tidak berbeda nyata dengan kontrol Tabel 6.
Tabel 6. Pengaruh Perlakuan Benih terhadap Jumlah Anakan Perlakuan
Minggu ke- 5
6 7
17 P0
4.86 b
5.45 5.62
11.45 P1
6.11 ab 6.51
6.39 11.88
P2 5.01 b
5.41 5.56
10.17 P3
4.94 b 5.27
5.25 10.21
P4
6.78 a
7.11 6.99
12.47 P5
6.08 ab 6.56
6.64 11.90
P6 5.88 ab
6.61 6.61
10.85
Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama diikuti huruf yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5 . P0 = kontrol, P1 = Agrept 0,2 , P2
= minyak serai wangi 1 , P3 = P. diminuta, P4 = matriconditioning + Agrept 0,2 , P5 = matriconditioning + minyak serai wangi 1 , dan P6 = matriconditioning + P.
diminuta.
Pada saat panen varietas Ciherang hanya menghasilkan 11,7 anakan sedangkan IR64 hanya 10,9 anakan. Jumlah anakan yang dihasilkan sedikit karena
jarak tanam yang terlalu rapat, pada ember berdiameter 30 cm ditanam tiga tanaman dalam bentuk segitiga dengan jarak antar tanaman 10 cm. Menurut
Purwono dan Purnamawati 2007, jarak tanam yang dianjurkan untuk padi adalah 25 cm x 25 cm atau 30 cm x 15 cm atau tanam jajar legowo 40 cm x 20 cm x 20
cm. Tabel 7. Pengaruh Varietas terhadap Jumlah Anakan
Varietas Minggu ke-
5 6
7 17
IR 64 5.6
6.1 6.1
10.9 Ciherang
5.7 6.2
6.2 11.7
Bobot Kering Brangkasan
Walaupun tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya ataupun kontrol, matriconditioning + Agrept 0,2 merupakan perlakuan terbaik dalam
meningkatkan bobot kering brangkasan yang dihasilkan Tabel 8. Pertumbuhan tanaman tinggi tanaman dan jumlah anakan yang lebih baik pada perlakuan
matriconditioning + Agrept 0,2 Tabel 5 dan 6 menghasilkan bobot kering brangkasan yang tertinggi.
Tabel 8. Pengaruh Perlakuan terhadap Bobot Kering Brangkasan Perlakuan
Bobot kering brangkasan rumpun g
P0: kontrol tanpa perlakuan 39.89
P1: Agrept 0,2 44.08
P2: minyak serai wangi 1 39.18
P3: P. diminuta 40.66
P4: matriconditioning + Agrept 0,2 50.44
P5: matriconditioning + minyak serai wangi 1 42.12
P6: matriconditioning + P. diminuta 45.61
Tabel 9. Pengaruh Varietas terhadap Bobot Kering Brangkasan Varietas
Bobot kering brangkasan rumpun g IR 64
39.100 b Ciherang
47.179 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama diikuti huruf yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5 .
Varietas berpengaruh sangat nyata terhadap bobot kering brangkasan yang dihasilkan. Varietas Ciherang dapat menghasilkan bobot kering brangkasan 47,2 g
rumpun, sedangkan IR64 hanya 39,1 g rumpun Tabel 9. Hal ini beralasan karena jumlah anakan Tabel 7, dan jumlah malai rumpun varietas Ciherang
lebih banyak dibanding varietas IR64 Tabel 12.
Fase Generatif Anakan Produktif
Walaupun tidak berbeda nyata, perlakuan yang dapat meningkatkan jumlah anakan produktif adalah matriconditioning + Agrept 0,2 , sedangkan
perlakuan P. diminuta, minyak serai wangi 1 , dan matriconditioning + P. diminuta menurunkan jumlah anakan produktif dibandingkan kontrol Tabel 10.
Tabel 10. Pengaruh Perlakuan terhadap Jumlah Anakan Produktif Perlakuan
Jumlah anakan produktif P0: kontrol tanpa perlakuan
10.54 P1: Agrept 0,2
10.53 P2: minyak serai wangi 1
8.97 P3: P. diminuta
8.94 P4: matriconditioning + Agrept 0,2
11.10 P5: matriconditioning + minyak serai wangi 1
10.49 P6: matriconditioning + P. diminuta
9.44 Varietas berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah anakan produktif,
varietas Ciherang dapat membentuk anakan produktif yang lebih banyak di bandingkan varietas IR64 Tabel 11. Menurut Suprihatno et al. 2007, varietas
IR64 berpotensi membentuk anakan produktif 20-35 batang, sedangkan varietas Ciherang 14-17 batang. Pada penelitian ini varietas Ciherang hanya membentuk
11 anakan dan varietas IR64 hanya 9 anakan Tabel 7. Rendahnya jumlah anakan yang dihasilkan menyebabkan rendahnya jumlah anakan produktif yang terbentuk.
Hal ini disebabkan varietas Ciherang lebih tahan terhadap serangan HDB sehingga pertumbuhan tanaman dapat lebih baik dibanding varietas IR64 Tabel
15 dan 17. Menurut Semangun 2004, HDB dapat hanya menyerang beberapa daun, tetapi juga dapat terus berkembang sehingga tanaman mati.
Tabel 11. Pengaruh Varietas terhadap Jumlah Anakan Produktif Varietas
Jumlah anakan produktif IR 64
9 b Ciherang
11 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama diikuti huruf yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5 .
Komponen Hasil
Varietas Ciherang memiliki bobot dan persentase gabah bernas rumpun lebih tinggi dengan bobot dan persentase gabah hampa lebih rendah dibanding
varietas IR64. Walaupun tidak berbeda nyata, varietas Ciherang juga memiliki jumlah malai rumpun dan jumlah gabah bernas dan hampa malai lebih tinggi
dibanding varietas IR64 Tabel 12. Menurut Suprihatno et al. 2007, varietas Ciherang lebih produktif dengan potensi hasil 8 tha dan rata-rata hasil 6 tha,
sedangkan varietas IR64 hanya memiliki potensi hasil 6 tha dan rata-rata hasil 5 tha.
Tabel 12. Pengaruh Varietas terhadap Jumlah Malai Rumpun, Jumlah Gabah Bernas Malai, Jumlah Gabah Hampa Malai, Bobot Gabah Bernas
Rumpun, Bobot Gabah Hampa Rumpun, Persentase Gabah Bernas Rumpun, dan Persentase Gabah Hampa Rumpun
Varietas IR64
Ciherang Jumlah malai rumpun
19.14 21.72
Jumlah gabah bernas malai 113.11
122.96 Jumlah gabah hampa malai
4.80 4.93
Bobot gabah bernas rumpun g
12.09 b 13.71 a