LOWER-OF-COST-OR-NET REALIZABLE VALUE LCNRV

A. LOWER-OF-COST-OR-NET REALIZABLE VALUE LCNRV

Meskipun persediaan dicatat pada biawa perolehannya, tetapi penyimpangan yang besar terhadap prinsip biaya historis dapat dilakukan jika nilai persediaan menurun di bawah biaya awalnya. Pada prinsipnya, biaya historis tidak dapat diaplikasikan jika manfaat masa depan dari aktiva tersebut tidak lagi sebesar biaya perolehannya. Oleh karena itu, persediaan dilaporkan pada nilai terendah antara biaya dan harga pasar LCM pada pelaporan setiap periode. Biaya atau harga pokok adalah harga perolehan yang dihitung dengan memakai salah satu metode berdasarkan biaya historis, identifikasi khusus, biaya rata-rata, atau FIFO. Istilah pasar dalam “nilai terendah antara biaya dan harga pasar” berarti bahwa barang harus dinilai berdasarkan mana yang lebih baik antara biaya awal atau biaya pengganti. Alasan biaya pengganti digunakan untuk menyatakan nilai pasar adalah bahwa penurunan biaya pengganti 133 Study Objectives : 1. Memahami aturan-aturan LCNRV 2. Mengidentifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan komitmen pembelian 3. Menentukan nilai persediaan akhir menggunakan metode laba kotor 4. Menentukan nilai persediaan akhir menggunakan metode persediaan eceran 5. Menyajikan dan menganalisis persediaan dalam laporan keuangan suatu barang biasanya mencerminkan atau meramalkan harga jual. Penggunaan lainnya adalah untuk mempertahankan laba kotor yang konsisten terhadap penjualan. Nilai realisasi bersih NRV adalah perkiraan harga jual pada kondisi bisnis normal yang dikurangi dengan perkiraan biaya penyelesaian dan penjualan yang dapat diestimasi secara tepat. Jumlah tersebut dikurangkan dengan marjin laba normal untuk mendapatkan nilai realisasi bersih yang dikurangi marjin laba normal. Aturan umum dalam LCM persediaan dinilai sebesar nilai terendah antara biaya dan harga pasar, dan harga pasar dibatasi sampai dengan jumlah yang tidak melebihi nilai realisasi bersih maupun lebih rendah dari nilai realisasi bersih dikurangi dengan marjin laba normal. Batas atas ceiling adalah nilai realisasi bersih persediaan. Sementara batas bawah floor adalah nilai realisasi bersih dikurangi marjin laba normal. Kedua batas nilai persediaan nilai tersebut bertujuan untuk mencegah persediaan dilaporkan lebih saji atau kurang saji. Pembatasan maksimum tidak melebihi nilai realisasi bersih atau batas atas, mencegah lebih saji nilai persediaan yang using atau rusak. Sedangkan pembatasan minimum atau batas bawah tidak lebih rendah dari nilai realisasi bersih dikurangi penyisihan untuk perkiraan marjin laba normal. Metode Pengaplikasian LCM Asumsinya, aturan yang terendah antara biaya dan harga pasar LCM diaplikasikan pada setiap jenis produk, kategori, atau total persediaan. Kenaikan harga pasar biasanya mengoffset penurunan harga pasar barang lain, jika pendekatan kategori dan persediaan total yang utama digunakan dalam mengaplikasikan aturan LCM. 134 Jika aturan LCM diaplikasikan pada setiap barang, maka jumlah persediaan adalah 350.000. jika diaplikasikan pada kategori utama, nilainya adalah 370.000. dan jika diaplikasikan pada total persediaan, maka nilainya dalah 347.000. perbedaan ini disebabkan karena nilai pasar yang lebih tinggi dari biaya akan mengoffset nilai pasar yang lebih rendah dari biaya jika pendekatan kategori utama atau total persediaan digunakan. Metode barang per barang umumnya dipakai karena dinilai paling konservatif bagi tujuan penyajian neraca. Sementara metode persediaan total dan kategori utama melihat pada persediaan akhir. Apabila persediaan akhir menyisakan satu jenis produk, maka pemilihan metode total persediaan adalah tepat. Sementara metode kategori utama digunakan apabila persediaan akhir terdiri dari lebih dari satu jenis produk. Metode yang dipilih harus mencerminkan laba yang paling jelas. Apapun metode yang digunakan, metode tersebut hdarus diaplikasikan secara konsisten dari suatu period eke periode lain. Pencatatan Harga Pasar dan Bukan Biaya Salah satu dari dua metode digunakan untuk mencatat persediaan pada harga pasar. Dalam metode pertama, yang disebut sebagai metode langsung adalah biaya yang digantikan dengan harga pasaryang lebih rendah ketika menilai persediaan. Sehingga, tidak ada kerugian yang dilaporkan dalam laporan laba rugi karena kerugian tersebut dimasukkan ke dalam harga pokok penjualan. Sedangkan metode kedua adalah metode tidak langsung atau penyisihan. Metode ini tidak mengubah angka biaya, akan tetapi membentuk akun kerugian untuk mencatat penghapusan dan akun kontra-aktiva yang terpisah. 135 Keunggulan dari identifikasi atas pencatatam kerugian yang diakibatkan oleh penurunan harga pasar adalah bahwa kerugian ini diperlihatkan secara terpisah dari harga pokok penjualan dalam laporan laba rugi. Jadi, harga pokok penjualan untuk tahun berjalan tidak terpisah. Walaupun penggunaan akun penyisihan memungkinkan neraca mengungkapkan persediaan pada biaya dan LCM, namun hal itu menimbulkan masalah mengenain bagaimana menghilangkan saldo dari akun yang baru tersebut pada periode berikutnya. Jika barang dagang yang bersangkutan masih ada di tangan, maka akun penyisihan harus dipertahankan. Jika tidak, maka persediaan awal dan harga pokok penjualan akan lebih saji. Namun jika barang dagang telah terjual, maka akun penyisihan harus ditutup. Sehingga akun penyisihan baru harus dibuat lagi untuk setiap penurunan nilai persediaan yang terjadi selam tahun berjalan. Jika harga menurun, maka kerugian dicatat dan jika harga naik, kerugian yang telah dicatat pada tahun sebelumnya dipulihkan dan keuntungan hasil dari pemulihan kerugian yang diakui sebelumnya dicatat. Evaluasi atas Aturan LCM Aturan LCM memiliki beberapa defisiensi atau kelemahan sebagai berikut : 136 Ending inventory cost 415,000 Ending inventory LCM 350,000 Adjustment to LCM 65,000 Allowance on inventory 65,000 Loss on inventory 65,000 Inventory 65,000 Cost of goods sold 65,000 Allowance Method Allowance Method Direct Method Direct Method 1. Penurunan nilai aktiva dan pencatatannya sebagai beban diakui bukan pada periode penjualan, tetapi pada periode ketika kerugian utilitas tersebut terjadi. Pada sisi lain, kenaikan nilai aktiva hanya diakui pada saat penjualan terjadi. Perlakuan ini tidak konsisten dan dapat menyebabkan data laba terpisah. 2. Aplikasi aturan LCM menghasilkan ketidak-konsisten akibat persediaan perusahaan dinilai menurut biaya dalam satu periode dan pada harga pasar dalam periode berikutnya. 3. LCM menilai persediaan dalam neraca secara konservatif, tetapi dampaknya terhadap laporan laba rugi kemungkinan bersifat konservatif. Laba bersih tahun berjalan ketika kerugian diakui jelas lebih rendah. Laba bersih untuk periode berikutnya mungkin lebih tinggi dari normal jika penurunan yang diterapkan atas harga jual tidak material. 4. Aplikasi aturan LCM menggunakan laba normal dalam menentukan nilai persediaan,. Karena laba normal merupakan angka estimasi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu, maka laba normal bersifat tidak objektif dan membiarkan peluang untuk memanipulasi laba. Banyak pengguna laporan keuangan menyukai aturan LCM karena mereka sedikitnya mengetahui persediaan tidak lebih saji. Selain itu, mengakui semua kerugian tetapi tidak mengantisipasi keuntungan umumnya menghasilkan laba yang lebih rendah.

B. DASAR PENILAIAN