B. Etiologi
Penyebab dari luka bakar tersebut : 1.
Thermal Merupakan penyebab yang paling sering memindahkan kekuatan
dari sumber panas kepada tubuh lidah api, permikaan yang panas, logam yang panas dan lelehan- lelehan yang panas .
2. Bahan kimia
Di industri : Asam kuat atau basa kuat diantaranya asam hidrokloride atau alkali.
Di rumah tangga : Drainase alat pembersih terkena secara tidak sengaja pembersih cat, desinfektan.
3. Listrik
Disebabkan oleh percikan atau busur atau oleh arus listrik yang menyalur ke tubuh Long, 1996
4. Luka bakar karena radiasi
5. Cedera akibat suhu sangat rendah frost bife Moenandjat, 2001
C. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala yang terdapat pada luka bakar dipengaruhi oleh berbagai faktor, menurut kedalamannya dibagi dengan 4 derajat.
1. Luka bakar derajat I
Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis superfisial, kulit kering hiperemik, berupa eritema, tidak dijumpai bula nyeri karena ujung-
8
ujung syaraf sensorik teriritasi, penyembuhannya terjadi secara spontan dalam waktu 5- 10 hari.
2. Luka bakar derajat II dangkal
Kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis organ – organ kulit seperti polikel rambut, kelenjar, keringat, kelenjar sebasea
masih utuh, dijumpai bula- nyeri karena ujung- ujung syaraf sensorik teriritasi, dasar luka berwarna merah atau pucat, sering
terletak lebih tinggi diatas kulit normal. Penyembuhannya terjadi secara spontan dan dalam waktu 10-14 hari.
3. Luka bakar derajat III dalam
Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis organ- organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar
sebasea sebagian masih utuh , dijumpai bula. Nyeri karena ujung – ujung syaraf sensorik teriritasi, dasar luka berwarna merah atau
pucat. Penyembuhannya lebih lama, tergantung sel epitel yang tersisa. Penyembuhannya lebih dari satu bulan.
4. Luka bakar derajat IV
Kerusakan meliputi seluruh dermis dan lapisan yang telah dalam, organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat dan
kelenjar sebasea mengalami kerusakan, tidak dijumpai bula, kulit yang terbakar berwarna abu- abu dan pucat, terletak lebih rendah
dibanding kulit sekitar, terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal eskar, tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang
9
sensori karena ujung- ujung syaraf sensorik mengalami kerusakan dan kematian. Penyembhannya terjadi lebih lama karena ada proses
epitelisasi spontan dari dasar luka moenandjat, 2001 .
Menurut keparahan, luka bakar dapat dibedakan menjadi 3 : 1.
Cedera luka bakar minor Luka bakar dengan LPTT Luas Permukaan Total Tubuh 15
pada orang dewasa usia 40 tahun. Luka bakar dengan LPTT 10 pada orang dewasa 40 tahun. Luka bakar dengan LPTT 10
pada anak - anak usia 10 tahun dengan luka bakar ketebalan, dengan LPTT 2 dan tidak ada resiko kosmetik aau fungsi pada
wajah, mata, telinga, tangan atau kaki atau perineum. 2.
Luka bakar cedera sedang Luka bakar dengan LPTT 5- 25 pada orang dewasa usia 40
tahun, luka bakar dengan LPTT 10 - 20 pada anak- anak usia 10 tahun, dengan luka bakar LPTT 10- 20 pada anak- anak
usia 10 tahun dengan luka bakar ketebalan penuh dengan LPPT 10 dan tidak ada resiko kosmetik atau fungsi pada wajah , mata,
telinga, tangan atau kaki atau perineum. 3.
Cedera luka bakar mayor Luka bakar dengan LPTT 25 pada orang dewasa usia 40 tahun,
luka bakar dengan LPTT 20 pada orang dewasa usia 40 tahun luka bakar dengan LPPT 20 pada anak- anak usia 10 tahun
dengan luka bakar ketebalan penuh dengan LPPT 20 dan tidak
10
ada resiko kosmetik atau fungsi pad wajah, mata, tangan, telinga atau kaki dan perineum Chistantie, 1990 .
D. Patofisiologi dan Pathways