F. Metode Pengumpulan Data
Metode merupakan cara mendekati, mengamati, menganalisis dan menjelaskan suatu fenomena Harimurti Kridalaksana, 2001: 36. Dalam
penelitian ini alat-alat yang diperlukan antara lain adalah VCD, VCD player, televisi, dan alat-alat tulis berupa buku dan bolpoint untuk mencatat data. Dalam
penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Metode simak atau penyimakan adalah metode pengumpulan data dengan
menyimak penggunaan bahasa Sudaryanto, 1993: 133. Sedangkan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik
dasarnya adalah teknik sadap yaitu teknik yang dipergunakan untuk mendapatkan data degan cara menggunakan pikiran dan menyadap data, sedagkan teknik
lanjutannya adalah teknik catat yaitu data-data yang berhasil disadap kemudian dicatat dalam bentuk buku untuk diseleksi dan diklasifikasikan Sadaryanto, 1993:
135.
G. Metode Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, diseleksi dan diklasifikasikan langkah selanjutnya adalah analisis data. Menganalisis data berarti menguraikan atau
memilahbedakan antar unsur-usur yang membentuk satuan lingual ke dalam komponen-komponennya Edi Subroto, 1992: 2.
Adapun metode analisis yang digunakan untuk mengalisis data dalam penelitian ini adalah metode distribusional dan metode padan. Metode
distribusional adalah metode yang menganalisis bahasa berdasarkan perilaku atau tingkah laku satuan-satuan lingual tertentu dan mengamati dalam hubungannya
dengan satuan lingual yang lain Edi Subroto, 1992: 84. Teknik lanjutannya menggunakan teknik BUL Bai Unsur Langsung. Cara kerja teknik BUL ini
adalah membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa unsur dan unsur-unsur yang bersangkutan merupakan bagian yang langsung membentuk satuan lingual
yang dimaksud. Metode distribusional digunakan untuk menganalisis bentuk penanda kohesi wacana lirik lagu campursari karya Didi Kempot. Sedangkan
metode padan adalah metode yang menganalisis data dengan alat penentunya di luar bahasa yang merupakan konteks sosial terjadinya peristiwa penggunaan
bahasa di dalam masyarakat Sudaryanto, 1993: 13. Metode ini digunakan untuk menganalisis bentuk penanda koherensi wacana lirik-lirik agu campursari karya
Didi Kempot. Contoh penerapan metode analisis sebagai berikut: 7 Ra krasa setahun kowe ninggal aku
TMNJ, II, 3 ’Tak terasa setahun kamu meninggalkan saya’
Pada data 7 terdapat pronomina persona I dan II tunggal bentuk bebas yaitu aku’saya’ yang mengacu pada sipenulis lagu, Didi Kempot atau orang yang
ditinggalkan kekasihnya dan kowe’kamu’ yang mengacu pada kekasih Didi Kempot atau orang yang meninggalkan kekasihnya. Pengacuan tersebut bersifat
eksofora karena acuannya berada atau terdapat di luar teks. Kemudian data 7 diuji dengan teknik dasar BUL yaitu dibagi atas dua
unsur langsungnya menjadi berikut : 7a ra krasa setahun
’tak terasa setahun’ 7b kowe ninggal aku
’kamu meninggalkan saya’
Kemudian data 7 dianalisis dengan teknik lesap menjadi berikut. 7c Ra krasa setahun Ø ninggal aku
’Tak trasa setahun Ø meninggalkan saya’
Data 7c gramatikal, walaupun penanda kohesi pronomina persona kowe’kamu’ dilesapkan, namun akan lebih baik jika pronomina tersebut hadir.
Kemudian data 7 selanjutnya diuji dengan teknik ganti pada pronomina persona kowe’kamu’ menjadi berikut .
7d Kowe
Ra Krasa Setahun Sliramu
ninggal aku awakmu
’tak terasa setahun meninggalkan aku’
Pronomina persona kowe ’kamu; dapat diganti dengan pronomina persona sliramu’kamu; dan awakmu’kamu’karena kedua kata tersebut sejenis kata dengan
kowe’kamu’ Penanda koherensi yang berhubungan dengan waktu diwujudkan dalam
bentuk kata yang muncul pada data yaitu setahun ’satu tahun’ 8 Aku isih kelingan nalika ing pelabuhan
TMNJ, III, 1 ’Aku masih ingat ketika di pelabuhan’
Pada data ditemukan Pronomina persona I tunggal bentuk bebas aku’saya’ mengacu pada si penulis lagu, Didi Kempot atau orang yang ditinggalkan
kekasihnya, karena acuannya berada di luar teks maka pengacuannya bersifat eksofora. Selain pronomina persona data 8 ditemukan pronomina demonstratif
tempat lokasional yaitu pelabuhan ’pelabuhandermaga’ yaitu mengacu pada tempat ketika si penulis lagu, Didi Kempot mengantarkan kepergian kekasihnya.
Kemudian data 30 diuji dengan teknik dasar BUL yaitu dibagi atas dua unsur langsungnya menjadi berikut :
Kamu Kamu
Kamu
8a Aku isih kelingan
’Aku masih ingat’ 8b
nalika ing pelabuhan ’ketika di pelabuhan’
Kemudian data 8 dianalisis dengan teknik lesap menjadi berikut : 8c
Aku isih kelingan nalika ing Ø ’Aku masih ingat ketika di Ø’
Pronomina demonstratif tempat pelabuhan ’pelabuhan’ wajib hadir, karena jika pronomina demonstratif tersebut dilesapkan maka data tersebut menjadi tidak
gramatikal. Kemudian data 8 selanjutnya diuji dengan teknik ganti pada pronomina
tempat ’pelabuhan’ menjadi berikut : 8d
Aku isih kelingan nalika ing pelabuhan Tanjung Mas
’Aku masih ingat ketika di pelabuhan
’ Tanjung Mas
Pronomina demonstratif tempat pelabuhan ’pelabuhan’ dapat diganti dengan pronomina demonstratif tempat Tanjung Mas ’Tanjung Mas;’ karena kata
tersebut sejenis kata dengan pelabuhan ’peabuhan’
9 Nanging saiki wis luwih ing janji TMNJ, III, 3
‘Tetapi sekarang sudah lebih dari janji’ Pada data 9 ditemukan adanya konjungsi pertentangan adservatif yaitu
kata nanging ‘tetapi’ yang mempertentangkan antara klausa kowe janji lunga ora ana sewulan ‘kamu berjanji pergi tidak ada satu bulan’ TMTJ, III, 2 dengan
klausa berikutnya yaitu saiki wis luwih ing janji ‘sekarang sudah lebih dari janji’.
Kemudian data 9 diuji dengan teknik dasar BUL yaiti dibagi atas dua unsur langsungnya menjadi berikut :
9a Nanging saiki
‘Tetapi sekarang’ 9b
wis luwih ing janji ‘sudah lebih dari janji’
Kemudian data 9 dianalisis dengan teknik lesap menjadi berikut : 9c
Ø saiki wis luwih ing janji Ø’ ‘sekarang sudah lebih dari janji’di
Data 9c gramatikal, meskipun konjungsi nanging ’tetapi’ dilesapkan namun akan lebih baik jika konjungsi tersebut hadir.
Penanda koherensi yang bermakna pertentangan diwujudkan dalam bentuk kata yang muncul pada kata yaitu nanging’tetapi’
H. Metode penyajian Analisi Data