A
B C
4 METODOLOGI
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian terletak di Kawasan Konservasi Laut, tepatnya di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Penelitian dilaksanakan selama 13 tiga belas bulan dimulai dari persiapan sampai analisis data. Waktu pelaksanaan penelitian di mulai dari pembuatan
bagian-bagian small bottom setnet 7 tujuh bulan, pemasangan sampai pengamatan di dasar perairan 3 tiga bulan, tabulasi hingga analisis data 3 tiga
bulan, terhitung sejak bulan Oktober 2007 sampai dengan bulan Oktober 2008.
4.2 Bahan dan Alat Penelitian
4.2.1 Small bottom setnet
Bahan setnet yang digunakan adalah tipe small bottom setnet dengan konstruksi utama terdiri dari leadernet, wings, playground, bagnet, pemberat dan
pelampung seperti terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Bahan penyusun small bottom setnet
Keterangan:
A = jaring B = pelampung
C = desain
Spesifikasi dan gambar bagian-bagian small bottom setnet yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2, dan Gambar 5.
Tabel 2 Spesifikasi small bottom setnet
No Bagian
Material Ukuran
Jumlah
1 Leadernet penaju
PE mesh size 2 inci 20 x 2,5 m
2 set
2
2 Wings sayap
PE mesh size 2 inci 2,5x 12 m
2 set
2
3 Playground badan
jaring PE mesh size 1 ¼ inci
3 x 3 x 2,5 m 1 set
3
4 Bagnet kantong
PA knotless mesh size ½ inci 3 x 1 x 1 m
3 set
3
5 Pelampung kecil
Sinthetic rubber ∅ 20 cm
200 buah
6 Pelampung besar
Plastik ∅ 30 cm
10 buah
7 Pemberat
Rantai timah 66 m
20 kg
8 Tali ris
PA ∅ 6 mm
200 m
Gambar 5 Bagian-bagian small bottom setnet
Keterangan:
1 = Tali ris 2 = Leadernet
3 = Pemberat 4 = Wings
5 = Bagnet 6 = Waring selubung
7 = Playground 8 = Pelampung besar
9 = Pelampung kecil Bagnet
permanent Bagnet
portable escaped
1
3 2
4
5 6
7 8
9
Secara lengkap ukuran dan desain masing-masing bagian dari small bottom setnet yang digunakan dalam penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :
1 Leadernet
Leadernet yang dikenal sebagai penaju diharapkan dapat berfungsi sebagai penghadang dan pembimbing arah renang ikan yang sedang berenang atau
beruaya menuju dan masuk ke badan trap dan kantong. Di dalam pekerjaan ini digunakan satu unit leadernet yang mempunyai bahan dan konstruksi sama
dengan sayap. Leadernet yang digunakan mempunyai panjang 20 meter dan tinggi 2,5 meter.
2 Wings
Small bottom setnet yang digunakan dalam penelitian ini memiliki wings sepasang sayap, yaitu sayap kiri dan sayap kanan. Bentuk sayap merupakan
bidang empat persegi panjang. Masing-masing sayap mempunyai panjang 12 meter dengan lebar 2,5 meter. Badan sayap terbuat dari bahan jaring PE,
ukuran mata jaring 2 inci. Sayap dilengkapi dengan rantai timah sebagai pemberat pada bagian kaki dan pelampung pada bagian atasnya. Penggunaan
bahan PE yang mempunyai sifat lebih kaku ini dimaksudkan agar bagian kaki sayap tidak mudah tersangkut pada karang. Selain sebagai penguat kaki jaring
juga berfungsi untuk menggantungkan pemberat. Secara teknis pada saat di setting, kedua sayap ini merupakan perpanjangan
dari badan trap. Bila dimisalkan sebagai sebuah bangunan segitiga, maka kedua sayap merupakan kaki-kaki segitiga.
3 Playground
Playground dikenal sebagai ruang bermain ikan atau penampungan sementara sebelum kelompok ikan masuk ke bagian bagnet. Bahan dan konstruksi
playground terdiri dari jaring, tali ris, pelampung dan pemberat serta tiang penyangga. Playground yang dipakai dalam penelitian ini berdiameter
3 m x 3 m x 2,5 m
3
.
4 Bagnet
Bagnet kantong merupakan bagian utama dari small bottom setnet. Kantong
terdiri dari satu tipe yaitu kotak yang dibentuk oleh rangka besi dengan dinding jaring.
Dimensi kantong yang berbentuk kotak adalah sebagai berikut : lebar 1 meter, tinggi 1 meter, dan panjang 3 meter. Seluruh sisi samping diberi dinding jaring
dengan bahan jaring Polyamide PA yang mempunyai ukuran mata jaring ½ inci knotless tanpa simpul. Pada bagian kantong ini dibuatkan sisi kantong
yang dapat dibuka untuk memudahkan menyeleksi hasil tangkapan.
5 Pemberat dan pelampung
Small bottom setnet di dalam pengoperasiannya diletakkan di dasar, untuk itu diperlukan dan dilengkapi atau dibantu dengan pemberat. Pemberat yang
digunakan berupa rantai timah dipasang di sepanjang tali ris bawah ground rope pada leadernet, sayap dan playground. Total pemberat rantai timah
untuk sebuah small bottom setnet dapat mencapai seberat 20 kg. Kemudian, agar leadernet, sayap dan playground dapat terentang sempurna secara
vertical ke atas, maka pada tali ris atas head rope di sepanjang leadernet, sayap dan playground dipasang pelampung berukuran kecil dan besar.
Pelampung dengan ukuran besar terbuat dari plastik dengan diameter 30 cm sebanyak 10 buah dan pelampung kecil dari sinthetic rubber 4 x 3 cm
sebanyak 200 buah. Penelitian small bottom setnet dilakukan secara experimental fishing yaitu
mengoperasikan langsung small bottom setnet di kawasan konservasi laut. Untuk menjadi sebuah small bottom setnet maka bagian-bagian jaring terlebih dahulu
dilakukan perakitan di darat dan kemudian dilanjutkan di dasar perairan. Pemilihan lokasi penempatan small bottom setnet dilakukan dengan menggunakan
metode manta tow. Perlakuan warna leadernet yang digunakan dalam penelitian tingkah laku
ikan ini adalah warna hijau dan warna kuning. Proses pembuatan leadernet di darat dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6 Pembuatan leadernet di darat
Perakitan bagian-bagian jaring leadernet, sayap, playground, kantong, pelampung kecil, pelampung besar, pemberat, tali ris dan waring selubung
menjadi small bottom setnet dilakukan di dasar perairan dengan menggunakan peralatan selam scuba seperti terlihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Perakitan small bottom setnet di dasar perairan
Kedalaman dasar perairan tempat pemasangan small bottom setnet di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu berkisar 4-10 meter. Jarak antara small
bottom setnet dari pantai fishing base Pulau Pramuka sekitar 400 meter.
Pemasangan small bottom setnet di dasar perairan disesuaikan dengan kondisi terumbu karang dalam hal ini leadernet harus diletakkan pada jarak yang dekat
dengan terumbu karang. Bagian leadernet diletakkan pada daerah dangkal dengan kedalaman sekitar 4 meter. Sebaliknya bagian bagnet diletakkan pada daerah yang
lebih dalam dan masih dijumpai gugusan terumbu karang walaupun ukurannya kecil atau berupa gundukan-gundukan kecil. Jadi small bottom setnet diletakkan di
sekitar terumbu karang tetapi tidak di atas terumbu karang. Hal ini dimaksudkan agar small bottom setnet ini tidak merusak terumbu karang tetapi masih bisa
menangkap ikan-ikan karang.
4.2.2 Sampel mata ikan
Sampel mata ikan karang yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari keterwakilan ikan dasar dan ikan permukaan. Selain itu sampel ini juga mewakili
ikan yang hidup secara soliter dan ikan yang hidup secara berkelompok. Sampel pertama adalah ikan sersan mayor yang mewakili ikan permukaan dan ikan yang
hidup secara berkelompok. Dalam penelitian ini contoh mata ikan yang diambil adalah ikan sersan
mayor dan ikan kerapu masing-masing 10 ekor. Ikan sersan mayor mewakili ikan yang hidup di lapisan air permukaan, sekaligus mewakili ikan yang
selalu hidup berkelompok school. Sedangkan ikan kerapu mewakili ikan yang hidup di dasar perairan, sekaligus mewakili ikan yang selalu hidup
secara soliter.
4.2.3 Peralatan pengambilan data
Peralatan pengambilan data yang digunakan dalam penelitian small bottom setnet di kawasan konservasi laut adalah mistar plastik, kaliper, mikrotom, mistar
fiber, gulungan pita pengukur panjang. seichi disc, dan beberapa alat pengukur kualitas air lainnya. Alat yang digunakan secara lengkap terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Peralatan pengambilan data selama penelitian small bottom setnet
No Nama Alat
Kegunaan Satuan
1 mistar plastik
mengukur panjang ikan karang centimeter
2 kaliper
mengukur diameter lensa dan mata ikan
milimeter
3 mikrotom
memotong retina mata ikan secara mikroteknik
mikrometer
4 mistar fiber
mengukur luasan belt transect centimeter
5 roll meter
gulungan pita pengukur panjang centimeter
6 seicchi disc
mengukur penyinaran matahari pada small bottom setnet
meter
7 refraktometer
mengukur salinitas pada lokasi pemasangan small bottom setnet
per seribu
8 current meter
mengukur kecepatan arus di lokasi pemasangan small bottom setnet
meter menit
9 termometer
mengukur suhu di loaksi pemasangan small bottom setnet
celcius
10 sediment trap
mengukur sedimen di lokasi pemasangan small bottom setnet
gram
4.2.4 Peralatan pendukung
Peralatan pendukung yang digunakan selama penelitian diantaranya adalah perahu motor, peralatan SCUBA diving Selft Contained Underwater Breathing
Apparatus, alat tulis bawah air, camera under water dan video bawah air serta buku identifikasi ikan karang.
Perahu motor yang digunakan selama pengoperasian alat tangkap small bottom setnet adalah perahu motor milik nelayan dengan mesin tempel merk
Yamaha berkekuatan 15 PK. Perahu yang digunakan memiliki ukuran panjang 5 meter, lebar 1 meter dan tinggi 1 meter.
Peralatan SCUBA diving yang digunakan selama pengoperasian small bottom setnet terdiri dari masker, snorkel, fins, tank, regulator, bouyancy
A B
compensator device, boot, wet suit, weight belt, computer dive dan beberapa alat tambahan seperti kompas bawah air dan pisau selam. Peralatan selam scuba dan
perahu motor yang digunakan selama penelitian small bottom setnet dapat dilihat pada Gambar 8 dan Tabel 4.
Gambar 8 Peralatan SCUBA diving dan perahu motor yang digunakan selama
penelitian small bottom setnet di Kepulauan Seribu Keterangan:
A = Peralatan Selam B = Perahu Motor
Tabel 4 Peralatan scuba diving yang digunakan dalam penilitian
No Nama Alat
Kegunaan Jumlah
1 Masker
Menghindari kontak mata dengan air
8 buah
2 Snorkel
Menghubungkan udara dari permukaan
8 buah
3 Fins
Mempercepat berenang 8 pasang
4 Boot
Melindungi kaki penyelam 6 pasang
5 Bouyancy
compensator device
Membantu daya apung 6 buah
6 Weight belt
Membantu daya tenggelam 6 buah
7 Scuba tank
Tempat penyimpanan udara 12 buah
8 Regulator
Menyimbang antara tekanan tabung dan tekanan di sekitar penyelam
6 buah
4.3 Pengambilan Data Penelitian