15
jenis dan jumlah ikan yang ada di dalam kantong utama sebelum dilakukan pengambilan.
7 Pelampung
Pelampung terdiri dari dua bagian yaitu pelampung jaring utama atau pelampung pondasi main buoy dan pelampung rangka float. Pelampung
jaring utama terdiri dari pelampung jaring utama yang berada di sebelah serambi dan sebelah kantong.
Jenis, bentuk, ukuran dan daya apung dari pelampung rangka utama biasanya disesuaikan dengan jenis setnet dan kondisi perairan. Bahan pelampung
rangka utama terdiri dari sintetis atau metal. Fungsi dari pelampung rangka utama dan pelampung rangka adalah untuk menjaga bentuk rangka setnet
supaya tidak berubah dan posisi setnet selalu menetap dan stabil di dalam air.
8 Pemberat
Pemberat terdiri dari dua macam yaitu pemberat rangka dan pemberat jaring. Bentuk pemberat yang dipakai ada yang berbentuk jangkar, balok-balok beton
atau pemberat yang terbuat dari kantong berisi pasir. Untuk pemberat yang terbuat dari kantong berisi pasir disebut ”pemberat karung berisi pasir”.
Pemberat pada setnet umumnya mempergunakan balok-balok beton atau jangkar yang bisa diangkat kembali setelah pemasangan setnet di perairan.
Pemberat yang dipakai biasanya disesuaikan dengan besar kecilnya skala setnet, dasar perairan, kondisi perairan seperti kecepatan arus dan lainnya.
Untuk daerah penangkapan berarus kuat, berat satu pemberat berkisar antara 10 - 22 kg untuk berarus sedang berkisar antara 6 - 11 kg sedang untuk
berarus lemah beratnya antara 4 - 6 kg. Ketebalan atau diameter pemberat yang memakai wire rope berkisar antara 12 - 22 mm dan untuk bahan dari
manila rope antara 24 - 39 mm.
2.3 Hubungan Antara Setnet dengan Tingkah Laku Ikan
Dibandingkan alat tangkap lain, setnet banyak berhubungan erat dengan tingkah laku ikan. Setnet merupakan jenis alat tangkap diam tidak bergerak,
sifatnya hanya menunggu kelompok ikan yang datang menghampiri dan tertangkap di dalam jaring. Harapan untuk memperoleh hasil tangkapan sangat
16
tergantung pada leadernet dalam membimbing dan mengarahkan ikan menuju badan jaring.
2.3.1 Tingkah laku ikan terhadap leadernet
Fungsi leadernet adalah membimbing, menggiring serta mengarahkan ikan-ikan menuju badan jaring. Leadernet umumnya dipasang pada posisi
memotong garis pantai. Leadernet terbuat dari benang dengan ukuran mata jaring yang besar dan beragam antara 35 - 45 cm. Ukuran mata demikian berarti jauh
lebih besar daripada ukuran tinggi tubuh ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Menurut Gunarso 1992 menunjukkan hasil telahaan adanya hubungan
linier antara banyaknya ikan yang terjerat pada leadernet dengan banyaknya ikan yang tertangkap pada kantong jaring. Hampir sebanyak 10 - 20 kelompok-
kelompok ikan yang bergerak sepanjang leadernet akan memasuki badan jaring. Ikan yellowtail yang umumnya bergabung dalam kelompok-kelompok biasanya
berenang dengan kecepatan 80 cm per detik sepanjang leadernet dengan tetap menjaga jarak sekitar 10 - 15 m dari leadernet. Saat mendekati jaring kelompok-
kelompok tersebut akan menyelam secara tiba-tiba pada kedalaman sekitar 70 - 150 m.
Lebih lanjut Gunarso 1992 menyatakan bahwa ada beberapa reaksi ikan yang diperoleh pada pengamatan dan telaahan baik merupakan rangkaian
pengamatan tingkah laku ikan maupun pengamatan waktu yang lama antara lain : 1 Ikan sardin membentuk kelompok besar dan berenang sepanjang leadernet
mereka akan tetap membentuk dan mempertahankan jarak terhadap leadernet. Jarak tersebut akan semakin besar bila kelompok tersebut melawan arus.
Kelompok ikan sardin berenang dekat permukaan dan datang dari arah lepas pantai biasanya mereka akan menyelam ke lapisan yang lebih dalam bila
mendekati leadernet. 2 Jenis ikan yellowtail yang berenang dalam kelompok besar akan
memperlambat kecepatan renangnya menjelang tiba pada leadernet. Kelompok ini akan segera menyelam bila menjumpai gosong-gosong karang
maupun tali jangkar.
17
3 Kelompok ikan yang berada dalam ketakutan misalnya diburu oleh predator, akan berenang menerobos jaring ataupun menyelamatkan diri dengan bolak-
balik menerobos leadernet. 4 Kelompok ikan yang besar datang dengan tegak lurus terhadap leadernet,
mereka tidak akan segera merubah arah renang untuk mengikuti arah rentangan leadernet. Setelah beberapa selang kemudian barulah mereka
lakukan dengan tetap membuat jarak tertentu terhadap leadernet. Bila ada yang berenang menembus leadernet melalui mata jaring yang besar-besar,
maka selang beberapa waktu barulah ikan-ikan yang berada di sebelah belakang akan mengikuti teman-teman terdahulu.
5 Pada umumnya ukuran mata jaring pada leadernet sesuatu alat penangkap setnet akan lebih besar daripada ukuran tinggi tubuh ikan. Hal ini akan
semakin jelas bila yang datang kelompok ikan sardin atau ikan jack mackerel yang ukuran tinggi tubuhnya relatif rendah bila dibandingkan dengan jenis
ikan salmon. 6 Pada saat leadernet terjurai dari bahan benang serat alami dengan ukuran mata
jaring yang besar, seringkali ikan yellowtail akan melarikan diri dengan jalan menerobos dinding jaring leadernet tersebut.
7 Leadernet yang berada dalam air dalam waktu yang lama akan menjadi kotor dan fungsinya sebagai pembimbing dan penggiring ikan untuk bergerak ke
arah mulut jaring akan semakin turun. Hal ini berarti bahwa hasil tangkapan akan semakin turun.
8 Mekanisme leadernet dalam membimbing ikan berkait erat dengan tingkat visibilitas atau terlihatnya bahan jaring serta getaran arus eddy sebagai akibat
terpaan arus pasang surut terhadap jaring.
2.3.2 Tingkah laku ikan terhadap playground
Tingkah laku ikan pada setnet khususnya pada bagian playground dapat diuraikan bahwa setelah melewati mulut jaring, ikan-ikan akan memasuki bagian
tubuh jaring. Ikan-ikan yang memasuki tubuh jaring dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok yang melanjutkan gerak renangnya menuju bagian funnelnet
setelah terlebih dahulu melewati bagian yang menanjak, sedang kelompok lainnya
18
adalah ikan-ikan yang tidak langsung menuju ke bagian funnelnet akan tetapi mereka bermain-main dan berputar-putar pada playground Gunarso 1992.
Derajat penentuan ikan-ikan melewati bagian setnet berkaitan erat dengan beberapa faktor seperti faktor ukuran mata jaring pada bagian leadernet, ukuran
mulut jaring, ukuran bagian funnel net, ukuran mulut kantong serta jenis ikan itu sendiri. Rasio ikan yang masuk ternyata berbeda untuk masing-masing jenis ikan
dapat dikategorikan menjadi tipe “approaching dan non-approaching” dalam Gunarso 1992 yaitu tipe pertama adalah jenis-jenis ikan yang mudah dan cepat
mendekat serta memasuki jaring, namun ikan-ikan ini cepat dan mudah meninggalkan jaring. Contoh ikan jenis ini antara lain yellowtail, black sea bream,
sea bass, shad, grunt, cod, flounder, atka mackerel, plaice dan lainnya. Tipe kedua, tipe non-approaching adalah jenis-jenis ikan yang sukar untuk dibimbing
agar memasuki jaring, akan tetapi sekali memasuki jaring, mereka akan sukar untuk melarikan diri saat mereka tertangkap. Contoh ikan-ikan jenis ini adalah
mackerel, jack mackerel, scad, cakalang, tuna, saury pike, Spanish mackerel dan lain-lain.
2.4 Sumberdaya Ikan Karang