Biografi Ringkas Ulama Tafsir Terkemuka

B. Biografi Ringkas Ulama Tafsir Terkemuka

Manna' Khalil al-Qattan dalam kitabnya yang berjudul Mabahits fi 'Ulumil Quran yang diterjemahkan oleh Mudzakir AS (2004 : 522-532) membahas riwayat hidup secara ringkas tentang para ulama tafsir terkemuka dari berbagai kalangan. Para ulama tafsir yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Ibnu Abbas

a. Riwayat Hidup Ia adalah Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi

Manaf al-Quraisyi al-Hasyimi, putra paman Rasulallah. Ibunya bernama Ummul Fadl Lubanah binti al-Harits al-Hilaliyah. Ia dilahirkan ketika Bani Hasyim berada di Syi'b, tiga atau lima tahun sebelum hijrah; namun pendapat pertama lebih kuat.

Ia wafat di Thaif pada 65 H. pendapat lain mengatakan, pada 67 atah 68 H. Namun pendapat terakhir inilah yang dipandang shohih oleh jumhur ulama. Al-Waqidi menerangkan, tidak ada selisih pendapat diantara para imam bahwa Ibnu Abbas dilahirkan di Syi'b ketika kaum Quraisy memboikot Bani Hasyim, dan ketika Nabi wafat ia baru berusia 13 tahun.

b. Kedudukan dan Keilmuan Ibnu Abbas dikenal dengna julukan Turjumanul Quran (juru tafsir Qura),

Habrul Ummah (tokoh ulama umat) dan Raisul Mufassirin (pemimpin para mufasir).

Dalam usia muda, Ibnu Abbas telah memperoleh kedudukan istimewa di kalangan para pembesar sahabatnya, sebagai reaslisasi doa Rasulallah kepadanya. Dalam sebuah hadits berasal dari Ibnu Abbas dijelaskan : "Nabi pernah merangkulnya dan mendo'akan, 'Ya Allah, ajarkanlah kepadanya hikmah.'" Dalam Mu'jam yang lainnya, dari Umar,

"Bahwa Umar mendekati Ibnu Abbas dan berkata, sungguh saya pernah melihat Rasulallah mendo'akanmu, lalu membelai kepalamu, meludahi mulutmu dan berdoa, 'Ya Allah, berilah ia pemahaman dalam urusan agama dan ajarkanlah kepadanya ra'wil.'"

c. Tafsir Riwayat dari Ibnu Abbas mengenai tafisr tidak terhitung banyaknya, dan

apa yang dinukil darinya itu telah dihimpun dalam sebuath kitab tafsir ringkas yang campur aduk yang diberi nama Tafsir Ibn Abas. Di dalamnya terdapat macam-macam riwayat dan sanad yang berbeda-beda, tetapi sanad yang paling baik adalah melalui Ali bin Abi Thalhah al-Hasyimi, dari Ibnu Abbas; sanad ini dipedomani oleh Bukhori dalam kitab Shahih-nya. Sedangkan sanad yang cukup baik, jayyid, ialah yang melalui Qais bin Muslim al-Kufi, dari Atha bin as-Sa'ib.

2. Mujahid bin Jabr

a. Riwayat Hidup Nama lengkpanya adalah Mujahid bin Jabr al-Makki Abul Hajjaj al-

Makhzumi al_muqri, maula as-Saib bin Abus Sa'ib. Ia banyak meriwayatkan dari Ali, Sa'd bin Abi Waqqas, empat orang Abdullah, Rafi bin Khudaij, Aisyah, Ummu Salamah, Abu Hurairoh, Suraqah bin Malik, Abdullah bin as- Sa'ib al-Makhzumi dal lainnya. Sedang yang meriwayatkan darinya adalah Atha, Ikrimah, Amr bin Dinar, Qatadah, Sulaiman al-Ahwal, Sulaiman al- A'masyi, Abdullah bin Kasir al-Qori dan lain-lain. Ia dilahirkan pada 21 H. Pada masa khilafah Umar, dan wafat pada 102 atau 103 H. Tetapi menurut Yahya al-Qattan, ia wafat pada 104 H.

b. Kedudukan Mujahid adalah pemimpin atau tokoh utama mufasir generasi tabi'in,

sehingga ada yang menagatakan bahwa ia adalah orang yang paling mengetahui tentang tafsir diantara mereka. Ia mengambil (belajar) dari Ibnu Abbas sebanyak tigapuluh kali. Diriwayatkan dari Mujahid bahwa ia berkata, "Saya menyodorkan (belajar) mushaf kepada Ibnu Abbas sebanyak tiga puluh kali. Saya berhenti pada setiap ayat untuk menanyakan tentang pengertiannya, berkenaan dengan apa serta bagaimana pula situasi dan kondisi saat ia sehingga ada yang menagatakan bahwa ia adalah orang yang paling mengetahui tentang tafsir diantara mereka. Ia mengambil (belajar) dari Ibnu Abbas sebanyak tigapuluh kali. Diriwayatkan dari Mujahid bahwa ia berkata, "Saya menyodorkan (belajar) mushaf kepada Ibnu Abbas sebanyak tiga puluh kali. Saya berhenti pada setiap ayat untuk menanyakan tentang pengertiannya, berkenaan dengan apa serta bagaimana pula situasi dan kondisi saat ia

3. At-Thobari

a. Riwayat Hidup Nama lengkapnya Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Khalid bin Kasir

Abu Ja'far at-Tabari, berasal dari Amol, lahir da wafat di Baghdad. Dilahirkan pada 224 H. Dan wafat pada 310 H. Ia adalah seorang ulama yang sulit dicari bandingannya, banyak meriwayatkan hadits, luas pengetahuannya dalam bidang penukilan dan pen-tarjih-an (penyeleksian untuk memilih yang kuat) riwayat-riwayat, serta mempunyai pengetahuan yang luas dalam bidang sejarah para tokoh dan berita umat terdahulu.

b. Karya Tulis At-Tabari mengarang kitab cukup banyak, antara lain :

1. Jami'ul Bayan fi Tafsiril Quran

2. Tarikhul Umam wal Muluk wa Akhbaruhum

3. Al-Adabul Hamidah wal Akhlaqun Nafsiah

4. Tarikhur Rijal

5. Ikhtilaful Fuqoha

6. Tahdzibul Asar

7. Kitabul Basit fil Fiqhi

8. Al-Jami' fil Qiro'at

9. Kitabut Tabsir fil Usul

c. Tafsir Kitabnya tentang tafsir, Jami'ul Bayan fi Tafsirul Quran, merupakan tafsir

paling besar dan utama serta menjadi rujukan penting bagi para mufasir bil ma'tsur. Ibnu Jarir memaparkan tafsir dengan menyandarkannya kepada sahabat, tabi'in dan tabi'it tabi'in. Ia juga mengemukakan berbagai pendapat dan mentarjihkan sebagian atas yang lain. Para ulama berkompeten sependapat bahwa belum pernah disusun sebuah kitab tafsir pun yang dapat menyamainya. Ibnu Jarir mempunyai keistimewaan tersendiri berupa istinbat yang unggul dan pemberian isyarat terhadap kata-kata yang samar i'robnya.

Dengan itulah, antara lain, tafsir tersebut berada di atas tafsir-tafsir yang lain. Sehingga Ibnu Kasir pun banyak menukil darinya.

4. Ibnu Katsir

a. Riwayat Hidup Ia adalah Isma'il bin 'Amr al-Qurasyi bin Kasir al-Basri ad-Dimasyqi

Imaduddin Abul Fida al-Hafidz al-Muhaddis asy-Syafi'i. Dilahirkan pada 705

H. Dan wafat pada 774 H. Sesudah menempuh kehidupan panjang yang syarat dengan keilmuan. Ia seorang ahli fiqih yang sangat ahli, ahli hadits yang cerdas, sejarawan ulung dan mufasir paripurna. Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan, "Ia adalah seorang ahli hadits yang faqih. Karangan- karangannya tersebar luas di berbagai negri semasa hidupnya dan dimanfaatkan orang banyak setelah wafatnya."

b. Karya Tulis Diantara tulisnya ialah :

1. Al-Bidayah wan Nihayah

2. Al-Kawakibud Darari

3. Tafsirul Qur'an; al-Ijtihda fi Talabil Jihad

4. Jami'ul Masanid; as-Sunanul Hadi li Aqwami Sunan

5. Al-Wadihun Nafis fi Manaqibil Imam Muhammad ibn Idris

c. Tafsir Tentang tafsirnya ini Muhammad Rasyid Rida menjelaskan :

Tafsir ini merupakan tafsir paling masyhur yang memberikan perhatian besar terhadap apa yang diriwayatkan dari para mufasir salaf dan menjelaskan makna-makna ayat dan hukum-hukumnya serta menjauhi pembahasan i'rab dan cabang-cabang balagah yang pada umumnya dibicarakan secara panjang lebar oleh kebanyakan mufasir; juga menjauhi pembicaraan yang melebar pada ilmu-ilmu lain yang tidak diperlukan dalam memahami Quran secara umum atau memahami hukum dan nasehat-nasehatnya secara khusus.

5. Fakhruddin ar-Rozi

a. Riwayat Hidup

Ia adalah Muhammad bin Umar bin al-Hasan at-Tamimi al-Bakri at- Tabaristani ar-Razzi Fakhruddin, terkenal dengan Ibnul Khatib asy-Sayfi'i al- Faqih. Dilahirkan di Ray pada 543 H, dan wafat di Harah pada 606 H. Ia mempelajari ilmu-ilmu aqliah diniah dan aqliah sehingga sangat menguasai ilmu logika dan filsafat serta menonjol dalam bidang ilmu kalam. Mengenai ilmu-ilmu tersebut ia telah menulis beberapa kitab, syarah dan ta'liqat, sehingga ia dipandang seorang filosof pada masanya. Dan kitab-kitabnya menjadi rujukan penting bagi mereka yang menamakan dirinya sebagai filosof islam.

b. Karya Tulis Fakhruddin ad-Razi mempunyai banyak karangan, diantaranya :

1. Mafatihul Gaib (tafsir Qur'an)

2. Asrarut Tanzil wa Anwarut Ta'wil

3. Ihkamul Ihkam

4. Al-Muhassal fi Ushulil Fiqhi

5. Al-Burhan fi Qiroatil Quran

6. Duraratut Tanzil wa Gurratut Ta'wil fil Ayatil Mutasyabihat

7. Syarhul Isyarat wat Tanbihat li Ibn Sina

8. Ibtalul Qiyas

9. Syarhul Qanun li Ibni Sina

10. Al-Bayan wal Burhan fir-Raddi 'ala Ahliz Zaiqi wat Tugyan

11. Ta'jizul Falasifah

12. Risalatul Jauhar

13. Risalatul Hudus

14. Kitab al-Milal wan Nihal

15. Muhassalu Afkaril Mutaqaddimin wal Mutaakhikhirin minal Hukama wal Mutakallimun fi 'Ilmil Kalam

16. Syarkhul Mufassal liz Zamakhsyari

c. Tafsir Ilmu-ilmu aqliah sangat mendominasi pemikiran ar-Razi di dalam

tafsirnya, sehingga ia mencampuradukan ke dalamnya berbagai kajian mengenai kedokteran, logika, filsafat dan hikmah. Ini semua mengakibatkan kitabnya keluar dari makna-makna Quran dan jiwa ayat-ayatnya serta tafsirnya, sehingga ia mencampuradukan ke dalamnya berbagai kajian mengenai kedokteran, logika, filsafat dan hikmah. Ini semua mengakibatkan kitabnya keluar dari makna-makna Quran dan jiwa ayat-ayatnya serta

6. Az-Zamakhsyari

a. Riwayat Hidup Ia adalah Abul Qasim Mahmud bin Umar al-Khawarizmi az-Zamakhsyari.

Dilahirkan 27 Rajab 467 H. di Zamakhsyar, sebuah perkampungan besar di negeri sendiri, kemudian melanjutka ke Bukhara, dan belajar sastra kepada syaikh Mansur Abi Mudar. Kemudian pergi ke Mekah dan menetap cukup lama sehingga memperoleh julukan Jarullah (tetangga Allah). Dan disana pula ia menulis tafsirnya, al-Kasysyaf an Haqaiqi Gawamidit Tanzil wa 'Uyunil Aqawil fi Wujuhit Ta'wil. Ia meninggal dunia pada 538 H. di Jurjaniah Khawarizm setelah kembali dari Mekah.

b. Keilmuan dan Karyanya Zamakhsyari adalah salah seorang imam dalam bidang ilmu bahasa,

ma'ani dan bayan. Ia mempunyai banyak karya dalam bidang hadits, tafsir, nahwu, bahasa, ma'ani dan lain-lain. Diantara karayanya ialah :

1. Al-Kasysyaf, tentang tafsir Quran

2. Al-Faiq, tentang tafsir hadits

3. Al-Minhaj, tentang ushul

4. Al-Mufassal, tentang nahwu

5. Asasul Balagah, tentang bahasa

6. Ru'usul Masailil Fiqhiyyah, tentang fiqih

c. Madzhab Fiqih dan Akidahnya Zamakhsyari bermadzhab Hanafi dan berakidah Mu'tazilah. Ia

mena'wilkan ayat-ayat Quran sesuai dengan madzhab dan akidahnya dengan cara hanya diketahui oleh orang yang ahli; dan menamakan kaum Mu'tazilah sebagai "saudara seagama dan golongan utama yang selamat dan adil".

d. Tafsirnya

Kitab al-Kasysyaf karya Zamakhsyari adalah sebuah kitab tafisr paling masyhur diantara sekian banyak tafsir yang disusun oleh mufasir bir-ra'yi yang mahir dalam bidang bahasa. Al-Alusi, Abus Su'ud, an-Nasafi dan para mufasir lain banyak menukil dari kitab tersebut, tetapi tanpa menyebutkan sumbernya.

7. Asy-Syaukani

a. Riwayat Hidup Nama lengkapnya adalah Qadi Muhammad bin Ali bin Abdullah asy-

Syaukani as-San'ani, seorang imam mujtahid, pembela sunnah dan pembasmi bid'ah. Dilahirkan pada 1173 H. di kampung Syaukan dan dibesarkan di San'a. Ia belajar Quran dengan sungguh-sungguh, menunutut ilmu dan mendengarkan pelajaran dengan tekun dari ulama-ulama serta menghafal tidak sedikit kitab matan tentang nahwu, saraf dan balagah, juga menguasai ilmu ushul dan tatacara meneliti dan berdebat sehingga ia menjadi seorang imam yang layak mendapat acungan jempol. Sepanjang hayat ia bergelut dengan ilmu baik dengan membaca maupun dengan mengajar sampai menemui ajalnya pada 1250 H.

b. Madzhab dan Aqidahnya Syaukani memepelajari fiqh madzhab Imam Zaid sampai ia menjadi tokoh

kenamaannya, mengarang, berfatwa, dan kemudian belajar hadits hingga mencapai tingkat lebih unggul dari orang sezamannya. Dan akhirnya ia pun melepaskan belenggu taqlid, menjadi pembela sunnah dan menumbangkan musuh-musuhnya. Dalam pandangannya, taqlid adalah haram, dan untuk ini ia menulis sebuah risalah yang diberi nama al-Qaulul Mufid fi Adillatil Ijtihad wat Taqlid.

c. Karyanya Ia mempunyai sejumlah karangan bermutu dalam berbagai cabang ilmu.

Di antaranya ialah :

1. Fathul Qadir tentang tafsir

2. Nailul Authar sebuah syarah atas Muntaqal Akhbar karya al-Majd ibn Taimiyyah, kakek Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah, sebuah hadits terbaik yang disusun menurut sistematika fiqih

3. Irsyadul Fukhul tentang ushul fiqih

4. Al-Fathur Rabbani, kumpulan fatwanya.

d. Tafsirnya Fathul Qadir karya asy-Syaukani adalah sebuah kitab tafsir yang

menggabungkan antara riwayat dengan istinbat dan penalaran atas nas-nas ayat. Dalam tafsir ini asy-Syaukani banyak bersandar pada tokoh-tokoh mufasir seperti an-Nahhas, Ibn Atiyah dan al-Qurthubi. Dan tafsir tersebut kini beredar luas di berbagai penjuru dunia islam.