Aturan Utama Troubleshooting

5.3.1.Aturan Utama Troubleshooting

1. Catat segalanya.

2. Lakukan yang mudah terlebih dahulu.

3. Boot ulang dan coba lagi.

4. Sederhanakan software/hardware.

5. Lakukan penggambaran, pisahkan komponen dan test.

6. Jangan pernah berasumsi

7. Jangan percaya siapapun, Dokumentasi/manual terkadang tidak benar.

8. Lakukan observasi layaknya detektif.

1. Catat segalanya

Anda sudah mengetahui bahayanya tidak membuat dokumentasi PC. Dengan adanya dokumentasi yang baik akan memudahkan dalam mengembalikan penggantian/perubahan komponen yang Anda lakukan. Akan lebih baik apabila Anda membuat catatan kecil masalah yang timbul pada saat Anda melakukan pemeriksaan pada PC.

2. Lakukan yang mudah terlebih dahulu Troubleshooter yang tidak berpengalaman dan malas mencoba

menghemat waktu dengan tidak membuat catatan, berbuat sebelum berpikir dan melalap semua komponen dan informasi konfigurasi sampai berhenti tanpa dapat memikirkan langkah selanjutnya.

Sementara itu troubleshooter yang berpengalaman melihat kedepan dan berpikir bagaimana bila tidak dapat memberbaikinya maka ia tidak ingin membuat lebih banyak masalah baginya jika tidak diperlukan. Dan kemudian membuat catatan dan diagram semua peralatan sehingga tidak perlu membuat rambutnya awut-awutan pada saat berusaha memasang kembali komponen komputer tersebut. Troubleshooter yang baik akan melakukan hal yang mudah terlebih dahulu, misalnya ada masalah pada Video dan bukan pada software maka ada empat hal yang harus diperiksa: motherboard, video board, kabel atau monitor. Yang mana akan diperiksa pertama? Yang mudah, kabelnya.

3. Boot ulang dan coba lagi Komputer dapat diaktifkan dengan adanya fluktuasi pada power suply

berupa tegangan dengan durasi 4 millidetik. Itu artinya jika power hilang untuk 1/200 detik, tidak akan terlihat kedipan pada lampu dan TV. Akan tetapi beberapa bytes memori komputer menjadi teracak. Hasilnya program yang sedang berjalan dengan baik tiba-tiba berhenti.

Hal ini dapat terjadi karena hampir semua orang menggunakan mesin photocopy pada saat yang sama di gedung kantor Anda atau juga karena sengatan matahari yang mengganggu chip memory pada komputer. Itu tidak masalah, jawaban cepat atas semua masalah ini adalah ulangi dari awal dengan reboot komputer Anda.

4. Sederhanakan software/hardware Rata-rata PC mempunyai beribu screen saver, aplikasi, program yang

bekerja pada background dan program driver untuk sound board, network card, video board, mouse dan lain sebagainya. Menentukan sumber masalah akan sangat sulit bila banyak interaksi antara hardware dan software. Artinya adalah ide yang baik untuk mengurangi sebanyak mungkin sebelum memulai diagnosa PC tersebut.

Sebagai contoh, boot tanpa network. Memory resident atau program TSR (Terminate and Stay Resident, menunjukkan fakta bahwa memory resident tersebut tetap dalam memory) dapat mempengaruhi fungsi system. Dapat saja karena hal itu pada drive E: tidak dapat diformat karena terdapat software LAN yang terloading. Cek system operasi untuk pilihan clean boot atau lihat AUTOEXEC.BAT untuk memastikan program apa saja yang dijalankan dan lihat apakah masalah menghilang.

Troubleshooting pada software sama seperti troubleshooting pada hardware: pecahkan dan taklukkan. Setiap bagian software yang berjalan adalah bagian dari system dan Anda ingin memperkecil jumlah bagian yang harus dihadapi, TSR adalah bagian termudah untuk disingkirkan.

5. Lakukan penggambaran, pisahkan komponen dan test Misalkan salah seorang teman Anda menanyakan, “Mengapa Microsoft

Word tidak dapat diprint pada Printer Laser baru Saya?”.

Sederhana saja, katakan saja printer laser terhubung dengan kabel, terhubung dengan paralel port atau USB dan terhubung dengan motherboard yang menjalankan software. Maka jenis masalah dapat dibagi menjadi: printer laser, kabel, parallel port atau USB, motherboard dan software. Tiap bagian tersebut dapat diisolasi dan ditest. Untuk mengetest hardware terkadang membutuhkan peralatan yang mahal. Akan tetapi software dapat digunakan dengan banyak cara, yang paling sering yaitu dengan setup dan configurasi. Dengan menggunakan software akan lebih besar kesempatan menemukan jawaban permasalahan.

6. Jangan pernah berasumsi Akan sangat mudah untuk menyalahkan sesuatu. Jangan memberikan

asumsi sebelum melakukan check dan recheck.

7. Jangan percaya siapapun, dokumentasi/manual terkadang tidak benar.

8. Lakukan observasi layaknya detektif