Faktor-skr, F SKR = 0,60 Kelas Hambatan Samping (KHS)

7 Faktor-skr, F SKR = 0,60 Kelas Hambatan Samping (KHS)

Bila data rinci tersedia, gunakan tabel pertama untuk menentukan frekwensi berbobot kejadian, dan selanjutnya gunakan tabel kedua. Bila tidak, gunakan hanya tabel kedua.

1. Penentuan frekwensi kejadian: Perhitungan frekwensi ber-bobot

Frekwensi Bobot x kejadian per jam per per 200m

Tipe kejadian HS

Simbol Bobot

……. /jam, (14) (15) dari segmen jalan yang diamati, Pejalan kaki

……. /jam, 200m

pada kedua sisi jalan.

Parkir, kendaraan berhenti

PSV

……. /jam, 200m

Kendaraan masuk + keluar

Kendaraan lambat

2. Penentuan kelas hambatan samping: Frekwensi berbobot kejadian

Kelas hambatan sampinq (16)

Kondisi khusus

Sangat rendah SR 100 - 299

Permukiman, hampir tidak ada kegiatan

Rendah R 300 - 499

Permukiman, beberapa angkutan umum, dll.

Sedang SR 500 - 899

Daerah industri dengan toko-toko di sisi jalan

Tinggi T > 900

Daerah niaga dengan aktivitas sisi jalan yang tinggi

Daerah niaga dan aktivitas pasar sisi jalan yang sangat tinggi Sangat tinggi ST

Formulir JK - 3

JALAN PERKOTAAN Tanggal: Ditangani oleh: Formulir JK-3:

No.ruas/Nama jalan:

Diperiksa oleh: KECEPATAN DAN KAPASITAS Periode waktu:

ANALISIS

Kode segmen:

Nomor kasus:

Kecepatan arus bebas KR V B = (F B0 + FV L ) x FV HS

UK X FV

Kecepatan Arus

Kecepatan Arus Bebas Dasar

Faktor Penyesuaian

Lebar Jalur Hambatan

Ukuran Kota

Bebas KR

(Km/Jam)

(Km/Jam)

(Km/Jam)

(6)={(2)+(3))x(4)x(5)

Kapasitas C = C O x FC L x FC PA x FC HS x FC UK

Faktor penyesuaian utk Kapasitas

Kapasitas dasar

Lebar jalur

Ukuran kota

Skr/Jam Skr/Jam (7)

(13)=(8)x(9)x(10)x(11)x(12)

Kecepatan tempuh KR (V T ) dan waktu tempuh (W T )

Arus lalu lintas Panjang segmen Kecepatan

Derajat

Waktu tempuh

Tabel 18 atau

Formulir JK-2

Gambar 6 dan 7

Skr/Jam

Km/Jam

Km

Jam

Contoh 3: Operasional Jalan Tipe 2/2TT Geometrik

: Lebar jalur lalu lintas efektif 12,0m (tidak termasuk median)

Lebar bahu efektif pada kedua sisi 2,0m (rata dengan jalan) Lebar median efektif 0,5m

Lalu lintas

: Arus jam puncak adalah (untuk masing-masing arah sama) Arus per arah Q KR = 3.000; termasuk 650 angkutan kota, kebanyakan angkot berhenti pada segmen jalan (nilai ekr angkutan kota dianggap = 1,0).

Q KB = 300kend./jam Q SM = 1.300kend./jam

Lingkungan : Ukuran kota 900.000 penduduk Banyak angkutan kota Beberapa pejalan kaki Beberapa kendaraan menggunakan akses sisi jalan Warung-warung penjual buah-buahan terdapat sepanjang kedua sisi jalan, sampai ke tepi jalur lalu lintas.

Pertanyaan : 1. Berapa kecepatan dan derajat kejenuhan operasional eksisting jalan tersebut?

2a. Jika:

- warung-warung dipindahkan? - angkot pindah ke rute lain yang sejajar? - jalur lalu lintas diperlebar menjadi 14,0m?

Berapa derajat kejenuhan dan kecepatan tempuh untuk masing-masing tindakan tersebut di atas?

2b. Berapa derajat kejenuhan dan kecepatan tempuh jika semua tindakan tersebut dilakukan bersamaan?

Penyelesaian : 1. Jalan dikategorikan jalan raya yang dilengkapi bahu dengan lebar jalur 2x6,0m, lebar median 0,5m, dan lebar bahu efektif 2,0m.

Dari Tabel 6, diperoleh ekr KB = 1,20 dan ekr SM = 0,25 Q 1 =Q 2 = 3.000 + 300 + 1.300 = 4.600kend./jam Q 1 =Q 2 = 3.000 x 1 + 300 x 1,2 + 1.300 + 0,25 = 3.685skr/jam

KHS termasuk tinggi Tabel 12

C 0 = 3.300skr/jam

Tabel 13

FC L = 0,92

Tabel 14

FC PA = 1,00 Tabel 15 & 16 FC HS = 0,98

Tabel 17

FC UK = 0,94

C = 3.300 x 0,92 x 1,00 x 0,98 x 0,94 = 2.797skr/jam

D J = 3.685 / 2.678 = 1,32 >>> 1,0 maka kondisi arus lalu lintas macet karena kapasitas jalan tidak memadai untuk menyalurkan arus sedemikian besar.

2a. - Jika warung-warung dipindahkan,

maka KHS membaik

Q 1 =Q 2 = 3.000 x 1 + 300 x 1,2 + 1.300 x 0,25 = 3.685skr/jam Tabel 12

C 0 = 2 x 1.650 = 3.300skr/jam

Tabel 13

FC L = 0,92

Tabel 14

FC PA = 1,00

Tabel 15 & 16

FC HS = 1,00

Tabel 17

FC UK = 0,94

C = 3.300 x 0,92 x 1,00 x 1,00 x 0,94 = 2.854skr/jam

D J = 3.685 / 2.854 = 1,29 >>> 1,0 maka kondisi arus lalu lintas masih macet karena kapasitas jalan tidak memadai untuk menyalurkan arus sedemikian besar.

2a. - Jika angkot dipindahkan ke rute lain yang sejajar di dekatnya

maka, arus yang harus dilayani turun

Q 1 =Q 2 = (3.000 - 650) x 1 + 300 x 1,2 + 1.300 x 0,25 = 3.035skr/jam. Tabel 12

C 0 = 2 x 1.650 = 3.300skr/jam

Tabel 13

FC L = 0,92

Tabel 14

FC PA = 1,00

Tabel 15 & 16

FC HS = 0,98

Tabel 17

FC UK = 0,94

C = 3.300 x 0,92 x 1,00 x 0,98 x 0,94 = 2.797skr/jam

D J = 3.035 / 2.797 = 1,09 >>> 1,0 maka kondisi arus lalu lintas masih macet karena kapasitas jalan tidak memadai untuk menyalurkan arus sedemikian besar.

2a. - Jika jalur lalu lintas diperlebar menjadi 14,0m maka, kapasitas jalan meningkat dengan meningkatnya nilai FC L . Q 1 =Q 2 = 3.000 x 1 + 300 x 1,2 + 1.300 x 0,25 = 3.685skr/jam.

Tabel 12

C 0 = 2 x 1.650 = 3.300skr/jam

Tabel 13

FC L = 1,00

Tabel 14

FC PA = 1,00

Tabel 15 & 16

FC HS = 0,98

Tabel 17

FC UK = 0,94

C = 3.300 x 1,00 x 1,00 x 0,98 x 0,94 = 3.040skr/jam

D J = 3.300 / 3.040 = 1,21 >>> 1,0 maka kondisi arus lalu lintas masih macet karena kapasitas jalan tidak memadai untuk menyalurkan arus sedemikian besar.

2b. Jika warung dipindahkan, angkot dipindahkan, dan jalan dilebarkan menjadi 14,0m, maka kapasitas jalan meningkat besar. Q 1 =Q 2 = (3.000 - 650) x 1 + 300 x 1,2 + 1.300 x 0,25 = 3035skr/jam.

C = 30 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 0,94 = 3102skr/jam

D J = 3.035 / 3.102 = 0,98 maka kondisi arus lalu lintas berada sekitar kapasitasnya dengan kecepatan tempuh rata-rata (lihat Tabel 18 atau Gambar 7), V T = 37km/jam.

Pengerjaan dengan menggunakan Formulir JK-1, JK-2 & JK-3, ditunjukkan sebagai berikut:

Formulir JK - 1 JALAN PERKOTAAN

HI

T anggal/Bulan/T ahun

Ditangani oleh:

HI

Formulir JK-1

Provinsi

Diperiksa oleh:

0,9 Juta DATA MASUKAN:

Kota

Ukuran kota:

No. Ruas/Nama Jalan

Segmen antara: ………………………………. dan …………………………………………………….. Kode

- DATA UMUM

T ipe daerah:

- DATA GEOMETRIK JALAN 4/2-T

Panjang segmen

T ipe jalan:

Waktu

Nomor Kasus:

Contoh Soal 4

Denah atau gambar situasi segmen jalan

Potongan melintang jalan

Sisi A Sisi B 2,0

Jalur Lalu lintas pada jalan raya 4/2-T berbahu

Bahu

Parameter

Sisi A

Sisi B

Total

Rata-rata

Lebar jalur lalu-lintas rata-rata

Kereb (K) atau Bahu (B)

Jarak kereb ke penghalang terdekat Lebar efektif bahu (dalam + luar) (m)

Jumlah bukaan pada median

Tidak ada

Kondisi pengaturan lalu-lintas

Batas kecepatan (km/jam)

Tidak ada rambu, praktis 40Km/Jam

Pembatasan akses untuk tipe kendaraan tertentu

Tidak ada

Pembatasan parkir (periode waktu)

Tidak ada

Pembatasan berhenti (periode waktu)

Tidak ada

Lain-lain

Tidak ada

Formulir JK - 2

JALAN PERKOTAAN

Tanggal:

Ditangani

Formulir JK-2: DATA MASUKAN

No.ruas/Nama

- ARUS LALU LINTAS

Kode segmen:

Diperiksa

Nomor kasus Lalu lintas Harian Rata-rata Tahunan LHRT

- HAMBATAN SAMPING

Periode waktu:

Pemisahan

Komposisi (%)

Faktor K (Kend/hari)

arus arah 1/2

Arus Lalu lintas, Q Baris Tipe kend.

Arus total Q

1.1 ekr arah 1

1.2 ekr arah 2 (lihat Tabel 5 atau 6)

Kend/jam skr/jam kend/jam skr/jam kend/jam skr/jam Arah % kend/jam 2 skr/jam Arah

5 Angkot dipisah