Data dan Analisa Hasil Pengujian Terhadap 4 Varian Mesin 2R

4.4.1 Data dan Analisa Hasil Pengujian Terhadap 4 Varian Mesin 2R

Tabel 4.3. Data Hasil Pengujian Terhadap 4 Varian Mesin 2R Varian 1 Varian 2 Varian 3 Varian 4 T o

28 28 m T1 awal (gr)

3015 3066 m T1 akhir (gr)

2591 2556 m T2 awal (gr)

2465 2450 m T2 akhir (gr)

2884 2960 P T1 awal (Psi)

115 140 P T1 akhir (Psi)

-9 -8 P T2 awal (Psi)

13 0 0 0 P T2 akhir (Psi) 130 115 115 130 13 0 0 0 P T2 akhir (Psi) 130 115 115 130

ratu e 28 p 27.5

waktu (menit)

Gambar 4.10. Grafik temperatur (C) sebelum kompresor terhadap waktu (menit).

Gambar 4.3. menunjukkan perubahan temperatur refrigeran pada mesin 2R, terlihat bahwa terjadi penurunan temperatur refrigeran pada mesin 2R secara perlahan mulai dari menit-menit awal proses recovery. Hal ini terjadi akibat adanya penurunan massa dan tekanan pada refrigeran yang berakibat pada penurunan temperatur refrigeran juga. Memasuki menit ke-5 proses recovery, temperatur refrigeran pada mesin 2R berada pada kondisi terendah dan mulai kembali normal menuju temperatur lingkungan. Semakin berkurangnya refrigeran pada tabung sebelum mesin 2R, pengaruh temperatur refrigeran juga berkurang dan dapat dinetralisir oleh temperatur lingkungan. Varian 1 dan 4 memiliki trend penurunan temperatur yang lebih teratur dibanding dengan varian 2 dan 3.

Varian 3 r 25 Varian 4

ratu e 20 p 15

Tem 10 5

waktu (menit)

Gambar 4.11. Grafik temperatur (C) setelah kompresor terhadap waktu (menit).

Gambar 4.4. menunjukkan kenaikkan suhu setelah terjadi proses kompresi pada mesin 2R, terlihat bahwa terjadi kenaikan temperatur refrigeran pada mesin 2R mulai dari menit-menit awal proses recovery. Terjadinya kenaikan temperatur ini diakibatkan adanya proses kompresi oleh kompresor. Memasuki menit ke-5 proses recovery, temperatur refrigeran pada mesin 2R berada pada kondisi tertinggi dan mulai kembali normal menuju temperatur lingkungan. Semakin berkurangnya refrigeran pada tabung sebelum mesin 2R, pengaruh temperatur refrigeran juga berkurang dan dapat dinetralisir oleh temperatur lingkungan. Varian 1, 2 dan 4 memiliki trend kenaikan temperatur yang nyaris seragam. Sedangkan pada varian 3, terjadi peningkatan temperature yang lebih besar dari pada ketiga varian yang lain. Temperatur refrigeran setelah kompresi pada varian tiga tetap tinggi hingga menit ke-10, hal ini diakibatkan oleh adanya katup expansi setelah kompresor yang menahan aliran refrigeran ke kondensor sehingga terjadi peningkatan temperatur dan tekanan.

Varian 1 30

Varian 2 (C) r 25

Varian 3 Varian 4

waktu (menit)

Gambar 4.12. Grafik temperatur (C) setelah kondensor terhadap waktu (menit).

Gambar 4.5. menunjukkan bahwa setelah melewati kondensor refrigeran pada mesin 2R varian 1 dan 4 terlihat memiliki suhu yang stabil sepanjang waktu. Pada varian 3 terlihat suhu mulai meningkat mulai dari menit awal hingga menit ke 7 dan mulai mengalami penurunan temperatur hingga berakhirnya proses recovery . Perbedaan yang ditunjukkan oleh varian 3 ini jelas diakibatkan proses expansi yang terjadi sebelum kondensor, sehingga terjadi peningkatan temperatur pada refrigeran. Pada varian 2 terjadi sedikit penurunan suhu setelah refrigeran melewati kondensor dari menit awal hingga menit ke-3, lalu temperatur refrigeran kembali stabil hingga berakhirnya proses recovery. Penurunan temperatur yang terjadi pada varian 2 diakibatkan adanya proses expansi setelah kondensor. Hal ini terjadi karena refrigeran yang telah terkondensasi diexpansi sehingga terjadi penurunan tekanan dan temperatur yang cukup drastis pada menit-menit awal proses recovery. Refrigeran lalu kembali menyesuaikan temperaturnya terhadap temperatur lingkungan yang berakibat kembali stabilnya temperatur refrigeran pada saat menjelang memasuki tabung penampung.

waktu (menit)

Gambar 4.13. Grafik tekanan (Psig) sebelum kompresor terhadap waktu (menit).

Gambar 4.6 menunjukkan laju penurunan tekanan refrigeran pada mesin 2R sebelum kompresor, terlihat bahwa terjadi penurunan tekanan secara signifikan mulai dari menit-menit awal proses recovery. Hal ini terjadi akibat adanya penurunan massa yang berarti juga penurunan tekanan refrigeran. Memasuki menit ke-5 proses recovery, tekanan refrigeran pada mesin 2R berada pada kondisi vakum dan stabil hingga berakhirnya proses recovery. Varian 2, 3 dan 4 memiliki trend penurunan tekanan yang mirip dan lebih teratur dibanding dengan varian 1. Pada varian 1, penurunan tekanan terjadi sangat signifikan mulai dari awal hingga menit kedua, lalu tekanan mulai vakum dan stabil hingga menit ke-

10. Hal ini terjadi karena hanya ada pipa, kompresor dan kondensor yang dilalui oleh refrigeran pada mesin 2R varian 1 sehingga tidak ada hambatan dan tahanan yang besar terhadap laju aliran refrigeran menuju ke tabung penampung.

Varian 1 Varian 2

ig

Varian 3 Ps ( 200

waktu (menit)

Gambar 4.14. Grafik tekanan (Psig) setelah kompresor terhadap waktu (menit).

Gambar 4.7. menunjukkan laju kenaikan tekanan refrigeran pada mesin 2R setelah melewati kompresor, terlihat bahwa terjadi kenaikkan tekanan secara signifikan mulai dari menit-menit awal proses recovery pada varian 2 dan 3. Hal ini diakibatkan adanya proses ekspansi setelah kompresor dan kondensor yang menyebabkan semakin tingginya tekanan refrigeran sebelum katup ekspansi. Pada varian 2, mulai terjadi penurunan tekanan menjelang memasuki menit kedua, lalu tekanan berangsur stabil. Pada varian 3, penurunan tekanan terjadi pada menit ketiga, secara perlahan tekanan turun hingga berakhirnya proses recovery. Varian

1 dan 4 memiliki trend kenaikan tekanan yang mirip dan lebih teratur dibanding dengan varian 2 dan 3. Hal ini terjadi karena hanya adanya katup expansi yang ada pada mesin 2R.

Varian 3 ig 100

Varian 4 Ps ( 80

waktu (menit)

Gambar 4.15. Grafik tekanan (Psig) setelah kondensor terhadap waktu (menit).

Gambar 4.8. menunjukkan laju kenaikan tekanan refrigeran pada mesin 2R setelah melewati kondensor, terlihat bahwa terjadi kenaikan tekanan secara signifikan mulai dari menit-menit awal proses recovery pada varian 1, 2 dan 4, mulai menit ke-4 tekanan berangsur stabil. Hal ini terjadi akibat adanya penambahan massa pada tabung penampung setelah mesin 2R yang berarti juga penambahan tekanan refrigeran karena volume konstan.Varian 3 mengalami kenaikan tekanan refrigeran lebih lambat dari pada varian lainnya dari awal hingga berakhirnya proses recovery menjelang memasuki menit kedua, lalu tekanan berangsur stabil. Hal ini diakibatkan adanya proses ekspansi setelah kompresor sehingga laju aliran refrigeran tertahan dan masuk ke kondensor secara perlahan.

600 Varian 1

500 Varian 2 Varian 3

) 400 Varian 4

am 300 200

assa (gr m

waktu (menit)

Gambar 4.16. Grafik massa (gr) tabung sebelum mesin 2R terhadap waktu (menit).

Gambar 4.9. menunjukkan laju penurunan massa refrigeran pada tabung sebelum mesin 2R. Terlihat bahwa terjadi penurunan massa refrigeran secara signifikan mulai dari menit-menit awal proses recovery. Memasuki menit ke-5 proses recovery, massa refrigeran pada mesin 2R berada pada kondisi terendah dan stabil hingga berakhirnya proses recovery. Varian 2, 3 dan 4 memiliki trend penurunan massa refrigeran yang mirip dan lebih teratur dibanding dengan varian

1. Pada varian 1, penurunan massa refrigeran terjadi sangat signifikan mulai dari awal hingga menit kedua, lalu massa refrigeran mulai stabil hingga menit ke-10. Hal ini terjadi karena hanya ada pipa, kompresor dan kondensor yang dilalui oleh refrigeran pada mesin 2R varian 1 sehingga tidak ada hambatan dan tahanan yang besar terhadap laju aliran refrigeran menuju ke tabung penampung.

Varian 1 Varian 2

400 Varian 3

Varian 4 am 300

assa (gr 200

waktu (menit)

Gambar 4.17. Grafik massa (gr) tabung setelah mesin 2R terhadap waktu (menit).

Gambar 4.10. menunjukkan laju penambahan massa refrigeran pada tabung penampung setelah mesin 2R. Terlihat bahwa terjadi kenaikan massa refrigeran secara signifikan mulai dari menit-menit awal proses recovery. Memasuki menit ke-5 proses recovery, massa refrigeran pada mesin 2R berada pada kondisi optimum dan stabil hingga berakhirnya proses recovery. Varian 2, 3 dan 4 memiliki tren penambahan massa refrigeran yang mirip dan lebih teratur Gambar 4.10. menunjukkan laju penambahan massa refrigeran pada tabung penampung setelah mesin 2R. Terlihat bahwa terjadi kenaikan massa refrigeran secara signifikan mulai dari menit-menit awal proses recovery. Memasuki menit ke-5 proses recovery, massa refrigeran pada mesin 2R berada pada kondisi optimum dan stabil hingga berakhirnya proses recovery. Varian 2, 3 dan 4 memiliki tren penambahan massa refrigeran yang mirip dan lebih teratur

Dari hasil pengambilan data terhadap 4 varian mesin 2R, varian 4 dipilih karena memiliki tekanan yang stabil dan memiliki laju recovery yang lebih tinggi dari pada varian 2 dan 3. Semakin sedikit komponen mesin 2R, maka semakin baik laju recovery. Varian 1 hanya memiliki kompresor dan kondensor, sedangkan kebutuhan filter dryer dan pemisah oli sangatlah dibutuhkan, maka varian 4 menjadi pilihan utama dibanding varian yang lain.