SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan di PT. INKA (Persero) mengenai Penerapan Peraturan Keselamatan Kerja pada Sistem Pengoperasian Forklift dan Crane sebagai Sarana Pesawat Angkat dan Angkut Guna Mencegah dan Mengendalikan Kecelakaan Kerja, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil identifikasi, PT.INKA (Persero) belum sepenuhnya menggunakan forklift dan crane sesuai dengan fungsi yang seharusnya. Hal ini belum sesuai dengan Permenakertran RI No.: Per.05/Men/1985 Pasal 3 ayat 2 dan Bab V Pasal 115.

2. Upaya persiapan keselamatan pada alat dilakukan PT. INKA (Persero) dengan melakukan pengecekan dan perawatan pada alat angkat dan angkut forkliftft dan crane, tetapi belum cukup rutin. Hal ini tidak sesuai dengan Permenakertran No 5 tahun 1985 Bab VIII, Pasal 138, Ayat 1 dan Ayat 4.

3. Upaya perlindungan bagi operator dengan penyediaan APD telah dilakukan PT. INKA (Persero). Upaya ini telah sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja Bab X Pasal 14 (c).

4. Pada unit-unit workshop PT. INKA (Persero), perbedaan jalur antara tempat lalu-lalang forklift dengan area kerja sudah ada batas yang jelas. Hanya saja 4. Pada unit-unit workshop PT. INKA (Persero), perbedaan jalur antara tempat lalu-lalang forklift dengan area kerja sudah ada batas yang jelas. Hanya saja

5. Penataan crane di setiap unit-unit pada PT. INKA (Persero) sudah cukup rapi dan pada landasan yang kuat. Hal ini sesuai Permenakertran No 5 Tahun 1985 Bab III Pasal 30 Ayat 3.

6. Sertifikasi forklift dan crane belum dilakukan dengan rutin sehingga belum

sesuai Permenakertran No 5 tahun 1985 BabVII Ayat 4.

7. Di PT. INKA (Persero) pernah terjadi kecelakaan forklift akibat dari kelebihan muatan penumpang sedangkan kecelakaan crane yang terjadi akibat dari kerusakan alat berupa sling putus karena kondisi sling yang kurang layak pakai. Hal ini tidak sesuai dengan Permenakertran No 5 tahun 1985 Bab II Pasal 12 Ayat 2, Bab III Pasal 13 Ayat 3, dan Permenakertran No. 1 tahun 1980 pasal 28.

8. Trining untuk operator forklift dan crane telah dilakukan PT. INKA (Persero) yang bekerjasama dengan PT. Cita Media Utama sebagai trainee, berarti telah sesuai Permenakertran No. : Per.01/Men/1989 Pasal 5

9. Hanya sekitar 30 operator forklift maupun crane yang telah memiliki Lisensi atau SIO, sedangkan kebutuhan operator mencapai 500 orang . Hal ini tidak sesuai Permenakertran No. Per. 09/Men/VII/2010 tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut Bab II Pasal 5 Ayat 1.

B. Saran B. Saran

1. Sebaiknya penggunaan forklift dan crane difungsikan sesuai fungsi yang seharusnya dan muatan disesuaikan dengan kapasitas beban maksimal alat tersebut.

2. Sebaiknya melakukan pemeliharaan dan perawatan secara berkala dan teratur pada pesawat angkat dan angkut yang digunakan oleh PT. INKA (Persero).

3. Sebaiknya jalur untuk lalu lintas pengoperasian forklift dilakukan redisgn, dengan ditambah jalur bagi pejalan kaki demi menciptakan kondisi aman.

4. Sebaiknya sertifikasi forklift dan crane dilakukan secara rutin agar kondisi

kelayakan pemakaian segera diketahui.

5. Sebaiknya kondisi sling yang tidak layak pakai tidak digunakan lagi dan

segera diganti.

6. Sebaiknya melakukan trining dan sertifikasi operator dengan jumlah peserta yang sesuai dengan jumlah kebutuh operator forklift maupun crane di lapangan.

7. Sebaiknya crane yang belum terpasang dengan benar segera diperbaiki

dengan penanaman (grounding) pada landasan yang kuat.

Almighty Ikmal, 2010, Analisa Faktor Penyebab Keselamatan Dan Kecelakaan Kerja Pada Pemakaian Crane Di Proyek Konstruksi . http://digilib.its.ac.id. (19 Maret 2011).

Citra Media Utama, 2010. Pelatihan dan Sertifikasi Operator Forklift dan Crane.

Surabaya: PT. Cita Media Utama. Departemen Tenaga Kerja RI, 1997. Himpunan Perundang-undangan

Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Iqra Media. Ervianto, W.I., 2002, Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi offset. INKA, 1995. Pedoman Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup.

Madiun : PT. INKA. Pemerintah Negara RI, 2005. Undang Undang RI No. 1 tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja . Jakarta: Lembaga Asean Onshet Indonesia. Petra, 2010. Kecelakaan kerja dan implementasi peraturan keselamatan kerja

pada penggunaan crane dan excavator. http://digilib.petra.ac.id. (19 Maret 2011).

Rudenko, N.1992. Materials Handling Equipment, Second edition Mesin

Pemindah Barang . Jakarta: Erlangga. Ridley, John. 2006. Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Edisi ketiga. Jakarta:

Erlangga. Silalahi, B.N.B. dan Rumendang B. Silalahi, 1995, Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja, Jakarta: Lembaga PPM. Standar Nasional Indonesia, 1996. Bahasa Isyarat Pengoperasian Pesawat

Angkat Crane. http://pesawatpengangkat-crane.blogspot.com. (19 Maret 2011).

Sumardiyono, 2010. Biostatistik Penelitian Bidang Hiperkes. Surakarta: UNS

Press. Suma’mur P.K., 1996. Keselamatan dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV.

Gunung Agung.

Syah, M.S., 2004, Manajemen Proyek Kiat Sukses Mengelola Proyek. Jakarta: PT.

Gramedia. Syukri Sahab, 1997. Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Jakarta: Bina Sumber Daya Manusia. Tarwaka, 2008. Manajemen Dan Implementasi K3 Di Tempat Kerja. Surakarta:

Harapan Press. Universitas Atmajaya, 2009. Pengetahuan tentang Forklift. lib.atmajaya.ac.id. (19

Maret 2011). Universitas Sumatra Utara, 2010. Keselamatan Kerja Konstruksi Industri .

http://repository.usu.ac.id. (19 Maret 2011).