F. Metode Penelitian
Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah, sedangkan penelitian adalah pemeriksaan secara hati-hati, tekun
dan tuntas terhadap suatu gejala untuk menambah pengetahuan manusia, maka metode penelitian dapat diartikan sebagai proses prinsip-prinsip dan tata
cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melakukan penelitian.
16
1. Metode Pendekatan
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian maka metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis
normatif, yaitu dengan mengkaji peraturan perundang-undangan, teori-teori hukum dan yurisprudensi yang berhubungan dengan permasalahan yang
dibahas.
17
Dalam hal ini metode pendekatan dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis tentang pengesahan perkawinan dalam
Perkara Nomor 06Pdt.P2008PA. Jr dan kedudukan perkawinan di bawah tangan menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
serta akibat hukum pengesahan perkawinan di bawah tangan.
2. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis. Penelitian ini melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu
16
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press, 1986, Hal. 6.
17
Rony Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia,
1988, Hal.9
menganalisis dan menyajikan fakta secara sistimatis sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan.
18
Deskriptif dalam arti bahwa dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk menggambarkan dan melaporkan secara rinci, sistematis dan
menyeluruh mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan pengesahan perkawinan dalam praktek dan kedudukan perkawinan di bawah tangan
menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia serta akibat hukum pengesahan perkawinan di bawah tangan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat erat hubungannya dengan sumber data, karena melalui pengumpulan data ini akan diperoleh
data yang diperlukan untuk selanjutnya dianalisis sesuai dengan yang diharapkan.
Penelitian ini menggunakan jenis sumber data sekunder, yaitu : data yang mendukung keterangan atau menunjang kelengkapan penelitian yang
diperoleh dari perpustakaan dan koleksi pustaka pribadi penulis yang dilakukan dengan cara studi pustaka atau literatur. Data sekunder terdiri
dari: a. Bahan-bahan hukum primer, meliputi :
1. Perkara No. 06Pdt.P2008PA. Jr tanggal 14 Pebruari 2008; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan;
18
Irawan Soehartono, Metode Peneltian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan
Sosial Lainnya, Bandung, Remaja Rosda Karya, 1999, hal. 63.
4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahann Atas
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan; 6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Inpres tanggal 10 Juni 1991
No. I Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam KHI.
b. Bahan-bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat
hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa dan memahami bahan hukum primer, meliputi :
1. Literatur-literatur yang berkaitan dengan Perkawinan; dan 2. Makalah dan Artikel, meliputi makalah tentang Perkawinan.
Dalam penelitian hukum, data sekunder mencakup bahan primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat; bahan sekunder, yaitu yang
memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer; dan bahan hukum tertier yakni bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder.
19
4. Teknik Analisis Data