Tahun 2000, TLN Nomor 3928 tahun 2000, ditetapkan dan

12 Tahun 2000, TLN Nomor 3928 tahun 2000, ditetapkan dan

14 Ibid diundangkan pada tanggal 21 Februari tahun 2000.

Maksud dan tujuan Perjan adalah menyelenggarakan kegiatan Undang adalah persero. Sesuai dengan Peraturan pemerintah usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan masyarakat umum, berupa

Nomor 12 tahun 1998 dalam Pasal 1 diatur bahwa Persero adalah penyediaan jasa pelayanan yang bermutu tinggi dan tidak semata-

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dibentuk berdasarkan mata mencari keuntungan.

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1969 yang berbentuk Perseroan Selanjutnya yang dimaksud dengan Perusahaan Umum

Terbatas atau PT yang seluruh atau paling sedikit 5% saham yang (Perum) diatur dalam ketentuan Peraturan Pemerintah Republik

dikeluarkannya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan modal Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 tentang Perusahaan Umum 17 pasal

secara langsung.

1 ayat 1 yang berbunyi: Pengaturan Badan usaha Milik Negara saat ini sudah dibuat

“Perusahaan umum yang sekanjutnya disebut Perum

pengaturannya secara khusus ke dalam suatu Undang-Undang,

adalah Badan Usaha Milik Negara sebagaimana diatur

yakni Undang-Undang nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha

dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1969 dimana

seluruh modalnya dimiliki negara berupa kekayaan 18 Milik Negara. Dengan diberlakukannya undang-undang tersebut

negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham”.

maka ketentuan Indische Bedrijvenwet (Staatblad Tahun 1927

Maksud dan tujuan Perum sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Nomor 149) sebagaimana telah dirubah dan ditambah terakhir Pasal

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1955, Undang-Undang menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum

Nomor 19 Prp tahun 1960 tentang Perusahaan negara, dan Undang- berupa penyediaan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan

Undang nomor 9 tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 1969 tentang perusahaan.

Bentuk-Bentuk Usaha Negara menjadi Undang-Undang menjadi Kemudian bentuk usaha negara lain sebagaimana dimaksud

tidak berlaku.

dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Penetapan Memperhatikan sifat dasar usaha BUMN, yakni memupuk Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

keuntungan dan melaksanakan kemanfaatan umum, maka dalam 1969 tentang Bentuk-Bentuk Usaha Negara Menjadi Undang-

Undang-Undang tersebut BUMN disederhanakan ke dalam dua

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah tentang 18 Republik Indonesia, Undang-Undang Tentang Badan Perusahaan Umum (Perum), PP Nomor 13 Tahun 1998, LN Nomor 16

Usaha Milik Negara, UU nomor 19 tahun 2003, LN Nomor 40 tahun Tahun 1998, TLN Nomor 3732, ditetapkan dan diundangkan pada

1969, TLN Nomor 2904, disahkan dan diundangkan pada tanggal 1 tanggal 17 Januari 1998.

Agustus 1969.

bentuk saja yaitu Perusahaan Perseroan (Persero) yang bertujuan ditumbuhkan budaya korporasi dan profesionalisme ysng antara lain untuk memupuk keuntungan dan sepenuhnya tunduk pada

melalui pembenahan pengurusan dan pengawasannya didasarkan ketentuan Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan

prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate Terbatas, dan Perusahaan umum (Perum) yang di bentuk oleh 20 governance).

pemerintah untuk melaksanakan usaha sebagai implementasi Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam ketentuan kewajiban pemerintah guna menyediakan barang dan jasa tertentu

Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara diatur dalam Pasal 1 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 19 Dalam ketentuan Pasal 9

ayat 1 yang berbunyi:

Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara dipertegas bahwa BUMN terdiri dari Persero dan Perum. Selanjutnya terhadap Badan

Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Jawatan dalam

20 Prinsip-prinsip good corporate governance sebagaimana waktu 2(dua) tahun terhitung sejak undang-undang Badan Usaha

dimaksud dalam penjelasan Pasal 5 ayat(3) Undang-Undang nomor Milik Negara berlaku, harus telah diubah bentuknya menjadi Perum

19 tahun 2003 Tentang badan Usaha Milik Negara meliputi:

a. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan atau Persero sebagaimana diatur dalam Pasal 93 BAB X Ketentuan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam

Peralihan Undang-Undang tersebut. mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai Alasan lahirnya Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003

perusahaan

tentang Badan Usaha Milik Negara dikarenakan berbagai peraturan

b. Kemandirian, yaitu keadaan dimana perusahaan dikelola perundang-undangan yang ada sebelumnya masih belum memberi

secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai

landasan hukum yang kuat di dalam pengembangan badan usaha dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip negara sejalan dengan perkembangan dunia korporasi. Selanjutnya

korporasi yang sehat.

di dalam penjelasan umum undang-undang Badan Usaha Milik

c. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan Negara tersebut dikatakan lahirnya undang-undang tersebut

pertanggungjawaban orga sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

diharapkan dapat

d. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan mempertahankan keberadaannya dalam perkembangan ekonomi

perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan dunia yang semakin terbuka dan kompetitif. Terhadap BUMN perlu

prinsip-prinsip korporasi yang sehat

e. Kewajaran, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan

19 Lihat pada penjelasan umum

prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

“Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebur 21 (APBN) untuk dijadikan penyertaan modal kepada BUMN.

BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian

Kekayaan negara yang dipisahkan ke dalam BUMN melalui

besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara

penyertaan modal tersebut tidak lagi dikelola berdasarkan sistem

yang dipisahkan.”

APBN yang mekanismenya diatur berdasarkan undang-undang,

Jadi BUMN merupakan badan usaha negara dimana modal melainkan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat. usahanya baik seluruh maupun sebagian modalnya dimiliki oleh

Adapun maksud dan tujuan dari Badan Usaha milik Negara negara yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan melalui

berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat(1) undang-Undang badan penyertaan secara langsung.

Usaha Milik Negara adalah:

bagi perkembangan dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang BUMN dalam pasal 1

Pengertian kekayaan negara yang dipisahkan sebagaimana

a. Memberikan

sumbangan

perekonomian nasional pada umumnya dan angka 10 yaitu:

penerimaan negara pada khususnya

“Kekayaan negara yang dipisahkan adalah kekayaan

b. Mengejar keuntungan

negara yang berasal dari Anggaran pendapatan dan

c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa

Belanja Negara (APBN) untuk dijadikan penyertaan modal negara pada persero dan/atau perum serta

penyediaan barang dan atau jasa yang bermutu

perseroan terbatas lai nnya”.

tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup

Selanjutnya di dalam penjelasan pasal 4 ayat (1) Undang-Undang

orang yang banyak

tersebut berbunyi:

“Yang di maksud dengan dipisahkan adalah pemisahan d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang kekayaan negara dari Anggaran Pendapatan belanja N

belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan

egara untuk dijadikan penyertaan modal negara pada

koperasi

BUMN untuk

pengelolaannya tidak lagi didasarkan pada sistem Anggaran pendapatan dan Belanja Negara, namun pembinaannya dan pengelolaannya didasarkan pada prinsip- prinsip perusahaan yang sehat”.

Kekayaan negara yang dipisahkan merupakan kekayaan negara Pasal 1 butir 7 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 yang bersumber dari Anngaran Pendapatan dan Belanja Negara

tentang Keuangan Negara berbunyi “Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disebut APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat” tentang Keuangan Negara berbunyi “Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disebut APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat”

jasa yang bermutu dan sekaligus mengejar keuntungan

berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan”

kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,

koperasi dan masyarakat. Pengurusan Badan Usaha Milik Negara baik yang berbentuk Dalam Undang-Undang Nomnor 19 Tahun 2003 tentang

Persero maupun Perum dilakukan oleh Direksi. Sedangkan Badan Usaha Milik Negara, bentuk Badan Usaha Milik Negara

pengawasan terhadap Persero dilakukan oleh Komisaris, sedangkan hanya dibagi ke dalam dua bentuk yaitu Persero dan Perum . Dalam 22 pengawasan terhadap Perum dilakukan oleh Dewan Pengawas.

Pasal 1 ayat (2) dikatakan:

“Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut

Teori Badan Hukum

Perseroan adalah BUMN yang berbentuk perseroan

23 Subyek hukum adalah pendukung hak dan kewajiban.

terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sadikit 51% 9lima puluh satu persen)

Pendukung hak dan kewajiban itu disebut orang/manusia/orang

sahamnya dimiliki oleh negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.” alamiah/naturalijke person. Van Apeldoorn mengatakan, bahwa

pendapat manusia/naturalijke person sebagai suatu subjek hukum, Dalam pasal tersebut dikatakan bahwa Persero sebagai

bersandar pada pandangan ajaran hukum kodrat, bahwa pada salah satu Badan Usaha Milik Negara, berbentuk Perseroan

dasarnya manusia adalah subjek hukum. 24

Terbatas. Selain definisi BUMN, bentuk BUMN Persero ada yang Disamping manusia selaku subyek hukum, terdapat suatu

disebut dengan Perseroan Terbuka. Persero Terbuka berdasarkan subyek hukum lain yang dinamakan dengang badan hukum. Istilah ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Badan Usaha Milik

badan hukum telah dikenal secara luas dalam masyarakat Negara adalah:

khususnya kalanagn masyarakat hukum. Akan tetapi istilah badan

“...Persero yang yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang

melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan 22 Republik Indonesia, Undang-Undang Tentang Badan

perundang- undangan di bidang pasar modal.”

Usaha Milik Negara, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003, LN Nomor 40 tahun 1969, TLN Nomor 2904, disahkan dan

Selanjutnya dalam keuntungan Pasal 1 ayat(4) dijelaskan mengenai diundangkan pada tanggal 1 Agustus 1969, Lihat ketentuan Pasal 5 definisi bentuk BUMN Perusahaan Umum (Perum), yakni:

Jo Pasal 6.

“...BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara 23 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia,

dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk

Bandung PT Citra Aditya Bakti, 2000, hlm. 27.

kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau

24 Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, PT

Pradnya Paramita, 2001, hlm. 192.

hukum dipahami tidak secara seragam, atau berbeda-beda. Dalam 26 a. Teroi Fictie von savigny , badan hukum itu semata-mata kepustakaan hukum Belanda, istilah badan hukum dikenal dengan

buatan negara saja. Sebetulnya menurut alam hanya sebutan ”rechtpersoon”, dan dalam kepustakaan common law,

manusia sajalah sebagai subyek hukum. Badan hukum itu seringkali disebut dengan istilah-istilah Legal Entity, Juristic Person,

hanya suatu fictie saja, yaitu sesuatu yang sesungguhnya atau Artificial Person. Sedangkan Legal Entity dalam kamus hukum

tidak ada, tetapi orang menciptakan dalam bayangan suatu ekonomi, karya AF Elly Erawaty dan Jus Badudu diartikan sebagai

pelaku hukum (badan hukum) yang sebagai subyek hukum badan atau organisasi yang oleh hukum diperlakukan sebagai

diperhitingkan sama dengan manusia., subyek hukum, yaitu pemegang hak dan kewajiban. 27 b. Teori harta kekayaan bertujuan dari Brinz , hanya manusia

25 Menurut Henry Campbell Black, yang dikenal dengan saja yang dapat menjadi subyek hukum. Tetapi juga dapat Black’s Law Dictionary, bahwa ”legal entity” adalah legal existence,

dibantah adanya hak-hak atas suatu kekayaan, sedangkan who has sufficient existence in legal contemplation that it can

tiada manusia pun yang menjadi pendukung hak-hak itu. function legally, be sued or sue and make decisions through agents

Apa yang kita namankan hak-hak dari suatu badan hukum, as in the case of corporations.

sebenarnya adalah hak-hak yang tidak ada yang Badan hukum merupakan penyandang hak dan kewajiban

mempunyai dan sebagai penggantinya adalah suatu harta sendiri. Dengan demikian badan hukum memiliki status yang

kekayaan yang terikat oleh suatu tujuan atau kekayaan dipersamakan udengan orang-perorangan sebagai subyek hukum.

suatu tujuan.

Dalam pengertian sebagai penyandang hak dan kewajiban, maka 28 c. Teori Organ dari Otto Von Gierke , badan hukum itu adalah badan hukum dapat digugat ataupun menggugat di pengadilan.

suatu realitas sesungguhnya sama seperti sifat kepribadian Untuk mencari dasar hukum dari badan hokum kita perlu

alam manusia ada di dalam pergaulan hukum. Tetapi badan memperhatikan pada beberapa teori-teori mengenai badan hukum

hukum itu mempunyai kehendak atau kemauan sendiri yang tersebut, yaitu:

26 Friederich Carl Von Savigny, “System des heutigen romischen rechts” , 1986 dalam Ali Ridho, Badan Hukum dan

Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf, Alumni, Bandung, 1986, hlm. 9.

27 Henry Cambpell Balck, Black’s Law Dictionary, Sixth Ibid., hlm. 10. Edition, St. Paul Minn, West Publishing Co, 1990. 28 Ibid.

dibentuk melalui alat-alat perlengkapannya (pengurus, bertindak itu tidak bertindak untuk dirinya, atau untuk dirinya saja, anggota-anggotanya), dan apa yang mereka putuskan 30 melainkan untuk dan atas pertanggungan gugat badan hukum.

adalah kehendak atau kemauan dari badan hukum. Teori ini Berdasarkan teori-teori diatas, timbul doktrin menyangkut menggambarkan badan-badan hukum sebagai suatu yang

badan hukum yang dianut sampai saat ini, bahwa unsur-unsur yang tidak berbeda dengan manusia.

harus dipenuhi sebagai kriteria untuk menentukan adanya

d. Teori Propiete Cellecyive dari Planiol 31 , hak dan kewajiban kedudukan sebagai suatu badan hukum yaitu: badan hukum itu pada hakekatnya adalah hak dan

1. Adanya harta kekayaan yang terpisah kewajiban anggota brsama-sama. Disamping hak milik

2. Mempunyai tujuan tertentu

pribadi, hak milik serta kekayaan itu merupakan harta

3. Mempunyai kepentingan sendiri

kekayaan bersama. Disamping hak milik pribadi, hak milik

4. Adanya Organisasi yang teratur.

serta kekayaan itu merupakan harta kekayaan bersama. Anggota-anggota tidak hanya dapat memiliki masing-masing

Adanya harta Kekayaan Yang Terpisah

untuk bagian yang tidak dapat dibagi, tetapi juga sebagai Harta ini didapat dari pemasukan para anggota atau dari pemilik bersama-sama untuk keseluruhan, sehingga mereka

suatu perbuatan pemisahan dari seseorang yang diberi suatu tujuan secara pribadi tidak bersama-sama semuanya menjadi

tertentu. Harta kekayaan ini sengaja diadakan dan memang pemilik.

diperlukan sebagai alat untuk mengejar suatu tujuan tertentu dalam Menurut Soediman Kartohadiprojo, badan hukum itu bukan

hubungan hukumnya.

makhluk hidup sebagaimana halnya manusia. Badan hukum Dengan demikian harta kekayaan itu menjadi obyek tuntutan kehilangan daya berpikir, kehendaknya, dan tidak mempunyai

tersendiri dari pihak-pihak ketiga yang mengadakan hubungan ”centraalbewustijn”, karena itu ia tidak dapat melakukan perbuatan-

hukum dengan badan itu. Karena itu badan hukum mempunyai perbuatan hukum sendiri. Ia harus bertindak dengan perantaraan

pertanggungjawaban sendiri. Walaupun harta kekayaan itu berasal orang-orang biasa (naturalijke personen) akan tetapi orang yang

dari pemasukan para anggotanya, harta kekayaan itu terpisah sama sekali dengan harta kekayaan masing-masing anggotanya. Perbuatan-perbuatan hukum pribadi para anggota suatu badan