Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian
an yang memaksa mereka untuk mengatasinya. Mereka yang kuat akan tetap tinggal untuk melanjutkan kehidupannya. Sementara yang lemah harus terbuang atau dibiarkan tinggal, dengan
konsekuensi menjalani hidup yang telah jatuh itu dalam kemurungan.
Gerakan menentang nilai-nilai lama yang telah mapan di masyarakat Eropa, khususnya dalam dunia kesenian dan kebudayaan, dikenal dengan modernisme[4]. Karya sastra yang lahir
pada abad modern memiliki ciri khas mengeksplorasi kesadaran pribadi self-consciousness. Pada masa itu terdapat pertentangan antara kaum modernis dan konservatif yang diwakili kaum
agamawan gereja. Konflik menjadi keruh ketika masuk ke wilayah gereja, kedokteran, hukum dan seni. Mereka yang memberontak gereja akan disebut antipatriotik dan generasi muda
dekaden[5] Bradbury dan McFarlane, 1991: 121.
Topik nihilisme dan dekadensi telah dikemukakan oleh Friedrich Wilhem Nietzsche 1844- 1900 dalam pemikiran filosofisnya[6]. Moralitas yang sebelumnya dinilai dari baik dan buruk,
benar dan salah, dibalik dan dihancurkan. Sebagai hasilnya moralitas baru yang ditemukan Nietzsche, seperti yang disampaikan dalam bukunya Beyond Good and Evil Nietzsche, 1966,
melampaui oposisi-biner tersebut. Proyek pembalikan nilai Nietzsche puncaknya disampaikan lewat kematian Tuhan. Setelah Tuhan sebagai the uppermost value dihancurkan manusia akan
terlempar dalam kubangan nihilisme. Hanya di depan mereka yang telah menemukan moralitas baru, nihilisme dapat diatasi.
Dengan mempersoalkan topik yang menjadi bahasan pokok filsafat Nietzsche tersebut, maka Kafka dapat dijuluki sebagai penulis Post Nietzschean. Selain Kafka, Robert Musil 1880-1942
sebenarnya juga mengadaptasi pemikiran Nietzsche dalam karya-karyanya. Akan tetapi pengaruh Musil dan penulis lainnya tidak sesignifikan dari apa yang telah dilakukan Kafka. Jika penulis lain
mengadopsi filsafat Nietzsche sekadar untuk memuluskan tujuannya, maka pada Kafka nihilisme Nietzschean sangat menyatu dalam karya-karyanya yang berciri khas pesimistik Bradbury dan
McFarlane, 1991: 132.
“The Transformation” adalah karya Kafka yang paling banyak mendapatkan perhatian. Karya ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia. Meskipun telah banyak
dibicarakan, “The Transformation” hingga sekarang masih belum kering untuk dikaji. Penulis akan meneliti karya ini dengan judul: “WAJAH GANDA TRANSFORMASI MANUSIA
UNGGUL DALAM NOVELA “THE TRANSFORMATION” KARYA FRANZ KAFKA”.