66
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengukur suatu variabel yang akan digunakan. Definisi
operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Pengelolaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan PPIP meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan kegiatan
pembangunan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat melalui PPIP. 2.
Analisis Institusional yang memiliki unsur perencanaan, pengaturan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dikakukan secara
kontinuitas, adaptif, inovatif dan integratif dalam satu kesatuan. 3.
Hubungan kemitraan
co-management
antar lembaga yang mengandung unsur keanggotaan, aturan, legalitas kelembagaan, kerja sama dan kepemimpinan,
pendelegasian kekuasaan, dan koordinasi antar lembaga. 4.
Intensitas partisipasi masyarakat a.
Curah Waktu merupakan waktu luang yang diberikan dari masyarakat untuk bergotong-royong memperbaiki infrastruktur perdesaan.
b. Swadaya merupakan suatu bentuk kontribusi secara sukarela dengan
memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.
c. Sosial, berhubungan dengan manusia dalam masyarakat sebagai suatu sifat
yang mengarah pada rasa empati terhadap kehidupan manusia sehingga memunculkan sifat tolong menolong atau gotong-royong yang dilihat dalam
sebuah organisasi. d.
Moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia dalam tindakan yang memiliki nilai positif melalui proses sosialisasi atau berinteraksi antar
sesama. 5.
Proses pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan PPIP meliputi dukungan pimpinan lokal, sosialisasi, musyawarah identifikasi masalah, penentuan
program prioritas, motivasi swadaya, pelaksanaan pembangunan, pemanfaatan sumber daya, pengorganisasian dan pelatihan.
3.2 Populasi dan Sampel
Penarikan sampel dilakukan dengan metode
Snowball Sampling
. Teknik pengambilan sampel ini adalah non-probabilitas teknik dimana subjek penelitian
yang ada merekrut subjek masa depan dari antara kenalan responden. Jadi sampel ini diambil dengan cara menggunakan rekomendasi untuk menemukan orang-
orang dengan berbagai keterampilan khusus yang telah ditentukan. Seorang individu atau kelompok yang menerima informasi dari tempat yang berbeda
melalui perantara bersama. Dengan demikian kelompok sampel tampak tumbuh seperti bola salju bergulir. Sebagai sampel membangun, cukup data dikumpulkan
untuk menjadi berguna dalam penelitian. Teknik sampling ini sering digunakan dalam populasi tersembunyi yang sulit bagi para peneliti untuk mengakses.
Objek penelitian ini adalah Desa Mandiraja Wetan, Mandiraja Kulon, dan Glempang di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara. Dalam penelitian
ini, pengambilan jumlah sampel responden ditentukan sebanyak 110 responden dengan rincian 100 responden warga masyarakat desa dan 13 responden
key person
. Daerah penelitian mengenai pengelolaan PPIP dibagi menjadi tiga desa yaitu 30 responden dari Desa Mandiraja Wetan, 40 responden dari Desa
Mandiraja Kulon, dan 30 responden dari Desa Glempang. Rincian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Rincian Jumlah Responden untuk 3 tiga Desa Lokasi Penelitian
No. Jenis Kelompok Masyarakat
Banyak RespondenDesa
orang Total Responden
untuk 3 Desa orang
1 Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara 2
2 2
Fasilitator 2
2 3
Kepala Desa 1
3 4
Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat KPP
1 3
5 Pebisnis
1 3
6 Masyarakat Desa
Desa Mandiraja Wetan 30
100 Desa Mandiraja Kulon
40 Desa Glempang
30 Jumlah
113
Sumber: Data Primer, 2014
3.3 Jenis dan Sumber Data