Apabila terpelihara mata sedikitlah cita-cita Kalimat pemadatan yang tepat berdasarkan Apabila terpelihara kuping kabar yang jahat
34. Apabila terpelihara mata sedikitlah cita-cita Kalimat pemadatan yang tepat berdasarkan Apabila terpelihara kuping kabar yang jahat
paragaf tersebut untuk larik puisi adalah dialah damping.
Soal Akhir Tahun Soal Akhir Tahun
40. Kalimat berikut yang menggunakan majas
b. pantai itu cukup bersih dan indah
ameliorasi adalah ....
c. udara pantai itu, sejuk sekali
a. Silakan saudara tunggu di sini.
d. kita akan merasakan kesejukan udara
b. Ayah saya dirumahkan oleh perusahaan
e. Pantai Tirtamaya sangat indah. tempat ia bekerja.
c. Senyuman gadis itu manis sekali. Majas yang tidak sejenis dengan majas ter
39. Angin pagi mengelus tubuhku.
d. Beberapa orang gelandangan berhasil dijaring untuk selanjutnya dikirim ke
sebut adalah ....
Dinas Sosial.
a. Pena menarinari di atas kertas
e. Kursi kepala desa itu telah lama diidam
b. Pohonpohon di sekitarku membisu idamkan Pak Pram.
c. Peluit kereta api menjeritjerit
d. Suaranya bagai buluh perindu
e. Badai merobohkan rumahrumah
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program IPA dan IPS
Daftar Pustaka
Alwi, Hasan(dkk.). 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ara, L.K. 2003. Belajar Berpuisi dari Para Penyair Indonesia. Bandung: Syaamil Cipta Media. Arifin, E. Zaenal. 1987. Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta:
Meltron Putra. Arifin, E. Zaenal dan Farid Hadi. 1993. 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Akademika Pressindo. Arsjad, Maidar G. dan Mukti U.S. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga. Atmazaki. 1993. Analisis Sajak (Teori, Metodologi, dan Aplikasi). Bandung: Angkasa. Chaer, Abdul. 1989. Penggunaan Imbuhan Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah. Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Grafiti. Diponegoro, Muhammad. 1985. Yuk, Menulis Cerpen, Yuk. Yogyakarta: Shalahuddin Press. Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Semantik. Bandung. Eresco. Djuharie, O. Setiawan dan Suherli. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung:Yrama Widya Hasanudin. 1996. Drama: Karya dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa. Hasnun, Anwar. 2004. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Yogyakarta. Absolut. Ismail, Taufiq (ed.) dkk. 2002. Horison Sastra Indonesia 1, Kitab Puisi. Jakarta: Horison & The Ford
Foundation. Ismail, Taufiq (ed.) dkk. 2002. Horison Sastra Indonesia 4, Kitab Nukilan Drama. Jakarta: Horison
& The Ford Foundation. Ismail, Taufiq (ed.) dkk. 2002. Horison Sastra Indonesia 3, Kitab Nukilan Novel. Jakarta: Horison &
The Ford Foundation. Keraf, Gorys.1995. Eksposisi. Jakarta: Gramedia. Kosasih, E. 2003. Kompetensi Kebahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya. Kridalaksana, Harimurti. 1996. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Kridalaksana, Harimurti. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Mustakim. 1996. Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia untuk Umum. Jakarta. Gramedia. Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pranomo (dkk.). 1996. Teknik Menulis Makalah Seminar. Yogyakarta: Pusat Pelajar Offset. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. 1991. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka. Ramlan, 2001. Morfologi. Yogyakarta: CV Karyono. Rampan, Korrie Layun. 2000. Leksikon Susastra Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Redaksi Titian Ilmu. 2004. Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. Rosidi, Ajip. 2000. Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung: Putra A. Bardin. Rumadi, A. (editor). 1980. Kumpulan Drama Remaja. Jakarta: Gramedia. Sarumpet, Riris. Toha. 2004. Apresiasi Puisi Remaja, Catatan Mengolah Cinta. Jakarta: Grasindo. Sumardjo, Jakob. 2004. Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia. Bandung: STSI
Press. Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. Tarigan, Djago. 1987. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung:
Angkasa.
Daftar Pustaka
Tarigan, Henry G. 1984. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry G. 1986. Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry G. 1994. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry G. 1995. Pengajaran Morfologi. Bandung: Angkasa. Thahar, Haris Effendi.1999. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa. Wiyanto, Asul. 2000. Terampil Berpidato. Jakarta: Grasindo. Zaidan, Abdul Razak, dkk. 2000. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka. Zakaria, Sofyan. 1997. Wisata Bahasa. Bandung: Humaniora Utama Press.
Sumber Internet www.bahasa-sastra.com www.cybersastra.net www.duniaesai.com www.e-psikologi.com www.education.com www.friendster.com www.id.wikipedia.org www.images.google.com www.melayusastra.com www.menlh.go.id www.padepokansastra.multiply.com www.pikiran-rakyat.com www.polisieyd.blogsome.com www.rendymaulana.com www.ruangbaca.com www.sastramelayu.com www.sinarharapan.com www.tempointeraktif.com www.tokohindonesia.com www.ui.ac.id www.wordpress.com
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program IPA dan IPS
Glosarium
absurd : tidak masuk akal atau mustahil alienasi
: keadaan merasa terasing alternatif
: pilihan di antara dua atau beberapa kemungkinan anasir
: unsur atau sesuatu (orang, paham, sifat, dan sebagainya) yang menjadi bagian dari atau termasuk dalam keseluruhan (suasana, perkumpulan, gerakan, dan sebagainya.)
apresiasi : kesadaran terhadap nilai seni dan budaya atau penilaian terhadap sesuatu biografi
: riwayat hidup seseorang yang ditulis orang lain diskriminasi :
perbedaan perlakuan terhadap sesama warga negara efektif
: ada efeknya, berhasil guna, berlaku mulai, atau manjur efisien
: tepat guna, mampu menjalankan tugas dengan cermat dan hemat tenaga eksistensi
: keberadaan sesuatu estetika
: membahas tentang keindahan dan seni fakta
: kenyataan atau peristiwa yang benar-benar terjadi figuratif
: kiasan atau lambang (bentuk, wujud) hegemoni
: pengaruh kepemimpinan, dominasi, kekuasaan, dan sebagainya suatu negara atas negara lain
hikayat : sastra lama berbentuk prosa dan berisi cerita, undang-undang, pelipur lara, historis atau sekadar untuk meramaikan pesta
imperatif : bersifat memerintah atau memberi komando inovasi
: penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada intensif
: sungguh-sungguh dan terus menerus dalam mengerjakan sesuatu sampai memperoleh hasil maksimal
jazirah :
tanah yang menganjur ke laut seakan-akan merupakan pulau
kausalitas : perihal sebab akibat kelindan
: benang yang digulung atau erat menjadi satu kondusif
: memberi peluang kepada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung konstruktif :
membina, membangun, bersifat konstruksi kontaminasi :
pengotoran atau pencemaran (khususnya karena memasukkan unsur lain) kontemporer :
pada waktu yang sama, masa kini konservasi :
pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan melestarikan
materialisme : pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam kebendaan semata
mekanistik : cara kerja suatu hal seperti mesin observasi
: peninjauan secara cermat opini
: pendapat, pikiran, atau gagasan seseorang orientalis
: ahli bahasa, sastra, dan kebudayaan bangsa-bangsa Timur pelesit
: belalang kecil atau hantu yang suka mengisap darah permisif
: bersifat terbuka (selalu membolehkan atau mengizinkan) resonansi
: dengungan atau peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran gelombang elektromagnetik
slogan : perkataan atau kalimat pendek yang menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk memberitahukan sesuatu
tipografi : seni percetakan titimangsa :
waktu atau masa visual
: dapat dilihat dengan indra penglihat
Seni Peran
Indeks
Agus Noor 56, 57 Harris Effendi Thahar 47, 54 Ahmadun Yosi Herfanda 43
Henry Guntur Tarigan 133 Ajip Rosidi 100, 120, 121, 163
Hikayat 163
alur 149, 155, 160, 162, 168, 170