13
kekuatan tarik, elongationdan yield. Mula-mula base alloy mempunya UTS 48 MPa, Elonga-tion 27 dan yield 18 Mpa. Setelah kandungan Mn dinaikkan
menjadi 1 w, maka sifat mekaniknya meningkat menjadi memiliki UTS 102 MPa, Elongation41 dan yield42 Mpa Arino, A dan Suhariyanto., 2006 .
5. Paduan Al-Zn-Mg-Cu
Salah satu paduan aluminium yang berhasil meningkatkan kekuatan aluminium adalah paduan aluminium A7075 yang merupakan paduan dari Al-Zn-
Mg-Cu, atau lebih dikenal dengan extra superduralumin. Secara khusus, paduan aluminium A7075 ini digunakan pada industri pesawat terbang dikarenakan
ringan dan memiliki kekuatan tertinggi dibandingkan dengan paduan aluminium lainnya Hardi, T., 2009.
6. Paduan Al – Mn.
Mn adalah unsur yang memperkuat Aluminium tanpa mengurangi ketahanan korosi dan Mn itu sendiri dipakai untuk membuat paduan yang tahan
korosi. Kelarutan padat yang terjadi maksimum terjadi pada temperatur eutectik adalah 1,82 dan 500 ºC= 0,36 , sedangkan pada temperatur biasa
kelarutannya hampir 0 . Paduan Al-1,2 Mn dan Al-1,2 , Mn-1,0 , Mg dinamakan paduan 3003 dan 3004 yang dipergunakan sebagai paduan tahan
korosi tanpa perlakuan panas Surdia., 2006
2.4 Fly Ash
Fly ash atau abu terbang merupakan salah satu produk sisa dari proses pembakaran diruang bakar suatu pembangkit, fly ash ini biasanya berbentuk
partikel-partikel halus yang keberadaannya dapat membahayakan kesehatan manusia jika tidak ditangani dengan benar. Seiring dengan kemajuan teknologi
maka saat ini keberadaan fly ash tidak hanya sebagai limbah tidak bermanfaat tetapi telah dipergunakan untuk campuran beragam jenis produk seperti semen,
bata tahan api dan Metal Matrix Composite MMC.
2.4.1 Fly Ash Batubara
Fly ash disebut juga Abu terbang ialah limbah hasil pembakaran batu bara pada tungku pembangkit listrik tenaga uap yang berbentuk halus, bundar dan
bersifat pozolanik SNI 03-6414-2002. Abu terbang adalah bagian dari abu bakar
14
yang berupa bubuk halus dan ringan yang diambil dari campuran gas tungku pembakaran yang menggunakan bahan batubara. Abu terbang diambil secara
mekanik dengan sistem pengendapan electrostatik. Hidayat,1986 Abu terbang termasuk bahan pozolan buatan lea. FM 1971 dalam Hidayat, 1986.Karena
sifatnya yang pozolanic, sehingga abu terbang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti sebagian pemakaian semen, baik untuk adukan maupun untuk
campuran beton. Keuntungan lain dari abu terbang yang mutunya baik ialah dapat meningkatkan ketahanan keawetan beton terhadap ion sulfat dan juga dapat
menurunkan panas hidrasi semen. Komponen terbesar yang terkandung dalam fly ash adalah silika SiO
2
, alumina Al
2
O
3
, oksida kalsium CaO dan oksida besi Fe
2
O
3
. Fly ash banyak digunakan dan diakui secara luas sebagai campuran cement, concrete dan material-material khusus lainnya. Densitas fly ash
berkisar antara 1,3 gcm3 dan 4,8 gcm3, besar densitas tersebut tergantung dari
unsur kimia dan porositas yang terjadi di dalamnya Gunawan Dwi ,H., 2006
Abu terbang batubara umumnya dibuang di ash lagoon atau ditumpuk begitu saja di dalam area industri. Penumpukan abu terbang batubara ini
menimbulkan masalah bagi lingkungan.
Berbagai penelitian mengenai
pemanfaatan abu terbang batubara sedang dilakukan untuk meningkatkan nilai ekonomisnya serta mengurangi dampak buruknya terhadap lingkungan. Saat ini
abu terbang batubara digunakan dalam pabrik semen sebagai salah satu bahan campuran pembuat beton. Selain itu, sebenarnya abu terbang batubara memiliki
berbagai kegunaan yang amat beragam: a. Penyusun beton untuk jalan dan bendungan
b. Penimbun lahan bekas pertambangan c. Recovery magnetic, cenosphere, dan karbon
d. Bahan baku keramik, gelas, batu bata, dan refraktori e. Bahan penggosok polisher
f. Filler aspal, plastik, dan kertas g. Pengganti dan bahan baku semen
h. Aditif dalam pengolahan limbah waste stabilization i. Konversi menjadi zeolit dan adsorben.
15
1. Sifat Kimia Fly Ash Batubara Komponen utama dari abu terbang batubara yang berasal dari pembangkit
listrik adalah silika SiO2 , alumina, Al2O3 , besi oksida Fe2O3 , kalsium CaO dan sisanya adalah magnesium, potasium, sodium, titanium dan belerang
dalam jumlah yang sedikit. Rumus empiris abu terbang batubara ialah: Si1.0Al0.45Ca0.51Na0.047Fe0.039Mg0.020K0.013Ti0.011 dapat dilihat pada
tabel 2.2
Tabel 2.2 Komposisi Kimia Salah Satu Jenis Fly Ash Batubara Komponen
Sub Bituminous
SiO
2
40-60 Al
2
O
3
20-30 Fe
2
O
3
04-Okt CaO
Mei-30 MgO
01-Jun SO
3
01-Jun Na
2
O 0-2
K
2
O 0-4
LOI 0-3
Sumber: Gunawan Dwi ,H., 2006
Sifat kimia dari abu terbang batubara dipengaruhi oleh jenis batubara yang dibakar dan teknik penyimpanan serta penanganannya. Pembakaran
batubara lignit dan sub- bituminous menghasilkan abu terbang dengan kalsium dan magnesium oksida lebih banyak dari pada jenis bituminous. Namun,
memiliki kandungan silika, alumina, dan karbon yang lebih sedikit dari pada bituminous.
2.4.2 Palm Oil Fly Ash POFA