Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan 79
Pemotongan dan pembengkokkan dari besi beton dilakukan dalam keadaan dingin dan dibentuk sesuai dengan gambar konstruksi.Tidak dibenarkan untuk meluruskan kembali dari besi beton
yang telah dibengkokkan tadi.Pemasangan besi beton harus seteliti mungkin dalam dimensi yang sesuai dengan gambar konstruksi, diikat kuat dengan kawat beton dan dipisahkan dengan kait-
kait serta ditopang terhadap maal bekisting dengan beton deking beton tahu dan disetujui oleh pengawas. Sambungan besi beton hanya boleh dilakukan pada tempat-tempat tertentu dan
disambung dengan las atau cara lain yang sudah mendapat persetujuan pengawas. 4. Kawat Pengikat
Harus berukuran minimal 1 mm seperti yang disyaratkan dalam SNI 0040-87-A
5. Air Air harus bersih dan bebas dari lumpur limbah sesuai dengan persyaratan dalam SKSNI S-04-
1989-F. 6. Bekisting
Bekisting dibuat dari kayu jenis kelas II atau jenis lain yang setaraf dan disetujui terpasang kuat, tidak berubah posisi maupun bentuk selama pengecoran dilaksanakan. Atas persetujuan konsultan
pengawas, papan bekisting jenis ini dapat dipakai sampai dengan 2 dua kali pengecoran.
c. Pelaksanaan
1. Proporsi
Kecuali bila disebutkan lain, maka campuran dari beton harus 1 pc : 2 ps : 3 krl dan 1 pc : 3 ps : 5 krl.
2. Pengecoran Beton
Sebelum pengecoran dimulai pemborong harus sudah mempersiapkan seluruh stek-stek maupun angker-angker yang diperlukan. Beton yang telah mengeras, kotoran-kotoran dan bahan-bahan
lain harus dibuang dari dalam bekisting, alat-alat pengaduk beton molen ataupun alat - alat pembawa. Penulangan harus dimatikan pada posisinya, diperiksa sebelum pengecoran dilakukan,
agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktunya.Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan SKSNI T-15-1991-03 Buku Standar Beton 1991 kecuali dipersyaratkan lain.
Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5 meter. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan pengawas.Pengecoran dilaksanakan sebaik mungkin untuk
menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti : keropos, sarang-sarang koral yang dapat memperlama konstruksi beton. Apabila pengecoran akan
dihentikan dan akan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat pemberhentian tersebut harus disetujui oleh pengawas dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari PBI 1971.
Pembangunan Pos Penyuluhan Kawasan Mina Politan 80
PASAL 10 PLESTERAN DAN ADUKAN
a. Lingkup Pekerjaan
Dalam hal ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan adukan seperti yang dijelaskan dalam gambar- gambar pelaksanaan.
b. Bahan-Bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari : 1.
Pasir Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur atau campuran-
campuran lain. 2.
Porland Cement Portland Cement yang digunakan harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membatu dan dalam
zak yang tertutup seperti yang disyaratkan dalam SII 0013-81. Hanya sebuah merek dari satu jenis semen saja yang boleh dipakai dalam pekerjaan.
3. Air
Air harus bersih dan bebas dari Lumpur limbah yang merusak seperti : minyak, asam, dan unsur organik kecuali ditunjukkan lain, pemborong harus menyediakan air kerja atas biaya sendiri.
c. Perencanaan