Hak Untuk Berpartisipasi

4. Hak Untuk Berpartisipasi

4.1. Hak berpikir dan Berpendapat Pasal 12 dan 13 KHA

‘Kids opinion aren’t taken notice of, yet they can have Important things to say – not just in things that affect them,

But on other things as well. They are a lot smarter than most Adults give them credit for’. (Immanuel Heywood, age 17, Sheffield, UK)

Dalam pasal 12 KHA diatur bahwa negara peserta menjamin hak anak untuk menyatakan pendapat, dan untuk memperoleh pertimbangan atas pendapatnya itu, dalam segala hal atau prosedur yang menyangkut diri si anak. Selengkapnya pasal

12 KHA berbunyi:

1. Negara peserta akan menjamin anak-anak yang mampu mengembangkan pandangan-pandangannya. Hak untuk menyatakan pandangan itu secara bebas dalam segala hal yang berpengaruh pada anak, dan pandangan anak akan dipertimbangkan secara semestinya sesuai usia dan kematangan anak.

2. Untuk tujuan itu, anak akan diberi kesempatan khusus untuk didengar dalam setiap tata laksana hukum dan administrasi yang bersangkutan dengan diri si anak, baik secara langsung ataupun melalui seorang 2. Untuk tujuan itu, anak akan diberi kesempatan khusus untuk didengar dalam setiap tata laksana hukum dan administrasi yang bersangkutan dengan diri si anak, baik secara langsung ataupun melalui seorang

Pasal 12 tidak memberi batasan minimal usia anak untuk menyatakan atau mengekspresikan pandangannya, Dengan demikian jelas bahwa anak-anak bisa menyatakan pandangan/pendapatnya sejak usia dini. Merujuk kepada pasal ini, negara peserta mempunyai kewajiban yang jelas dan tegas untuk menjamin hak untuk berpendapat dalam situasi yang mempengaruhi si anak. Oleh karena itu si anak tidak boleh dipandang sebagai seorang manusia yang pasif atau diijinkan untuk dikekang oleh semacam intervensi, kecuali dia secara nyata tidak mampu untuk

menyatakan pandangannya. 7 . Bahkan anak-anak cacat sekalipun tidak boleh didiskriminasi, hanya karena mereka tidak mampu secara normal menyatakan

pandangannya. Kepada mereka harus disediakan media dan teknologi yang memungkinkan mereka menyatakan pandangan dan pendapatnya.

Di dalam menggunakan hak berpikir dan berpendapat yang dimilikinya, si anak di beri pesan dan rambu-rambu untuk tetap menghormati hak-hak orang lain, serta tetap memelihara norma-norma dan kaedah-kaedah umum yang berlaku di masyarakat, sebagai penjelmaan sikap toleransi dan saling menghormati antar manusia. Dalam konteks ini, si anak juga diberi kesempatan untuk membicarakan dan mendiskusikan dampak negatif yang mungkin muncul jika kebebasan berpikir dan berpendapat tidak diberikan dan dilaksanakan dengan benar. Anak di ajak untuk mengamati dan memikirkan kejadian/ peristiwa yang ada di lingkungan sekitarnya yang diakibatkan oleh penggunaan kebebasan berpikir dan berpendapat yang tidak dilaksanakan dengan benar. Pasal 12 berhubungan erat dengan pasal 13 KHA, tentang kebebasan berekspresi yang dimiliki oleh anak. Pasal 13 tersebut selengkapnya berbunyi: (1) anak berhak atas kebebasan berpendapat; hak ini mencakup kebebasan untuk mencari, menerima dan memberi segla macam informasi dan gagasan, terlepas dari pembatasan wilayah, baik secara lisan, tertulis, atau dalam bentuk cetakan, dalam bentuk karya seni atau melalui media lain yang dipilih anak. (2) penggunaan hak ini bisa dikenai pembatasn tertentu, tetapi hal ini hanya bisa dilakukan dengan undang- undang dan hanya jika diperlukan: a. Untuk menghormati hak-hak atau reputasi orang lain, atau; b. Untuk melindungi keamanan nasional atau ketertiban umum, atau kesehatan atau moral masyarakat.

4.2 Hak berkumpul dan berserikat

KHA juga memuat pasal tentang hak anak untuk berkumpul dan berserikat. Hal ini tercantum dalam pasal 15, yang berbunyi: 1. Negara-negara peserta mengakui hak- hak anak atas kebebasan berserikat dan kebebasan berkumpul dan berdamai. 2. Tidak ada pembatasn yang boleh dikenakan atas penggunaan hak-hak ini selain pembatasan yang sesuai dengan undang-undang dan yang diperlukan dalam suatu masyarakat demokratis demi kepentingan keamanan nasional atau keselamatan umum, ketertiban umum, perlindungan terhadap kesehatan dan moral umum atau perlindungan terhadap hak-hak atas kebebasan orang lain.

Pasal di atas sejajar dengan pasal 20 Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia, yang menyatakan: 1. Everyone has the right to freedom of peaceful assembly and association. 2.No one may be compelled to belong to an association. Komite Hak-Hak

7 The manual of Human Rights Reporting, 1977.

Anak telah merekomendasikan agar hak berkumpul dan berserikat yang diatur dalam pasl 15 bisa direfleksikan dalam hukum nasional masing-masing negara peserta.

Berdasarkan laporan UNICEF, keterlibatan anak-anak dalam perkumpulan di berbagai negara sangat variatif. Di Cili, undang-undang tentang organisasi masyarakatnya mengizinkan dibentuknya perkumpulan untuk orang muda, dari usia

15 tahun. Dalam level tersebut, hak mereka untuk secara bebas membentuk perkumpulan memang dibatasi, karena berdasarkan hukum Cili, kapasitas hukum mereka tidak diakui di negara tersebut. Di Bulgaria, hak untuk berkumpul dan berserikat dilarang. Di Rusia, pada tahun 1990, diluncurkan sebuah undang-undang (the USSR Associations Act) untuk menyatakan bahwa anak-anak mempunyai sebuah hak untuk membentuk perkumpulan. Sejak saat itu, di Rusia bermunculan berbagai perkumpulan orang muda, berdsarkan interestnya masing-masing. Dalam

tingkat federal saja, ada lebih 30 organisasi anak-anak yang terdaftar di Rusia 8

Kebebasan untuk berserikat mengandung arti kebebasan untuk membentuk perserikatan/perkumpulan, demikian juga hak untuk bergabung dan keluar dari perkumpulan tersebut. Komite Hak anak telah menyarankan agar negara mengusahakan keanggotaan anak-anak dalam perkumpulan. Bagaimana dengan anak-anak yang ikut dalam demonstrasi? Secara implisit pasal 15 mengizinkan anak- anak untuk terlibat, namun dalam demonstrasi yang damai.

Medan, Mei 2002. eikhsan@indosat.net.id

8 Rachel Hodgkin & Peter Newell, Implementation Handbook for the Convention on the Rights of the Child, UNICEF, 1988, hal.191.