Revolusi Timur-Tengah

B.Revolusi Timur-Tengah

Revolusi merupakan suatu perubahan mendasar dalam kelembagaan dan prinsip politik, ekonomi atau sosial suatu negara disebabkan oleh penggulingan pemerintah yang sah. Revolusi biasanya mencakup pemberontakan rakyat serta pemakaian kekerasan terhadap elite pemerintah. Jika berhasil, pemimpin revolusi akan mengambil alih kekuasaan pemerintah dan kemudian menerapkan perubahan

mendasar sesuai dengan tujuan revolusi. 46

Pada penghujung 2010 hingga tahun 2011, kawasan di Afrika utara dan Timur- Tengah mengalami pergolakan politik yang dikenal dengan “Jasmine Revolution” (Revolusi Melati). Suatu revolusi yang bertujuan untuk

45 .B adan pengakjian dan pengembangan kebijakan. Op.cit Hal. 23-24 46 . C.Plano jack.Roy Olton. 1999. Kamus Hubungan Internasional. Putra A bardin. Bandung loc.cit Hal. 164 45 .B adan pengakjian dan pengembangan kebijakan. Op.cit Hal. 23-24 46 . C.Plano jack.Roy Olton. 1999. Kamus Hubungan Internasional. Putra A bardin. Bandung loc.cit Hal. 164

Masyarakat Timur-Tengah menuntut perubahan pemerintahan dalam sistem politik, perubahan kebijakan ekonomi dan sosial yang pro rakyat. Mereka mendesak adanya sistem politik yang demokratis, kebijakan ekonomi dan sosial yang mendukung pemenuhan kebutuhan hidup. Pemimpin negara di Timur- Tengah telah berkuasa mulai dari 30 tahun sampai 40 tahun dan dinilai sudah tidak mampu melakukan perubahan untuk menjawab tuntutan rakyat dan tidak mampu menjalankan pemerintahan yang efektif untuk mengatasi meluasnya pengangguran serta kemiskinan.

Berbagai cara dilakukan oleh rakyat negara-negara Timur-Tengah dan Afrika utara untuk mendesak perubahan demokratis dan menuntut pemimpin mereka yang tidak mampu untuk lengser secara ikhlas guna kepentingan bangsa dan negara. Mesir adalah negara tetangganya yang bernasib sama, masih hangat di telinga kita revolusi ini akhirnya mampu menumbangkan rezim otoriter presiden Hosni Mubarak. Layaknya kartu domino yang terus berjatuhan tidak hanya sampai di Mesir revolusi ini terus menjalar. Yaman pun terjadi pergolakan yang sama dengan menuntut mundurnya Presiden Ali Abdullah Saleh. Tidak

ketinggalan juga Aljazair Presiden Abdelaziz Bouteflika. 48

47 . 48 . Tamburaka Apriadi. 2011. Loc.cit.Hal. 9 http://inspirasionline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=173:belaj

ar-dari-revolusi-melati-yang-mengharumkan-dunia&catid=86:opini&Itemid=270 di akses pada tanggal 1.3.2012. Jam. 13.00

Gelombang revolusi memang terus menjalar di beberapa negara Timur Tengah dan Afrika. Dimana sekarang ini mungkin waktu yang tepat untuk melakukan perubahan di negara mereka. Sebetulnya tak ada asap jika tak ada api, maka adanya api inilah yang membuat terjadinya kepulan asap dimana-mana. Negara-negara yang bergejolak tersebut ibaratnya merupakan sebuah “Tangkai” yang berada satu di Afrika utara dan kawasan Timur-Tengah, satu persatu kuncup itu mulai bermekaran mengeluarkan “baunya yang harum” yaitu peristiwa-

peristiwa yang memicu terjadinya revolusi.

1.Penyebab Revolusi

Awal tahun 2011, beberapa Negara Arab dilanda revolusi. Awalnya terjadi di Tunisia yang merembet ke negara lain seperti Mesir. Alhasil, perubahan kekuasaan pun terjadi di kedua negara tersebut. Mantan Presiden Zine El Abidine Ben Ali terpaksa menyerahkan kekuasaannya pada 15 Januari lalu saat desakan rakyat Tunisia tidak berhasil dia bendung. Lengsernya Ben Ali ini dipicu oleh kejadian kecil yang pada akhirnya membawa perubahan besar di Tunisia. Awalnya fenomena bakar diri yang dilakukan pertama kali oleh pemuda yang bernama Muhammed Bouzizi terbebut di usir dan dianggap tidak memiliki izin oleh pihak keamanan untuk berjualan ditempat biasanya dia berjualan. Padahal Bouzizi sendiri telah berjualan sekitar tujuh tahun.

Saat dia di usir oleh petugas keamanan setempat pada tanggal 17 desember 2010. Bouzizi telah memberikan uang sebesar 10 dinar dan ditambah lagi sekitar

7 dolar. Namun, dia hanya dapat tamparan dan perlakuan tidak pantas, di ludahi 7 dolar. Namun, dia hanya dapat tamparan dan perlakuan tidak pantas, di ludahi

dan keluarganya hidup bermewah-mewahan. 49

Sontak gelombang protes menentang kematian warga itu dan menilai kegagalan Pemerintahan Ben Ali pun mulai berkecamuk. Aksi protes pun berlangs]ung di beberapa kota termasuk Tunisia. Berkuasa selama 23 tahun, Ben Ali di mata rakyat Tunisia dianggap hanya sibuk memperkaya diri. Ketimpangan ekonomi yang dirasakan rakyat Tunisia menjadi sebab pecahnya protes. Namun Ben Ali justru bertindak represif terhadap rakyat. Desakan rakyat Tunisia yang menginginkan dirinya turun dari kursi presiden, tidak pernah digubris saat itu. Bahkan imbauan dunia internasional pun tidak diindahkannya, Bentrokan antara pihak keamanan dan kelompok pengunjuk rasa pun tak terhindarkan.

Ketika rezim Tunisia di bawah Zine El Abidine Ben Ali menghadapi revolusi kini Mesir, di bawah rezim Hosni Mubarak menghadapi arus yang sama

ketika Revolusi Tunisia menyampaikan pesan pada rakyat Mesir: “Kekuasaan lama dapat digulingkan”. Di Mesir, aksi puluhan ribu massa yang berpusat di

49 . http://news.okezone.com/read/2011/12/26/349/547503/tragedi-tunisia-mesir-tonggak- revolusi-timur-tengah di akses pada tanggal 9.2.2012 Jam 09.00

Tahrir Squere, Kairo, disatukan oleh satu perasaan untuk Hosni Mubarak turun. Kekecewaan rakyat Mesir atas perilaku Mubarak yang korup, otoriter, oligarkis, dan antidemokrasi menjadi pemicu utama kemarahan rakyat negeri Piramid itu.

Di bawah kekuasaan Mubarak, ekonomi rakyat Mesir kian jauh dari sejahtera. Ketika rezim Mubarak dan para elite militer berpesta pora di singgasana kekuasaan, rakyat Mesir semakin sulit memenuhi kebutuhan hidup, akibat tingginya angka pengangguran, maraknya kemiskinan, dan terus melambungnya harga kebutuhan pokok. Angka kemiskinan dan pengangguran yang terus menyebar tak lagi dipahami rezim Mubarak sebagai bentuk kegagalan negara dalam menciptakan kesejahteraan yang nyata bagi rakyat Mesir. Di sektor politik dan ketatanegaraan, penyalahgunaan kekuasaan berlangsung kian parah dengan

maraknya perilaku korup yang terus dipertontonkan rezim Mubarak. 50 Mengacu pada hukum sebab-akibat, revolusi melati di kawasan Timur- Tengah ada bukan tanpa sebab, dikarenakan suatu peristiwa pasti dimulai dari suatu alasan untuk melakukannya, demikian pula rakyat yang melakukan revolusi memiliki alasan untuk menumbangkan penguasa mereka. Gerakan revolusi yang terjadi di Timur-Tengah ada beberapa hal yang menyebabkan mereka melakukan

revolusi, yaitu sebagai berikut : 51 Pertama rakyat di kawasan Timur-Tengah memiliki kultur budaya yang

hampir sama, yaitu bangsa Arab dan didominasi oleh kaum muslimin yang dulunya memiliki kejayaan di masa lampau, sehingga meski terpecah-pecah

50 .http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&jd=Mesir+di+Bawah+Rezim+Mub arak&dn=20110208025559 di akses pada tanggal 24.2.2012. Jam. 12.00

51 . Tamburaka Apriadi. 2011. Revolusi Timur-Tengah. Jakarta: PT Buku Seru. Hal. 97 51 . Tamburaka Apriadi. 2011. Revolusi Timur-Tengah. Jakarta: PT Buku Seru. Hal. 97

Kedua, mereka sama-sama merasakan pahitnya penjajahan koloanialisme selama beberapa dekade meskipun pewaris selanjutnya adalah kaum generasi muda. namun, mereka juga merasakan penderitaan yang diwariskan pendahulu di masa lampau dan menyebabkan keterbelakangan mereka dalam segala hal. Contohnya Tunisia dan Aljazair pernah dijajah oleh negara Prancis, dan Mesir oleh negara Inggris. Ketiga, pasca-kemerdekaan dari kolonialisme mereka belum mengecap kemerdekaan dalam arti sebenarnya, baik ekonomi dan politik

termaksud merasakan “manisnya” arti sebuah demokrasi. Justru para penguasa menjadi dikatator dan ototarian.

Kondisi kemiskinan, pengangguran yang dirasakan sejak zaman kolonialisme hingga sekarang masih dialami, padahal kawasan kawasan Timur- Tengah memiliki sumber daya alam minyak. Sementara negara-negara tetangga mereka di kawasan Eropa telah menikmati kemakmuran di abad ke 20. Kekayaan alam memang dikelola oleh negara, namun dikuasai oleh segelintir orang yang berupa perusahaan dan badan usaha, sehingga kekayaan itu hanya menumpuk pada penguasa dan orang-orang yang dekat dengannya. Para kaum muda terpelajar lulusan perguruan tinggi tidak bisa menggunakan ijazahnya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Contohnya, Mohamad Bouazid yang memiliki keterampilan komputer, namun hanya bisa bekerja sebagai penjual buah, Kondisi kemiskinan, pengangguran yang dirasakan sejak zaman kolonialisme hingga sekarang masih dialami, padahal kawasan kawasan Timur- Tengah memiliki sumber daya alam minyak. Sementara negara-negara tetangga mereka di kawasan Eropa telah menikmati kemakmuran di abad ke 20. Kekayaan alam memang dikelola oleh negara, namun dikuasai oleh segelintir orang yang berupa perusahaan dan badan usaha, sehingga kekayaan itu hanya menumpuk pada penguasa dan orang-orang yang dekat dengannya. Para kaum muda terpelajar lulusan perguruan tinggi tidak bisa menggunakan ijazahnya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Contohnya, Mohamad Bouazid yang memiliki keterampilan komputer, namun hanya bisa bekerja sebagai penjual buah,

52 Faktor lain dalam sebab revolusi di Timur-Tengah yakni Faktor diktator Ini dilihat dari berapa lama para pemimpin di Timur-Tengah memimpin negara

masing-masing pertama Pemimpin Mesir Hosni Mubarak yang memimpin Mesir lebih dari 30 tahun, Pemimpin Tunisia Ben Ali memimpin Tunisia lebih dari 24 tahun dan Pemimpin Libya Moammar Khadafi selama lebih dari 42 tahun. Faktor yang kedua ialah faktor angka pengangguran Saat revolusi Tunisia meletus di bulan Januari lalu, faktor yang dianggap sebagai pemicu penyebab terjadinya revolusi adalah tingginya tingkat pengangguran di negara tersebut. Dan ini masuk akal. Tukang buah yang membakar diri tersebut konon adalah seorang yang berpendidikan sarjana akan tetapi terpaksa menjadi tukang buah karena sulitnya memperoleh pekerjaan di Tunisia.

Faktor selanjutnya ialah Dorongan kaum muda adanya dorongan dari kaum urban yang rata-rata berusia muda (20-25 tahun), mnggunakan sosial media sebagai wadah pergerakan. Aroma ini sangat pekat terasa saat revolusi meletus di Tunisia maupun di Mesir. Di Tunisia misalnya, para aktifis yang mendorong gerakan revolusi banyak menggunakan twitter dan Facebook. Seorang blogger yang juga seorang aktifis sempat menjadi menteri di pemerintahan transisi Tunsia. Goheim salah satu eksekutifnya Google banyak disebut-sebut sebagai orang yang paling berperanan mendorong gerakan revolusi di Mesir. Meskipun internet

52 .http://politik.kompasiana.com/2011/03/03/apa-penyebab-revolusi-di-timur-tengah- sebenarnya/ di akses pada tanggal 10.2.2012 Jam 22.00 52 .http://politik.kompasiana.com/2011/03/03/apa-penyebab-revolusi-di-timur-tengah- sebenarnya/ di akses pada tanggal 10.2.2012 Jam 22.00

Namun, seperti banyak terjadi dalam sejarah, gerakan pemuda hampir mustahil untuk bisa dibendung, kaum muda tersebut terhubung melalui jejaring sosial di internet sehingga keprihatinan mereka dengan mudah menyebar dan ikut dirasakan rakyat di negara-negara lain, terutama di kawasan yang memiliki kesamaan identitas sebagai negara Arab dan persoalan sosial ekonomi. Penyebaran informasi yang bersifat real-time di dunia maya memberi ruang bagi mereka untuk memberikan dukungannya dan pada akhirnya mendorong mereka

untuk menuntut perubahan dan demokrasi. 53

Gerakan dahsyat di Libya justru terjadi di jalanan-jalanan ibu kota. Dimanapun medannya sosial media maupun di jalanan, faktor dorongan kaum muda ini sangat signifikan dan jelas terlihat. Faktor selanjutnya ialah pendapatan perkapita Faktor yang tak kalah pentingnya adalah yang berkaitan dengan moneter. Meskipun mungkin pengaruhnya tidak sebesar faktor-faktor sebelumnya, pendapatan perkapita dan prosentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan rasanya juga cukup berpengaruh atas revolusi yang terjadi di Timur-tengah tersebut.

53 . A.M.Fachir.2011.Jurnal luar negeri.Gerakan Rakyat Untuk Perubahan:Pembelajaran dari Timur-Tengah.Jakarta:BPKP.Hal. 21

2.Tujuan Revolusi

Hingga kini Kawasan Timur-Tengah masih terus bergejolak, dimulai Tunisia, Mesir, Libya, Aljazair, Bahrain, Yaman, dan Suriah sebagian negara ada yang sudah jatuh rezimnya dan sebagian lainnya sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengakhiri rezim diktatornya, dan bukan tak mungkin pula revolusi ini akan menjalar kesaantero kawasan Timur-Tengah dan bukan tak mungkin pula Saudi Arabia. Suriah yang tadinya damai dan tentram kini hampir setiap hari selalu terdengar ada massa yang turun kejalan menuntut rezim yang sedang berkuasa, untuk segera turun jika tak mampu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi rakyatnya, ribuan nyawa rakyat Suriah sudah banyak berjatuhan untuk mewujudkan reformasi ini.

Gerakan rakyat di Timur-Tengah yang menuntut terciptanya demokrasi merupakan bentuk ketidakpuasaan mereka atas pemerintah yang dinilai korup, otoriter dan menyebabkan termajinalkannya kehidupan rakyat baik di bidang politik, sosial dan ekonomi, apa yang dilakukan oleh rakyat di Timur-Tengah mempresentasikan gerakan people power sebagai strategi untuk mendorong perubahan sosial, politik dan terciptanya demokrasi. Gerakan tersebut bersifat damai, dilakukan oleh rakyat dengan kaum terpelajar dan pemuda sebagai motornya. Secara umum, negara-negara di kawasan Timur-Tengah memiliki permasalahan ekonomi dan sosial yang mirip, antara lain tingginya angka pengangguran, belum meratanya tingkat kesehjateraan dan pendidikan serta terbatasnya kebebasan menyatakan pendapat. Disisi lain, secara demografis Gerakan rakyat di Timur-Tengah yang menuntut terciptanya demokrasi merupakan bentuk ketidakpuasaan mereka atas pemerintah yang dinilai korup, otoriter dan menyebabkan termajinalkannya kehidupan rakyat baik di bidang politik, sosial dan ekonomi, apa yang dilakukan oleh rakyat di Timur-Tengah mempresentasikan gerakan people power sebagai strategi untuk mendorong perubahan sosial, politik dan terciptanya demokrasi. Gerakan tersebut bersifat damai, dilakukan oleh rakyat dengan kaum terpelajar dan pemuda sebagai motornya. Secara umum, negara-negara di kawasan Timur-Tengah memiliki permasalahan ekonomi dan sosial yang mirip, antara lain tingginya angka pengangguran, belum meratanya tingkat kesehjateraan dan pendidikan serta terbatasnya kebebasan menyatakan pendapat. Disisi lain, secara demografis

menuntut perubahan oleh pemerintah. 54

Proses demokratisasi di Timur-Tengah mengarah pada tuntutan perubahan sistem pemerintahan. Rakyat menghendaki sistem yang lebih egaliter dan aspiratif. Untuk itu, sasaran utama pergerakan mereka adalah pergantian pemimpin dan melakukan pemilihan umum yang jujur dan adil. Rakyat menuntut kebebasan berpendapat dan berserikat serta mendapatkan akses terhadap informasi. Perubahan sosial yang terjadi kini menandakan bahwa umur politik para pemimpin sudah habis, walaupun umur biologis mereka masih panjang, wajar apabila banyak pemimpin dunia kini khawatir akan posisi mereka dan

melakukan banyak cara dan upaya untuk mengamankan kedudukan mereka. 55

Ibnu Taymiyah menyebut dalam siyasah syariyah bahwa sebuah pemerintahan sesungguhnya terbentuk dan menjadi legetimid karena pemimpinnya dipercaya mampu melakukan dua hal, pertama harus mampu mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya, dan kedua juga harus mampu

54 A.M.Fachir.2011.Jurnal luar negeri.Gerakan Rakyat Untuk Perubahan:Pembelajaran dari Timur-Tengah.Jakarta:BPKP.Hal. 21 55

. Amany Lubis.2011.Jurnal Luar Negeri.Perubahan Sosial-Politik di Timur- Tengah.Jakarta: BPKP.Hal.45 . Amany Lubis.2011.Jurnal Luar Negeri.Perubahan Sosial-Politik di Timur- Tengah.Jakarta: BPKP.Hal.45

Karenanya sistem demokrasi mungkin pilihan yang akan diambil negara- negara Timur-Tengah untuk mewujudkan dua tujuan politik islam ini, mewujudkan keadilan dan kesejahteraan. Keadilan yang terus dilupakan, hukum seolah hanya berpihak untuk orang kaya sementara si miskin terus dizalimi dan diinjak, kekuasaan hanya terbatas hanya pada segelintir orang saja tanpa melihat kemampuan dan kapasitasnya maka revolusi segera akan tiba. Karena pada hakikatnya tersebut, terlibat dalam pemerintahan serta politik karena ingin terbentuknya kesejahteraan dan keadilan, jika dua hal ini tak terwujud maka sekali lagi rakyat akan marah dan bergerak memprotes menuntut pemerintah yang jika tak sanggup untuk meletakkan pemerintahannya dan memberikan kepada yang mampu untuk mewujudkan kesejateraan dan keadilan. Jika pemimpin Timur-

56 http://www.islamedia.web.id/2011/09/refleksi-revolusi-timur-tengah.html di akses pada tanggal 14.2.2012. Jam 13.00

Tengah tak berkenan revolusi ini terus menjalar maka jawabannya sangat sederhana, segera wujudkan kesejahteraan dan tegakkan keadilan tanpa pandang bulu, jika dua hal ini tak mampu diwujudkan maka sekuat apapun partai politik yang mendukungnya, kekuatan rakyat akan melawannya.

Kepercayaan terhadap sebuah institusi memiliki makna yang strategis bagi kebelangsungan dan kelancaran proses transisi. Dalam kasus Mesir, institusi yang dipercaya tersebut adalah Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir (Supreme Council of the Armed Forces – SCAF ), meskipun lembaga ini sebelumnya dipimpin langsung oleh Presiden Mubarak sebagai Panglia Tertinggi Angkatan Bersenjata. Sejak awal, bahkan sebelum proses Revolusi 2011 bergulir, Angkatan Bersenjata Mesir memang sudah memiliki reputasi yang lebih baik di mata publik daripada lembaga kepolisian (keamanan). AB Mesir dipersepsikan sebagai lembaga profesional yang mengedepankan keselamatan negara, sedangkan lembaga kepolisian pada era Presiden Mubarak lekat dengan citra “abdi penguasa” yang penuh dengan praktik korupsi dan kekerasan terhadap warga secara sistemik. 57

Penunjukan SCAF sebagai penguasa sementara (carateker) segera mendapatkan penerimaan yang luas dari rakyat. Fenomena ini tidak aneh jika memperhatikan latar belakang reputasi SCAF. Terlebih lagi, reputasi dimaksud tetap dijaga oleh Angkatan Bersenjata (AB) Mesir dengan mengambil posisi dan sikap yang sangat persuasif dan simpatik terhadap para demosntran selama

57 . A.M.Fachir.2011.Jurnal luar negeri.Gerakan Rakyat Untuk Perubahan:Pembelajaran dari Timur-Tengah.Jakarta:BPKP.Hal.17 57 . A.M.Fachir.2011.Jurnal luar negeri.Gerakan Rakyat Untuk Perubahan:Pembelajaran dari Timur-Tengah.Jakarta:BPKP.Hal.17

dan tantangan. 58

Bermodalkan kepercayaan rakyat, SCAF dalam pernyataan penerimaan peralihan kekuasaan dari presiden Muabrak (11 Februari 2011) menegaskan komitmennya untuk mengantarkan proses transisi politik dan kekuasaan di Mesir kepada terbentuknya sebuah pemerintahan sipil yang demokratis sesuai dengan amanat revolusi. Setelah itu, SCAF merancang sejumlah kebijakan dan tahapan bagi proses transisi dengan menunjukkan pendekatan yang akomodatif terhadap berbagai aspirasi yang berkembang, termaksud melalui proses dialog dan konsultasi dengan berbagai elemen politik dan masyarakat.

Hanya berselang dua hari sejak menerima kekuasaan dari presiden Mubarak, SCAF mengeluarkan Deklarasi Konstitusional (I ) yang memuat beberapa hal berikut:

a. Pembekuan konstitusi Mesir

b. Pembubaran dua lembaga parlemen (Majelis Shaab dan Majelis Shoura)

c. Penegasan sifat sementara kekuasaan SCAF selama enam bulan atau hingga pelaksanaan pemilu parlemen dan pemilu presiden

d. Keputusan untuk mempertahankan kabinet PM Ahmed Shafiq

e. Keputusan untuk membentuk komite amandemen konstitusi, dan

58 . Ibid Hal. 18 58 . Ibid Hal. 18

landasan bagi penetapan sejumlah langkah/tahapan berikutnya. 59

Langkah/tahapan penting yang telah dilakukan SCAF hingga sejauh ini mencakup hal-hal berikut:

a. Pembentukan komite Amandemen Konstitusi pada 14 Februari 2011

b. Pembentukan kabinet baru, dengan mengangkat Essam Sharaf (Tokoh Revolusi) sebagai perdana menteri, menggantikan Ahmed Shafik yang mengundurkan diri pada 3 maret 2011.

c. Pembubaran State Security Agency pada 15 Maret 2011

d. Referendum Amandemen Konstitus, 19 Maret 2011, yang dimenangkan oleh suara yang setuju (77,2%)

e. Pengesahan revisi UU parta politik 28 Maret 2011, yang melonggarkan syarat dan mekanisme perizinan pendirian partai politik

f. Deklarasi konstitusional II, 30 Maret;dan

g. Pembubaran mantan partai penguasa, National Democratic party (NDP), melalui keputusan pengadilan Tinggi Administrasi, 16 April 2011

Deklarasi konstutusional II merupakan pemantapan dari deklarasi konstutusioanal I. Deklarasi kedua menjadi semacam “Konstitusi Interim” yang

memuat 63 pasal, termaksud pasal-pasal yang diamandemen melalui referendum, dan mengatur berbagai aspek ketatanegaraan Mesir serta kekuasaan transisional

59 .I bid Hal.18

SCAF hingga pelaksanaan pemiu Legislatif dan pemilu presiden. Pokok-pokok amandemen yang tercakup dalam konstitusi interim ini, sesuai hasil referendum,

a.I. pelonggaran mekanisme pencalonan presiden, pembatasan masa jabatan presiden (maksimal 2 periode berturut-turut), pengembalian fungsi supervisi penuh lembaga peradilan terhadap pelaksanaan pemilu/referendum untuk menjamin asas bebas/jurdil, pembatasan pemberlakuan keadaan darurat (6 bulan dan selanjutnya harus melalui referendum), dan pengaturan mekanisme

penyusunan konstitusi baru oleh lembaga legislatif mendatang. 60 Setelah mundurnya Mubarak, Mesir hingga saat ini tengah menjalani masa transisi

pemerintahan dan mencari bentuk sistem politik yang baru. Berbagai pihak mengharapkan sistem politik yang demokratis. Baik kekuatan politik liberal/sekular maupun kekuatan politik berbasis agama kini mendapatkan ruang gerak yang jauh lebih luas. Hingga akhir Agustus 2011, setidaknya pemerintahan

transisi telah mengesahkan sebanyak 19 partai politik. 61

Sebagai negara pertama di dunia yang mengakui kemerdekaan Indonesia, Mesir menjadi salah satu sahabat Indonesia dalam kancah diplomatik internasional. Mesir yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 18 November 1946, menjadi bukti kedua negara memiliki hubungan emosional yang kuat serta berpandangan sama tentang hakikat kemerdekaan. Mesir bagi Indonesia sangat penting karena memiliki hubungan historis yang panjang, terutama tercatat dalam sejarah sebagai negara pertama mengakui kemerdekaan Republik Indonesia.

60 . Ibid hal.19

61 . http://www.kemlu.go.id/cairo/Pages/AboutUs.aspx?IDP=4&l=id di akses pada tanggal 10.4.2012.Jam.19.00

Indonesia dan Mesir membuka hubungan diplomatik secara resmi pada tanggal 10 Juni 1947 melalui penandatanganan Perjanjian Persahabatan (Treaty of Friendship and Cordiality) kemudian dilanjutkan dengan pembukaan perwakilan RI di Cairo

pada 1949. 62

Sejak menjalin hubungan diplomatik, kedua negara senantiasa menjaga hubungan yang baik dan erat secara politis. Hubungan yang baik dan akrab tersebut ditandai antara lain dengan intensitas kunjungan pejabat antara kedua negara, kesamaan pandangan dalam berbagai isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama, dan koordinasi serta saling dukung dalam pencalonan masing-masing di berbagai organisasi dan forum internasional. Puncak keemasan hubungan bilateral terjadi saat Presiden Soekarno dan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser menjadi dua dari empat peletak batu pertama berdirinya Gerakan Non-Blok (GNB), di samping Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito dan Perdana

Menteri India Jawaharlal Nehru. 63

Sejak sebelum kemerdekaan Indonesia, Mesir telah menjadi “rumah kedua” bagi ratusan, bahkan hingga kini ribuan, mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Mesir, khususnya mereka yang mengambil ilmu-ilmu keagamaan di Universitas Al Azhar. Sejumlah besar tokoh/pemuka agama di Indonesia juga merupakan lulusan Al Azhar Mesir yang berperan dalam membentuk kehidupan moderat beragama di Indonesia. jika umumnya hubungan bilateral cenderung disederhanakan atas dasar saling menghormati dan

62 . http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=294256 di akses pada tanggal 16.3.2012. Jam. 10.00 63

. Ibid.di akses pada tanggal 16.3.2012.Jam.10.00 . Ibid.di akses pada tanggal 16.3.2012.Jam.10.00

Saat ini Mesir berada dalam kendali pemerintahan konstitusi sementara yang dipegang oleh Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata, dan saat ini juga dalam masa transisi kepemimpinan, Secara umum proses transisi belum berjalan secara transparan dan inklusif, tidak ada yang tahu bagaimana sebuah undang- undang dibuat dan juga tidak ada dialog yang berarti didalam proses transisi undang-undang dan masalah-masalah lainnya. Namun demikian memang sudah ada beberapa perubahan positif seperti: fasilitasi pembentukan partai politik ; fasilitasi untuk calon presiden; para pemilih dapat memberikan suara dengan hanya menunjukkan KTP, pembatasan masa jabatan presiden; pembatasan campur tangan pemerintah dalam serikat pekerja; pembatasan campur tangan polisi dalam

proses pemilu dan memastikan dilakukannya pengawasan terhadap hakim. 64 Mengingat berbagai tantangan yang di hadapi Mesir saat ini, Mesir berharap dapat

belajar dari pengalaman Indonesia dalam proses transisi demokrasi serta mengambil ide-ide dan model yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses demokratisasi di Mesir.

Saat ini Pemerintah Indonesia menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh bangsa Mesir yang telah mampu mengatasi tantangan yang dihadapi saat ini. atas nama Pemerintah RI menyampaikan posisi Pemerintah RI dalam menyikapi perkembangan situasi terakhir di Mesir. Pemerintah Indonesia

64 .http://www.tabloiddiplomasi.org/previous-isuue/138-juni-2011/1145-mesir-perlu- belajar-dari-pengalaman-indonesia-dalam-proses-transisi-demokrasi.html di akses pada tanggal

19.3.2012.Jam.14.00 19.3.2012.Jam.14.00

BAB IV

Wujud Reformulasi kebijakan politik luar negeri Indonesia terhadap Mesir A.Perumusan Format Baru

Menyikapi kondisi di kawasan Timur-Tengah yang dilanda revolusi tersebut khususnya Mesir, maka kebijakan politik luar negeri Indonesia dengan sendirinya telah mengalami Reformulasi dengan hal ini merumuskan kembali format baru dalam kaitan dengan kepentingan nasional yang ingin dicapai oleh Indonesia. Memasuki abad ke dua satu, bangsa Indonesia menghadapi lingkungan internasional yang semakin berbeda dari yang dihadapi para pendiri Republik pada awal kemerdekaan, perubahan-perubahan dalam lingkungan startegis ini menuntut terus menerus beradaptasi dengan perkembangan zaman, perubahan- perubahan ini juga membuat prinsip bebas aktif, menjadi lebih penting dalam pelaksanaan kebijakan politik luar negeri Indonesia.

Kebijakan politik luar negeri suatu negara selalu diabadikan sepenuhnya pada kepentingan nasional suatu negara, karena merupakan bagian dari kebijakan nasional dan perumusannya senantiasa memperhatikan lingkungan strategis luar negeri suatu negara. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan politik luar negeri Indonesia, dalam kurun waktu tertentu, dapat berbeda dari kurun waktu sebelumnya, ini mengingat dinamika lingkungan dalam negeri maupun luar negeri Indonesia. Selain itu, terdapat sejumlah faktor yang senantiasa dipegang teguh dalam melaksanakan kebijakan politik luar negeri seperti faktor filosofis idiil yang berlatar belakang sejarah bangsa dan geografis yang ditetapkan dalam konstitusi negara.

Sumber daya alam dan sumber daya manusia menentukan pula derajat kekuatan dan kualitas kebijakan politik luar negeri suatu negara. Di samping itu, situasi dan kondisi sosial politik, ekonomi dan budaya, kekuatan militer serta good governance, dan penegakan hukum merupakan pula faktor penentu berhasil tidaknya pelaksanaan politik luar negeri. Pengertian dan dukungan publik menentukan pula keberhasilan suatu politik luar negeri. Politik luar negeri tidak dapat hanya dipandang sebagai refleksi kebijakan dalam negeri, melainkan juga merupakan kelanjutan dari kebijakan dalam negeri. Politik luar negeri Indonesia yang menganut prinsip bebas aktif, telah mengamanatkan Indonesia sebagai subjek yang berhak menentukan sikap dan tujuannya sendiri, dan bukan sebagai objek dalam pergaulan internasional.

Di era Reformasi saat ini, bangsa Indonesia memilih corak demokrasi yang tidak dimiliki oleh negara lain, demokrasi Indonesia bersifat inclusive, karena didalamnya diterapkan demokrasi modern, demokrasi pemerintahan, dan demokrasi sosial. Citizenship dan civil society berperan aktif, di samping hubungan antara negara dan agama tetap erat. Ini bisa dijadikan contoh bagi Mesir dalam menjalankan masa transisi politik.

Gejolak atau revolusi yang terjadi di Mesir penting untuk ditanggapi serius, dikarenakan banyak masalah bersama yang terganggu dengan ketidakpastian situasi revolusi tersebut. Kerjasama ekonomi, sosial, politik dan pendidikan. dari akibat revolusi yang terjadi di Mesir, yang terpengaruh masalah nyata adalah kondisi mahasiswa Indonesia di Mesir dan juga kepentingan hubungan bilateral di antara kedua negara, oleh karena itu pemerintah Indonesia Gejolak atau revolusi yang terjadi di Mesir penting untuk ditanggapi serius, dikarenakan banyak masalah bersama yang terganggu dengan ketidakpastian situasi revolusi tersebut. Kerjasama ekonomi, sosial, politik dan pendidikan. dari akibat revolusi yang terjadi di Mesir, yang terpengaruh masalah nyata adalah kondisi mahasiswa Indonesia di Mesir dan juga kepentingan hubungan bilateral di antara kedua negara, oleh karena itu pemerintah Indonesia

Beberapa hal yang dapat dijadikan perumusan format baru atau starting

point guna membangun demokrasi di Mesir yakni : 65

A.1 Konstitusi hendaknya disusun secara seksama dengan melibatkan berbagai unsur, dari konstitusi inilah negara terbentuk dengan konsep baru. Termaksud penting di dalamnya adalah keberadaan mahkamah konstitusi yang akan mengawal pelaksanaan pasal-pasal konstitusi. Penegakan hukum dan demokratisasi birokrasi perlu dilakukan, di samping good corporate governance.

A.2 Hak Asasi Manusia (HAM) dilaksanakan di bawah pengawasan wadah organisasi independen yang mengurus permasalahan seputar HAM.

A.3 Hubungan agama dan negara hendaknya bersifat simbiosis mutualistik, Hal ini penting untuk menjaga praktek kebebasan beragama di bawah pengawasan negara guna menghindari konflik horizontal dan vertical. Untuk kondisi sekarang agama tetap penting, hal yang penting diperhatikan adalah aturan dan mekanisme yang menjamin kerukunan dan kedamaian antar dan inter umat beragama, dalam hal ini Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam konflik-konflik beragama yang akan diterapkan dalam negara Mesir.

A.4 berperan aktifnya Undang-undang kewarnegaraan dan lembaga serta organisasi masyarakat di dalam pelaksanaan dan pengawasan program

65 . Lubis Amany.2011.Jurnal Luar Negeri.Perubahan Sosial-Politik di Timur-Tengah.Jakarta: BPKP 65 . Lubis Amany.2011.Jurnal Luar Negeri.Perubahan Sosial-Politik di Timur-Tengah.Jakarta: BPKP

A.5 Perlu diupayakan adanya Mindset baru di dalam menangani dan mengelola konflik, baik dari pihak rakyat maupun pemerintah, Transformasi sosial dibutuhkan untuk kembali hidup damai dan aman, dan Indonesia memiliki pengalaman di dalam pengelolaan konflik bersenjata, konflik berdasarkan SARA, konflik menuntut disintegrasi,Dll.

A.6 Proses demokrasi juga tidak lepas dari pendistribusian yang adil terhadap modal dan wewenang yang dimiliki oleh pemerintah. Oleh karena itu, Mesir harus rela melakukan desentralisasi kekuasaan dengan melakukan sistem politik dan ekonomi pro rakyat dan menjamin kesehjateraan dan ketahanan di segala bidang kehidupan.

A.7 Pemilihan umum yang jujur, bebas dan adil adalah harapan negara baru bergejolak dan juga semua negara yang telah berdiri, tantangan pemilu ialah money politics dan intervensi luar negeri. Untuk itu, perlu perangkat dan mekanisme Undang-undang yang jelas bagi pelaksanaan pemilu, sebagaimana

Indonesia telah memiliki perundangan tetap yang mengatur pemilihan legislatif, pemilihan presiden dan wakilnya, serta pemilihan kepala daerah.

Bangsa Indonesia tidak mengenal mental ekspansi atau pun keinginan untuk menjajah bangsa lain apalagi mengintervensi perpolitikan sebuah negara karena konstitusi kita menekankan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial. Dalam titik ini, pemerintah Indonesia sangat tepat karena Indonesia tidak memiliki kepentingan apa pun selain menolong Mesir yang telah banyak memberikan bantuan baik pra dan pasca kemerdekaan dalam bentuk persenjataan atau pun bantuan pendidikan.

Posisi Indonesia pada dasarnya dapat diterima oleh semua kalangan dan golongan politik yang ada di Mesir. Posisi inilah yang sangat penting untuk digerakkan agar dapat memulihkan keadaan Mesir. Mendialogkan Pancasila akan sangat tepat di Mesir pada saat ini untuk kemudian diformulasikan sesuai kondisi dalam negeri Mesir dan kawasan Timur Tengah demi menjaga perdamaian dan kemerdekaan abadi.

Indonesia sebagai negara yang memiliki hubungan Bilateral dengan Mesir, merasa terkena pengaruh akibat revolusi yang terjadi di Mesir, revolusi tersebut mengakibatkan beberapa kepentingan nasional Indonesia terganggu, oleh karena itu, Indonesia dituntut untuk meresponnya dalam bentuk Mereformulasi kebijakan politik luar negerinya dalam segala bidang terhdap Mesir.

Dalam bidang pendidikan, Universitas Al Azhar, Universitas terkemuka di Mesir, adalah salah satu universitas favorit yang menjadi tujuan pelajar Indonesia Dalam bidang pendidikan, Universitas Al Azhar, Universitas terkemuka di Mesir, adalah salah satu universitas favorit yang menjadi tujuan pelajar Indonesia

berada di Mesir berjumlah 3184 orang 66 . dan pada tahun 2011 sampai 2012 mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas al-Azhar berjumlah sekitar 3500

orang, 800 di antaranya adalah mahasiswi. 67

Ini menandakan bahwa jumlah mahasiswa Indonesia yang berada di Mesir untuk studi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun jumlahnya meskipun Mesir sedang mengalami tragedi revolusi. Sudah tidak terhitung lulusannya dan tidak sedikit yang menjadi pejuang, intelektual, pendakwah, dan pendidik di nusantara Indonesia. ini menandakan bahwa Universitas Al-Azhar Mesir akan tetap menjadi magnet untuk studi, bagi lulusan pesantren dan madrasah di Indonesia.

Dalam hal perumusan format baru menyangkut kebijakan pendidikan antara Indonesia dan Mesir yakni berupa pembangunan asrama mahasiswa Indonesia yang berada di Universitas Al-Azhar Mesir. Saat ini Indonesia sedang bekerja sama dengan pihak Universitas al-Azhar Mesir untuk membangun gedung asrama mahasiswa, dimana Indonesia berkomitmen untuk mengusahakan dana 130 milyar untuk membangun 18 gedung asrama untuk menampung mahasiswa

Indonesia dan sebagian mahasiswa Mesir di universitas al-Azhar Cairo. 68

66 . 67 . http://www.dikbudcairo.org/lp/ di akses pada tanggal 24.4.2012 jam.10.00 http://indonesiarayanews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=3548:pen

tingnya-asrama-mahasiswa-indonesia-di-mesir&catid=176:internasionalheadlines&Itemid=713 di akses pada tanggal 2.4.2012 Jam.09.00 68

. http://www.kemlu.go.id/cairo/Pages/Embassies.aspx?IDP=257&l=id di akses pada tanggal 3.4.2012

Pembangunan asrama mahasiswa Indonesia ini merupakan kerjasama antara bangsa Indonesia dan bangsa Mesir yang telah melewati sejarah yang sangat panjang, dan juga Mesir memberikan apresiasi tinggi kepada Indonesia atas kepeduliannya terhadap dunia pendidikan, yang mengambil bagian dalam proyek pembangunan asrama mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar, yang pada dasarnya merupakan sumbangsih nyata yang sangat berharga dalam dunia Islam. upaya kedua negara dalam pembangunan asrama tersebut merupakan sumbangsih nyata dalam menciptakan masa depan dunia Islam dengan baik terutama dalam rangka menyiapkan para pemimpin-pemimpin yang sangat berkualitas di masa yang akan datang. Tak dapat dipungkiri, bahwa banyak pemimpin-pemimpin di Indonesia yang lahir dari pendidikan yang berada di

Universitas Al-Azhar Mesir. 69

Pembangunan asrama mahasiswa Indonesia di Universitas al-Azhar dengan tujuan agar mahasiswa Indonesia lebih dekat berinteraksi dengan mahasiswa asing lainnya dalam memperdalam ilmu serta memperluas wawasan. Mahasiswa Indonesia tak hanya berprestasi menggali keberkahan Universitas Al- Azhar, tetapi juga sekaligus menjadi duta bangsa yang turut ikut dalam merajut kembali hubungan kemesraan yang telah di buat oleh para pendahulu Bangsa Indonesia.

Selain itu beberapa universitas di Indonesia yang memiliki kerjasama pendidikan dengan berbagai universitas di Mesir perlu menambah jumlah

69 . http://www.kemlu.go.id/cairo/Pages/Embassies.aspx?IDP=255&l=id di akses pada tanggal 2.4.2012 Jam.10.00 69 . http://www.kemlu.go.id/cairo/Pages/Embassies.aspx?IDP=255&l=id di akses pada tanggal 2.4.2012 Jam.10.00

Selain perumusan format baru dalam bidang pendidikan, Indonesia juga membuat perumusan format baru dalam hal kebijakan sosial budaya yakni Indonesia aktif dalam melaksanakan beragam kegiatan budaya baik yang bersifat promosi maupun melalui kerjasama dengan berbagai pusat-pusat kebudayaan yang ada di Mesir. Pada tahun 2011, terutama setelah Revolusi Mesir, kegiatan budaya yang telah dilakukan oleh KBRI di Mesir di antaranya adalah pagelaran "Ramadhan Lifestyle in Indonesia" pada tanggal 10 Agustus 2011 di Cairo Opera House dan tanggal 12 Agustus 2011 di Opera Damenhur, peringatan hari anak nasional bekerja sama dengan Yayasan 6 Oktober pada 27 Juli 2011, keikutsertaan dalam Festival Music Sufi Internasional (15-25 Agustus 2011).

Salah satu sarana utama dalam mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat Mesir adalah dengan menyelenggarakan kursus bahasa Indonesia Salah satu sarana utama dalam mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat Mesir adalah dengan menyelenggarakan kursus bahasa Indonesia

kuliner Indonesia, dll. 70

Saat ini Mesir belum mempunyai Presiden dan parlemen, posisi kepala negara serta penjaga undang-undang dipegang oleh Majelis Militer. Untuk mengakhiri masa transisi, Mesir harus menempuh jalan panjang: diawali dengan referendum, pemilu legislatif, dan juga parlemen membentuk kepanitiaan amendemen undang-undang, referendum undang-undang, dan diakhiri pemilu presiden. Namun, setiap kali mendekati tujuan tersebut, Mesir seringkali harus melewati masalah di masa transisinya tersebut.

Dengan demikian Indonesia dalam mengawal transisi di Mesir dengan ini membuat perumusan format baru dalam menyangkut kebijakan politik luar negeri Indonesia terhadap Mesir, setelah Presiden Hosni Mubarak mengundurkan diri, Indonesia berada di samping Mesir untuk membangun negara Mesir menuju tahap demokasi. Dengan ini pemerintah Indonesia siap dengan mempunyai pengalaman dala hal proses demokrasi yang terjadi sebelumnya, dengan ini berbagi

70 .http://www.kemlu.go.id/cairo/Pages/AboutUs.aspx?IDP=4&l=id di akses pada tanggal 10.4.2012 Jam.20.00 70 .http://www.kemlu.go.id/cairo/Pages/AboutUs.aspx?IDP=4&l=id di akses pada tanggal 10.4.2012 Jam.20.00

Pasca lengsernya Hosni Mubarak dari kursi presiden, Mesir mengalami transisi politik. yakni rakyat menginginkan pemilihan umum yang demokratis. rakyat Mesir membutuhkan lembaga penyelenggara pemilu. Lembaga yang independen, jujur dan adil. baik dari sistem pemilu, kelembagaan, prosedur, dan administrasi. Oleh karena itu lembaga yang bisa mengakomodir seluruh kegiatan pemilihan umum di Mesir yakni komisi pemilihan umum Indonesia yang menyatakan bahwa siap membantu Mesir dalam menggelar pemilihan parlemen dan pemilihan presiden yang jujur, adil, dan demokratis. Pengalaman sistem transisi demokrasi di Indonesia pasca lengsernya presiden Soeharto, dapat berguna bagi rakyat Mesir yang mengalami proses transisi pasca lengsernya Mubarak. Proses transisi politik di Indonesia akan bermanfaat bagi proses transisi

politik di Mesir. 71

Selain itu juga, Indonesia pernah diminta Mesir untuk berbagi pengalaman dalam melewati masa transisi demokrasi, karena Indonesia dipandang memiliki pengalaman sukses dalam transisi politik. Pada tanggal 5-6 Juni 2011, Prof Dr. Ing. B.J. Habibie, (Presiden Indonesia 1998-1999) dan Prof. Dr. Amien Rais

71 .http://www.solopos.com/2011/channel/internasional/kpu-ri-siap-bantu-pemilu-mesir- 85560 di akses pada tanggal 27.4.2012 jam .08.30

(Ketua MPR 1999-2004) diundang ke Kairo untuk berbicara pada Forum Internasional bertajuk "Pathways on Democratic Transitions - International

Experiences and Lessons Learned”. 72

Tujuan dari perumusan format baru Indonesia terhadap Mesir yakni Indonesia akan mengedepankan kepentingan nasional dalam menanggapi gejolak politik di Mesir. Di samping itu, pemerintah akan memposisikan diri sebagai negara demokratis yang turut memajukan prinsip hak asasi manusia. sebagai negara yang telah mengalami transisi demokrasi, Indonesia siap berbagi pengalaman Indonesia dalam proses reformasi, transisi demokrasi dan transformasi sistem politik. Melalui second-track diplomacy, Indonesia juga secara aktif membantu meningkatkan kapasitas para stakeholders yang terkait dengan institusi demokrasi di Mesir melalui penyelenggaraan sejumlah seminar dan pelatihan terkait pelaksanaan pemilu parlemen dan presiden di Mesir. Sepanjang tahun 2011, telah dilaksanakan 3 kali pelatihan (2 kali di Indonesia dan

1 kali di Mesir) yang mempertemukan para penggiat pemilu dari kedua negara baik dari kalangan pemerintahan maupun non-pemerintah. 73

Pasca lengsernya Hosni Mubarak dari kursi presiden, Mesir mengalami transisi politik oleh sebab itu Indonesia ingin membuat format baru dalam hal kebijakan politik luar negeri, format baru ini tidak hanya saja dalam pernyataan sikap atau saran-saran yang di tujukan oleh pemerintah Indonesia terhadap Mesir,

72 . http://indonesiacairo.org/index.php?option=com_content&view=article&id=983:indonesia- bagi-pengalaman-transisi-demokrasi-&catid=1:latest-news&Itemid=54 di akses pada tanggal

9.4.2012.Jam.13.00 73 . http://www.kemlu.go.id/cairo/Pages/Embassies.aspx?IDP=257&l=id di akses pada tanggal

Hingga saat ini dalam pemerintahan Mesir belum mempunyai pemerintahan yang tetap dengan demikian Indonesia siap mengawal transisi Mesir yang lebih demokratis nantinya, dengan berdasarkan dari kepentingan nasional yang ingin dicapai oleh Indonesia. Sebagai negara yang telah mengalami masa transisi demokrasi, Indonesia siap berbagi pengalaman Indonesia dalam melakukan proses reformasi, transisi demokrasi dan transformasi sistem politik.

Kedepannya pemerintahan Indonesia dapat bekerjasama aktif dengan pemerintahan yang baru di Mesir, ini dilakukan dengan melihat sejarah panjang hubungan bilateral dari kedua negara. Yang sama-sama merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Dan kedekatan hubungan emosional yang sangat erat dengan kedua negara.

B.Penyesuaian Tujuan

Saat ini Mesir dalam masa-masa transisi peralihan pimpinan dari Hosni Mubarak ke Kepala Negara Mesir yang sementara ini dipegang oleh Ketua Dewan Tertinggi Militer (Supreme Council of the Armed Forces/SCAF), Marsekal Mohamed Hussein Tantawi. Dalam menyesuaikan tujuan kerjasama Bilateral antara Indonesia dan Mesir, Indonesia menyampaikan kesiapan Pemerintah Indonesia untuk selalu mendampingi Mesir dalam masa-masa transisi seperti sekarang ini, dan Indonesia menyatakan komitmen untuk meningkatkan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang. Indonesia juga berperan aktif dalam Saat ini Mesir dalam masa-masa transisi peralihan pimpinan dari Hosni Mubarak ke Kepala Negara Mesir yang sementara ini dipegang oleh Ketua Dewan Tertinggi Militer (Supreme Council of the Armed Forces/SCAF), Marsekal Mohamed Hussein Tantawi. Dalam menyesuaikan tujuan kerjasama Bilateral antara Indonesia dan Mesir, Indonesia menyampaikan kesiapan Pemerintah Indonesia untuk selalu mendampingi Mesir dalam masa-masa transisi seperti sekarang ini, dan Indonesia menyatakan komitmen untuk meningkatkan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang. Indonesia juga berperan aktif dalam

Keberhasilan Mesir dalam melaksanakan Pemilu legislatif yang demokratis dengan aman lancar, sebagaimana yang diimpikan oleh masyarakat internasional sebagai pemilu yang sangat sukses dan keyakinan bahwa ini merupakan langkah besar dalam proses transisi Mesir. Melihat hubungan ini kerjasama Indonesia dan Mesir untuk komitmen bekerjasama saling menguntungkan antara Indonesia dan Mesir yang merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia yang lalu. Dalam pengalaman Indonesia dalam proses demokratisasi dalam kaitannya dengan proses yang sama yang tengah dilakukan dibeberapa negara-negara Arab, seperti Mesir, pasca revolusi. pengalaman Indonesia dalam melakukan amandemen terhadap UUD yang sejalan dengan spirit reformasi. Hal ini seirama dengan proses yang tengah dilakukan oleh Mesir dalam menyusun konstitusinya.

Dalam kerjasama Bilateral antara Indonesia dengan Mesir perlu inovasi untuk menggairahkan kembali pertalian emosional antara Indonesia dan Mesir pasca revolusi. Hal ini dilihat dari keikutsertaaan Indonesia dalam proses kerjasama Bilateral antara Indonesia dan Mesir, dimana Indonesia turut serta menciptakan citra positif Mesir pasca revolusi untuk memulihkan stabilitas Mesir di berbagai bidang. Selain itu juga Indonesia memiliki pengalaman dalam Dalam kerjasama Bilateral antara Indonesia dengan Mesir perlu inovasi untuk menggairahkan kembali pertalian emosional antara Indonesia dan Mesir pasca revolusi. Hal ini dilihat dari keikutsertaaan Indonesia dalam proses kerjasama Bilateral antara Indonesia dan Mesir, dimana Indonesia turut serta menciptakan citra positif Mesir pasca revolusi untuk memulihkan stabilitas Mesir di berbagai bidang. Selain itu juga Indonesia memiliki pengalaman dalam

Mesir dalam upaya pemulihan citra Mesir kedepannya. 74

Dalam penyesuaian tujuan dalam kebijakan pendidikan antara Indonesia dan Mesir, Indonesia perlu mendukung Mesir secara lebih nyata. Pasalnya, melihat dari sejarah Negeri Piramida itu merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Hubungan kedua negara yang sudah berlangsung dengan baik terus berlanjut hingga kini dan terwujud dalam berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, bisa dilihat dari kerja sama Universitas Al-Azhar Mesir dan universitas-universitas di Indonesia. Banyak sekali mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas Al-Azhar Cairo sampai saat ini.

Dengan bergolaknya situasi di Mesir ini membuat Indonesia menyesuaikan tujuannya dalam bidang pendidikan, dimana pemerintah Indonesia memilih untuk memulangkan warga negaranya yang berada di Mesir. Jika situasi di Mesir sudah dinyatakan aman, mahasiswa Indonesia yang turut dievakuasi akan di pulangkan kembali ke Mesir, tentunya ini tergantung dari keadaan terkini dari Mesir apakah sudah aman dan kondusif untuk para pelajar dan masyarakat Indonesia melakukan kegiatan-kegiatannya.

Beberapa universitas di Indonesia yang memiliki kerjasama pendidikan dengan berbagai universitas di Mesir perlu menambah jumlah penerima beasiswa bagi mahasiswa Mesir sebagai bentuk konkrit dan nyata. Selain itu, perlu juga

74 . http://beritasore.com/2012/03/22/indonesia-turut-ciptakan-citra-positif-mesir/ di akses pada tanggal 2.4.2012 Jam.08.30 74 . http://beritasore.com/2012/03/22/indonesia-turut-ciptakan-citra-positif-mesir/ di akses pada tanggal 2.4.2012 Jam.08.30

Gelombang Arab spring akhirnya membawa dampak, baik secara langsung maupun tidak secara langsung, bagi iklim demokrasi di Timur-Tengah. Indonesia bisa menjadi contoh bagi berjalannya demokrasi di tengah kondisi masyarakat Mesir yang sebagian besar beragama Muslim. Upaya untuk merapatkan hubungan tak hanya dalam bentuk-bentuk kegiatan formal, tetapi juga perlu mengedepankan semangat persaudaraan, menghormati perbedaan, dan itiikad tulus untuk saling mendukung dan membantu sesama beragama.

Dalam menangani aneka dinamika dan implikasi yang timbul dalam proses interaksi tersebut, semua bersikap bijak, correct dan proporsional dalam kemaslahatan yang lebih besar. semangat ini diharapkan bergelora antara Indonesia dan Mesir. Hubungan Indonesia dan Mesir telah melewati sejarah cukup panjang, sehingga perlu dikembangkan dari sekedar hubungan yang bersifat emosional ke dalam aksi nyata yang dapat memberikan manfaat besar bagi kedua negara.

Hubungan Mesir dan Indonesia yang bersahabat lama dimana Mesir negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Hubungan ini harus terus diselaraskan. Dengan menjaga hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Mesir, yang sudah terjalin sejak lama sangat penting dilakukan agar kedepannya kerjasama ini dapat terus bersahabat setelah Mesir mengalami revolusi. Indonesia percaya Mesir akan tetap memainkan peran penting di kawasan Timur-Tengah, termasuk dalam mendorong proses perdamaian di Timur-Tengah.

Yang tak kalah penting juga, tali persahabatan yang selama ini telah terjalin antara kedua negara pun pasti dapat terus berkembang dan akan semakin ditingkatkan. Stabilitas Mesir perlu dibantu untuk pulih dengan cepat dan normal kembali. Posisi Indonesia sebagai negara netral yang memiliki kedekatan sejarah dan keilmuan, menjadi sangat strategis bagi Mesir jika dikucilkan lagi oleh negara-negara Arab beberapa dekade yang lalu. Sebagai bangsa yang tidak ekspansionis, Indonesia akan lebih dipercaya dari pada negara-negara Super Power.