PROVING MONEY LAUNDERING CRIME WITHOUT ACCUSATION OF PREDICATE CRIME

IV. KESIMPULAN

membuktikan terlebih dahulu tindak Berdasarkan ulasan dalam pembahasan

pidana asalnya, sehingga harta kekayaan di atas dapat dirumuskan beberapa kesimpulan

yang menjadi objek pencucian uang benar- sebagai berikut:

benar berasal dari tindak pidana asal sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1)

1. Bahwa penyusunan surat dakwaan pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010.

tindak pidana pencucian uang penting untuk ditentukan pasal yang didakwakan, baik pasal tindak pidana pencucian uang bersamaan dengan pasal tindak pidana asal maupun hanya pasal tindak pidana saja.

DAFTAR ACUAN

Karena hal tersebut berdampak pada bentuk Arief, B.N. (2013). Kapita selekta hukum pidana. pembuktian pembuktian yang dilakukan

Bandung: Citra Aditya Bakti. oleh hakim terhadap unsur tindak pidana

pencucian uang. Atmasasmita, R. (2010). Globalisasi & kejahatan bisnis. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

2. Bahwa pembuktian unsur tindak pidana pencucian uang, khususnya unsur “harta ______________. (2013, September 10). Analisis kekayaan yang diketahui atau patut hukum UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang

Pencegahan & Pemberantasan Tindak Pidana diduganya berasal dari tindak pidana Pencucian Uang. Makalah Seminar Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat

tentang Kajian Tindak Pidana Pencucian Uang (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010” dari Teori Hukum Pidana & Praktik. Surakarta. tidak dapat dibuktikan jikalau tindak pidana

asalnya tidak dibuktikan terlebih dahulu, Darwin, P. (2012). Money laundering. Tanpa kota tindak pidana asal tidak akan dibuktikan

penerbit: Sinar Ilmu.

oleh hakim jikalau tindak pidana asalnya Garnasih, Y. (2013, September 10). Tindak pidana

tidak didakwakan secara bersamaan dengan pencucian uang dalam teori & praktik. Makalah tindak pidana pencucian uang.

Seminar Nasional tentang Kajian Tindak Pidana Pencucian Uang dari Teori Hukum Pidana &

Pembuktian Tindak Pidana Pencucian Uang Tanpa Dakwaan Tindak Pidana Asal (Halif )

Praktik. Surakarta. Utomo, P. (2013). Memahami asset recovery & gatekeeper. Jakarta: Indonesia Legal

Hamzah, A. (2010). Hukum acara pidana Indonesia.

Roundtable.

Jakarta: Sinar Grafika. Yusuf, M. (2013). Merampas aset korupsi. Jakarta:

Harahap, Y. (2010). Pembahasan permasalahan &

Penerbit Buku Kompas.

penerapan KUHP. Jakarta: Sinar Grafika. Harmadi. (2011). Kejahatan pencucian uang. Malang:

Setara Press. Hiariej, E.O.S. (2014). Prinsip-prinsip hukum pidana.

Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka. Husein, Y. (2011, Februari 18). Peran PPATK Dalam

Mencegah & Memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang Berdasarkan UU No. 8 Tahun 2010. Makalah. disampaikan di Fakultas Hukum Universitas Jember.

Ibrahim, J. (2006). Teori & metodologi penelitian hukum normatif. Malang: Bayumidia.

Marzuki, P.M. (2016). Penelitian hukum. Jakarta: Prenadamedia Group.

Moeljatno. (2009). Asas-asas hukum pidana. Jakarta: Rineka Cipta.

Muhammad, R. (2007). Hukum acara pidana kontemporer. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Sapardjaja, K.E. (2013, September 10). Beban pembuktian terbalik dalam praktik. Makalah Seminar Nasional tentang Kajian Tindak Pidana Pencucian Uang dari Teori Hukum Pidana & Praktik. Surakarta.

Sjahdeini, S.R. (2007). Seluk-beluk tindak pidana pencucian uang & pembiayaan terorisme. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Soekanto, S. (2010). Pengantar penelitian hukum. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Uly, J. & Tanya, B.L. (2009). Money laundering. Surabaya: Laros.

192 |

Jurnal Yudisial Vol. 10 No. 2 Agustus 2017: 173 - 192