Hubungan faktor reproduksi, asupan zat gizi dan aktivitas fisik dengan komposisi tubuh wanita pekerja berdasarkan status menopause

HUBUNGAN FAKTOR REPRODUKSI, ASUPAN ZAT GIZI
DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KOMPOSISI TUBUH
WANITA PEKERJA BERDASARKAN STATUS MENOPAUSE

ELOK NALURITA

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan Faktor
Reproduksi, Asupan Zat Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Komposisi Tubuh
Wanita Pekerja berdasarkan Status Menopause adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Maret 2015
Elok Nalurita
NIM I14100147

ABSTRAK
ELOK NALURITA. Hubungan Faktor Reproduksi, Asupan Zat Gizi dan
Aktivitas Fisik dengan Komposisi Tubuh Wanita Pekerja berdasarkan Status
Menopause. Dibimbing oleh M RIZAL MARTUA DAMANIK.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan faktor reproduksi,
asupan zat gizi dan aktivitas fisik dengan komposisi tubuh pada wanita pekerja di
Bogor. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross-sectional study)
pada 69 wanita pekerja usia 45-55 tahun di Institut Pertanian Bogor sebagai
contoh penelitian. Analisis deskriptif menunjukkan rata-rata usia awal menstruasi,
panjang siklus menstruasi, dan lama menstruasi termasuk dalam kategori normal.
Tingkat kecukupan energi dan tingkat kecukupan protein tergolong defisit.
Tingkat aktivitas fisik termasuk dalam kategori ringan dengan status gizi obese.
Rata-rata persen lemak tubuh tergolong tinggi dengan kategori kegemukan
obesitas sentral dan bentuk tubuh android. Uji korelasi menunjukkan adanya

hubungan yang positif antara usia (p=0.065) dan penggunaan kontrasepsi
hormonal (p=0.054) dengan persen lemak tubuh, sedangkan tingkat kecukupan
energi (p=0.000) dan tingkat kecukupan protein (p=0.000) berhubungan negatif
dengan persen lemak tubuh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada wanita usia
pertengahan faktor usia lebih berpengaruh terhadap peningkatan kadar lemak
terutama lemak di bagian abdominal dibandingkan dengan status menopause,
asupan gizi dan aktivitas fisik.
Kata kunci: aktivitas fisik, asupan gizi, faktor reproduksi, komposisi tubuh, wanita
dewasa

ABSTRACT
ELOK NALURITA. The Relationship between Reproductive Factors, Nutrition
Intakes, and Physical Activities with Body Composition of Women Workers based
on Menopausal Status. Supervised by M RIZAL MARTUA DAMANIK.
The purpose of this study was to examine the association of reproductive
factors, nutrient intakes and physical activities with body composition of women
worker in Bogor. This study used a cross-sectional design with 69 women workers
aged 45-55 years old at Bogor Agricultural University as study participants.
Descriptive analysis showed that mean of age at menarche, average of menstrual
cycle, and average length of period of study participants were categorized normal.

Energy and protein adequacy level were categorized as deficit. Physical activities
level were categorized light activity with nutritional status were categorized obese.
Almost participants had a high percentage body fat, central obesity, and android
body shape. Correlation test showed that age (p=0.065) and the use of hormonal
contraception (p=0.054) were positively associated with percentage body fat,
meanwhile energy adequacy level (p=0.000), and protein adequacy level
(p=0.000) were inversely related to percentage body fat. It might be conclude that
age had more influence in increasing body fat, particularly in abdominal area,
than menopausal status, nutrition intakes and physical activities in middle-aged
women.
Keywords: adult women, body composition, nutrition intake, physical activity,
reproductive factors

HUBUNGAN FAKTOR REPRODUKSI, ASUPAN ZAT GIZI
DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KOMPOSISI TUBUH
WANITA PEKERJA BERDASARKAN STATUS MENOPAUSE

Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Gizi

dari Program Studi Ilmu Gizi pada
Departemen Gizi Masyarakat

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia yang
telah diberikan sehingga karya ilmiah dengan tema komposisi tubuh wanita usia
pertengahan berhasil diselesaikan. Judul penelitian ini adalah Hubungan Faktor
Reproduksi, Asupan Zat Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Komposisi Tubuh pada
Wanita Pekerja di Bogor. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof drh M Rizal M Damanik, MRepSc PhD selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah bersedia membimbing dan memberi saran kepada
penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.
2. Sachroni dan Etty Soekaryani selaku orang tua serta kakak adik (Eling,

Rani, Lintang, Gilang) penulis yang telah memberikan dukungan dan
motivasi kepada penulis selama penelitian hingga terselesaikannya karya
ilmiah ini.
3. Mba Arni, Mba Ci’i, Winda, Mba Egi, Hilman, dan Najmi, sahabatsahabat yang selalu menemani serta memberikan bantuan dan semangat.
4. Teman-teman kos wisma rahayu dan teman-teman Gizi Masyarakat 47
yang selalu memberikan motivasi dan semangat.
5. Pegawai wanita non tenaga pendidik IPB yang telah berpartisipasi dalam
penelitian.
6. Seluruh pihak yang terkait yang belum disebutkan namanya yang telah
memberikan kontribusinya dalam penulisan proposal penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih terdapat
beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga karya
ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Maret 2015
Elok Nalurita

DAFTAR ISI


DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1


Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

2

Tujuan Umum

2

Tujuan Khusus

2

Manfaat Penelitian

2


KERANGKA PEMIKIRAN

2

METODE

4

Desain, Tempat dan Waktu

4

Teknik Penarikan Contoh

5

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

5


Pengolahan dan Analisis Data

6

Definisi Operasional

8

HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Contoh

9
9

Faktor Reproduksi

10

Asupan dan Tingkat Kecukupan Gizi


12

Aktivitas Fisik

14

Komposisi Tubuh dan Status Gizi

15

Uji Korelasi antar Variabel

17

Hubungan antara usia dan komposisi tubuh

17

Hubungan antara faktor reproduksi dan komposisi tubuh


17

Hubungan antara tingkat kecukupan gizi dan komposisi tubuh

20

Hubungan tingkat aktivitas fisik dan komposisi tubuh

21

SIMPULAN DAN SARAN

22

Simpulan

22

Saran

23

DAFTAR PUSTAKA

23

LAMPIRAN

27

RIWAYAT HIDUP

29

DAFTAR TABEL
1 Cara pengumpulan data
2 Jenis dan kategori variabel pengolahan data primer
3 Sebaran contoh berdasarkan karakteristik contoh
4 Sebaran contoh berdasarkan faktor reproduksi
5 Sebaran contoh berdasarkan alat kontrasepsi dan status menopause
6 Asupan zat gizi contoh
7 Sebaran contoh berdasarkan tingkat kecukupan gizi
8 Sebaran contoh berdasarkan tingkat aktivitas fisik
9 Sebaran contoh berdasarkan persen lemak tubuh dan distribusi lemak
10 Sebaran contoh berdasarkan status gizi dan persen lemak tubuh

5
7
9
10
11
12
13
14
16
16

DAFTAR GAMBAR
1 Skema kerangka pemikiran hubungan faktor reproduksi, asupan zat gizi
dan aktivitas fisik dengan komposisi tubuh pada wanita

4

DAFTAR LAMPIRAN
1 Hasil uji korelasi Rank Spearman dan Pearson variabel independent
dengan persen lemak tubuh
2 Hasil uji korelasi Rank Spearman dan Pearson variabel independent
dengan lingkar pinggang
3 Hasil uji korelasi Rank Spearman dan Pearson variabel independent
dengan rasio lingkar pinggang pinggul
4 Dokumentasi Penelitian

27
27
27
28

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perubahan struktur ekonomi membuka kesempatan bagi wanita untuk
berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi. Wanita memiliki peran ganda sebagai
pengurus pekerjaan rumah tangga sekaligus sebagai pekerja sama halnya dengan
pria. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja pada Agustus
2013 mencapai 118.2 juta orang dengan distribusi penduduk bekerja didominasi
oleh pekerja dengan jenjang pendidikan dasar ke bawah sebanyak 52 juta orang
atau 46.95%, jenjang pendidikan diploma 2.9 juta orang atau 2.64% dan
pendidikan universitas 7.6 juta orang atau 6.83%. Pada tahun 2013 tercatat jumlah
wanita yang bekerja sebanyak 38%, dengan rasio lapangan pekerjaan dan
penduduk untuk perempuan diperkirakan mencapai 50%. Peran ganda tersebut
menuntut wanita untuk lebih menjaga kesehatannya termasuk kesehatan
reproduksi. Hal ini berkaitan dengan produktivitas kerja sekaligus sebagai
persiapan menjelang usia menopause.
Penambahan usia terutama menjelang menopause menyebabkan wanita
mengalami perubahan fisik maupun fungsi pada organ reproduksi dan organ
lainnya. Perubahan yang terjadi dapat mempengaruhi komposisi tubuh wanita
seperti distribusi lemak dalam tubuh. Wanita memiliki hormon reproduksi yang
menjaga distribusi lemak yaitu estradiol. Namun menjelang usia menopause,
produksi hormon tersebut menurun, sehingga pada wanita menopause lemak
cenderung disimpan di bagian abdomen (Hueseman 2006). Kondisi ini dapat
diperburuk dengan pola konsumsi yang tidak tepat dan aktivitas fisik yang kurang.
Asupan zat gizi makro terutama karbohidrat dan lemak berhubungan dengan
persen lemak tubuh pada wanita. Makanan tinggi lemak mengandung energi yang
tinggi sehingga asupan lemak yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya
keseimbangan energi yang positif dan akumulasi lemak dalam tubuh (Paul et al.
2004). Hasil penelitian Gaba et al. (2009) menunjukkan aktivitas fisik berkaitan
dengan perubahan komposisi tubuh terutama massa lemak tubuh. Aktivitas fisik
dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan massa bebas lemak serta penurunan
lemak total tubuh dan persentase lemak tubuh (Guo et al. 1999).
Obesitas merupakan kondisi terjadinya akumulasi lemak yang berlebih
dalam tubuh (WHO 2000). Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa 21.7%
orang dewasa Indonesia mengalami kegemukan (termasuk obesitas), dan
perempuan memiliki prevalensi yang lebih tinggi (26.9%) dibandingkan dengan
laki-laki (16.3%) (Balitbangkes 2010). Penelitian Khokhar et al. (2010)
menghasilkan bahwa prevalensi obesitas pada wanita yang bekerja yaitu wanita
premenopause sebesar 70.30% dan wanita pascamenopause sebesar 75.09%.
Selain menggunakan indeks massa tubuh, ukuran lingkar pinggang dan rasio
lingkar pinggang pinggul juga dapat digunakan untuk mengukur obesitas terutama
obesitas bagian abdomen (WHO 2000).
Berdasarkan isu dan data-data tersebut, penelitian perlu dilakukan untuk
dikaji lebih dalam mengenai komposisi tubuh wanita usia pertengahan di Bogor
yang termasuk ke dalam wilayah Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilakukan untuk

2
melihat hubungan faktor reproduksi, asupan zat gizi dan aktivitas fisik dengan
komposisi tubuh wanita.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik sosial ekonomi, faktor reproduksi, asupan zat gizi,
aktivitas fisik serta komposisi tubuh wanita?
2. Bagaimana perbedaan karakteristik contoh, asupan zat gizi, dan aktivitas fisik
wanita berdasarkan status menopause?
3. Apa saja faktor risiko yang berhubungan dengan komposisi tubuh wanita?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan antara faktor reproduksi,
asupan zat gizi dan aktivitas fisik dengan komposisi tubuh pada wanita pekerja di
Bogor.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi, faktor reproduksi, asupan zat
gizi, aktivitas fisik serta komposisi tubuh pada wanita
2. Menganalisis perbedaan karakteristik contoh, asupan zat gizi dan aktivitas
fisik wanita berdasarkan status menopause
3. Menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan komposisi tubuh wanita
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktorfaktor yang mempengaruh komposisi tubuh pada wanita di Bogor. Bagi
pemerintah ataupun pihak swasta, hasil penelitian dapat menjadi masukan untuk
pengembangan program yang menunjang kesehatan reproduksi dan kesehatan
wanita pada umumnya. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat menambah wawasan
tentang komposisi tubuh wanita dan pentingnya asupan zat gizi yang seimbang
serta aktivitas fisik yang cukup untuk menjaga status gizi yang normal pada
wanita usia pertengahan dan melakukan pencegahan untuk keterbatasan
fungsional saat lanjut usia.

KERANGKA PEMIKIRAN

Komposisi tubuh manusia mengalami perubahan seiring dengan
pertambahan usia dimulai sejak embrio hingga dewasa. Proporsi komposisi tubuh
dipengaruhi antara lain oleh peningkatan berat badan. Berat badan dapat
dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan yang

3
dimaksud adalah gaya hidup seseorang. Komposisi tubuh akan mengalami
perubahan akibat penurunan atau peningkatan asupan energi dan zat gizi seperti
karbohidrat, protein, dan lemak; aktivitas fisik; proses penuaan atau perubahan
patologis yang disebabkan oleh suatu penyakit. Setelah seseorang berusia 30
tahun, persentase lemak tubuhnya akan mengalami peningkatan sebanyak 2%
berat badan setiap 10 tahun (Fatmah 2010).
Massa lemak dan massa bebas lemak dalam tubuh terutama dipengaruhi
oleh pola konsumsi dan aktivitas fisik seseorang. Pola konsumsi adalah jenis dan
frekuensi beragam pangan yang biasa dikonsumsi, biasanya berkembang dari
pangan setempat atau dari pangan yang telah ditanam di tempat tersebut untuk
jangka waktu yang panjang. Pengaturan pola makan yang tidak tepat dapat
mengakibatkan terjadinya masalah pada status gizi seseorang. Asupan energi yang
melebihi kebutuhan secara terus-menerus jika tidak diimbangi dengan
pengeluaran energi melalui aktivitas fisik yang cukup, maka kelebihan energi
tersebut dapat diubah menjadi lemak tubuh (Almatsier 2003). Aktivitas fisik
membantu dalam proses pertumbuhan dan pengeluaran energi untuk menjaga
status gizi seseorang. Peningkatan aktivitas fisik berkontribusi terhadap
pengeluaran energi total sehingga keseimbangan energi menjadi negatif
menyebabkan massa lemak lebih rendah terutama lemak tubuh bagian abdominal
(Bann et al. 2014).
Pola konsumsi dan aktivitas fisik dapat dipengaruhi oleh usia, pendapatan
dan pendidikan. Seiring dengan penambahan usia, wanita mengalami perubahan
dalam penentuan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi. Perubahan tersebut
dapat dipengaruhi oleh faktor hormonal saat menstruasi ataupun menopause.
Aktivitas fisik wanita usia pertengahan umumnya tergolong rendah, terutama
wanita yang aktivitas pekerjaannya tidak mengeluarkan banyak energi. Wanita
dengan pendapatan yang lebih tinggi memiliki alokasi pengeluaran untuk pangan
dan aktivitas fisik yang lebih besar. Sehingga akses terkait pemenuhan kebutuhan
pangan ataupun sarana prasarana untuk melakukan aktivitas fisik yang cukup
menjadi lebih mudah. Tingkat pendidikan berkaitan dengan kemampuan
seseorang dalam memahami dan menerima informasi termasuk pengetahuan
tentang asupan zat gizi dan aktivitas yang seimbang untuk menjaga status gizinya.
Saat usia anak-anak, komposisi tubuh antara perempuan dan laki-laki tidak
jauh berbeda. Namun, setelah mencapai usia pubertas, komposisi tubuh wanita
mengalami perubahan terutama pada kadar lemak tubuh. Hal ini disebabkan oleh
adanya pengaruh hormonal sebagai bagian dari proses perkembangan organ dan
fungsi reproduksi wanita (Gropper 2005). Menurut penelitian Guo et al. (1999),
wanita postmenopause memiliki lemak total tubuh dan persentase lemak lebih
tinggi dibandingkan dengan wanita premenopause dan perimenopause.
Penyusun komposisi tubuh yang terdiri atas massa lemak, massa otot,
massa tulang dan total air dalam tubuh mempengaruhi nilai indeks massa tubuh
seseorang. Pada usia dewasa awal, pertumbuhan fisik berhenti dan asupan zat gizi
terutama berfungsi dalam perbaikan dan pertahanan fungsional tubuh. Perubahan
komposisi tubuh meliputi peningkatan massa lemak, penurunan massa bebas
lemak dan reduksi kepadatan tulang. Peningkatan massa lemak dan atau massa
bebas lemak dapat meningkatkan berat badan seseorang. Peningkatan massa
lemak menyebabkan seseorang mengalami kegemukan yang dapat mengganggu

4
kesehatan. Penyusutan massa otot karena aktivitas fisik yang kurang ataupun
faktor usia mengakibatkan terjadinya penurunan berat badan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat di duga bahwa faktor reproduksi,
pola konsumsi dan aktivitas fisik berpengaruh terhadap komposisi tubuh terutama
pada wanita di usia pertengahan. Adapun alur pemikiran penelitian ditunjukkan
pada Gambar 1.
Sosial ekonomi:
- usia
- pendapatan
- pendidikan

Penambahan berat badan
karena kehamilan

Faktor hormonal

Pola
konsumsi
pangan

Aktivitas fisik

Komposisi tubuh dan distribusi
lemak

Indeks Massa Tubuh

Riwayat reproduksi:
- menarche
- siklus menstruasi
- lama menstruasi
- paritas
- penggunaan KB
- status menopause

Keterangan :
: variabel yang diteliti
: variabel yang tidak diteliti
: hubungan yang diteliti
: hubungan yang tidak diteliti
Gambar 1 Skema kerangka pemikiran hubungan faktor reproduksi, asupan zat
gizi dan aktivitas fisik dengan komposisi tubuh pada wanita

METODE
Desain, Tempat dan Waktu
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian
yang digunakan adalah cross sectional study. Lokasi penelitian ditentukan secara

5
purposive dan dipilih lokasi Institut Pertanian Bogor di Dramaga, Bogor.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2014.
Teknik Penarikan Contoh
Pengambilan contoh dilakukan secara purposive sampling. Penentuan
contoh dalam penelitian dengan pertimbangan: 1) pegawai non tenaga pendidik
Institut Pertanian Bogor; 2) wanita berusia 45-55 tahun (usia pertengahan); 3)
tempat kerja terjangkau peneliti; 4) bersedia untuk diwawancara dan kooperatif.
Berdasarkan kriteria tersebut terpilih 69 orang sebagai contoh.
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dan pengisian kuesioner. Data
sekunder berupa daftar nama pegawai non pendidikan Institut Pertanian Bogor wanita
usia 45-55 tahun. Adapun rincian variabel, data, jenis data dan cara pengumpulan data
yang diteliti ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Cara pengumpulan data
No

1.

Variabel
Karakteristik
contoh

2.

Faktor
reproduksi

3.

Status gizi
(IMT)

4.

Asupan zat gizi

5.

Tingkat
Aktivitas fisik
Komposisi
tubuh

6.

Data
Umur
Pendidikan
Pendapatan
Usia saat menstruasi
Siklus menstruasi
Penggunaan alat
kontrasepsi
Paritas
Status menopause
Berat badan (kg)
Tinggi badan (cm)
Asupan energi,
protein, lemak, dan
karbohidrat
TKE, TKP, TKL,
dan TKK

Persen lemak tubuh
Lingkar pinggang
(cm)
Lingkar pinggul
(cm)

Jenis data
Primer

Cara pengumpulan
Pengisian kuesioner,
wawancara

Primer

Pengisian kuesioner,
wawancara

Primer

Primer

Pengukuran BB, TB,
menggunakan timbangan
berat badan digital, dan
staturemeter
Food recall 2x24 jam

Primer

Pengisian kuesioner

Primer

Pengukuran persen lemak
tubuh dengan Body fat
monitoring.
Pengukuran lingkar pinggang
dan lingkar pinggul dengan
pita meteran

6
Data primer meliputi karakteristik sosial ekonomi responden (umur,
pendapatan dan pendidikan), faktor reproduksi (usia saat awal menstruasi, siklus
menstruasi, penggunaan alat kontrasepsi, status menopause serta paritas), asupan
zat gizi, aktivitas fisik, antropometri (tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang
dan lingkar pinggul), dan komposisi tubuh berupa persen lemak tubuh.
Pengukuran berat badan menggunakan timbangan berat badan digital. Tinggi
badan diukur dengan menggunakan staturemeter. Asupan zat gizi diperoleh dari
wawancara menggunakan instrumen food recall 1x24 jam hari kerja dan 1x24 jam
hari libur. Aktivitas fisik menggunakan instrumen recall physical activity level
(PAL) 1x24 jam hari kerja dan 1x24 jam hari libur. Komposisi tubuh berupa
persen lemak tubuh diukur menggunakan body fat monitoring, sedangkan
distribusi lemak dengan pengukuran lingkar pinggang dan lingkar pinggul
menggunakan pita meteran. Lingkar pinggang diukur di bagian tengah antara
tulang rusuk bagian bawah dan bagian atas tulang iliac, sedangkan lingkar pinggul
diukur di bagian paling luas dari pinggul (WHO 2008).
Pengolahan dan Analisis Data
Data diolah dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel dan
SPSS versi 16. Pengolahan data meliputi beberapa tahap yaitu, pengeditan,
pengkodean, pengentrian dan analisis. Pendapatan responden dikategorikan
menjadi Rp5 000 000. Status gizi
diperoleh dari hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan dengan kategori
Kurus

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Individu, Konsumsi Zat Gizi dan Sosial Budaya terhadap Kejadiaan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

18 158 132

Keragaan Konsumsi Pangan, Aktivitas Fisik dan Status Gizi pada Wanita Menopause

2 9 70

Hubungan Status Gizi, Asupan Zat Gizi, dan Aktivitas Fisik dengan Kebugaran Anak Sekolah di SDN 2 Pasanggrahan Purwakarta.

0 5 152

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI SISWA-SISWI Hubungan Asupan Energi dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Siswa-Siswi SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MAGNESIUM, ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA WANITA Hubungan Antara Asupan Magnesium, Asupan Lemak Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Hipertensi Di RSUD Sukoharjo.

0 2 15

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI ATLET TAEKWONDO KOGURYO MANAHAN Hubungan Asupan Energi Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Atlet Taekwondo Koguryo Manahan Surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI ATLET TAEKWONDO KOGURYO Hubungan Asupan Energi Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Atlet Taekwondo Koguryo Manahan Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN KOMPOSISI LEMAK TUBUH DENGAN TINGKAT KEBUGARAN Hubungan Asupan Zat Gizi Mikro dan Komposisi Lemak Tubuh dengan Tingkat Kebugaran Mahasiswa di UKM Sepakbola UNY.

0 4 14

HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN KOMPOSISI LEMAK TUBUH DENGAN TINGKAT KEBUGARAN Hubungan Asupan Zat Gizi Mikro dan Komposisi Lemak Tubuh dengan Tingkat Kebugaran Mahasiswa di UKM Sepakbola UNY.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SD NEGERI Hubungan Antara Asupan Mineral Mikro (Zat Besi Dan Zinc) Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Pada Siswa SD Negeri Pabelan 01 Kartasura

0 1 18