Habis susah terbitlah “galaoo” (galah otomatis), inovasi alat pemetik buah dengan sistem elektronik sebagai solusi bagi petani manggis

LAPORAN AKHIR
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Habis Susah Terbitlah “Galaoo” (Galah Otomatis), Inovasi Alat
Pemetik Buah dengan Sistem Elektronik sebagai Solusi bagi Petani
Manggis

BIDANG KEGIATAN:
PKM-KC

Disusun oleh:
Avicienna Ul-Haq M.

(F14110108) / 2011

Muhammad Muzakkir

(F14110110) / 2011

Muhammad Angga Wirakusuma

(F14110112) / 2011


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

RINGKASAN
Buah manggis, ternyata berpotensi besar menjadi komoditi ekspor. Harga buah
manggis di luar meningkat 5-8 kali lipat dibanding harga lokal. Akan tetapi, harga
yang tinggi ini memiliki persyaratan khusus, yaitu persyaratan mutu yang tinggi.
Pada umumnya petani memetik buah dengan memanjat, karena alat pemetik
yang ada belum dapat menjangkau buah pada berbagai ketinggian. Alat pemetik buah
manggis tipe teleskopik diharapkan dapat membantu petani dalam memetik buah
manggis pada berbagai ketinggian.
Alat ini dilengkapi motor listrik pada pisau pemotong yang duhubungkan
dengan tombol control dibagian gagangnya. Sehingga, untuk memotong petani cukup
menekan tombol control pada gagang. Lalu pada motor listrik ini juga berfungsi
untuk mengatur arah pisau yang bisa diputar 360o dan mengatur panjang galah. Hal
ini diharapkan mampu memudahkan pergerakan galah pada saat proses panen.
Melalui Program ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam
memanen buah manggis dengan alat yang otomatis secara efisien dan presisi. Galah

dengan ukuran yang dapat disesuaikan dan mudah dibawa kemana saja akan
mempermudah petani dalam memanen buah manggis.
Kata Kunci : Galah, pemetik, otomatis, panjang galah, galah kontrol

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
RINGKASAN .................................................................................................................... iii

PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
Tujuan Program .............................................................................................. 2
Luaran Yang Diharapkan ................................................................................. 2
Kegunaan Program .......................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 2
Manggis............................................................................................................ 3
Alat Pemetik..................................................................................................... 3
METODE PELAKSANAAN PROGRAM ............................................................ 4
Alat dan Bahan ................................................................................................ 4

Perumusan Ide Rancangan .............................................................................. 4
Gambar Teknik ................................................................................................ 6
Mekanisme Kerja Alat ..................................................................................... 6
Uji Coba Alat .................................................................................................. 7
HASIL YANG DICAPAI ...................................................................................... 7
RENCANA TAHAP BERIKUTNYA....................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ ..10
LAMPIRAN ......................................................................................................... 11

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Manggis (Garcinia mangostama L.) merupakan salah satu tanaman buah
asli Indonesia yang mempunyai potensi ekspor sangat besar. Tanaman ini
mendapat julukan ratunya buah (queen of fruit) karena keistimewaan dan
kelezatanny. Julukan lain untuk buah manggis adalah nectar of ambrosia, golden
apple of hesperides, dan finest in the world. Bahkan ada yang menyebutnya
sebagai buah kejujuran, lambing kebaikan dan mendatangkan keberuntungan,
sehingga di beberapa Negara dijadikan sebagai buah utama untuk sesaji
(Poerwanto, 2004).

Harga buah manggis untuk pasar ekspor jauh lebih tinggi dibanding harga di
pasar lokal, sekitar 5-8 kali. Namun demikian, persyaratan mutu buah manggis
dari negara-negara pengimpor sangat tinggi sehingga banyak buah manggis yang
tidak memenuhi syarat untuk diekspor.
Sebagian besar pohon manggis merupakan tanaman liar di hutan dengan
tinggi lebih dari 10 m. Tanaman tumbuh di tempat yang tidak datar, bahkan di
beberapa lokasi, pohon manggis tumbuh di lereng-lereng atau bukit. Dengan
tempat tumbuh seperti itu, pemetikan menjadi sangat sulit dan biasanya dilakukan
dengan memanjat pohon. Menurut pengalaman para petani, apabila pohon terlalu
sering dipanjat maka buah pada cabang yang sering diinjak akan mengandung
getah kuning. Buah yang mengandung getah kuning akan berasa pahit sehingga
tidak dapat dikonsumsi. Selain itu, memanjat pohon yang terlalu tinggi, terlebih
lagi pada musim hujan, cukup berbahaya bagi pemanjat sehingga perlu digunakan
alat pemetik.
Menurut balai besar pengembangan mekanisasi pertanian (2011) pemetikan
merupakan salah satu titik kritis dalam mempertahankan mutu buah manggis.
Petani biasanya memetik buah dengan memanjat karena alat pemetik yang ada
belum dapat menjangkau buah pada berbagai ketinggian. Alat pemetik buah
manggis tipe teleskopik diharapkan dapat membantu petani dalam memetik buah
manggis pada berbagai ketinggian.

Menurut Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor (2008) seperti
yang dikutip Said (2010) analisis situasional budidaya manggis yang dilakukan di
Desa karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Budidaya
tanaman manggis di Kabupaten Bogor sebagian besar dilakukan dengan
menggunakan sistem multikultur dan hanya sedikit yang menggunakan sistem

monokultur. Pada umumnya kebun manggis yang ada di Kabupaten bogor
merupakan warisan yang dibudidayakan secara turun menurun sehingga
budidayanya belum dilakukan secara intensif. Peningkatan yang cukup signifikan
dapat terlihat dari produksi buah manggis di Desa Karacak sendiri pada tahun
2005, 2006, hingga 2007 berturut-turut mencapai 119 ton, 723 ton, dan 2.500 ton.
1.2 Rumusan Masalah
Proses panen buah manggis pada umumnya masih menggunakan cara yang
manual yaitu dengan menggunakan gala sederhana. Oleh karena itu dibutuhkan
modifikasi alat yang sudah ada menjadi lebih baik dengan beberapa inovasi
seperti membuat alat menjadi portable agar lebih mudah digunakan dan dapat
dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain dengan mudah. Selain itu juga
inovasi jaring pada ujung galah yang terhubung langsung sampai ke atas
penampung buah yang berguna untuk mengurangi terjadinya kerusakan pada
buah saat panen.

1.3 Tujuan Program
Dalam pembuatan program ini maka dapat diharapkan bermanfaat untuk :
a. Membantu masyarakat dalam melakukan proses pemetikan buah manggis .
b. Dapat meningkatkan efisiensi serta mempercepat hasil yang diinginkan.
c. Mempermudah masyarakat dalam membawa alat pemetik karena alat dapat
disesuaikan ukurannya.
d. Mengurangi terjadinya kerusakan terhadap buah saat proses panen
e. Melakukan tindakan nyata untuk pengaplikasian ilmu yang ada dalam
keteknikan
pertanian.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Melalui Program ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memanen
buah manggis dengan alat yang otomatis secara efisien dan presisi. Galah dengan
ukuran yang dapat disesuaikan dan mudah dibawa kemana saja akan
mempermudah petani dalam memanen buah manggis.
1.5 Kegunaan Program
1. Untuk Pribadi
Untuk meningkatkan kepedulian diri kepada masyarakat sekitar serta
melakukan kegiatan-kegiatan positif.


2. Untuk Kelompok
Menumbuhkan jiwa bekerjasama dalam pembuatan Gala Otomatis maka akan
terjadi transfer pengetahuan dari masing-masing anggota kelompok sehingga
kemampuan berkomunikasi setiap anggota kelompok pun bertambah. Selain
itu menimbulkan rasa tanggung jawab yang besar bagi kelompok, sehingga
menambah kemampuan team work dari masing-masing anggota.
3. Untuk Masyarakat
Dapat membantu masyarakat khususnya masyarakat pedesaan yang
melakukan kegiatan pertanian langsung agar lebih mudah melakukan proses
pemetikan sehingga lebih efisien dibanding proses secara konvensional.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manggis
Buah manggis merupakan komoditas penting bagi Indonesia baik sebagai
buah untuk pasar nasional maupun internasional. Manggis diharapkan sebagai
komoditas ekspor utama buah bagi Indonesia karena tanaman ini tumbuh
menyebar secara luas di seluruh wilayah Indonesia. Buah umumnya dikonsumsi
secara langsung atau jus. Jus manggis kaya akan super anti-oksidan yang disebut
xanthon. Xanthon ini telah diketahui mampu membunuh atau menghambat

penyebaran virus, jamur, bakteri dan radikal bebas yang berasosiasi dengan
penyakit kanker. Xanthone juga menghambat oksidasi dari low density
lipoprotein (LDL) yang merupakan salah satu penyebab atherosclerosis dan
serangan jantung. Selain itu jus manggis juga telah diketahui membantu dalam
proses penyembuhan beberapa penyakit seperti diabetes, penuaan dini dan
arthritis (Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, 2013).
2.2 Alat Pemetik
Alat pemetik manggis yang digunakan petani biasanya berupa galah dan
ranting kayu atau bambu dengan panjang 1.5-2 meter. Pada ujung galah dikaitkan
dengan pengait dan wadah buah. Dengan panjang alat 1.5-2 meter, maka
pemetikan buah dengan tinggi di atas 2 meter dilakukan dengan memanjat pohon.
Sehingga frekuensi pemetikan buah dengan memanjat pohon masih cukup tinggi.
Sedangkan apabila petani menggunakan galah dengan panjang 6-8 meter tentu
akan sangat sulit membawa alat itu dari rumah ke kebun atau hutan (Balai Besar
Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2010).

BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
• Bor tangan

• Solder
• Tool Box
• Gergaji besi
• Hand Cap
• Safety Pack

Bahan :
• Pipa aluminium
• Mur, Baut, dan Keling
• Plat besi
• Motor listrik DC
• Baterai
• Komponen listrik
• Jaring
• Tas penampung buah
• Plat stainless steel

3.2 Rumusan Ide Rancangan
3.2.1 Rancangan fungsional
Dalam perumusan ide suatu rancangan mesin, rancangan fungsional

sangatlah penting untuk dipertimbangkan. Gala otomatis ini
menggunakan komponen mekanik dan otomatik agar dapat bekerja
optimal. Komponen alat terdiri dari
a) Pemotong Tangkai Manggis
Pemotong ini berada di kepala gala, berbentuk seperti lingkaran tajam
yang digerakkan oleh Motor DC. Desain dari pisau ini disesuaikan
dengan sifat bahan dari tangkai manggis sehingga mampu bekerja
secara maksimal.

b) Batang Galah
Batang galah didesain portable, batang ini dapat dibongkar pasang
dan disesuaikan kebutuhan batang berdasarkan panjang galah yang
akan digunakan. Batang ini terbuat dari aluminium agar ringan dan
ergonomis. Satu batang galah memiliki panjang 1 m.

c) Jaring dan Penampung Buah
Buah yang sudah dipetik oleh gala ini kemudian akan dipindahkan ke
dalam tas buah (penampung buah) melalui jaring. Jaring penampung
buah dapat dibongkar pasang pada kepala galah.


d) Kontroler
Bagian bawah dari gala ini terdapat kontroler mekanik yang berfungsi
untuk mengendalikan gerakan dari pemotong tangkai.

e) Motor DC
Motor DC yang digunakan adalah motor dengan kecepatan 300 rpm,
motor ini akan menggerakkan pisau pemotong.

f) Accumulator
Accumulator merupakan sumber tenaga dari Motor DC, Accumulator
yang digunakan yaitu accumulator 12V.

3.2.2 Rancangan Struktural
Proses pembuatan Galaoo ini perlu diperhatikan dalam aspek rancangan
struktural. Bagaimana alat ini dapat bekerja dengan optimal maka perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan desain konstruksi dan pemilihan
bahan pembentuknya, agar alat ringan, tidak mudah korosi dan
ergonomis, maka rangka alat terbuat dari alumunium.
3.3 Gambar Teknik
Gambar teknik diperlukan agar dapat memudahkan dalam proses pabrikasi.
Proses gambar teknik harus memperhatikan dimensi dari alat dan skala.
Gambar teknik dilakukan dua kali yaitu pada saat setelah selesai dalam

perancangan ide awal dan pada saat sudah dilakukan analisis bahan material
dan penyempurnaan ide rancangan. Hal ini dilakukan agar proses pabrikasi
dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala teknis karena gambar teknik
yang tidak memungkinkan untuk diproduksi.
3.4 Mekanisme Kerja Alat
Gala otomatis ini memotong tangkai buah manggis pada bagian terlemah di
tangkai manggis dengan pisau pemotong mekanis yang digerakkan oleh motor
dc, pemotongan dapat diatur oleh pengguna dengan saklar pada batang galah.
Panjang galah dapat diatur dengan memasang atau menggabungkan batang
galah secara manual sesuai kebutuhan panjang yang akan digunakan. Buah
yang sudah terpetik kemudian akan ditampung di jarring buah lalu
dipindahkan ke dalam tas buah. Ketinggian dari gala ini bisa disesuaikan
dengan kebutuhan sehingga sangat fleksibel.
3.5 Uji Coba Alat
Uji coba dilakukan dengan memotong tangkai manggis sampel yang memiliki
diameter rata-rata 4-6 mm. Tangkai tersebut akan dipotong dan dihitung
waktu yang dibutuhkan untuk memotong tangkai manggis tersebut, lalu
dibandingkan dengan galah tradisional. Selain itu juga dilakukan pengujian
terhadap kemampuan kepala galah mengarahkan tangkai manggis ke pisau
pemotong. Uji coba dilakukan di Laboratorium Lewikopo, Departemen
Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.

BAB 4 HASIL YANG DICAPAI
Tabel. Kegiatan yang Telah Dilaksanakan
No. Nama Kegiatan

Bulan Ke1

2

3

4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.

Identifikasi
Permasalahan

2.

Merumuskan ide
rancangan
fungsional

3.

Merumuskan dan
menyempurnakan
rancangan
struktural

4.

Gambar teknik

5.

Konsultasi
rancangan

6.

Pemilihan alat
dan bahan yang
cocok

7.

Analisis dan
gambar teknik
revisi

8.

Manufaktur
Prototype

9.

Uji Kinerja

Keterangan :
C

Simbol untuk kegiatan yang telah dilaksanakan
Simbol untuk kegiatan yang belum 100% tercapai

Berdasarkan tahapan-tahapan pengerjaan yang dilakukan seperti pada
bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa hasil output yang telah dicapai
sampai saat ini adalah
1) Rancang Bangun Alat
Proses rancang bangun pada awalnya dilakukan berdasarkan hasil studi
pustaka dan konsultasi dengan pembimbing. Namun, seiring dengan
berjalannya uji kinerja dan evluasi performa alat rancang bangun terus
dilakukan guna memenuhi target rancangan fungsional di awal.
2) Manufakturing Alat
Pada proses ini, sebuah desain diimplemantasi menjadi sebuah barang jadi.
Proses ini dilakukan di bengkel bubut. Dan terjadi penyesuaian antara desain
dengan ketersediaan alat dan bahan di lapangan

3) Uji Kinerja
Uji kinerja dilakukan pada 5 batang manggis, dan dibandingkan antara
performa alat dengan performa galah yang biasa digunakan oleh petani
manggis pada umumnya.
4) Evaluasi
Evluasi dilakukan terutama pada rancangan fungsional alat, lau
dikonsultasikan kepada pembimbing dan ahli manufaktur sehingga didapatkan
hasil yang dapat memenuhi tujuan fungsional serta memungkinkan untuk
dimanufaktur.
Hambatan yang Dihadapi
1. Desain yang sulit dimanufaktur
Pada saat manufakturing seringkal dijumpai desain yang memerlukan
peralatan khusus atau bahan yang diinginkan tidak ditemui, sehingga
diperlukan peracangan ulang agar tujuan fungsional dapat tercapai, dan
manufakturing alat lebih mudah.
2. Pohon manggis yang berbuah
Dikarenakan tidak tepat pada waktu panen, sehingga hasil rancang bangun
yang terbaru belum dilakukan uji kinerja terhadap pohon manggis yang
berbuah. Oleh karena itu digunakanlah alternatif uji kinerja batang manggis
untuk melihat performa alat.
3. RPM Motor terlalu rendah
Dari beberapa rancang bangun alat, disimpulkan bahwa motor 100 rpm tidak
cukup kuat untuk memotong batang manggis. Sehingga apabila dipaksakan,
motor akan mati mendadak ketika memotong. Oleh karena itu digunakan
alternatif motor 300 rpm, dengan konsekuensi alat yang lebih berat.

BAB 5 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Berdasarkan metode yang sudah dilakukan, proses tahapan berikutnya yang
harus dilakukan adalah
1. Perbaikan atau Pergantian Komponen
Pergantian komponen akan dilakukan seperti pada motor dc, hal ini karena
motor dc yang sekarang digunakan terlalu berat sehingga mengganggu
pengguna.
2. Publikasi Alat
Publikasi alat dilakukan untuk memperkenalkan alat pada masyarakat dan
petani manggis. Alat akan dipublikasikan melalui media massa, dan juga
media online.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Besar Pengembangan Mesin Pertanian. (2013). Alat Pemetik Buah
Manggis
Tipe
Teleskopik.
http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/wr271056.pdf.
[27
September 2013]
Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. (2013). Pengendaliah Getah Kuning
dan
Burik
pada
BuahManggis.
http://balitbu.litbang.deptan.go.id/ind/index.php/publikasi-mainmenu47/27-komoditas-manggis/363-pengendalian-getah-kuning-dan-burikpada-buah-manggis. [5 Oktober 2013].
Poerwanto, R, 2004. Standar Prosedur Operasional Komoditas Manggis.
Direktorat Budi Daya Tanaman Buah, Jakarta. Hlm. 1-49
Said. 2010. Analisis Sistem Budidaya Manggis di Kabupaten Bogor. [Skripsi].
Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Pembuatan

Gambar 1. Pemasangan Motor DC

Gambar 2. Pergantian Pisau

Gambar 3. Pemasangan Kabel

Gambar 4. Pembuatan Batang Galah

Lampiran 2. Penggunaan Biaya
Tabel Pengeluaran Biaya

Gambar 5. Nota Perbelanjaan 1

Gambar 6. Nota Perbelanjaan 2