LKP : Desain Iklan Media Cetak Radar Surabaya.

(1)

Desain Iklan Media Cetak Radar Surabaya

KERJA PRAKTEK

Oleh :

Nama : ANANDA KURNIA MIRANI NIM : 09.42010.0006

Program Studi : S1 Desain Komunikasi Visual

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM


(2)

ABSTRAK

Pengemasan desain iklan media cetak penting untuk mempromosikan sebuah produk atau jasa. Desain dari suatu iklan bukan hanya sebagai visualisasi gagasan pesan iklan saja, tetapi sebagai upaya untuk menarik perhatian khalayak. Salah satu cara untuk menarik perhatian khalayak adalah dengan membuat suatu desain iklan yang sesuai dengan standar desain yaitu dengan memperhatikan komposisi dari desain iklan tersebut. Tujuan laporan kerja praktik ini adalah untuk mengubah desain iklan yang sebelumnya telah ada menjadi suatu desain baru. Perancangan desain iklan tersebut dengan memadukan metode perancangan yang lebih ditekankan pada komposisi iklan yang sesuai dengan standar desain seperti proporsi dan keseimbangan antara warna, teks, tata letak, gambar, dan unsur-unsur yang ingin ditonjolkan. Maka dengan menggunakan komposisi iklan tersebut akan dihasilkan sebuah desain iklan yang lebih efektif dan komunikatif. Kata kunci : iklan media cetak, daya tarik

STIKOM


(3)

i

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi... iv

Daftar Gambar ... vii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Pelaksanaan ... 4

1.7 Sistematika Penulisan... 4

BAB II ... 6

TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Teori Desain Grafis ... 6

2.1.1 Elemen-Elemen Desain Grafis ... 6

2.1.2 Prinsip Dasar Desain Grafis ... 9

2.1.3 Teori Tipografi ... 11

2.1.4 Jenis-Jenis Huruf ... 12

2.1.5 Legibility dan Keterbacaan ... 14

STIKOM


(4)

ii

2.1.6 Layout ... 15

2.1.7 Teori Periklanan ... 16

2.1.8 Media Cetak ... 18

2.1.9 Surat Kabar (Koran) ... 20

2.1.10 Surat Kabar Lokal ... 20

BAB III ... 22

METODE PERANCANGAN ... 22

3.1 Observasi ... 23

3.2 Wawancara ... 23

3.3 Pengambilan Data ... 24

3.4 Studi Literatur ... 24

3.5 Penentuan Konsep Desain ... 25

3.6 Pelaksanaan ... 28

BAB IV ... 29

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 29

4.1 Profil PT Radar Media Surabaya ... 29

4.2 Visi dan Misi PT Radar Media Surabaya ... 30

4.3 Struktur Organisasi ... 31

BAB V ... 33

IMPLEMENTASI KARYA ... 33

5.1 Hasil Karya... 33

BAB VI ... 50

PENUTUP ... 50

STIKOM


(5)

iii

6.1 Kesimpulan ... 50 6.2 Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN

STIKOM


(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Surat kabar adalah salah satu media cetak yang memiliki potensi dalam menyampaikan pesan periklanan. Demikian pula dengan surat kabar Radar Surabaya. Koran ini menyediakan berbagai jenis iklan antara lain iklan baris, iklan kolom, iklan gambar, iklan pariwara/advertorial (iklan yang dikemas seperti berita utama), iklan ucapan selamat atau duka cita, dan iklan lainnya. Oleh karena itu, sebagai surat kabar yang memiliki segmentasi pasar yang jelas, Radar Surabaya dituntut untuk menyampaikan iklan secara efektif dan komunikatif sehingga tepat sasaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari kerja praktik ini untuk mendesain komposisi iklan secara efektif dan komunikatif.

Pada dasarnya, iklan digunakan sebagai sarana untuk mengajak/membujuk masyarakat, entah itu berupa penjualan suatu produk atau hanya sekedar informasi. Informasi yang terdapat pada suatu iklan biasanya dikemas sedemikian rupa agar terkesan menarik dan mudah diingat. Hal itu bertujuan agar masyarakat lebih tanggap terhadap pesan apa yang disampaikan dari iklan tersebut. Beriklan melalui media cetak juga memiliki kelebihan yaitu informasi yang dimuat lebih tahan lama, dapat dibaca secara berulang kali sesuai kebutuhan, serta cara penyimpanan yang mudah dan praktis (etd.eprints.ums.ac.id). Pemasangan iklan

STIKOM


(7)

2

di surat kabar umumnya disesuaikan dengan segmentasi pembaca (Supriyono, 2010 : 154).

Iklan-iklan yang terdapat pada surat kabar, selain menggunakan bentuk tulisan, tidak jarang pula menggunakan media berupa gambar, simbol, lambang, atau tanda-tanda visual lainnya. Tanda-tanda visual secara tidak langsung mampu menghipnotis masyarakat agar tertarik dengan produk yang sedang diiklankan. Sehingga penggunaan tanda-tanda visual pada suatu iklan dinilai lebih komunikatif dalam hal penyampaian pesan/informasinya kepada masyarakat.

Penggunaan bahasa dalam suatu iklan juga dipertimbangkan. Mulai dari penggunaan bahasa yang padat, disingkat, disesuaikan fungsi kalimatnya, maupun susunan kalimatnya. Tetapi semua itu tetap disesuaikan dengan besarnya kolom iklan yang akan dimuat (etd.eprints.ums.ac.id).

Jadi, beriklan juga memiliki peran penting karena dapat menimbulkan minat, kepercayaan, dan keyakinan khalayak terhadap produk khususnya yang berupa iklan gambar. Karena iklan gambar mengandung bermacam isi pesan, maka penyampaian pesan hendaknya dikemas sedemikian rupa dan semenarik mungkin sehingga menimbulkan citra yang positif dan dapat diterima khalayak umum.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan bahwa perumusan masalahnya adalah bagaimana mendesain komposisi iklan secara efektif dan komunikatif.

STIKOM


(8)

3

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang nantinya akan digunakan, yaitu :

1. Hanya terbatas pada redesain desain iklan pada iklan gambar surat kabar Radar Surabaya dengan format-format yang sudah ditentukan.

2. Berupa file gambar yang juga siap cetak, yakni file PSD.

1.4 Tujuan

Tujuan dari kerja praktik yang dilakukan adalah untuk mendesain komposisi iklan secara efektif dan komunikatif.

1.5 Manfaat

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka manfaat dari Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Memberikan masukan kepada pihak Radar Surabaya untuk lebih memperhatikan desain iklan yang klien berikan.

2. Manfaat Praktis

Menambah konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan desain komunikasi visual, khususnya yang terkait dengan pembuatan desain iklan pada media cetak.

STIKOM


(9)

4

1.6 Pelaksanaan

a. Detail Perusahaan

Nama perusahaan : PT Radar Media Surabaya Jasa : Media Cetak (koran)

Alamat : Lantai 4 Graha Pena, Jl. Ahmad Yani 88 Surabaya Phone : ( 031 ) 8202277, 8202278, 8202109

Fax : ( 031 ) 8294597

e-mail : radarsurabaya@yahoo.com b. Periode

Tanggal pelaksanaan : 18 Juni 2012 – 27 Juli 2012 Waktu : 16.00 – 22.00 WIB

1.7 Sistematika Penulisan

Agar para pembaca dapat memahami dengan mudah persoalan dan pembahasannya, maka penulisan dari laporan kerja praktek ini akan dibuat dengan sistematika yang nantinya terdiri dari beberapa bab yang di dalamnya terdapat penjabaran masalah, yakni:

Pada bab pertama ini akan membahas tentang perumusan dan penjelasan masalah umum, sehingga nantinya akan diperoleh suatu gambaran umum mengenai seluruh penelitian yang dilakukan oleh penulis. Di dalam bab ini akan menyangkut beberapa masalah yang nantinya akan meliputi tentang : Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan dan dilanjutkan oleh Sistematika Penulisan Kerja Praktek.

STIKOM


(10)

5

Pada bab kedua ini akan membahas tentang teori penunjang yang diharapkan menjelaskan secara singkat mengenai landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.

Pada bab ketiga ini akan membahas mengenai metode pelaksanaan kerja praktek, mulai dari teknik hingga progres kerja.

Pada bab keempat ini akan membahas tentang informasi umum PT Radar Media Surabaya, visi dan misi dari Radar Media Surabaya serta struktur organisasi Radar Media Surabaya.

Pada bab kelima ini akan membahas implementasi karya, dimana hasil selama melaksanakan kerja praktek di Radar Media Surabaya berdasarkan permasalahan dan metode perancangan yang telah dikerjakan.

Pada bab keenam ini akan membahas mengenai kesimpulan dari pembuatan desain iklan yang terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pembuatan desain iklan bagi Radar Media Surabaya.

STIKOM


(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Desain Grafis

Setiap mendengar kata desain, yang terlintas pastilah sebuah karya cipta yang indah, bagus, dan menarik. Pengertian desain adalah sebuah hasil akhir dari rangkaian proses kreatif seseorang (http://niappa.wordpress.com). Sedangkan menurut Suyanto, desain grafis didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri (http://slametriyanto.net). Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.

2.1.1 Elemen – Elemen Desain Grafis

Dalam buku Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan (M. Suyanto, 2004). Menjelaskan elemen-elemen dasar grafis dua dimensi terdiri dari:

a. Garis

STIKOM


(12)

Garis merupakan dasar yang dapat dibentuk untuk membuat huruf, grafik dan elemen desain grafis lainnya. Garis mempunyai fungsi tertentu yang pada dasarnya digunakan untuk mengarahkan arah dari gerakan mata yang melihat elemen dalam suatu karya desain grafis. Garis terdiri dari 3 macam bentuk, yaitu:

1. Garis Vertikal

Digunakan untuk mengarahkan mata dan sekelompok informasi ke informasi lainnya.

2. Garis Horizontal

Digunakan untuk mengarahkan mata agar bergerak mendatar. 3. Garis Diagonal

Merupakan suatu ekspresi yang menggambarkan keadaan tertentu.

b. Bentuk

Merupakan suatu wujud yang menempati ruang dan biasanya memiliki dimensi dua atau tiga, yang biasanya disebut 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra).

a. Warna

Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provokatif. Warna

juga merupakan elemen yang sangat berpengaruh dalam membantu menjadi komposisi desain menjadi menarik. Menurut Russel dan Verrill (1986, 416)

STIKOM


(13)

warna dapat digunakan untuk beberapa alasan, khususnya dalam periklanan, diantaranya :

a. Warna merupakan alat untuk menarik perhatian.

b. Beberapa produk akan menjadi realistis, jika ditampilkan dengan menggunakan warna.

c. Dapat memperlihatkan atau memberikan suatu penekanan pada elemen tertentu dalam karya desain.

d. Warna dapat memperlihatkan suatu mood tertentu yang menunjukkan akan adanya kesan psikologis tersendiri.

b. Kontras Nilai

Nilai digunakan untuk menggambarkan tentang kecerahan dan kegelapan sebuah elemen visual. Kontras nilai memberikan citra dan persepsi secara rinci. Perbedaan kontras nilai akan memberikan efek yang berbeda baik visual maupun emosional.

c. Tekstur

Tekstur merupakan keadaan atau gambaran dari suatu permukan benda

atau bagian darinya. Tekstur dikategorikan menjadi dua yaitu : a. Tekstur Tactile

STIKOM


(14)

Taekstur tactile adalah nyata, dapat dirasakan permukaannya tersebut dengan jari. Tekstur tactile dapat diciptakan dengan berbagai cara seperti memotong dan menempelkan pada tekstur.

b. Tekstur Visual

Tekstur visual adalah ilusi, tekstur tersebut memberikan impresi yang sederhana dari tekstur nyata. Tekstur visual diciptakan menggunakan garis, kontras nilai, dan warna. Tekstur visual dalam halaman elektronik dapat dibuat langsung dengan perangkat lunak computer, misalnya Corel Draw, Adobe Photoshop, Adobe After Effect, dan sebagainya.

d. Format

Elemen-elemen grafik seperti garis, bentuk, warna, tekstur, kontras nilai, format, video, dan audio dari multimedia membuat perbedaan terhadap dampak multimedia maupun biayanya. Sedikit penataan ulang atas elemen-elemen mekanis dalam multimedia dapat meningkatkan kemampuannya menarik perhatian. Format terdiri dari ukuran dan ilustrasi. Iklan untuk ukuran besar menarik lebih banyak perhatian daripada iklan yang berukuran kecil.

2.1.2 Prinsip Dasar Desain Grafis

STIKOM


(15)

Dalam buku Nirmana Dwimatra (Desain Dasar Dwimatra), Drs. Arfial

Arsad Hakim, 1984). Menjelaskan prinsip desain yang ada yaitu:

1. Keseimbangan

Keseimbangan adalah kesamaan distibusi dalam bobot (Suyanto, 2004:57). Mendesain hendaknya dengan keseimbangan yang cenderung merasakan keterikatan bersama, kelihatan bersatu, dan perasaan harmonis.

Ada dua pendekatan dasar untuk menyeimbangkan. Yang pertama adalah keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen agar merata ke kiri dan ke kanan dari pusat. Yang kedua adalah keseimbangan asimetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama di setiap sisi halaman. Warna, nilai, ukuran, bentuk dan tekstur dapat digunakan sebagai unsure balancing. 2. Ritme/irama

Di dalam desain grafis, ritme merupakan pola yang diciptakan dengan mengulang atau membuat variasi elemen dengan pertimbangan yang diberikan terhadap ruang yang ada di antaranya dan dengan membangun perasaan berpindah dari satu elemen ke elemen lainnya (Suyanto, 2004:88). Pengulangan (mengulangi unsur serupa dalam cara yang konsisten) dan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk visual ritme. 3. Penekanan

STIKOM


(16)

Penekanan akan mendapatkan perhatian utama. Tata letak setiap kebutuhan sangat penting untuk menarik para pembaca dari mata ke bagian yang penting dari tata letak.

4. Kesatuan

Kesatuan atau unity merupakan salah satu unsur prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun keterkaitannya dengan ide yang melandasinya. Kesatuan diperlukan dalam suatu karya grafis yang mungkin terdiri dari beberapa elemen di dalamnya. Dengan adanya kesatuan itulah, elemen-elemen yang ada saling mendukung sehingga diperoleh focus yang dituju. Untuk mencapai kesatuan tersebut harus mengerti tentang garis, bentuk, warna, tekstur, kontras nilai, format, keseimbangan, titik focus, dan ritme.

2.1.3 Teori Tipografi

Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf, type family (huruf dalam suatu keluarga) yang digunakan, dan alternatif huruf yang digunakan dalam berbagai media.

STIKOM


(17)

Dalam buku pengantar Desain Komunikasi Visual (Adi Kusrianto, 191) Lazlo Maholy berpendapat bahwa tipografi adalah alat komunikasi. Oleh karena itu tipografi harus bisa berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat, jelas, dan terbaca (legibility). Eksekusi terhadap desain tipografi dalam merancang grafis pada aspek legibility akan mencapai hasil yang baik bila melalui proses investigasi terhadap makna naskah, alasan kenapa naskah perlu dibaca, dan siapa yang membacanya.

2.1.4 Jenis-jenis Huruf

Untuk sebuah desain, pemakaian tipografi haruslah tepat. Menurut buku

Tipografi dalam Desain Grafis (Danton Sihombing, 2001) dalam beberapa

literatur tipografi, rupa huruf dapat digolongkan dalam beberapa klasifikasi yang berguna untuk mempermudah mengidentifikasi rupa huruf tersebut. Berdasarkan klasifikasi yang umum dan sering dipakai, rupa huruf digolongkan menjadi :

a. Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku (www.speedstars.multiply.com).

b. Serif, dengan ciri memiliki serif di ujungnya. Sehingga membantuketerbacaan. Font-font ini mencerminkan kualitas dan

STIKOM


(18)

ketegasan. Surat kabar dan majalah sering sekali menggunakan font ini sebagai main tipografinya (www.gravisware.com).

Aa Bb Cc Dd Ee 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

(Poor Richard, Times New Roman, Perpetua Titiling MT) c. Egyptian, atau popular dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah

kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hamper sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil (id.wikipedia.org).

A B C D E

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

(Goudy Stout, Stencil STD)

d. Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hamper sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien (id.wikipedia.org).

Aa Bb Cc Dd Ee

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

(Franklin Gothic Book, Arial)

STIKOM


(19)

e. Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan dalah sifat pribadi dan akrab (id.wikipedia.org).

A a Bb Cc Dd Ee 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

(Vladimir Script, Script MT Bold)

f. Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental (id.wikipedia.org).

A a Bb Cc Dd Ee

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

(Old English Text MT, Rosewood STD)

2.1.5 Legibility dan Keterbacaan

Menurut buku Tipografi dalam Desain Grafis (Danton Sihombing, 2001) legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:

1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dsb.

STIKOM


(20)

2. Penggunaan warna.

3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Keterbacaan adalah tingkat kenyamanan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:

1. Jenis huruf. 2. Ukuran.

3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dsb.

4. Kontras warna terhadap latar belakang,

2.1.6 Layout

Dalam sebuah website (http://library.binus.ac.id) mendefinisikan layout sebagai penataletakan atau pengorganisasian dari beberapa unsur desain agar teratur dan tercipta hierarki yang baik guna mendapatkan dampak yang kuat dari orang yang melihat (Kamus Istilah Periklanan, Materi Advertising).

Proses layout adalah mengatur penempatan berbagai unsur komposisi, seperti misalnya huruf/teks, garis-garis, bidang, gambar/image dan sebagainya. Dalam sebuah website (http://faculty.petra.ac.id) disebutkan bahwa terdapat tiga kriteria sebuah layout dapat dikatakan baik, yakni mencapai tujuan, ditata dengan

STIKOM


(21)

baik, dan menarik pengguna. Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya bila pesan-pesan yang disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahami oleh pengguna dengan cara-cara tertentu.

Dalam desain diketahui ada 5 (lima) prinsip utama seperti yang dikatakan oleh Tom Lincy dalam bukunya “Design Principle for Desktop Publishing”. Lima prinsip tersebut adalah:

a. Keseimbangan (balancing)

Keseimbangan adalah pengaturan penempatan elemen-elemen yang ada dalam sebuah halaman (page). Merupakan keseimbangan yang membantu menentukan ukuran dan peraturan setiap bagian dalam layout.

b. Irama (rhytm)

Irama sebenarnya bermakna sama dengan repetition atau pola perulangan yang menimbulkan irama untuk diikuti. Merupakan bentuk yang dihasilkan dengan melakukan pengulangan elemen secara bervariasi.

c. Proporsi (proportion)

Proporsi adalah kesesuaian antara ukuran halaman dengan isinya, dikenal dengan ukuran kertas dan bidang kerjanya.

d. Kesatuan (unity)

STIKOM


(22)

Kesatuan dimaksudkan untuk membuat kontars yang mudah ditangkap oleh pembaca terhadap yang ditata seperti yang ditulis oleh Gerald A. Silver, dalam bukunya Graphic Layout and Design. Penerapan kesatuan dalam desain grafis juga harus memperhatikan karakteristik dan fungsi setiap elemen.

e. Kontras (contrast)

Untuk menampilkan sebuah titik perhatian perlu dibuat sebuah kontras terhadap elemen yang menarik perhatian dalam tata letak sebuah rancangan halaman. Keseluruhan elemen pada sebuah layout harus saling memiliki kesatuan satu sama lain.

2.1.7 Teori Periklanan

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud iklan adalah sebuah alat yang digunakan untuk memasarkan sebuah produk dan sebagai alat untuk mempengaruhi seseorang agar berbuat atau bersikap seperti apa yang diiklankan dengan berbagai macam cara.

Menurut Arens (dalam Lubis, 2007) iklan dikatakan sebagai komunikasi informasi yang terstruktur dan disusun bukan oleh perseorangan, biasanya dibayar untuk dan secara alami umumnya membujuk tentang produk (barang, jasa dan ide) yang diidentifikasi sponsor lewat berbagai media. Sedangkan menurut Tom Duncan (dalam Lubis, 2007) iklan adalah hal yang tidak pribadi, pengumuman yang dibayar oleh suatu sponsor yang diketahui.

STIKOM


(23)

Menurut Blech&Blech (2003), dalam bukunya Advertising and Promotion

an Integrated Marketing Communications Perspective periklanan didefinisikan

sebagai bentuk pembayaran dari komunikasi nonpersonal tentang sebuah organisasi, produk, pelayanan atau ide melalui sponsor yang teridentifikasi. Menurut Shimp (2003), dalam bukunya Periklanan Promosi Aspek Tambahan

Komunikasi Pemasaran Terpadu secara umum, periklanan dihargai karena

dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya.

Dalam buku Advertising Procedure, Otto Klepper (1986), seorang ahli periklanan asal Amerika, merupakan orang yang berjasa besar dalam meruntut asal mula istilah advertising. Dalam bukunya yang berjudul Advertising Procedur, dituliskan bahwa istilah advertising berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Sementara di Perancis disebut dengan reclame yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang.

Tujuan periklanan harus dipandang dari sudut pandang komunikasi, dengan prinsip dasar yang baik bahwa periklanan harus dibangun dalam keseluruhan rencana pemasaran dan melaksanakan elemen komunikasi program pemasaran yang menjangkau lebih jauh (Lane, King, Russel, 2009:48).

Dalam kegiatan periklanan, media memiliki peran yang sangat penting dan strategis. Media yang digunakan dalam periklanan terdiri dari beragam jenis. Iklan dapat disampaikan diantaranya melalui media cetak (surat kabar, majalah, brosur,

STIKOM


(24)

leaflet, poster dan sebagainya. Dalam hal ini, media yang akan dibahas lebih lanjut adalah media cetak.

2.1.8 Media Cetak

Menurut Peni Adji (2008) dalam blognya, media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan menggunakan pesan-pesan visual. Merupakan media yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata-kata, gambar atau fotografi, dalam suatu tata warna serta halaman putih. Fungsi utama media cetak adalah sebagai wahana penyampaian pesan dan sekaligus sebagai media penghibur yang dapat memuaskan perasaan keindahan pemirsanya.

Dalam hubungannya dengan kegiatan periklanan yang disebut sebagai media cetak adalah surat kabar, majalah, maupun media-media lain yang diproduksi lewat proses cetak mencetak. Sehingga pengertian iklan media cetak adalah pesan-pesan komersial dari produsen kepada khalayak konsumennya yang disampaikan lewat media cetak (Riyanto, 2000:19-20).

Anatomi yang dipakai sebagai eksekusi (produksi) iklan media cetak menurut Mardjadikara (2004:25), sebagai berikut:

1.Headline atau judul yang tentunya harus ada kaitannya dengan bodycopy.

2.Visual, ilustrasi, gambar atau foto orang model atau apapun yang berkaitan

dengan konsep kreatif dan atau foto produk itu sendiri.

3.Bodycopy atau teks yang memberikan informasi lebih rinci tentang produk

atau jasa yang akan dijual.

STIKOM


(25)

4.Produck shot atau foto produk (yang sekaligus bisa menampilkan nama

merk). Produk shot ini bisa saja merupakan ilustrasi utama.

5.Baseline yang bisanya terletak paling bawah di layout iklan. Di bagian

bawah ini bisa dimasukkan slogan, cath phrase, atau nama dan alamat perusahaan pengiklan.

Secara umum jenis media cetak yang ada di Indonesia diklasifikasikan menjadi delapan bagian. Pengklasifikasian tersebut didasarkan pada waktu terbit media tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang dikeluarkan oleh Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika, tentang pembagian media cetak dan pengklasifikasiannya. Kedelapan jenis media cetak tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Surat Kabar Harian 2. Surat Kabar Mingguan 3. Majalah Mingguan 4. Majalah Tengah Bulanan 5. Majalah Bulanan

6. Majalah Dwibulanan 7. Majalah Tribulanan 8. Bulletin

Dalam pengertian ini, media cetak yang dipakai dalam pembahasan desain iklan adalah surat kabar harian (koran).

2.1.9 Surat Kabar (Koran)

STIKOM


(26)

Menurut Onong Uchjana Effendy, surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca (Effendy, 1993:241). Surat kabar merupakan penerbitan yang berupa lembaga yang berisi berita-berita karangan, iklan yang dicetak dan diterbitkan secara tetap atau lebih periodik dan untuk dijual kepada umum (id.shvoong.com).

Surat kabar pada umumnya terbit harian, sekalipun ada juga surat kabar mingguan. Surat kabar harian merupakan jenis media cetak yang terbit setiap hari. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar Harian Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya. Dari segi ruang lingkupnya, ada surat kabar lokal atau surat kabar nasional (Yunus, 2010:29).

2.1.10 Surat Kabar Lokal

Surat kabar lokal yang akan dibahas pada sub bab kali ini adalah surat kabar Radar Surabaya. Radar Surabaya memfokuskan sebagai surat kabar (koran) lokal kota Surabaya dan sekitarnya. Sebagai koran lokal, topik berita lebih diutamakan pada isu-isu lokal saja.

STIKOM


(27)

BAB III

METODE PERANCANGAN

Metode yang digunakan selama kerja praktik di PT Radar Media Surabaya adalah:

Gambar 3.1 : Bagan Perancangan

STIKOM


(28)

Langkah-langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

3.1 Observasi

Observasi merupakan langkah awal untuk menentukan permasalahan desain iklan sebelumnya serta bagaimana desain iklan yang cocok dan sesuai dengan PT Radar Media Surabaya. Dalam langkah ini penulis melakukan pengamatan langsung mengenai profil PT Radar Media Surabaya lalu melakukan analisis terhadap desain iklan yang telah masuk di PT Radar Media Surabaya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki dan bagian mana yang masih bisa dipakai dalam desain yang baru. Data dan gambar yang dibutuhkan diperoleh langsung dari perusahaan tersebut.

Observasi yang dilakukan yaitu dengan mencari referensi-referensi desain iklan seperti desain flyer, brosur, poster, dll di internet untuk dijadikan sebagai gambaran dalam pengerjaan desain iklan nantinya.Dengan melakukan observasi ini penulis menjadi mengerti tentang data-data apa saja yang perlu dan tidak perlu ditampilkan dalam membuat desain iklan.

3.2 Wawancara

Wawancara ini merupakan bagian dari observasi untuk menentukan apa yang diinginkan oleh PT Radar Media Surabaya. Observasi dilakukan dengan bagian desain iklan perusahaan yang dalam posisinya merupakan mentor dari penulis. Dalam wawancara tersebut, penulis menggali informasi tentang detail ketentuan perusahaan dalam pembuatan desain iklan. Diantaranya apa yang ingin ditonjolkan, apa yang ingin dihindari, dan lain sebagainya.

STIKOM


(29)

3.3 Pengambilan Data

Pada tahap ini penulis akan mengambil data apapun yang dibutuhkan untuk menunjang pembuatan desain iklan yang akan dilakukan. Data yang dibutuhkan berupa logo dan beberapa gambar/foto.

3.4Studi Literatur

Sayudjauhari (2010), menjelaskan dalam blognya bahwa studi literatur merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang digunakan dalam melakukan penelitian.

Salah satu sumber acuan dimana penulis dapat menggunakannya sebagai petunjuk informasi dalam menelusuri bahan bacaan adalah dengan menggunakan buku referensi.

Menurut Sayudjauhari (2010), buku-buku referensi dapat dibagi dua jenis, yaitu:

1. Referensi yang memberikan informasi langsung. Contoh: kamus, ensiklopedia, buku statistik.

2. Referensi yang memberikan petunjuk pada sumber informasi. Contoh: buku-buku bibliografi, jurnal indeks, jurnal abstrak.

Buku-buku referensi yang digunakan penulis untuk mendukung dasar teori adalah sebagai berikut:

 Arsad Hakim, Arfial, 1987. Nirmana Dwimatra (Desain Dasar Dwimatra)

STIKOM


(30)

 Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: andi

 Echolas, John M dan Hassan Shadily. 1976. AN English-Indonesian Dictionary (Kamus Inggris-Indonesia). Jakarta: PT Gramedia

 Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

 Shimp, Terence A. 2003. Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga

 Yunus Syarifudin. 2010. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia

3.5 Penentuan Konsep Desain

Dalam hal ini penentuan konsep dibutuhkan untuk menentukan desain seperti apa yang akan ditampilkan dalam redesain desain iklan yang baru. Konsep diperoleh dari pengumpulan hasil observasi, wawancara, dan data-data yang ada. Konsep awal desain iklan dari klien banyak yang sangat tidak sesuai dengan image dari produk/jasa yang akan diiklankan. Menurut mentor pada divisi desain iklan di Radar Surabaya, dengan penataan teks yang tidak teratur membuat desain iklan tersebut tampak buruk. Oleh karena itu, penulis berkesempatan untuk meredesain tampilan desain iklan apapun sesuai dengan ketentuan yang didapat dari PT Radar Media Surabaya.

Konsep desain yang baru untuk redesain iklan berdasarkan hasil diskusi dan wawancara. Gaya desain yang simple dipilih sebagai salah satu upaya untuk penyederhanaan desain agar mata audiens tidak lelah saat melihat desain iklan

STIKOM


(31)

yang tersebut tetapi tetap menonjolkan desain yang sesuai dengan image suatu produk atau jasa yang diiklankan.

Berikut ketentuan yang harus diperhatikan dalam membuat desain iklan dari pihak Radar Surabaya, yaitu:

1. Layout

Untuk layout, Radar Surabaya tidak terlalu memberi ketentuan yang rumit. Penulis dapat membuat layout apapun asalkan tetap menyatu dengan konsep iklan. Dengan desain yang simple (sederhana) agar informasi yang dicantumkan dalam iklan tersebut dapat terlihat jelas dan tersampaikan dengan baik. Pembuatan layout hanya bermain dengan tata letak teks, headline, dan peletakan semua unsur elemen grafis yang ada. Seluruh teks ditata dengan rapi sesuai dengan kemudahan tingkat keterbacaannya.

Untuk keseluruhan desainnya dibuat berbeda dengan desain iklan awal. Layoutnya dibuat lebih berwana sesuai dengan image dan konsep yang akan ditampilkan.

2. Warna

Radar Surabaya memiliki warna-warna acuan yang dijadikan standar warna aman (safe colour) dalam percetakan. Warna-warna ini memiliki sedikit kemungkinan terjadinya perubahan antara warna monitor dan warna cetak.

Berikut beberapa ketentuan yang dibuat oleh pihak Radar Surabaya:

STIKOM


(32)

 Khusus warna hitam mempunyai ketentuan memakai format CMYK, dimana C = 0, M = 0, Y = 0, dan K = 100.

 Setiap layer (dalam photoshop) yang memakai warna hitam

harus dibuah menjadi “multiply” agar ketika dicetak di kertas

koran warna tersebut terlihat lebih tegas. 3. Tipografi

Untuk memudahkan keterbacaan dan karena alasan percetakan, seluruh tipografi dalam pembuatan desain iklan ini sudah ditentukan. Berikut beberapa ketentuan untuk pemakaian font:

 Jenis font: Times New Roman, Helvetica dan Arial. Jika menggunakan jenis font lain akan mengakibatkan missing font ketika dicetak. Bila terpaksa ingin menggunakan font yang berbeda, maka digunakan software vektor seperti Macromedia Freehand atau Adobe Illustrator sehingga font tersebut dianggap sebagai objek grafis.

 Ukuran font: maksimal 8 pt, kecuali untuk penulisan judul (tetap memperhatikan proporsi dan keseimbangan).

 Dalam menulis naskah, dapat dirapatkan dengan pengurangan jarak spasi maksimum 3 kali perapatan atau 0,03 (normal 0).

 Dalam menulis judul, dapat diubah peregangan font hingga 120% dan perapatan font minimal 70% dari naskah normal.

STIKOM


(33)

Bila lebih dari toleransi, maka huruf tersebut terlihat berhimpit atau melebar.

3.6 Pelaksanaan

Dalam pelaksanaannya, pengerjaan dituntut untuk mampu membuat desain iklan yang menarik dan mampu memuaskan hati klien sebagai pengiklan. Untuk mendesain iklan tersebut agar terlihat menarik divisi periklanan, mentor dan penulis harus selalu berkoordinasi.

STIKOM


(34)

29

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Profile PT Radar Media Surabaya

Radar Surabaya adalah surat kabar harian pagi yang terbit di Surabaya, Jawa Timur. Harian ini termasuk dalam grup Jawa Pos serta memiliki sirkulasi yang terbatas di kawasan Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo, Gresik dan Krian). Radar Surabaya mulai berdiri pada 24 Februari 2001, pada awalnya dikenal sebagai harian Suara Indonesia dengan lokasi kantor redaksi di Graha Pena Jl. Ahmad Yani 88 Surabaya. Harian Suara Indonesia pernah populer pada masa Presiden Soeharto dan membuatnya dikenal sebagai koran reformasi meski sebelumnya Harian Suara Indonesia adalah koran khusus ekonomi dengan sirkulasi terbatas.

Meskipun masih terbilang muda, harian ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Kehadirannya sepertinya sudah ditunggu oleh masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Halaman-halaman koran ini 80% berisi berita-berita lokal. Tampilan media cetak yang dinamis serta mempunyai kreatifitas liputan yang selalu dekat dan meladeni keinginan publik, menjadikan pasar Radar Surabaya meningkat. Sangat tepat apabila koran ini dijadikan sebagai sarana berpromosi. Karena Radar Surabaya tak hanya ahli dalam mengelola koran, tetapi juga jeli, cerdik dan kreatif sehingga tetap bertahan sampai sekarang dalam persaingan media cetak.

STIKOM


(35)

30

Dalam perkembangannya, Radar Surabaya terus berbenah diri. Hasil yang telah didapat tidak membuat Radar Surabaya untuk berhenti dalam mengembangkan inovasi dan kreatifitas, kualitas dan kuantitas berita terus diperbaharui, termasuk dalam sumber daya manusianya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penyajian berita yang lebih dititik beratkan pada peristiwa dan informasi lokal yang ada di Surabaya dan sekitarnya, dan tentunya dengan penyajian yang cepat dinikmati oleh masyarakat sekitar.

PT Radar Media Surabaya

Lantai 4 Graha Pena, Jl. Ahmad Yani 88 Surabaya Phone : ( 031 ) 8202277 , 8202278 , 8202109 Fax : ( 031 ) 8294597

e-mail : radarsurabaya@yahoo.com

4.2 Visi dan Misi PT Radar Media Surabaya

Visi PT Radar Media Surabaya

Visi dari Radar Surabaya adalah menjadi surat kabar yang bisa diterima oleh masyarakat khususnya masyarakat Surabaya dan sekitarnya.

Misi PT Radar Media Surabaya

Misi Radar Surabaya adalah sebagai berikut :

1. Menjadi bacaan alternatif masyarakat Surabaya dan sekitarnya. 2. Membuat berita-berita yang kritis dan menarik.

3. Menjadi bacaan Community Newspaper.

STIKOM


(36)

31

4. Membuat lahan bisnis.

4.3 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi

No. Jabatan Nama

1. General Manager Lilik Widyantoro 2. Pimpinan Redaksi/Penanggung

Jawab

Agus Wahyudi 3. Koordinator Liputan Sumarno 4. Redaktur Pelaksana Wijayanto

STIKOM


(37)

32

5. Redaktur

HM Choirul Shodiq, Rahmat Adhy Kurniawan, Yuli Setiyo Budi, Hendarmono Al Sidarto, Asikin, Ahmad Syaiku, Lambertus Lusi Hurek, Hafida Indrawati, Heti Palestina, Nofilawati Anisa

6. Staf Redaksi Surabaya

M Nazaruddin, M Zainuddin, Novi Triawan, Roudlon, Lainin Nadziroh, Jaini, Rochman Arief, Eko Yudiono, Wahyu Setyo Darmawan, Risang Bima Wijaya

7. Fotografer Abdullah Munir, Sandhi Nurhartanto 8. BIRO JAKARTA

Poeji Rahardjo (kepala), M Nur Asikin. Sidoarjo: Agung Nugroho, Rudianto, Vega Dwi Ariesta

9. Gresik Aris Wahyudianto, Sandhi Nurhartanto, Januar Adi Sagita, Ratno Dwi Santo

10. Probolinggo HM Saudi Hasyim, Kediri: Imam Mubarok 11. IKLAN

Lilik Widyantoro (Manager), M Afik MS, M Fail, Bambang Sukoco, Ibnu Rusydi Sahara, Agoes Hari Noeswantoro, Budi Susetyo, Rini Sujarwo, Ferry Sujimat, S. Yadi

12. PEMASARAN Ferry Sujimat (Manager), Heri Santoso, Fanny Ferdyan, Indra Wijanarko, Irano

STIKOM


(38)

33

STIKOM


(39)

BAB V

IMPLEMENTASI KARYA

5.1 Hasil Karya

Selama proses kerja praktek dengan kurun waktu satu bulan, memperoleh hasil sebagai berikut:

1. Desain Iklan Rumah Sakit PHC Surabaya

STIKOM


(40)

Gambar 5.1 : Desain Iklan Rumah Sakit PHC Surabaya

Pada gambar 5.1 kiri merupakan tampilan desain awal dan sebelah kanan merupakan hasil redesain desain iklan Rumah Sakit PHC Surabaya. Konsep desain pada desain awal (kiri) tidak menggambarkan image sebuah rumah sakit. Bakcground polos berwarna hitam dan tata letak tulisan yang tidak pas menjadikan desain tersebut tidak enak dilihat sehingga perlu dilakukan redesain pada iklan tersebut.

STIKOM


(41)

Pada gambar sebelah kanan, yang merupakan hasil redesain dari desain awal terlihat adanya perubahan yaitu tampilan layout khususnya pada background dibuat lebih cerah dengan gradasi antara warna hijau dengan merah muda.

Penulis menggunakan dominan warna hijau karena warna tersebut mewakili karakter sebuah Rumah Sakit yang bersih, asri dan nyaman. Warna hijau juga mempunyai arti alami, sehat, menenangkan dan mampu memberi rasa aman dan perlindungan (ilmailmu.blogspot.com).

Sehingga dengan menggunakan warna tersebut, akan menimbulkan kepercayaan konsumen terhadap pelayanan berupa perlindungan dan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit PHC Surabaya ketika mereka melihat iklan tersebut

.

2. Desain Iklan Pelatihan Jamur Merang

STIKOM


(42)

Gambar 5.2 : Desain Pelatihan Jamur Merang

Pada gambar 5.2 merupakan desain awal dan hasil redesain. Pada desain iklan jamur tesrebut lebih merubah ke bagian tipografi khusunya font yang digunakan. Pada desain awal tipografinya terlihat kurang menarik, maka penulis

STIKOM


(43)

memperbaiki background dan mengubah jenis font serta diberi tambahan unsur elemen grafis agar iklan tersebut terlihat lebih menarik.

3. Desain iklan Demam Berdarah

Gambar 5.3 : Desain Iklan Demam Berdarah

STIKOM


(44)

Pada gambar 5.3 di atas karena merupakan suatu pengumuman penting maka, penulis mengubah tata letak gambar tetapi tetap memperhatikan komposisi sehingga urutan untuk membaca tidak kacau.

4. Desain Iklan BNI

Gambar 5.4 : Desain Iklan BNI

STIKOM


(45)

Pada desain ucapan di atas, penulis tetap menggunakan warna yang sesuai dengan logo dari Bank BNI. Dengan menggunakan font yang berbeda agar terkesan elegan, penulis juga menambahkan unsur grafis berupa bunga untuk memperingati hari jadi Kabupaten Sidoarjo.

5. Desain Iklan Ucapan Pemkab Sidoarjo

Gambar 5.5 : Desain Iklan Ucapan Pemkab Sidoarjo

STIKOM


(46)

Pada gambar 5.5 juga sama dengan gambar 5.4 yaitu sebagai iklan ucapan hari raya. Pada desain ini penulis menggunakan elemen grafis yang mengandung tema hari raya seperti penempatan gambar masjid pada background. Untuk komposisi teks dan foto disesuaikan dengan proporsi dan keseimbangan yang pas.

6. Desain Iklan Yamaha

Gambar 5.6 : Desain Iklan Yamaha

Pada gambar 5.6, penulis mengubah background menjadi warna biru karena warna tersebut merupakan warna dasar dari perusahaan Yamaha. Kemudian pada desain yang baru lebih ditonjolkan ucapan kepada walikota daripada mengiklankan produknya.

STIKOM


(47)

7. Desain Iklan Jamsostek

Gambar 5.7 : Desain Iklan Jamsostek

Pada desain iklan Jamsostek yang baru, penulis mengaplikasikan warna hijau pada background karena warna tersebut sesuai dengan logo Jamsostek. Selanjutnya untuk teks disesuaikan dengan proporsi serta keseimbangan layout.

STIKOM


(48)

8. Desain Iklan Agrowisata

Gambar 5.8 : Desain Iklan Agrowisata

Desain awal (kiri) pada gambar di atas tidak memiliki daya tarik kepada pembaca, karena komposisi warna cenderung monoton dan proporsi teks kurang diperhatikan. Selanjutnya penulis mengubah desain iklan Kusuma Agrowisata dengan memperbaiki tata letak gambar, teks dan warna agar sesuai dengan produk/jasa yang diiklankan.

STIKOM


(49)

9. Desain Iklan Hotel Agrowisata

Gambar 5.9 : Desain Iklan Hotel Agrowisata

Pada gambar sebelah kiri di atas merupakan desain awal iklan hotel di Kusuma Agrowisata. Desain awal terlihat tidak menarik dan terlalu sederhana, ditambah lagi penempatan antara teks dan gambar kurang diperhatikan. Penulis mengubah desain awal tersebut menjadi lebih fresh dengan menggunakan background berwarna biru ditambah dengan elemen grafis.

STIKOM


(50)

10. Desain Iklan Universitas Merdeka Surabaya (Unmer)

Gambar 5.10 : Desain Iklan UNMER Surabaya

Gambar 5.10 (kanan) merupakan desain awal dari iklan universitas. Desain awal terlalu penuh sehingga menyulitkan pembaca untuk mengambil informasi dari iklan tersebut. Selebihnya penulis meredesain ulang menjadi lebih sederhana dan lebih menonjolkan informasi penting dari iklan tersebut.

11. Desain Iklan T-One

STIKOM


(51)

Gambar 5.11 : Desain Iklan T-One

Perbedaan desain pada gambar 5.11 di atas yaitu pada desain yang baru (gambar bawah) penulis lebih menonjolkan teks yang menginformasikan harga. Hal tersebut dikarenakan untuk suatu jenis iklan hp, harga merupakan salah satu informasi yang pasti dicari konsumen.

12. Desain Iklan Ucapan Jasa Raharja

Gambar 5.12 : Desain Iklan Ucapan Jasa Raharja

STIKOM


(52)

Gambar di atas (kanan) merupakan pembuatan desain iklan ucapan dirgahayu dengan memakai contoh desain pada gambar sebelah kiri dengan memberikan warna sesuai dengan logo perusahaan.

13. Desain Iklan Baris

Gambar 5.13 : Desain Iklan Baris

Pada gambar 5.13 di atas merupakan jenis iklan baris dimana pada iklan lowongan pekerjaan tersebut yang lebih ditonjolkan adalah kemudahan membaca, bukan pada desainnya.

14. Desain Iklan Grafis 1

Gambar 5.14 : Desain Iklan Grafis 1

STIKOM


(53)

Gambar 5.14 merupakan jenis iklan desain grafis dimana penulis diharuskan menambahkan gambar grafis yang berdasarkan dengan topik berita (data) yang akan disampaikan.

15. Desain iklan Grafis 2

Gambar 5.15 : Desain Iklan Grafis 2

Gambar 5.15 merupakan jenis iklan desain grafis dimana penulis diharuskan menambahkan gambar grafis yang berdasarkan dengan topik berita (data) yang akan disampaikan.

16. Desain Iklan Grafis 3

Gambar 5.16 : Desain Iklan Grafis 3

STIKOM


(54)

Gambar 5.16 merupakan jenis iklan desain grafis dimana penulis diharuskan menambahkan gambar grafis yang berdasarkan dengan topik berita (data) yang akan disampaikan.

17. Desain Iklan Grafis 4

Gambar 5.17 : Desain Iklan Grafis 4

Gambar 5.17 merupakan jenis iklan desain grafis dimana penulis diharuskan menambahkan gambar grafis yang berdasarkan dengan topik berita (data) yang akan disampaikan.

STIKOM


(55)

18. Desain Iklan Grafis 5

Gambar 5.18 : Desain Iklan Grafis 5

Gambar 5.18 merupakan jenis iklan desain grafis dimana penulis diharuskan menambahkan gambar grafis yang berdasarkan dengan topik berita (data) yang akan disampaikan.

STIKOM


(56)

19. Desain Iklan Grafis 6

Gambar 5.19 : dEsain Iklan Grafis 6

Gambar 5.19 merupakan jenis iklan desain grafis dimana penulis diharuskan menambahkan gambar grafis yang berdasarkan dengan topik berita (data) yang akan disampaikan.

STIKOM


(57)

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari perancangan desain iklan media cetak Radar Surabaya adalah komposisi layout harus sesuai dengan standar desain yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan proporsi dan keseimbangan antara warna, teks, tata letak gambar, dan unsur-unsur yang ingin ditonjolkan. Dengan menerapkan komposisi desain seperti itu akan menghasilkan desain iklan yang memiliki daya tarik tersendiri bagi khalayak.

6.2 Saran

Berdasarkan penjelasan dalam meredesain desain iklan pada media cetak, maka dapat diberikan saran kepada pihak perusahaan yaitu untuk kedepannya sebaiknya lebih memperhatikan komposisi layout khususnya warna pada suatu desain. Untuk warna, jika ingin ditonjolkan maka desain harus disesuaikan dengan klien dan pihak yang bekerja sama pada iklan tersebut. Hal tersebut juga didukung dengan kejelasan informasi yang ada pada desain iklan tersebut sehingga desain iklan tersebut lebih komunikatif dan efektif terutama untuk Radar Surabaya dan umum.

STIKOM


(58)

50

DAFTAR PUSTAKA

Arsad Arfial, Drs. 1984. Nirmana Dwimatra (Desain Dasar Dwimatra)

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Echolas, John M dan Hassan Shadily. 1976. AN English-Indonesian Dictionary

(Kamus Inggris-Indonesia). Jakarta: PT Gramedia

Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Shimp, Terence A. 2003. Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran

Terpadu. Jakarta: Erlangga

Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik terapan. Bogor: Ghalia Indonesia Sumber Website :

http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafisweb/layout_design/layout_baik.ht ml (diakses pada tanggal 29 September 2012)

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab4/2008-1-00031-DS%20Bab%204.pdf (diakses pada tanggal 29 September 2012)

http://belajar desain.wordpress.com/2009/07/28/tipografi/ (diakses pada tanggal 29 September 2012)

http://www.anneahira.com/pengertian-media-cetak.htm (diakses pada tanggal 25 Oktober 2012)

STIKOM


(1)

Gambar 5.14 merupakan jenis iklan desain grafis dimana penulis diharuskan menambahkan gambar grafis yang berdasarkan dengan topik berita (data) yang akan disampaikan.

15. Desain iklan Grafis 2

Gambar 5.15 : Desain Iklan Grafis 2

Gambar 5.15 merupakan jenis iklan desain grafis dimana penulis diharuskan menambahkan gambar grafis yang berdasarkan dengan topik berita (data) yang akan disampaikan.

16. Desain Iklan Grafis 3

Gambar 5.16 : Desain Iklan Grafis 3

STIKOM


(2)

Gambar 5.16 merupakan jenis iklan desain grafis dimana penulis diharuskan menambahkan gambar grafis yang berdasarkan dengan topik berita (data) yang akan disampaikan.

17. Desain Iklan Grafis 4

Gambar 5.17 : Desain Iklan Grafis 4

Gambar 5.17 merupakan jenis iklan desain grafis dimana penulis diharuskan menambahkan gambar grafis yang berdasarkan dengan topik berita (data) yang akan disampaikan.

STIKOM


(3)

18. Desain Iklan Grafis 5

Gambar 5.18 : Desain Iklan Grafis 5

Gambar 5.18 merupakan jenis iklan desain grafis dimana penulis diharuskan menambahkan gambar grafis yang berdasarkan dengan topik berita (data) yang akan disampaikan.

STIKOM


(4)

19. Desain Iklan Grafis 6

Gambar 5.19 : dEsain Iklan Grafis 6

Gambar 5.19 merupakan jenis iklan desain grafis dimana penulis diharuskan menambahkan gambar grafis yang berdasarkan dengan topik berita (data) yang akan disampaikan.

STIKOM


(5)

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari perancangan desain iklan media cetak Radar Surabaya adalah komposisi layout harus sesuai dengan standar desain yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan proporsi dan keseimbangan antara warna, teks, tata letak gambar, dan unsur-unsur yang ingin ditonjolkan. Dengan menerapkan komposisi desain seperti itu akan menghasilkan desain iklan yang memiliki daya tarik tersendiri bagi khalayak.

6.2 Saran

Berdasarkan penjelasan dalam meredesain desain iklan pada media cetak, maka dapat diberikan saran kepada pihak perusahaan yaitu untuk kedepannya sebaiknya lebih memperhatikan komposisi layout khususnya warna pada suatu desain. Untuk warna, jika ingin ditonjolkan maka desain harus disesuaikan dengan klien dan pihak yang bekerja sama pada iklan tersebut. Hal tersebut juga didukung dengan kejelasan informasi yang ada pada desain iklan tersebut sehingga desain iklan tersebut lebih komunikatif dan efektif terutama untuk Radar Surabaya dan umum.

STIKOM


(6)

50

DAFTAR PUSTAKA

Arsad Arfial, Drs. 1984. Nirmana Dwimatra (Desain Dasar Dwimatra)

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Echolas, John M dan Hassan Shadily. 1976. AN English-Indonesian Dictionary

(Kamus Inggris-Indonesia). Jakarta: PT Gramedia

Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Shimp, Terence A. 2003. Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran

Terpadu. Jakarta: Erlangga

Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik terapan. Bogor: Ghalia Indonesia

Sumber Website :

http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafisweb/layout_design/layout_baik.ht ml (diakses pada tanggal 29 September 2012)

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab4/2008-1-00031-DS%20Bab%204.pdf (diakses pada tanggal 29 September 2012)

http://belajar desain.wordpress.com/2009/07/28/tipografi/ (diakses pada tanggal 29 September 2012)

http://www.anneahira.com/pengertian-media-cetak.htm (diakses pada tanggal 25 Oktober 2012)

STIKOM