Iklan Media Cetak pada nero

PERENCANAAN KREATIF IKLAN

Akhirul Aminulloh, S.Sos., M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Copyright 2011

IKLAN MEDIA CETAK
Pemanfaatan media cetak sebagai media iklan dianggap sebagai
media iklan tertua. Majalah dan surat kabar telah menjadi media
untuk beriklan selama lebih dari dua abad. Selama bertahun-tahun,
pada awal kelahirannya, kedua media tersebut bahkan menjadi
satu-satunya media massa yang tersedia bagi para pemasang iklan.
Media cetak surat kabar dan majalah adalah media yang hidupnya
juga sangat tergantung pada iklan. Tanpa dukungan iklan kedua
media cetak tersebut tidak akan sulit dapat bertahan. Di Indonesia,
menjelang tahun 2000, puluhan surat kabar dan majalah terbit,
khususnya di kota-kota besar, namun tidak dari mereka yang dapat
bertahan karena tidak mampu menarik pendapatan iklan untuk

mendukung operasi mereka. Media cetak harus mampu menarik
pembaca atau audience tertentu, atau dengan kata lain target
pembaca tertentu agar dapat menarik minat pemasang iklan.

Peran Majalah dan Surat Kabar
Ketika kita membuat konsep perencanaan media (media
plan), majalah dan surat kabar memiliki posisi yang berbeda
dibandingkan dengan media penyiaran. Hal ini disebabkan
kedua media cetak tersebut memungkinkan pemasang iklan
untuk menyajikan informasi secara lebih detail atau rinci
yang dapat diolah menurut tingkat kecepatan pemahaman
pembacanya. Media cetak membutuhkan upaya dari pihak
pembaca agar iklan yang disajikan mampu memberikan
efek. Sehingga surat kabar dan majalah disebut juga
dengan ”media dengan keterlibatan tinggi”
(high
involvement media).

Majalah
Dewasa ini industri majalah di Indonesia menunjukkan

pertumbuhan yang sangat cepat dalam melayani kebutuhan
pendidikan, informasi dan hiburan para pembacanya yang
datang dari berbagai macam latar belakang sosial. Pembaca
majalah juga datang dari kalangan industri yaitu para
karyawan, profesional, pebisnis, atau usahawan.
Hampir setiap majalah saat ini diterbitkan untuk memenuhi
hampir segala tipe audience berdasarkan segmentasi
tertentu seperti segmentasi demografis atau gaya hidup
tertentua atau pada aktivitas, minat atau ketertarikan pada
bidang tertentu. Beberapa majalah diterbitkan untuk
kalangan pebisnis atau industri tertentu atau untuk
kebutuhan individu yang berasal dari berbagai profesi.

Klasifikasi Majalah
Pada dasarnya majalah dapat dibagi ke dalam tiga kategori
besar bedasarkan audiencenya yaitu; majalah konsumen
(consumer magazine), majalah pertanian (farm magazine),
dan majalah bisnis (business magazine/publications). Setiap
kategori dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan isi (editorial
content) dan ketertarikan pembaca (audience appeal).


1. Majalah Konsumen
Majalah konsumen dapat diklasifikasikan lagi ke dalam sejumlah
kategori antara lain :
- majalah umum (contoh; Tempo dan Gatra)
- majalah wanita (contoh; Femina dan Kartini)
- majalah pria (contoh; Matra dan ME)
- majalah kesehatan (contoh; Higina)
- majalah wisata (contoh; Travel dan Tamasya)
- dan sebagainya.
 
Majalah juga dapat diklasifikasikan berdasarkan frekuensi
penerbitannya misalnya ;
- majalah mingguan
- majalah dwi mingguan
- majalah bulanan
- majalah 3 bulanan
- dan sebagainya

2. Majalah Pertanian

Majalah ketegori pertanian dirancang untuk memenuhi
kebutuhan minat pembaca di bidang pertanian dan
peternakan. Majalah pertanian di Indonesia juga cukup
banyak menarik minat pembaca yang memiliki ketertarikan
di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan.
Contohnya adalah majalah Trubus.
3. Majalah Bisnis
Majalah bisnis adalah majalah yang diterbitkan untuk para
pebisnis, masyarakat pekerja pada sektor industri tertentu
atau mereka yang memiliki profesi tertentu. Majalah bisnis
dapat dibagi lagi ke dalam beberapa kategori seperti;

Keunggulan Majalah









Selektivitas (khalayak sasaran)
Kualitas produksi (kualitas visual)
Kreativitas fleksibel
Permanen (Long life span)
Prestise (Penerimaan khalayak)
Penerimaan lingkungan konsumen
Pelayanan

Kelemahan Majalah





-

Biaya tinggi
Jangkauan dan Frekuensi terbatas
Pemasangan iklan lama

Halaman iklan dan tingkat persaingan

Surat kabar
Surat kabar atau koran memiliki peran yang penting bagi
pemasang iklan. Secara nasional, belanja iklan terbesar
kedua setelah televisi adalah surat kabar, atau dengan kata
lain surat kabar merupakan media untuk beriklan dengan
posisi terpenting kedua setelah televisi.
Surat kabar tidak saja digunakan perusahaan besar atau
pemasang iklan skala nasional untuk mempromosikan
produknya, kebanyakan perusahaan kecil dan bahkan
pengecer (retailer) juga mengandalkan surat kabar sebagai
media untuk beriklan. Namun demikian, setiap surat kabar
memiliki karakteristik dan peran yang berbeda sebagai
suatu media iklan.

Jenis Iklan Surat Kabar
Iklan Display
Iklan display adalah iklan yang terdiri dari judul (headline) dan
teks serta kombinasi foto, gambar dan tampilan visual lainnya.

Iklan Baris
Pada iklan baris sejumlah iklan disusun dibawah satu subjudul
sesuai dengan jenis barang atau jasa yang diiklankan. Iklan
baris dapat dibagi ke dalam tiga kategori utama yaitu iklan
properti, iklan otomotif dan lowongan pekerjaan.
Iklan Khusus dan Sisipan
Iklan khusus di surat kabar mencakup iklan pengumuman
pemerintah, pengumuman laporan keungan perusahaan dan
pemberitahuan mengenai perubahan bisnis atau perubahan
hubungan personal.
Iklan sisipan adalah iklan yang tidak muncul di halaman surat
kabar.

Keunggulan Iklan Surat Kabar
-

Jangkauan ekstensif
Fleksibilitas
Seleksi geografis (market coverage)
Penerimaan pembaca (Positive consumer

attitudes)
- Pelayanan
- Comparison shopping (catalog value)

Kelemahan Iklan Surat Kabar
-

Kualitas produksi
Waktu hidup singkat
Pilihan terbatas
Persaingan
Clutter
Limited coverage of certain groups
Product that don’t fit

Daftar pustaka
Morissan.
2007,
Periklanan
;

Komunikasi
Pemasaran Terpadu, Jakarta : Ramdina
Prakarsa.
Prayitno, Sunarto., 1993, Pengantar Periklanan;
Program
Pendidikan
dan
Pelatihan
Manajemen Pemasaran Radio Siaran Swasta
PRSSNI DKI Jakarta; Jakarta.
Kasali, Rhenald., 1992, Management Periklanan:
Konsep dan Aplikasinya di Indonesia . Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti.
Jefkins, Frank., 1997, Periklanan. Jakarta: Erlangga.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22