LKP : Pengaplikasian Fotografi Dalam Pemberitaan Surat Kabar Radar Surabaya.

(1)

KERJA PRAKTEK

Oleh :

NAMA : STEFANUS LUTFI ELIAZER

NIM : 09.42010.0003

PROGRAM STUDI : S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM


(2)

i

Pengaplikasian fotografi dalam surat kabar penting untuk menampilkan atau menceritakan sebuah peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat. Hasil foto yang di dapat ialah sebuah visualisasi dari gagasan berita atau sebuah informasi yang terjadi dalam masyarakat, tetapi berita yang di kemukakan sebagai upaya menarik perhatian khalayak. Salah satu cara untuk menarik perhatian khalayak adalah dengan mengaplikasikan fotografi dalam surat kabar yang sesuai dengan standar jurnalistik yaitu dengan memperhatikan komposisi dari fotografi tersebut. Tujuan laporan kerja praktik ini adalah untuk pengaplikasian fotografi yang sebelumnya telah ada menjadi strategi yang baru dalam surat kabar. Pengaplikasian fotografi dengan memadukan metode perancangan yang lebih ditekankan pada komposisi foto yang sesuai dengan standar jurnalistik seperti tidak mengandung SARA, sopan, tidak menimbulkan keresahan dan tidak dilarang. Maka dengan menggunakan komposisi foto dan standar jurnalistik tersebut, didukung dengan kejelasan informasi yang ada pada fotografi sehingga hasil foto yang di peroleh menjadi lebih komunikatif dan efektif terutama untuk Radar Surabaya.

Kata kunci : Fotografi Jurnalistik, Makna Berita, Radar Surabaya

STIKOM


(3)

iv

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi... iv

Daftar Gambar ... vii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah... 5

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Manfaat ... 5

1.6 Pelaksanaan ... 6

1.7 Sistematika Penulisan... 7

BAB II ... 9

TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1 Fotografi ... 9

2.2 Komposisi ... 10

2.3 Foto Jurnalistik ... 11

2.3.1 Kewartawanan, Jurnalistik dan Berita... 13

2.3.2 Syarat Foto Jurnalistik... 14

2.3.3 Karakter Foro Jurnalistik Surat Kabar ... 14

2.3.4 Tabloid dan Majalah ... 15

STIKOM


(4)

v

2.5 Surat Kabar... 16

2.6 Surat Kabar Lokal ... 18

BAB III... 19

METODE PERANCANGAN ... 19

3.1 Pengumpulan Data... 20

3.1.1 Observasi ... 20

3.1.2 Diskusi atau Wawancara ... 21

3.1.3 Pengambilan Data ... 21

3.2 Proses Desain atau Pengaplikasian...22

3.2.1 Sorting ... 22

3.2.2 Editing ... 22

3.2.3 Keterangan Foto atau Caption ... 23

3.2.4 Warna... 23

3.2.5 Penentuan Software... 24

BAB IV ... 25

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 25

4.1 Profil PT Radar Media Surabaya ... 24

4.2 Visi dan Misi PT Radar Media Surabaya ... 26

4.3 Struktur Organisasi... 27

BAB V ... 29

IMPLEMENTASI KARYA ... 29

5.1 Hasil Karya... 29

STIKOM


(5)

vi

6.2 Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN ... 52

STIKOM


(6)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Persaingan oplah antarpenerbit surat kabar semakin pesat.Oleh karena itu, penerbit surat kabar harus memiliki strategi khusus agar mampu bersaing dengan penerbit surat kabar lainnya. Tampilan visual adalah salah satu unsur yang mampu menarik minat konsumen surat kabar. Kerja Praktik ini diarahkan pada pengaplikasian fotografi dalam pemberitaan media cetak Radar Surabaya.

Mengaplikasikan fotografi dalam dunia media catak khususnya di media surat kabar memiliki point of interest tersendiri selain judul headline. Menurut Amir Hamzah Sulaeman (1981: 94), fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya dan grafi artinya menulis jadi arti fotografi secara keseluruhan adalah menulis dengan bantuan cahaya, atau lebih dikenal dengan menggambar dengan bantuan cahaya atau merekam gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya (http://www.scribd.com dikutip tanggal 11 Oct 2012). Fotografi sendiri dapat menarik minat konsumen dari beberapa aspek yang terkandung dalam foto itu sendiri seperti tingkat ketajaman foto, warna yang dihasilkan, komposisi, irama serta makna atau isi yang ada di dalam foto tersebut.

Foto jurnalistik terdapat beberapa pengertian mengenai fotografi jurnalistik yang dikemukakan oleh para ahli fotografi. Menurut Hanapi yang dimaksud dengan fotografi jurnalistik yaitu kegiatan fotografi yang bertujuan

STIKOM


(7)

merekam jurnal peristiwa-peristiwa yang menyangkut manusia. Wilson Hick dalam bukunya Word and Picture memberi batasan fotografi jurnalistik adalah media komunikasi verbal dan visual yang hadir bersamaan. Sedangkan Soelarko mendefinisikan foto jurnalistik sebagai foto berita atau bisa juga disebut sebagai sebuah berita yang disajikan dalam bentuk foto. (http://komunikasi.unsoed.ac.id dikutip tanggal 11 Okt 2012). Foto jurnalistik sendiri berkaitan dengan sajian dalam bentuk foto akan sebuah peristiwa yang terjadi, yang di mana peristiwa tersebut berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan manusia dan peristiwa yang terjadi berguna untuk kepentingan manusia itu sendiri. Ruang lingkup foto jurnalistik ialah manusia, maka kehadiran foto jurnalistik memiliki makna yang berperan dalam kehidupan manusia seperti foto jurnalistik sebagai saksi mata, foto jurnalistik sebagai himbauan serta foto jurnalistik sebagai komentar sosial (http://komunikasi.unsoed.ac.id dikutip tanggal 11 Okt 2012).

Berita merupakan sebuah informasi yang menegenai peristiwa yang sedang terjadi dan informasi tersebut di sajikan melalui bentuk media cetak, pengumuman, televisi dll yang mampu untuk menarik perhatian, mempengaruhi banyak orang dan sebuah berita memiliki uraian beberapa fakta yang berada di masyarakat serta sebuah berita harus memiliki unsur 5 W + 1 H (What, When,

Where, Who, Why serta How)yaitu apa yang terjadinya peristiwa, kapan terjadinya

peristiwa, di mana peristiwa itu terjadi, nama korban jika terjadi peristiwa kecelakaan, asal usul mengapa terjadinya peristiwa tersebut dan bagaimana solusi atau tanggapan dari peristiwa tersebut.

STIKOM


(8)

Dari unsur 5 W + 1 H yang terkandung dalam sebuah berita, tak luput juga akan pentingnya foto dalam setiap kejadian atau peristiwa yang terjadi, yang di mana sebuah foto sendri dapat menampilkan unsur 5 W + 1 H kehadapan khalayak atau pembaca memahami, mengerti dari sebuah foto itu sendiri ketika surat kabar tersebut di cetak.

Tugas utama dari seorang fotografer surat kabar ialah untuk mengabadikan momen berita atau sebuah informasi yang nantinya akan diberikan sebuah caption atau keterangan foto untuk menerangkan kejadian apa yang di saksikan sehingga foto tersebut dapat diterima oleh pembaca atau konsumen.

Tujuan dari fotografer di dalam media surat kabar ialah memberikan keterangan berita yang didapat serta menggunakan sudut pandang atau angle yang pas agar dapat memahami sebuah berita yang disampaikan melalui foto tersebut dan dapat diterima pula oleh pembaca atau konsumen.

Layak atau tidaknya sebuah foto dapat dilihat dari beberapa aspek penilaian. Diantaranya adalah akan komposisi yang digunakan dalam mengabadikan sebuah momen, sudut pandang atau angle, irama, isi foto serta tingkat kecerahan sebuah foto. Apabila dari aspek yang di paparkan dapat terpenuhi maka foto tersebut layak akan ditampilkan media atau surat kabar. Selain itu, sebuah foto juga perlu adanya tema yang diangkat seperti momen menjelang akan hari raya,Ramadhan, atau hari-hari besar lainnya.

Radar Surabaya adalah surat kabar harian pagi yang terbit di Surabaya, Jawa Timur. Harian ini termasuk dalam grup Jawa Pos serta memiliki sirkulasi yang terbatas di kawasan Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo, Gresik, dan

STIKOM


(9)

Krian).Radar Surabaya mulai berdiri pada 24 Februari 2001, pada awalnya dikenal sebagai harian Suara Indonesia dengan lokasi kantor redaksi di Graha Pena Jl. Ahmad Yani 88 Surabaya. Harian Suara Indonesia pernah populer pada masa Presiden Soeharto dan membuatnya dikenal sebagai koran reformasi meski sebelumnya Harian Suara Indonesia adalah koran khusus ekonomi, dengan sirkulasi sangat terbatas.

Maraknya gerakan reformasi pada tahun 1998 membuat masyarakat jenuh dengan berita-berita politik dan hal ini mengakibatkan penurunan oplah yang sangat signifikan.Manajemen Jawa Pos Group pada akhirnya memutuskan mengubah nama Suara Indonesia dengan Radar Surabaya dengan fokus sebagai koran lokal kota Surabaya dan sekitarnya (http://id.wikipedia.org dikutip tanggal 10 okt 2012).

Dengan adanya strategi baru dalam penyedian infomasi yang dapat membidik konsumen melalui bidang fotografi. Maka dalam penyediaan informasi bentuk surat kabar mampu memberikan visualisasi atau gambaran yang mudah dimengerti dan paham akan isi foto tersebut. sepert aspek komposisi, sudut pandang atau angle, irama, isi foto serta tingkat kecerahan dalam hasil sebuah foto. Oleh sebab itu, diperlukannya adanya strategi baru dalam pengaplikasian fotografi dalam pemberitaan surat kabar Radar Surabaya.

STIKOM


(10)

1.2Perumusan Masalah

Dengan pemaparan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan Radar Surabaya ini ialah “Bagaimana mengaplikasikan fotografi dalam pemberitaan surat kabar Radar Surabaya?”

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang digunakan, yaitu :

1. Terbatas pada pengambilan gambar atau foto pada setiap kejadian perkara yang berada di masyarakat.

2. Terbatas pada foto yang memiliki nilai jurnalistik. 3. Foto yang diambil hanya pada wilayah Surabaya saja.

1.4 Tujuan

Tujuan dari kerja praktek yang dilakukan ialah :

Untuk mengaplikasiakan fotografi dalam pemberitaan surat kabar Radar Surabaya.

1.5 Manfaat

Dengan adanya tujuan yang diharapkan, maka manfaat perancangan ini adalah:

- Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang dapat diambil dari perancangan ialah sebagai pedoman dalam mengkomposisikan sebuah foto peristiwa yang terjadi

STIKOM


(11)

dalam surat kabar serta memudahkan pembaca memahami dan mengerti dari isi foto tersebut. Selain itu memberikan kontribusi kepada pihak penyelia Radar Surabaya guna memberikan alternatif-alternatif foto dalam bentuk sudut pandang atau angel yang lebih berkomunikatif.

- Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang di harapkan dari perancangan ini adalah mampu memberikan pemahaman fotografi jurnalistik dan tema yang di angkat guna pengaplikasian fotografi dalam surat kabar.

1.6 Pelaksanaan

A. Detai Perusahaan

Nama perusahaan : Radar Surabaya Jasa : Harian Surat Kabar

Alamat : Jl. Ahmad Yani 88 Surabaya, Lantai 4 Graha Pena Phone : (031) 8202277

Fax : (031) 8294597

E-mail : radarsurabaya@yahoo.com

Website : www.radarsby.com B. Periode

Tanggal Pelaksanaan : 18 Juni 2012 – 27 Juli 2012 Waktu : 16.00 - 22.00 WIB

STIKOM


(12)

1.7 Sistematika Penulisan

Agar pembaca dapat memahami dengan mudah permasalahan dan pembahasan, maka penulisan laporan kerja praktek ini akan dibuat sistematika yang nantinya terdiri dari beberapa bab yang terdapat penjabaran masalah, yakni :

Pada Bab I akan membahas tentang perumusan dan penjelasan masalah umum, sehingga akan diperoleh suatu gambaran umum mengenai keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Dalam bab ini menyangkut beberapa masalah yang meliputi seperti Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan, Kontribusi dan dilanjutkan Sistematika Penulisan Kerja Praktek.

Pada Bab II akan membahas tentang teori penunjang yang diharapkan menjelaskan secara singkat mengenai landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang di lakukan oleh penulis.

Pada Bab III membahas mengenai metode pelaksaan kerja praktek, mulai dari teknik hingga progres kerja.

Pada Bab IV membahas tentang informasi umum akan harian surat kabar Radar Surabaya, Visi dan Misi dari Radar Surabaya, struktur organisasi Radar Surabaya serta jasa yang ditawarkan oleh Radar Surabaya.

Pada Bab V akan membahas implementasi karya, dimna hasil perancangan selama melaksanakan kerja praktek di Harian Surat Kabar Radar Surabaya berdasarkan permasalahan dan metode perancangan yang telah dikerjakan.

STIKOM


(13)

Pada Bab VI akan membahas mengenai kesimpulan dari pembuatan perancangan medai presenstasi yang berkaitan dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta pemberian saran untuk pengembangan fotografi jurnalistik bagi Harian Surat Kabar Radar Surabaya.

STIKOM


(14)

9

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fotografi

Pada zaman dahulu para ilmuan mencoba untuk mendefinisikan apa arti dari fotografi yang dahulu masi menggunakan bahan film dan mencuci di dalam kamar gelap. Yang dimana fotografi tersebut memiliki banyak definisi salah satunya ialah Fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti, foto artinya cahaya dan grafi artinya menulis.Jadi arti fotografi secara keseluruhan adalah menulis dengan bantuan cahaya, atau lebih dikenal dengan menggambar dengan bantuan cahaya atau merekam gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya. Menurut Amir Hamzah Sulaeman (http://dkv.isi-dps.ac.iddikutip tanggal 18 oktober 2012 ).

Berdasarkan etimologi atau bahasa Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi) dikutip tanggal 18 oct 2012).

STIKOM


(15)

2.2Komposisi

Komposisi adalah susunan gambar dalam ukuran yang tersedia dengan memperhatikan unsur garis,nada serta kontras sehingga membentuk pola/ format serta komposisi mempunyai tujuan untuk mencapai balance/ keseimbangan pandangan. Unsur-unsur komposisi antara lain: pertama, subjek, yang menjadi sasaran pemotretan ditempatkan pada posisi yang tepat. Kedua, lingkungan, yang terbagi dalam latar blakang, tengah dan depan. Latar disini bertindak sebagai pendukung dan bukan sebagai penghalang peranan subjek.

Sedangkan tahap penyusunan komposisi antara lain: pertama, terjadi pada saat pemotretan. Kedua, ditentukan pada saat pencetakan foto. Ketiga, komposisi dalam pemotretan. Keempat, komposisi Horizontal, menempatkan objek dari kiri ke kanan. Kelima, komposisi Vertikal, menempatkan objek dari atas ke bawah.

Sementara macam-macam sudut pandang berdasarkan arah pandang (posisi memotret) : pertama, birds eye view – pandangan burung yaitu mengambil arah pandang dari udara ke bawah, dari pohon, semua tempat yang tinggi diamana kamera diarahkan kepada objek dari atas. Kedua, frogs eye view – pandangan katak yaitu memotert dekat tanah dengan cara tiarap, atau tempat yang rendah ke tempat yang tinggi. Kamera ada di dekat tanah, untuk memotret lurus ke atas dapat jga dengan cara berbaring. Ketiga, eye level viewing – setinggi mata mendatar yaitu kamera dibidikkan setinggi mata, sambil berdiri. Keempat, waist level viewing – setinggi pinggang yaitu dilakukan pada pemotretan dengan kamera jenis Twin Lens Reflex, dengan bidikkan dari atas. Biasanya kamera dipegang setinggi dada atau pinggang. Dengan sedikit latihan, dapat juga

STIKOM


(16)

mempergunakan kamera single lens reflex, tanpa mengintai dengan mata, tetapi mata memperhatikan arah pandang lensa, agar mengenai objek foto. Kelima, high handle position – posisi tangan tinggi yaitu kamera di pegang tinggi oleh tangan, tanpa dapat membidik dengan pasti agar dapat melampaui barisan didepan pemotret. Kemungkinan salah arah besar sekali karena kamera miring dan komposisi kacau, tujuan utama untuk mendapatkan gambar untuk berita daripada tidak sama sekali. (http://www.slideshare.net dikutip tanggal 5 november 2012).

2.3Foto Jurnalistik

Menurut Hanapi yang dimaksud dengan fotografi jurnalistik yaitu kegiatan fotografi yang bertujuan merekam jurnal peristiwa-peristiwa yang menyangkut manusia. Wilson Hick dalam bukunya Word and Picture memberi batasan fotografi jurnalistik adalah media komunikasi verbal dan visual yang hadir bersamaan. Sedangkan Soelarko mendefinisikan foto jurnalistik sebagai foto berita atau bisa juga disebut sebagai sebuah berita yang disajikan dalam bentuk foto.

Sementara itu Oscar Motuloh, fotografer senior Biro Foto LKBN Antara Jakarta menyebut foto jurnalistik adalah medium sajian untuk menyampaikan baragam bukti visual atas suatu peristiwa pada suatu masyarakt seluas-luasnya, bahkan hingga kerak dibalik peristiwa tersebut, tentu dalam waktu yang sesungkat-singkatnya.

Dilihat dari beberapa pengertian yang ada maka foto jurnalistik dapat disebut sebagai suatu sajian dalam bentuk foto akan sebuah peristiwa yang terjadi,

STIKOM


(17)

di mana peristiea tersebut berkaitan dendan apek kehidupan manusia dan disampaikan guna kepentingan manusia itu sendiri. Kepentingan manusia dalam hal ini berupa kebutuhan akan informasi atau juga beita yang terjadi di seluruh belahan bumi ini.

Syarat umum untuk membuat foto berita dengan baik adalah:

Memiliki pengetahuan konspesional mempersoalkan isi (picture content, news content)

Memiliki keterampilan teknis mempersoalkan penyajian teknis yang matang secara fotografi.

Foto-foto yang dimuat dalam surat kabar memang tidak selalu menggambarkan suatu peristiwa atau berita (newsphoto), melainkan bisa juga bersifat ilustratif, yaitu bisa berdiri sendiri atau menyertai suatu artikel, termasuk di dalamnya adalah foto-foto yang bersifat „human interest‟ (menarik perhatian dan membangkitkan kesan). Foto-foto yang dimuat dalam surat kabar itu secara

„salah kaprah‟ biasa disebut sebagai foto jurnalistik, artinya foto yang dihasilkan

oleh kerja jurnalis (wartawan) di lapangan.

Suatu foto memang tidak bisa melukiskan keterangan-keterangan verbal yang diperoleh wartawan di lapangan, tapi dengan kemampuan visualisasi yang disuguhkan, sebuah foto bisa mengungkapkan pandangan mata yang sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata. Dengan foto akan memperkecil subjektivitas tersebut. (http://sinaukomunikasi.wordpress.com dikutip tanggal 18 oct 2012).

STIKOM


(18)

2.3.1 Kewartawanan, Jurnalistik dan Berita

Pada intinya foto kewartawanan, foto jurnalistik dan foto berita adalah sama. Semua berhubungan dengan berita foto. Kalau pun ada perbedaan, hanya masalah disiarkan atau tidak.

Foto kewartawanan adalah foto yang mengandung berita, sehingga punya kemungkinan disiarkan/ dipublikasikan. Foto ini bias anya dibuat wartawan foto. Foto Jurnalistik sesungguhnya juga foto berita, namun tidak harus dibuat wartawan foto atau pekerja pers siapa pun bisa membuatnya. Oleh karena itu, tidak ada keharusan menyebarkan/memublikasikannya, sehingga mungkin saja hanya disimpan dalam laci untuk koleksi.

Foto berita adalah foto yang mengandung berita dan diberitakan. Karena dipublikasikan/diberitakan, ia lantas di namai foto berita. Foto berita sebenarnya foto biasa, yaitu foto yang mendokumentasikan peristiwa/kejadian. Namun, karena peristiwa/kejadiannya mengandung sesuatu yang ingin segera diketahui orang banyak dan disiarkan luas di media-media cetak foto tersebut menjadi foto berita.

Meskipun demikian, foto berita tidak melulu mengedepankan masalah / peristiwa seperti perang, huru-hara, demonstrasi, atau segala sesuatu yang berhubungan dengan tingkah manusia. Berbagai hal yang berkaitan dengan alam, makhluk hidup selain manusia, benda mati, bahan, dan situasi kehidupan lain, juga bisa menjadi objeknya (Ryadi, kartono http://books.google.co.id dikutip tanggal 6 November 2012).

STIKOM


(19)

2.3.2 Syarat Foto Jurnalistik

Syarat foto jurnalistik harus memenuhi enam unsur antara lain sempurna secara teknik, sempurna secara estetika, jujur, tepat saat pengambilan, menggugah ekspresi serta dilengkapi keterangan atau caption. kemudian beberapa syarat tambahan untuk jurnalis Indonesia antara lain tidak melanggar SARA, sopan, tidak menimbulkan keresahan serta tidak dilarang.

Bagi seorang redaktur foto, pertimbangan terakhir untuk pemuatan adalah, sebuah foto dipersembahakan untuk pembaca, bukan untuk kepuasan sang fotografer sendiri.Untuk menjaga hal ini, dalam pemilihan sebuah foto sang pemotret tidak ikut dilibatkan. Namun sang fotografer harus memberi info-info awal sebelum pemilihan dilakukan. (http://www.slideshare.net dikutip tanggal 5 november 2012).

2.3.3 Karakter Foto Jurnalistik Surat Kabar

Sebuah foto jurnalistik Surat Kabar harus memiliki 4 karakter antara lain cenderung lebih menggambarkan klimaks dari suatu peristiwa, banyak kesamaan antara satu media dengan media lainnya terutama untuk foto headline, kurangnya menampilkan sisi lain dari suatu objek guna mengingat keterbatasan deadline, serta memiliki format foto jarang sekali ditampilkan dalam ukuran besar atau setengah halaman. (http://www.slideshare.net dikutip tanggal 5 November 2012).

STIKOM


(20)

2.3.4 Tabloid dan Majalah

Sebuah media cetak lainnya seperti tabloid dan majalah juga mempunyai 4 karakter yang harus dipenuhi antara lain: cover dan headline lebih variatif, karena tidak selalu menampilkan klimaks peristiwa, mampu menampilkan sisi lain dari suatu objek mengingat deadline yang lebih lama, Dapat menampilkan beberapa foto dari suatu objek yang disesuaikan dengan tulisan yang lebih mendalam serta Cukup banyak format foto ditampilkan dengan ukuran besar. (http://www.slideshare.net dikutip tanggal 5 november 2012).

2.4 Pers

Pengertian pers dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengertian pers dalam arti luas dan pers dalam arti sempit. Pers dalam arti sempit adalah pers yang meliputi segala media massa cetak, seperti surat kabar, majalah, tabloid, bulletin-bulletin kantor berita dan sebagainya. Sedangkan pers dalam arti luas adalah pers meliputi semua media massa, baik cetak maupun elektronik (Effendy, 2003: 90).

Secara yuridis formal, seperti dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) UU Pokok Pers No. 40/1999, pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia (Sumadiria, 2005: 31).

STIKOM


(21)

2.5 Surat Kabar

Pada awalnya surat kabar identik dengan pers, namun pengertian pers sudah luas, dimana media elektronik sudah dikatagorikan dengan media pula. Pengertian pers sendiri dalam arti sempit, pers hanyalah meliputi media cetak ialah surat kabar.

Menurut Onong Uchjana Effendy, “Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca” (Effendy,1993:241).

Arti penting surat kabar terletak pada kemampuannya untuk menyajikan berita-berita dan gagasan-gagasan tentang perkembangan masyarakat pada umumnya, yang dapat mempengaruhi kehidupan modern seperti sekarang ini. Selain itu surat kabar mampu menyampaikan sesuatu setiap saat ke pada pembacanya melalui surat kabar pendidikan, informasi dan interpretasi mengenai beberapa hal, sehingga hampir sebagian besar dari masyarakat menggantungkan dirinya ke pada pers untuk memperoleh informasi.

Menurut Onong Uchjana Effendy (http://all-about-theory.blogspot.com dikutip tanggal 18 oct 2012) ada 4 ciri yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh surat kabar, antara lain :

1. Publisitas (Publicity)

Yang mengandung arti penyebaran kepada khalayak atau kepada publik. Karena diperuntukkan untuk khalayak umum, isi atau informasi dalam surat kabar ini terdiri dari berbagai kepentingan yang berkaitan dengan umum. Untuk itu,

STIKOM


(22)

penerbitan yang meskipun sama dengan surat kabar tidak bisa disebut sebagai surat kabar jika hanya ditujukan ke pada sekelompok orang atau golongan.

2. Periodesitas (Periodicity)

Yang berarti keteraturan dalam penerbitannya. Keteraturan ini bisa satu kali sehari bisa juga satu atau dua kali terbit dalam seminggu. Karena mempunyai keteraturan dalam penerbitannya, maka penerbit buku tidak dapat dikategorikan sebagai surat kabar meskipun isinya menyangkut kepentingan umum karena tidak disebarkan secara periodik dan berkala.

3. Universalitas (universality)

Yang berarti kemestaan dan keragaman. Isinya yang datang dari berbagai penjuru dunia. Untuk itu jika sebuah penerbitan berkalaisinya hanya mengkhususkan diri pada suatu profesi atau aspek kehidupan, seperti majalah kedokteran, arsitektur, koperasi atau pertanian, tidak termasuk surat kabar. Memang benar bahwa berkala itu ditujukan kepada khalayak umum dan diterbikan secara berkala, namun bila isinya hanya mengenai salah satu aspek kehidupan saja maka tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori surat kabar. 4. Aktualitas (Actuality)

Menurut kata asalnya aktualitas, berarti “kini” dan “keadaan

sebenarnya”.Kedua-duanya erat sekali sangkut pautnya dengan berita yang disiarkan surat kabar. Berita adalah laporan mengenai peristiwa yang terjadi kini, dengan perkataan lain laporan mengenai peristiwa yang baru terjadi dan yang dilaporkan itu harus benar. Tetapi yang dimaksudkan aktualitas sebagai ciri surat

STIKOM


(23)

kabar adalah pertama, yaitu kecepatan laporan, tanpa menyampingkan pentingnya kebenaran berita

Surat kabar pada umumnya terbit harian, sekalipun ada juga surat kabar mingguan. Surat kabar harian merupakan jenis media cetak yang terbit setiap hari. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar Harian Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya. Dari segi ruang lingkupnya, ada surat kabar local atau surat kabar nasional (Yunus, 2010:29).

2.6. Surat Kabar Lokal

Kategori surat kabar menurut Melvin DeFleur dibagi menjadi dua kategori, yaitu: surat kabar yang isinya serius atau selera tinggi (high taste) dan surat kabar selera rendah (low taste). Sedangkan menurut Jacob Oetama, surat kabar dikategorikan dalam surat kabar kualitas dan surat kabar populer. Surat kabar yang isinya serius atau surat kabar kualitas sesuai dengan bentuk surat kabar umum. Sehingga berita-berita yang dimuat didalamnya bersifat serius dan bermanfaat bagi masyarakat (Oetama, 1989: 123).

Surat kabar lokal atau disebut juga dengan low taste yang akan dibahas pada sub bab kali ini adalah surat kabar Radar Surabaya. Radar Surabaya memfokuskan sebagai surat kabar (koran) lokal kota Surabaya, dan wilayah sekitarnya. Sebagai Koran lokal, topik berita lebih diutamakan pada isu-isu lokal saja.

STIKOM


(24)

19

METODE PERANCANGAN

Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan dan mempelajari permasalahan yang ada serta menganalisis permasalahan yang muncul pada Harian Surat Kabar Radar Surabaya, terutama pada bidang fotografi pada harian surat kabar Radar Surabaya. Permsalahan yang timbul pada Radar Surabaya ialah pengaplikasian fotografi yang selama ini membutuhkan strategi baru untuk mendukung perusahan dalam harian surat kabar. Strategi ini ditujukan kepada pembaca agar dapat memahami dan mengerti akan isi dari foto tersebut yang mengkomunikasikan sebuah informasi atau peristiwa yang terjadi pada masyarakat yang ada di setiap rubrik-rubrik surat kabar Radar Surabaya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut ditempuh dengan beberapa langkah yaitu sebagai berikut :

STIKOM


(25)

Gambar 3.1 Bagan perancangan

3.1 Pengumpulan Data 3.1.1 Observasi

Observasi ialah langkah awal untuk menentukan permasalahan fotografi yang sebelumnya serta memberikan keterangan atau caption yang sesuai dengan peristiwa yang terjadi untuk surat kabar Radar Surabaya. Dalam langkah ini penulis melalukan analisis terhadap hasil foto-foto yang dimiliki oleh harian surat kabar Radar Surabaya sebelumnya yang dirangkum selama 1 tahun, serta membandingkan dengan hasil foto peristiwa dengan surat kabar lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagian mana yang akan diperbaiki atau perbaharui dalam surat kabar Radar Surabaya.

Observasi

Diskusi atau

Wawancara

pengambilan

data

proses desain

sorting

editing

ketengan foto

atau caption

warna

Penentuan

Software

STIKOM


(26)

Berdasarkan analisis yang di dapatkan melalui data perusahan Radar Surabaya serta isi rubrik, konten dan iklan apa saja yang ditawarkan, akan dapat menentukan pengaplikasian fotografi di setiap rubrik yang ditonjolkan.

3.1.2 Diskusi atau Wawancara dengan Pimpinan

Diskusi merupakan bagian dari observasi guna menentukan apa yang diinginkan oleh pihak perusahaan. Diantara tema apa yang ditonjolkan, pesan apa yang disampaikan serta apa saja yang patut dihindari dalam pengambilan sebuah gambar atau foto dan lain sebagainya.

Diskusi guna mendapatkan sebuah data dengan cara bertatap muka dengan pimpinan atau pihak perusahaan bisa juga dengan pimpinan redaksi. Data juga bisa didapatkan melalui pihak-pihak terkain lainnya. Dari beberapa data yang diperoleh melalui diskusi atau wawancara langsung dengan pimpinan atau pihak perusahaan, seberapa efektif dan pentingnya peran fotografi dalam setiap berita yang disampaikan kepada masyarakat yang digunakan oleh harian surat kabar Radar Surabaya.

3.1.3 Pengambilan Data

Setelah melalukan diskusi dan observasi, penulis mengambil beberapa data yang dibutuhkan untuk menunjang pengaplikasian fotografi ini. Data yang diperoleh ialah pengambilan foto di tempat kejadian perkara (TKP), mengambil data hanya di wilayah Surabaya, terbatas foto yang memiliki nilai jurnalistik.

STIKOM


(27)

3.2 Proses Desain atau pengaplikasian 3.2.1 Sorting

Dalam hal ini penentuan foto sangatlah penting untuk diserahkan kepada redaktur serta penggunaan kalimat atau keterangan foto yang akan ditampilkan dalam rubrik Surabaya Townsquare pada halaman 3 dan Surabaya Kota Kita pada halaman 4 di Harian Surat Kabar Radar Surabaya.

Sorting yang dilakukan sebanyak 3 buah foto atau 5 buah foto yang nantinya guna memudahkan redaktur untuk memilih foto yang menerangkan peristiwa yang terjadi pada hari itu juga serta penggunaan keterangan foto guna dapat memberikan informasi yang didapatkan dari fotografer itu sendiri.

3.2.2 Editing

Editing dalam surat kabar bertujuan untuk membenahi suatu gambar agar hasil yang diperoleh menjadi lebih bagus serta mengantisipasi kesalah pahaman pembaca dalam mengamati foto yang menarik.

Editing yang dilakukan hanyalah sebatas kamar gelap yang di artikan hanyalah sebatas editing kontras, gelap terangnya foto, tingkat kejelasan foto serta memotong atau menghilangkan bagian foto yang lain atau kata lainnya ialah croping yang dimana croping itu sendiri berguna

STIKOM


(28)

menekankan bagian foto mana yang bersifat kuat akan informasi yang disampaikan.

3.2.3 Keterangan Foto atau Caption

Setiap foto yang ditampilkan surat kabar memiliki sebuah keterangan foto atau caption. Caption atau keterangan foto berfungsi sebagai keterangan kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam masyarakat yang belum di ketahui oleh masyarakat.

Caption itu sendiri memberikan keterangan dimana foto itu

diambil, penjelasan secara singkat hasil foto yang didapatkan, serta inti dari foto tersebut yang nantinya memudahkan redaktur untuk memahami isi foto tersebut.

3.2.4 Warna

Media yang digunakan adalah kertas koran daur ulang dengan dasar warna putih serta perpaduan antara text dan image, maka tingkat kejelasan akan hasil foto dan warna yang digunakan melalui kamera haruslah disesuaikan dengan kertas koran tersebut.

Penggunaan warna fotografi dalam surat kabar sangat berguna bagi pembaca yang dimana pembaca akan tertarik foto yang menunjukan ketajaman foto serta warna yang digunakan tidak terlalu mendominasi akan hasil yang ditampilkan.

STIKOM


(29)

3.2.5 Penetuan Software

Penentuan software yang digunakan merupakan langkah awal yang diperlukan sebelum melakukan editing foto. Karena hasil dari sebuah foto atau desain yang dibuat tergantung pada software yang gunakan untuk pembuat media persentasi.

Dalam hal ini penulis menggunakan software Adobe Photoshop. Adobe Photoshop merupakan program aplikasi atau perangkat lunak yang umumnya di gunakan untuk mengedit foto atau pembuatan desain.

Gambar 3.2.5 Tools dalam Adobe Photoshop 7.0

STIKOM


(30)

25

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Profile PT Radar Media Surabaya

Radar Surabaya adalah surat kabar harian pagi yang terbit di Surabaya, Jawa Timur. Harian ini termasuk dalam grup Jawa Pos serta memiliki sirkulasi yang terbatas di kawasan Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo, Gresik dan Krian). Radar Surabaya mulai berdiri pada 24 Februari 2001, pada awalnya dikenal sebagai harian Suara Indonesia dengan lokasi kantor redaksi di Graha Pena Jl. Ahmad Yani 88 Surabaya. Harian Suara Indonesia pernah populer pada masa Presiden Soeharto dan membuatnya dikenal sebagai koran reformasi meski sebelumnya Harian Suara Indonesia adalah koran khusus ekonomi dengan sirkulasi terbatas.

Meskipun masih terbilang muda, harian ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Kehadirannya sepertinya sudah ditunggu oleh masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Halaman-halaman koran ini 80% berisi berita-berita lokal. Tampilan media cetak yang dinamis serta mempunyai kreatifitas liputan yang selalu dekat dan meladeni keinginan publik, menjadikan pasar Radar Surabaya meningkat. Sangat tepat apabila koran ini dijadikan sebagai sarana berpromosi. Karena Radar Surabaya tak hanya ahli dalam mengelola koran, tetapi juga jeli, cerdik dan kreatif sehingga tetap bertahan sampai sekarang dalam persaingan media cetak.

STIKOM


(31)

Dalam perkembangannya, Radar Surabaya terus berbenah diri. Hasil yang telah didapat tidak membuat Radar Surabaya untuk berhenti dalam mengembangkan inovasi dan kreatifitas, kualitas dan kuantitas berita terus diperbaharui, termasuk dalam sumber daya manusianya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penyajian berita yang lebih dititik beratkan pada peristiwa dan informasi lokal yang ada di Surabaya dan sekitarnya, dan tentunya dengan penyajian yang cepat dinikmati oleh masyarakat sekitar.

PT Radar Media Surabaya

Lantai 4 Graha Pena, Jl. Ahmad Yani 88 Surabaya Phone : ( 031 ) 8202277 , 8202278 , 8202109 Fax : ( 031 ) 8294597

e-mail : radarsurabaya@yahoo.com

4.2 Visi dan Misi PT Radar Media Surabaya

1. Visi PT Radar Media Surabaya

Visi dari Radar Surabaya adalah menjadi surat kabar yang bisa diterima oleh masyarakat khususnya masyarakat Surabaya dan sekitarnya.

2. Misi PT Radar Media Surabaya

Misi Radar Surabaya adalah sebagai berikut :

1. Menjadi bacaan alternatif masyarakat Surabaya dan sekitarnya. 2. Membuat berita-berita yang kritis dan menarik.

3. Menjadi bacaan Community Newspaper. 4. Membuat lahan bisnis.

STIKOM


(32)

4.3 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi

STIKOM


(33)

Tabel 1

Struktur Organisasi PT Radar Media Surabaya

No. Jabatan Nama

1. General Manager Lilik Widyantoro 2. Pimpinan Redaksi/Penanggung

Jawab

Agus Wahyudi 3. Koordinator Liputan Sumarno 4. Redaktur Pelaksana Wijayanto

5. Redaktur

HM Choirul Shodiq, Rahmat Adhy Kurniawan, Yuli Setiyo Budi, Hendarmono Al Sidarto, Asikin, Ahmad Syaiku, Lambertus Lusi Hurek, Hafida Indrawati, Heti Palestina, Nofilawati Anisa

6. Staf Redaksi Surabaya

M Nazaruddin, M Zainuddin, Novi Triawan, Roudlon, Lainin Nadziroh, Jaini, Rochman Arief, Eko Yudiono, Wahyu Setyo Darmawan, Risang Bima Wijaya

7. Fotografer Abdullah Munir, Sandhi Nurhartanto 8. Biro Jakarta

Poeji Rahardjo (kepala), M Nur Asikin. Sidoarjo: Agung Nugroho, Rudianto, Vega Dwi Ariesta

9. Gresik

Aris Wahyudianto, Sandhi Nurhartanto, Januar Adi Sagita, Ratno Dwi Santo

10. Probolinggo HM Saudi Hasyim, Kediri: Imam Mubarok 11. Iklan

Lilik Widyantoro (Manager), M Afik MS, M Fail, Bambang Sukoco, Ibnu Rusydi Sahara, Agoes Hari Noeswantoro, Budi Susetyo, Rini Sujarwo, Ferry Sujimat, S. Yadi

12. Pemasaran

Ferry Sujimat (Manager), Heri Santoso, Fanny Ferdyan, Indra Wijanarko, Irano

STIKOM


(34)

29

IMPLEMENTASI KARYA

5.1 Hasil Karya

Selama proses kerja praktek dengan kurun waktu satu bulan, memperoleh hasil sebagai berikut:

1. Foto pada Surat kabar Radar Surabaya dalam Rubrik Surabaya Kota Kita tanggal 21 Juni 2012

Gambar 5.1 Rubrik Surabaya Kota kita tanggal 21 Juni 2012

Pada gambar 5.1 merupakan aplikasi berita yang berupa bentuk foto yang menampilkan sebuah peristiwa sapi ditengah jalan yang berada di masyarakat. Di bawah foto tersebut terdapat kalimat yang menerangkan peristiwa itu sedang terjadi di mana berita, dapat disampaikan melalui bentuk visual yaitu foto.

Foto tersebut menjelaskan peristiwa sapi ditengah jalan yang berada wilayah Surabaya barat tepatnya di jalan raya kramat, wiyung yang diambil secara medium close up yang dapat memudahkan pembaca untuk melihat suasana yang sedang terjadi.

STIKOM


(35)

Foto ini memiliki nilai berita yang kuat, sebab peristiwa sapi ditengah jalan dapat mengganggu jalannya lalu lintas dari kedua arah, peristiwa sapi ditengah jalan berlangsung setiap pagi dan sore hari serta perisitwa sapi di tengah jalan membuat resah penduduk sekitar yang disebabkan kurang adanya perhatian dari pemilik sapi itu sendiri.

Gambar 5.1.1 Rubrik Surabaya Kota kita tanggal 21 Juni 2012

Pada gambar 5.1.1 merupakan aplikasi berita yang berupa bentuk foto yang menampilkan sebuah peristiwa sapi ditengah jalan yang berada di masyarakat. Foto di ambil dengan menggunakan teknik foto medium close up, sebab dapat memudahkan pembaca dalam hal membaca dan memahami sebuah berita.

Gambar 5.1.1 adalah pemilihan dari beberapa hasil foto yang di ambil. Pemilihan foto itu sendiri memiliki beberapa aspek atau unsur memiliki nilai berita serta tingkat kejelasan serta warna, yang cukup guna memudahkan pembaca dalam memahami sebuah berita.

STIKOM


(36)

Gambar 5.1.2 Rubrik Surabaya Kota kita tanggal 21 Juni 2012

Pada gambar 5.1.2 merupakan beberapa pilihan foto di ambil dengan menggunakan teknik foto long shot, sebab foto tidak hanya mengambil dari sudut pandang saja, melainkan mengambil dari beberapa sudut pandang guna memberikan lokasi tempat kejadian perkara sehingga dapat dipilih untuk layak di publikasikan.

Foto peristiwa sapi di tengah jalan di ambil pada waktu pagi hari, karena umumnya sapi tersebut mencari makan rumput di sepanjang jalan raya wiyung, Surabaya barat. Sehingga adanya peristiwa sapi di tengah jalan mendapatkan sorotan yang buruk dari penduduk sekitar.

Dari gambar 5.1, 5.1.1 dan 5.1.2 memberikan option atau beberapa pilihan foto untuk di berikan pada redaktur guna memudahkan pemilihan foto yang diberikan oleh fotografer yang sudah melalui penyortiran atau pemilihan pada hasil foto yang didapatkan.

STIKOM


(37)

2. Foto pada Surat kabar Radar Sidoarjo dalam rubrik Kuliner tanggal 25 Juni 2012

Gambar 5.2 Rubrik Kuliner tanggal 25 Juni 2012

Pada gambar 5.2 menampilkan tema wisata religi. Gambar ini berada di lokasi kawasan Masjid Ampel Surabaya. Di tempat ini banyak pernak-pernik atau pun keperluan sandang hingga makanan khas Arab. Foto ini adalah salah satu contoh bentuk aplikasi fotografi dalam pemberitaan surat kabar yang dalam salah satu rubrik kuliner yang bertemakan wisata religi.

Sudut pandang atau angle yang di tampilkan dalam foto memfokuskan tema yang diangkat dengan menampilkan apa saja yang memiliki nilai-nilai religi

STIKOM


(38)

seperti tasbih, baju koko, kopyah, hingga sisha. Teknik pengambilan foto menggunakan teknik medium close up dan close up, sebab dengan menggunakan teknik medium close up serta close up dapat menekankan peristiwa apa yang terjadi dan untuk teknik close up dapat memberikan tampilan ketajaman hasil foto.

Gambar 5.1 menjadi daya tarik sebuah nilai berita, sebab menjelang hari raya idul fitri penjualan pernak-pernik hingga makanan khas Arab meningkat dan antusias konsumen untuk membeli kebutuhan hari raya idul fitri pun meningkat tajam. Di bawah foto terdapat informasi yang memiliki nilai jurnalistik dan memudahkan untuk pembaca memahami isi dari berita yang disajikan.

Gambar 5.2.1 Rubrik Kuliner tanggal 25 Juni 2012

Pada gambar 5.2.1 menjelaskan seorang konsumen sedang melihat baju kokoh di salah satu toko yang berada di kawasan Masjid Ampel Surabaya

STIKOM


(39)

tepatnya toko Tiga Saudara yang berada di jalan Ampel Suci no.26 Surabaya ini menjual pakaian muslim wanita maupun pria hingga menjual sisha khas Arab.

Teknik pengambilan foto ini menggunakan teknik foto medium close up. Dengan menggunakan teknik medium close up dapat menceritakan sebuah peristiwa yang terjadi, sehingga foto tersebut menginformasikan sebuah berita bahwa seorang pria sedang melihat baju kokoh yang berada di toko Tiga Saudara.

Gambar 5.2.1 ialah hasil beberapa foto yang sudah disortir dengan beberapa aspek atau tingkat kelayakan sebuah foto jurnalistik seperti kecerahan foto, ketajaman foto serta nilai berita yang diangkat dari foto tersebut, dapat menciptakan sebuah infomasi.

Gambar 5.2.2 Rubrik Kuliner tanggal 25 Juni 2012

Pada gambar 5.2.2 merupakan beberapa contoh produk sisha yang di jual oleh toko Tiga Saudara yang berada di jalan Ampel Suci no.26 Surabaya yang memiliki nilai jual mulai harga 250 ribu rupiah hingga mencapai harga 1 juta rupiah dari setiap produk sisha yang dijual.

STIKOM


(40)

Teknik pengambilan menggunakan teknik medium close up yang memfokuskan pada produk sisha guna mendapatkan penekanan bahwa toko Tiga Saudara tidak hanya menjual pakaian muslim wanita maupun pria, melainkan menjual produk sisha. Foto tersebut menggunakan lampu kilat atau flash external guna menciptakan suasanya yang dramatis dalam hasil sebuah gambar dan dapat menimbulkan ketajaman dari sebuah foto.

Gambar 5.2.2 hasil beberapa foto yang sudah melalui tahapan seleksi dengan beberapa aspek atau tingkat kelayakan sebuah foto jurnalistik seperti kecerahan foto, ketajaman foto serta nilai berita yang diangkat dari foto tersebut, dapat menciptakan sebuah infomasi.

STIKOM


(41)

3. Foto pada Surat Kabar Radar Surabaya dalam rubrik Surabaya Kota Kita tanggal 4 Juli 2012

Gambar 5.3 Rubrik Surabaya Kota Kita tanggal 4 Juli 2012

Pada gambar 5.3 merupakan sebuah berita yang sangat penting bagi setiap

pengguna jalan raya akan keselamatan untuk menghindari sebuah “Ranjau” jalan

yang dapat membahayakan pengguna jalan raya yang hanya di tutupi samapah dan bak sampah milik warga wilayah jalan raya Jemursari, Surabaya guna memberikan peringatan pengguna jalan raya berhati-hati. Foto peristiwa “Ranjau

STIKOM


(42)

Jalan” ini berada di lokasi jalan raya Jemusari Surabaya tepatnya di tengah jalur

lalu lintas.

Teknik pengambilan foto ini menggunakan teknik close up. Sebab dengan menggunakan teknik foto close up, dapat memperlihatkan atau menampilkan

kejelasan dari sebuah peristiwa “Ranjau Jalan” yang berada tepat di jalan raya

Jemursari Surabaya yang diberikan kepada pembaca ketika melewati jalan raya Jemursari untuk berhati-hati dalam berkendara.

Di bawah foto terdapat sebuah informasi atau berita yang penting serta bermanfaat untuk setiap pengguna jalan raya agar selalu berhati-hati ketika melewati wilayah jalan Jemursari yang terdapat sebuah “Ranjau Jalan” , yang dapat membahayakan bagi pengguna jalan raya agar dapat menjadi sorotan penting bagi pemerintahan kota Surabaya sendiri. Foto ini memiliki nilai daya tarik yang besar sebab tempat kejadian perkara ini berada di jalan protokol dari arah rungkut ke jalan Jendral Achmad Yani, begitu pula dengan sebaliknya dari arah jalan raya Jendral Achmad Yani menuju ke rungkut.

STIKOM


(43)

Gambar 5.3.1 Rubrik Surabaya Kota Kita tanggal 4 Juli 2012

Pada gambar 5.3.1 ialah salah satu dari beberapa foto yang di hasilkan dan sudah melalui tahapan penyortiran guna dapat menjelaskan peristiwa yang terjadi. foto ini menjelaskan tentang Sagas Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya

yang sedang melihat dan memfoto “Ranjau Jalan” yang berada di lokasi jalan raya

Jemursari, Surabaya.

Pengambilan foto ini menggunakan teknik foto long shoot yang memiliki intensitas kejelasan yang luas, sebab dengan menggunkan teknik long shoot dapat mencakup kejadian perkara yang sedang terjadi di sekitar masyarakat. Nilai berita yang dikandung dalam foto ini sangat kuat, sebab di dalam foto tersebut menceritakan bahwa pemerintah Kota Surabaya melayani, merawat fasilitas yang sudah dibangun guna menciptakan kondisi jalan raya yang aman.

STIKOM


(44)

Gambar 5.3.2 Rubrik Surabaya Kota Kita tanggal 4 Juli 2012

Pada gambar 5.3.1 dan 5.3.2 adalah foto yang sudah melalui tahap penyortiran hasil foto yang didapatkan guna memudahkan untuk menyampaikan sebuah berita kepada pembaca. Foto ini di ambil dengan sudut bird eye view (pandangan burung) cara pengambilan arah pandang dari udara ke bawah, dari pohon, semua tempat yang tinggi diamana kamera diarahkan kepada objek dari atas. Foto ini menjelaskan atau memberikan sebuah informasi yang kuat bahwa pihak Satgas Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya sudah melakukan

tugasnya untuk melihat “Ranjau Jalan” yang berada di lokasi jalan raya Jemursari

Surabaya.

STIKOM


(45)

4. Foto pada Surat Kabar Radar Surabaya dalam rubrik Surabaya Kota Kita tanggal 12 Juli 2012

Gambar 5.4 Rubrik Surabaya Kota Kita tanggal 12 Juli 2012

Pada gambar 5.4 merupakan salah satu foto peristiwa perawatan jembatan yang sedang berlangsung di jalan Yos Sudarso yang dilakukan oleh petugas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Foto ini menggunakan teknik foto medium shoot guna memperlihatkan aktifitas perawatan jembatan yang di lakukan petugas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Foto ini memiliki nilai berita yang kuat dan dapat menjadi daya tarik pembaca guna menarik minat

STIKOM


(46)

pembaca surat kabar, dengan di dukung dengan warna merah pada jembatan yang identik dengan lambang warna sebuah partai politik, maka di bawah foto tersebut diberikan sebuah kalimat atau caption untuk menjelaskan peristiwa itu sedang terjadi dan memberikan keterangan bahwa proses pengecatan dengan menggunakan warna merah tidak identik dengan warna partai politik dan pada waktu yang bersamaan Kota Surabaya menyambut kedatangan Citynet.

Gambar 5.4.1 Rubrik Surabaya Kota Kita tanggal 12 Juli 2012

Pada gambar 5.4.1 menjelaskan berita yang menggambarkan bahwa adanya perawatan jembatan yang dibangun oleh pemerintah yang berada di jalan Yos Sudarso, yang dilakukan oleh petugas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Pada pengambilan sudut pandang medium shoot yang diarahkan pada aktifitas yang sedang berlangsung dan mudah untuk dikenal lokasi peristiwa itu sedang terjadi saat konsumen membaca surat kabar Radar Surabaya.

STIKOM


(47)

Gambar 5.4.1 merupakan dari beberapa pilihan hasil foto yang melalui tahap sortir yang sudah dilakukan. Foto ini mengandung nilai berita yang tinggi, terdapat pada unsur warna cat yang gunakan, sehingga bermunculan persepsi-persepsi yang mengenai partai politik.

Gambar 5.4.2 Rubrik Surabaya Kota Kita tanggal 12 Juli 2012

Pada gambar 5.4.1 dan 5.4.2 merupakan foto dari beberapa hasil foto yang sudah melalui pemilihan atau penyortingan dari setiap foto yang di dapatkan. Foto ini juga menceritakan peristiwa perawatan jembatan dijalan raya Yos Sudarso guna menyambut kedatangan Citynet ke Kota Surabaya. Teknik foto yang di hasilkan menggunakan teknik foto long shoot sebab dengan menggunakan teknik tersebut mampu mencakup keseluruhan aktifitas yang dilakukan oleh petugas Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, serta dari teknik long shoot ini sendiri dapat memberikan berita kuat yang mengenai perawatan jembatan dan penggunaan warna merah yang berlambangkan partai politik.

STIKOM


(48)

5. Foto pada Surat Kabar Radar Surabaya dalam rubrik Surabaya Kota Kita tanggal 17 Juli 2012

Gambar 5.5 Rubrik Surabaya Kota Kita tanggal 17 Juli 2012

Pada gambar 5.5 merupakan salah satu foto peristiwa perawatan kolam taman pelangi yang berada di lokasi jalan Jendral Achmad Yani yang dilakukan oleh petugas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Foto ini menggunakan teknik foto long shoot guna memperlihatkan aktifitas perawatan kolam taman pelangi yang kotor serta dipenuhi oleh daun-daun kering yang berjatuhan. Perawatan taman pelangi yang di lakukan petugas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya selama 1 bulan dan terkecuali apabila air kolam sudah hijau dan kotor.

STIKOM


(49)

Gambar 5.5 memiliki nilai berita yang kuat disebabkan kondisi taman pelangi ini berada di tengah-tengah jalur utama jalan Jendral Achmad Yani sehingga taman pelangi ini mudah untuk dikenali serta masyarakat tahu bahwa taman pelangi memancarkan warna-warni yang berasal dari lampu yang ada di pinggiran kolam dan foto tersebut di berikan kalimat atau keterangan foto guna memberikan pemahaman dan pengertian peristiwa apa yang terjadi.

Gambar 5.5.1 Rubrik Surabaya Kota Kita tanggal 17 Juli 2012

Pada gambar 5.5.1 menjelaskan berita yang menggambarkan bahwa adanya perawatan kolam taman pelangi yang dibangun oleh pemerintah yang berada di jalan Jendral Achmad Yani, yang dilakukan oleh petugas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Pada pengambilan sudut pandang medium

STIKOM


(50)

shoot yang diarahkan pada aktifitas yang sedang berlangsung dan mudah untuk dikenal lokasi peristiwa itu sedang terjadi saat konsumen membaca surat kabar.

Gambar 5.5.1 merupakan dari beberapa pilihan hasil foto yang melalui tahap sortir yang sudah dilakukan. Foto ini mengandung nilai berita yang tinggi, terdapat pada lokasi yang mendukung serta masyarakat tahu bahwa taman pelangi pada umumnya memancarkan air mancur dan menampilkan warna-warni dari bibir kolam taman pelangi.

Gambar 5.5.2 Rubrik Surabaya Kota Kita tanggal 17 Juli 2012

Pada gambar 5.5.2 menjelaskan berita yang menggambarkan bahwa adanya perawatan kolam taman pelangi yang dibangun oleh pemerintah yang berada di jalan Jendral Achmad Yani, yang dilakukan oleh petugas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Pada pengambilan sudut pandang long

shoot yang diarahkan pada 2 petugas yang sedang membersihkan kolam dan

suasana kolam yang tanpa ada air serta lokasi taman mudah untuk dikenal.

STIKOM


(51)

Gambar 5.5.1 merupakan dari beberapa pilihan hasil foto yang melalui tahap sortir yang sudah dilakukan. Foto ini mengandung nilai berita yang tinggi, terdapat pada lokasi yang mendukung serta masyarakat tahu bahwa taman pelangi pada umumnya memancarkan air mancur dan menampilkan warna-warni dari bibir kolam taman pelangi.

6. Foto pada Surat Kabar Radar Surabaya dalam rubrik Town Square tanggal 27 Juli 2012

gambar 5.6 rubrik Town Square kita tanggal 17 juli 2012

Pada gambar 5.6 menampilkan tema jelang lebaran. Gambar ini berada di lokasi sepanjang jalan raya Bubutan Surabaya. Di tempat ini umunya di tempati oleh para penukar uang baru guna memberikan kepada sanak keluar dikampung halaman. Kegiatan ini sudah berlangsug lama dan menjadi sebuah kebudayaan yang ada di Indonesia untuk menukar uang baru yang di bagiakan kepada saudara yang berada di kampung halaman. Foto ini adalah salah satu contoh bentuk aplikasi fotografi dalam pemberitaan surat kabar yang dalam salah satu rubrik

STIKOM


(52)

Town Square yang terdapat pada halaman 3 yang menampilkan community, daily

life, style.

Teknik pengambilan foto menggunakan teknik medium close up, sebab dengan menggunakan teknik medium close up dapat menekankan peristiwa apa yang terjadi serta foto ini memfokuskan kepada uang baru yang di susun sehingga dapat menarik pelanggan yang hendak menukarkan uang.

Gambar 5.6 menjadi daya tarik sebuah nilai berita, sebab menjelang hari raya idul fitri para penukar uang membuka jasa di setiap jalan besar seperti sepanjang jalan bubutan, jalan pahlawan dan sebagainya. Jasa penukaran uang sudah menjadi kebudayaan Indonesia khususnya untuk mudik ke kampung halaman.

Gambar 5.6.1 rubrik Town Square kita tanggal 17 juli 2012

Pada gambar 5.6.1 menjelaskan jasa tukar uang berada di lokasi jalan pahlawan tepat berada di samping monumen Tugu Pahlawan Surabaya yang dekat dengan bank Indonesia. Dari foto tersebut tersusun dengan rapi, sehingga

STIKOM


(53)

masyarakat yang melalui jalan pahlawan dapat tertarik dengan jasa tukar menukar uang.

Foto ini di ambil dengan menggunakan teknik foto medium close up, sebab menggunakan medium close up dapat mengetahui lokasi dan suasana peristiwa yang terjadi. Foto ini mempunyai daya tarik berita yaitu pada warna uang yang di publikasikan, penyusunan uang yang memudahkan masyarakat untuk singgah sebentar guna menukarkan uang. Gambar 5.6.1 ini merupakan salah satu contoh hasil foto yang sudah melalui seleksi penyortiran dari beberapa hasil foto yang diperoleh.

Gambar 5.6.2 rubrik Town Square kita tanggal 17 juli 2012

Pada gambar 5.6.2 merupakan sebuah foto peristiwa penukaran uang yang berada di lokasi jalan pahlawan. Nampak salah seorang pengendara motor sedang mampir untuk bertanya kepada jasa tukar menukar uang. Foto ini di ambil menggunakan teknik foto long shoot, sebab dengan menggunakan teknik foto tersebut dapat mendapatkan berita yang informatif seperti dimana lokasi, peristiwa apa yang sedang terjadi.

STIKOM


(54)

Gambar 5.6.2 merupakan salah satu foto yang sudah melalui penyortiran dari beberapa hasil foto yang di peroleh. Melalui jasa penukaran uang tersebut, berita atau informasi yang ada pada foto, dapat menarik perhatian dari masyarakat untuk memudahkan cara bertukar uang. Peristiwa ini berlangsung pada setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri dan hal seperti ini sudah menjadi tradisi Indonesia.

STIKOM


(55)

50

Kesimpulan dari pengaplikasian fotografi dalam pemberitaan surat kabar radar surabaya adalah fotografi harus sesuai dengan standar dan karakteristik foto jurnalistik yang telah ditentukan oleh perusahaan tidak mengubah warna asli dari hasil foto yang di peroleh, serta pemberian caption atau keterangan foto yang memiliki nilai jurnalistik dan foto yang berkomunikatif. Dengan menerapkan karakter fotografi jurnalistik seperti itu akan menghasilkan fotografi yang memiliki daya tarik tersendiri bagi khalayak.

6.3 Saran

Berdasarkan penjelasan dalam karakteristik jurnalis pengaplikasian fotografi pada surat kabar, maka dapat diberikan saran kepada pihak perusahaan yaitu untuk kedepannya sebaiknya lebih memperhatikan komposisi fotografi serta melihat kembali karkateristik jurnalis di dalam setiap hasil foto yang diperoleh. Hal tersebut juga didukung dengan kejelasan informasi yang ada pada fotografi sehingga hasil foto yang di peroleh menjadi lebih komunikatif dan efektif terutama untuk Radar Surabaya.

STIKOM


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik terapan. Bogor: Ghalia Indonesia

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003.

Sumandiria, AS Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa RM. Oetama, Jakob, Perspektif Pers Indonesia, LP3ES, Jakarta, 1989.

Sumber Website:

http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi dikutip tanggal 18 oktober 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Radar_Surabaya dikutip tanggal 10 Oktober 2012 http://www.slideshare.net/Ichan32/fotografi dikutip tanggal 5 November 2012 http://all-about-theory.blogspot.com/2010/10/pengertian-surat-kabar.html di kutip tanggal 18 oktober 2012

http://dkv.isi-dps.ac.id/berita/pengertian-fotografi-dan-foto-jurnalistik dikutip tanggal 18 Oktober 2012

http://sinaukomunikasi.wordpress.com/2011/08/14/fotografi-jurnalistik/ dikutip tanggal 18 Oktober 2012

http://dkv.isi-dps.ac.id/berita/pengertian-fotografi-dan-foto-jurnalistik dikutip tanggal 18 Oktober 2012

http://books.google.co.id/books?id=c4kcBO2awv0C&printsec=frontcover&dq=pa parazzi&hl=en&sa=X&ei=cj6aUJWXNoX4rQe674CQCg&ved=0CDsQ6AEwB Q#v=snippet&q=tahun&f=false di kutip tanggal 6 November 2012

STIKOM


(1)

Gambar 5.5.1 merupakan dari beberapa pilihan hasil foto yang melalui tahap sortir yang sudah dilakukan. Foto ini mengandung nilai berita yang tinggi, terdapat pada lokasi yang mendukung serta masyarakat tahu bahwa taman pelangi pada umumnya memancarkan air mancur dan menampilkan warna-warni dari bibir kolam taman pelangi.

6. Foto pada Surat Kabar Radar Surabaya dalam rubrik Town Square tanggal 27 Juli 2012

gambar 5.6 rubrik Town Square kita tanggal 17 juli 2012

Pada gambar 5.6 menampilkan tema jelang lebaran. Gambar ini berada di lokasi sepanjang jalan raya Bubutan Surabaya. Di tempat ini umunya di tempati oleh para penukar uang baru guna memberikan kepada sanak keluar dikampung halaman. Kegiatan ini sudah berlangsug lama dan menjadi sebuah kebudayaan yang ada di Indonesia untuk menukar uang baru yang di bagiakan kepada saudara yang berada di kampung halaman. Foto ini adalah salah satu contoh bentuk aplikasi fotografi dalam pemberitaan surat kabar yang dalam salah satu rubrik

STIKOM


(2)

47

Town Square yang terdapat pada halaman 3 yang menampilkan community, daily

life, style.

Teknik pengambilan foto menggunakan teknik medium close up, sebab dengan menggunakan teknik medium close up dapat menekankan peristiwa apa yang terjadi serta foto ini memfokuskan kepada uang baru yang di susun sehingga dapat menarik pelanggan yang hendak menukarkan uang.

Gambar 5.6 menjadi daya tarik sebuah nilai berita, sebab menjelang hari raya idul fitri para penukar uang membuka jasa di setiap jalan besar seperti sepanjang jalan bubutan, jalan pahlawan dan sebagainya. Jasa penukaran uang sudah menjadi kebudayaan Indonesia khususnya untuk mudik ke kampung halaman.

Gambar 5.6.1 rubrik Town Square kita tanggal 17 juli 2012

Pada gambar 5.6.1 menjelaskan jasa tukar uang berada di lokasi jalan pahlawan tepat berada di samping monumen Tugu Pahlawan Surabaya yang dekat dengan bank Indonesia. Dari foto tersebut tersusun dengan rapi, sehingga

STIKOM


(3)

masyarakat yang melalui jalan pahlawan dapat tertarik dengan jasa tukar menukar uang.

Foto ini di ambil dengan menggunakan teknik foto medium close up, sebab menggunakan medium close up dapat mengetahui lokasi dan suasana peristiwa yang terjadi. Foto ini mempunyai daya tarik berita yaitu pada warna uang yang di publikasikan, penyusunan uang yang memudahkan masyarakat untuk singgah sebentar guna menukarkan uang. Gambar 5.6.1 ini merupakan salah satu contoh hasil foto yang sudah melalui seleksi penyortiran dari beberapa hasil foto yang diperoleh.

Gambar 5.6.2 rubrik Town Square kita tanggal 17 juli 2012

Pada gambar 5.6.2 merupakan sebuah foto peristiwa penukaran uang yang berada di lokasi jalan pahlawan. Nampak salah seorang pengendara motor sedang mampir untuk bertanya kepada jasa tukar menukar uang. Foto ini di ambil menggunakan teknik foto long shoot, sebab dengan menggunakan teknik foto tersebut dapat mendapatkan berita yang informatif seperti dimana lokasi, peristiwa apa yang sedang terjadi.

STIKOM


(4)

49

Gambar 5.6.2 merupakan salah satu foto yang sudah melalui penyortiran dari beberapa hasil foto yang di peroleh. Melalui jasa penukaran uang tersebut, berita atau informasi yang ada pada foto, dapat menarik perhatian dari masyarakat untuk memudahkan cara bertukar uang. Peristiwa ini berlangsung pada setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri dan hal seperti ini sudah menjadi tradisi Indonesia.

STIKOM


(5)

50

Kesimpulan dari pengaplikasian fotografi dalam pemberitaan surat kabar radar surabaya adalah fotografi harus sesuai dengan standar dan karakteristik foto jurnalistik yang telah ditentukan oleh perusahaan tidak mengubah warna asli dari hasil foto yang di peroleh, serta pemberian caption atau keterangan foto yang memiliki nilai jurnalistik dan foto yang berkomunikatif. Dengan menerapkan karakter fotografi jurnalistik seperti itu akan menghasilkan fotografi yang memiliki daya tarik tersendiri bagi khalayak.

6.3 Saran

Berdasarkan penjelasan dalam karakteristik jurnalis pengaplikasian fotografi pada surat kabar, maka dapat diberikan saran kepada pihak perusahaan yaitu untuk kedepannya sebaiknya lebih memperhatikan komposisi fotografi serta melihat kembali karkateristik jurnalis di dalam setiap hasil foto yang diperoleh. Hal tersebut juga didukung dengan kejelasan informasi yang ada pada fotografi sehingga hasil foto yang di peroleh menjadi lebih komunikatif dan efektif terutama untuk Radar Surabaya.

STIKOM


(6)

51

DAFTAR PUSTAKA

Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik terapan. Bogor: Ghalia Indonesia

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003.

Sumandiria, AS Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa RM. Oetama, Jakob, Perspektif Pers Indonesia, LP3ES, Jakarta, 1989.

Sumber Website:

http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi dikutip tanggal 18 oktober 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Radar_Surabaya dikutip tanggal 10 Oktober 2012 http://www.slideshare.net/Ichan32/fotografi dikutip tanggal 5 November 2012 http://all-about-theory.blogspot.com/2010/10/pengertian-surat-kabar.html di kutip tanggal 18 oktober 2012

http://dkv.isi-dps.ac.id/berita/pengertian-fotografi-dan-foto-jurnalistik dikutip tanggal 18 Oktober 2012

http://sinaukomunikasi.wordpress.com/2011/08/14/fotografi-jurnalistik/ dikutip tanggal 18 Oktober 2012

http://dkv.isi-dps.ac.id/berita/pengertian-fotografi-dan-foto-jurnalistik dikutip tanggal 18 Oktober 2012

http://books.google.co.id/books?id=c4kcBO2awv0C&printsec=frontcover&dq=pa parazzi&hl=en&sa=X&ei=cj6aUJWXNoX4rQe674CQCg&ved=0CDsQ6AEwB Q#v=snippet&q=tahun&f=false di kutip tanggal 6 November 2012

STIKOM


Dokumen yang terkait

Analisis Peningkatan Kualitas Surat Kabar Waspada Berdasarkan Penilaian Terhadap Atributnya

0 17 136

Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Surat Kabar (Studi Analisis Isi Penerapan Pasal 4 dan Pasal 5 Kode Etik Jurnalistik di Rubrik Siantar Raya dalam Surat Kabar Siantar 24 Jam Edisi Januari 2013)

15 131 91

LKP : Desain Layout Pada Surat Kabar Radar Surabaya Sebagai Upaya Menarik Minat Pembaca.

0 8 67

PEMBERITAAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT DALAM SURAT KABAR HARIAN PEMBERITAAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT DALAM SURAT KABAR HARIAN SEPUTAR INDONESIA.

0 3 17

RELOKASI PASAR NGASEM DALAM SURAT KABAR(Analisis Framing Pemberitaan Relokasi Pasar Ngasem Dalam Surat Kabar RELOKASI PASAR NGASEM DALAM SURAT KABAR (Analisis Framing Pemberitaan Relokasi Pasar Ngasem Dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Surat K

0 3 16

CITRA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR CITRA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR Analisis Isi Citra Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam Pemberitaan di Surat Kabar Bernas dan Kedaulatan Ra

0 3 17

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos).

0 0 89

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PETUGAS PAJAK PASCA PEMBERITAAN MAFIA PAJAK DI SURAT KABAR (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Petugas Pajak Pasca Pemberitaan Mafia Pajak Di Surat Kabar).

0 0 78

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN SURAT KABAR PAD

0 0 15

SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos)

0 0 27