Hasil Tangkapan Ikan Perbandingan Hasil Dan Komposisi Tangkapan Jaring Insang Permukaan Dan Jaring Insang Dasar Di Perairan Desa Sei Nagalawan Serdang Bedagai

Gambar 7. Diagram Lingkar Kelimpahan Ikan yang Tertangkap pada Jaring Insang Permukaan

b. Hasil Tangkapan Ikan

1. Indeks Keanekaragaman Hasil nilai indeks keanekaragaman jenis H’ untuk jaring insang dasar didapat sebesar 1,56. Dan jaring insang permukaan nilai indeks keanekaragamannya H’ adalah sebesar 1,97. Nilai indeks keanekaragaman lebih besar dari 1 dan lebih kecil dari 3, menurut kriteria nilai indeks keanekaragaman yang ditetapkan oleh Shannon - Wienner yaitu 1 H’ 3 maka nilai indeks keanekaragaman jaring insang dasar dan jaring insang permukaan adalah termasuk keanekaragaman sedang. Indeks keanekaragaman pada jaring insang dasar dan jaring insang permukaan dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3. 12,24 5 5 0,20 0,71 1,02 5,10 44,59 4,49 4,59 4,39 1,84 7,65 0,61 2,55 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 U da ng pu tih U da ng S w al low Sot on g Ik an B aw al Pu tih Ik an K ero ng -K ero ng Ika n L id ah Ika n L ayu r Ik an K ep al a B at u Ik an K et an g Ika n B and en g Ik an P ara ng -P ara ng Ika n T eng gi ri Ika n S el ar K uni ng Ik an T al an g Ik an K re sek Jenis Ikan K e lim p a h a n R e la tif Jumlah Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Indeks Keanekaragaman Ikan yang Tertangkap pada Alat Tangkap Jaring Insang Dasar No Nama Ikan Jumlah Individu pi niN pi LN pi 1. Udang Putih 1253 0,56 -0,32 2. Udang Kelong 152 0,07 -0,18 3. Udang Swallow 214 0,10 -0,23 4. Sotong 291 0,13 -0,27 5. Gurita 6 0,00 -0,02 6. Kepiting 59 0,03 -0,10 7. Ikan Bawal Putih 66 0,03 -0,10 8. Ikan Pari 21 0,01 -0,04 9. Ikan Selangat 6 0,00 -0,02 10. Ikan Senangin 70 0,03 -0,11 11. Ikan Samgi 16 0,01 -0,04 12. Ikan Gulamah Tapak 1 0,00 -0,003 13. Ikan Kerong-Kerong 7 0,00 -0,02 14. Ikan Mayung 2 0,00 -0,01 15. Ikan Lidah 35 0,02 -0,07 16. Ikan Layur 1 0,00 -0,00 17 Ikan Kepala Batu 25 0,011 -0,05 Jumlah 2225 1 H’ 1,57 Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Indeks Keanekaragaman Ikan yang Tertangkap pada Alat Tangkap Jaring Insang Permukaan NO NAMA IKAN Jumlah Individu Pi Pi Ln Pi

1. Ikan Kepala Batu

437 0,45 -0,36 2. Ikan Layur 50 0,05 -0,15

3. Ikan Ketang

44 0,05 -0,14 4. Ikan Bandeng 45 0,05 -0,14 5. Ikan Parang-Parang 43 0,04 -0,14 6. Ikan Tenggiri 18 0,02 -0,07

7. Ikan Selar Kuning

75 0,08 -0,20 8. Sotong 49 0,05 -0,15 9. Udang Putih 120 0,12 -0,26 10. Udang Swallow 49 0,05 -0,15 11. Ikan Talang 6 0,01 -0,03 12. Ikan Kresek 25 0,03 -0,09 13. Ikan lidah 10 0,01 -0,05 14. Ikan Bawal Putih 2 0,00 -0,01 15. Ikan Kerong-Kerong 7 0,01 -0,04 Jumlah 980 1 H’ 1,98 2. Indeks Dominansi Berdasarkan hasil kelimpahan relatif pada Tabel 2 dan Tabel 3, didapat nilai Indeks Dominansi C untuk hasil tangkapan jaring insang dasar dan jaring insang permukaan sebesar 1 atau C = 1. Dari hasil tersebut dominansi spesies hasil tangkapan pada jaring insang dasar termasuk tinggi. Spesies yang mendominasi pada masing - masing alat tangkap adalah udang putih pada jaring insang dasar dan ikan kepala batu pada jaring insang permukaan, kedua spesies tersebut memiliki nilai indeks dominansi paling tinggi dibandingkan spesies lainnya pada masing-masing alat tangkap. Udang putih pada jaring insang dasar memilki nilai sebesar 0,56 dan ikan kepala batu pada jaring insang permukaan memiliki nilai 0,45 . Maka nilai indeks dominansi untuk jaring insang dasar dan permukaan dapat dilihat pada Tabel 3, Gambar 8 dan Gambar 9. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Dominansi C Indeks Jaring Insang Dasar Jaring Insang Permukaan Keanekaragaman 1,57 1,98 Dominansi 1 1 Gambar 8. Diagram Garis Indeks Dominansi Jaring Insang Dasar Gambar 9. Diagram Garis Indeks Dominansi Jaring Insang Permukaan 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 N il a i I nde ks D o m ina ns i Total 20 Trip 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0,5 Ni la i I nde ks D o m ina nsi Total 20 Trip Universitas Sumatera Utara 4. Komposisi Ukuran Komposisi ukuran ikan yang didapat dengan penangkapan mengunakan jaring insang dasar dapat dilihat dalam Gambar 10, Gambar 11, Gambar 12, Gambar 13, Gambar 14, Gambar 15, dan Gambar 16. Hasil analisis komposisi ukuran ikan pada jaring insang dasar dapat dilihat pada Lampiran 4. Pada Gambar 10, komposisi ukuran panjang udang putih diperoleh 11 kelas ukuran dengan komposisi ukuran yang paling mendominasi adalah udang putih ukuran 2,9 – 3,5 cm sebanyak 225 ekor. Pada interval kelas 2,9 – 4,3 cm jumlah komposisi tidak terlalu jauh, namun pada interval kelas ukuran 2,6 - 2,75 cm dan ukuran 3,5 – 3,20 cm jumlah komposisi berada di bawah 10. Gambar 10. Komposisi Ukuran Panjang Karapas Udang Putih pada Jaring Insang Dasar Pada Gambar 11 diperoleh 8 kelas untuk komposisi ukuran udang kelong, dengan komposisi ukuran yang paling mendominasi adalah ukuran yang paling besar yaitu 6,6 – 6,7 cm sebanyak 44 ekor. Jumlah komposisi udang kelong ukuran 3,7 – 4,9 cm masing-masing berada di bawah 5 dengan total individu untuk ketiga interval kelas adalah 14 ekor. 2,55 1,36 10,85 7,9 3,59 21,47 25,94 26,34 5 10 15 20 25 30 2,6 - 2,75 2,76 - 2,9 3 - 3,1 3,2 - 3,4 3,5-3,6 3,7 - 3,8 3,9 - 4 4,1 - 4,3 K o m po si si K g Panjang Karapas cm Jumlah Universitas Sumatera Utara Gambar 11. Komposisi Ukuran Panjang Karapas Udang Kelong pada Jaring Insang Dasar Sedangkan pada udang swallow terdapat 8 kelas ukuran, dimana tiga ukuran komposisi sebesar 0. Dan ukuran komposisi yang mendominasi adalah ukuran 4,2 – 4,5 cm sebanyak 94 ekor dan ukuran 3,4 – 3,5 cm sebanyak 73 ekor. Ukuran komposisi udang swallow dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Komposisi Ukuran Panjang Karapas Udang Swallow pada Jaring Insang Dasar 1,32 3,29 4,61 17,76 12,5 16,45 15,13 28,95 5 10 15 20 25 30 35 3,7 - 4,1 4,2 - 4,5 4,6 - 4,9 5 - 5,3 5,4 - 5,7 5,8 - 6,1 6,2 - 6,5 6,6 - 6,7 K o m po si si K g Panjang Karapas cm Jumlah 2,34 7,48 34,11 12,15 43,93 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 2,7 - 2,9 3 - 3,1 3,2 - 3,3 3,4 - 3,5 3,6 - 3,7 3,8 - 3,9 4 - 4,1 4,2 - 4,5 K o m po si si K g Panjang Karapas cm Jumlah Universitas Sumatera Utara Sotong memiliki 9 kelas ukuran, dengan ukuran yang mendominasi adalah ukuran 12,8 – 13 cm sejumlah 93 ekor, dan pada interval kelas 12,2 – 12,4 cm juga memiliki jumlah komposisi yang cukup besar yaitu sebesar 26,12 dengan jumlah individu 76 ekor dan pada ukuran 12,5 – 12,7 cm sebesar 20,96 dengan jumlah individu sebesar 61 ekor. Pada interval kelas ukuran 11 – 11,5 jumlah komposisi adalah 0. Untuk ukuran 10,3 – 10,9 cm jumlah komposisi adalah 3,78 dan 2,41 yang berarti berada jauh di bawah 5. Gambar 13. Komposisi Ukuran Panjang Badan Sotong pada Jaring Insang Dasar Untuk ikan senangin memiliki 7 kelas ukuran, masing - masing berada di ukuran 18,1 - 18,8 cm dengan jumlah individu sebesar 43 ekor. Pada ukuran interval kelas 15 – 18 cm jumlah komposisi ikan senangin sangat jauh dibandingkan ukuran 18,1 -18,8 cm, dimana ukuran komposisi yang tertingginya berada di 10 yang berarti rata-rata interval memiliki jumlah individu di bawah 7 ekor. 3,78 2,41 7,56 7,22 26,12 20,96 31,96 5 10 15 20 25 30 35 10,3 - 10,6 10,7 - 10,9 11 - 11,2 11,3 - 11,5 11,6 - 11,8 11,9 - 12,1 12,2 - 12,4 12,5 - 12,7 12,8 - 13 K o m po si si K g Panjang Badan cm Jumlah Universitas Sumatera Utara Gambar 14. Komposisi Ukuran Panjang Total Ikan Senangin pada Jaring Insang Dasar Ikan bawal putih juga memiliki jumlah interval kelas sebanyak 7, dimana nilai 13,8 – 14,5 cm dengan jumlah invidu sebanyak 21 ekor. Pada ukuran interval kelas 11,7 – 12,3 cm jumlah komposisi sebesar 18,18 dengan jumlah invididu sebesar 12 ekor. Pada interval kelas 10,3 -10,9 memiliki jumlah komposisi paling kecil yaitu sebesar 7,58 dengan jumlah invidu sebesar 5 ekor, sedangkan pada interval kelas 12,4 – 13,7 cm memiliki komposisi yang sama yaitu sebesar 9,09 dengan jumlah individu masing-masing 6 ekor. Gambar 15. Komposisi Ukuran Panjang Total Ikan Bawal Putih pada Jaring Insang Dasar 1,43 4,29 7,14 10 7,14 8,57 61,43 10 20 30 40 50 60 70 15 - 15,5 15,6 - 16 16,1 - 16,5 16,6 - 17 17,1 - 17,5 17,6 - 18 18,1 - 18,8 K o m po si si K g Panjang Total cm Jumlah 13,64 7,58 10,61 18,18 9,09 9,09 31,82 5 10 15 20 25 30 35 9,5 - 10,2 10,3 - 10,9 11 - 11,6 11,7 - 12,3 12,4 - 13 13,1 - 13,7 13,8 - 14,5 K o m po si si K g Panjang Total cm Jumlah Universitas Sumatera Utara Komposisi ukuran kepiting memiliki 7 kelas, dengan ukuran yang paling mendominasi adalah 8,5 – 9 cm sebanyak 32 ekor. Komposisi ukuran 6 – 8,4 memiliki jumlah komposisi yang sangat jauh dari jumlah komposisi pada interval kelas 8,5 -9 cm. Pada interval 6 – 6,8 cm dan interval kelas 7,3 – 7,6 cm memiliki jumlah komposisi yang sama yaitu 1,69 dengan jumlah invidu sebanyak 1 ekor. Gambar 16. Komposisi Ukuran Panjang Badan Kepiting pada Jaring Insang Dasar Komposisi ukuran ikan yang didapat dengan penangkapan menggunakan jaring insang dasar dapat dilihat dalam Gambar 17, Gambar 18, Gambar 19, Gambar 20, Gambar 21, Gambar 22, dan 23. Hasil analisis komposisi ukuran ikan pada jaring insang permukaan dapat dilihat pada Lampiran 5. Pada Gambar 17 ikan kepala batu memiliki 9 kelas ukuran dengan ukuran yang paling mendominasi ada pada ukuran 13,7 – 14 cm dengan jumlah individu sebesar 144 ekor. Pada interval kelas 12,3 – 12,4 cm dan 12,7 – 13 cm memilki jumlah komposisi 0, sedangkan pada interval kelas yang paling kecil yaitu 12 – 12,2 cm memiliki nilai komposisi sebesar 2,75 dengan jumlah individu sebesar 12 ekor. 1,69 1,69 8,48 1,69 11,86 20,34 54,24 10 20 30 40 50 60 6 - 6,4 6,5 - 6,8 6,9 - 7,2 7,3 - 7,6 7,7 - 8 8,1 - 8,4 8,5 - 9 K o m po si si K g Panjang Badan cm Jumlah Universitas Sumatera Utara Gambar 17. Komposisi Ukuran Panjang Total Ikan Kepala Batu pada Jaring Insang Permukaan Untuk jenis udang putih Gambar 17 masing – masing memiliki 7 kelas. Pada udang putih ukuran 3,4 – 3,6 sebesar 53 ekor. Pada ukuran kelas 3,6 – 3,8 cm memiliki jumlah komposisi sebesar 0. Gambar 18. Komposisi Ukuran Panjang Karapas Udang Putih pada Jaring Insang Permukaan Udang swallow memiliki kelas 5 kelas interval, dan pada udang swallow interval kelas ukuran yang memiliki jumlah terbesar adalah 3,8 – 4 cm dengan jumlah individu sebesar 17 ekor. Untuk udang swallow masing-masing interval 2,75 12,13 10,3 19,68 22,2 32,95 5 10 15 20 25 30 35 12 - 12,2 12,3 - 12,4 12,5 - 12,6 12,7 - 12,8 12,9 - 13 13,1 - 13,2 13,3 - 13,4 13,5 - 13,6 13,7 -14 K o m po si si K g Panjang Total cm Jumlah 10 5 2,5 3,33 44,17 35 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 2,6 - 2,8 2,8 - 3 3 - 3,2 3,2 - 3,4 3,4 - 3,6 3,6 - 3,8 3,8 - 4 K o m po si si K g Panjang Karapas cm Jumlah Universitas Sumatera Utara kelas memiliki nilai yang cukup tinggi, dan jumlah komposisi yang terendah ada pada ukuran kelas interval 3,3 -3,4 cm yaitu sebesar 8,16 dengan jumlah individu sebesar 4 ekor. Gambar 19. Komposisi Ukuran Panjang Karapas Udang Swallow pada Jaring Insang Permukaan Untuk sotong Gambar 20 memiliki 6 kelas ukuran dengan kelimpahan yang paling besar adalah ukuran 11,8 – 13 cm sebesar 31 ekor, sedangkan pada interval kelas ukuran 10,8 – 11,8 dengan jumlah individu masing-masing 2 dan 3 ekor. Pada interval kelas 10 – 10,8 jumlah komposisi tidak terlalu jauh yaitu sebesar 10,2 dan 12,2 dengan jumlah individu 5 dan 6 ekor. Gambar 20. Komposisi Ukuran Panjang Badan Sotong pada Jaring Insang Permukaan 24,49 8,16 12,24 20,41 34,69 5 10 15 20 25 30 35 40 3 - 3,2 3,2 - 3,4 3,4 - 3,6 3,6 - 3,8 3,8 - 4 K o m po si si K g Panjang Karapas cm Jumlah 10,2 12,24 4,08 6,12 4,08 63,27 10 20 30 40 50 60 70 10 - 10,4 10,4 - 10,8 10,8 - 11,2 11,2 - 11,4 11,4 - 11,8 11,8 - 13 K o m po si si K g Panjang Badan cm Jum… Universitas Sumatera Utara Ikan selar kuning memiliki 6 kelas ukuran, dapat dilihat pada gambar 21, gambar 22, dan gambar 23. Ikan selar kuning pada ukuran 14,5 – 15 cm memiliki kelimpahan sebesar 25 ekor. Gambar 21. Komposisi Ukuran Panjang Total Ikan Selar Kuning pada Jaring Insang Permukaan Ikan layur Gambar 22 pada ukuran 47,5 – 48 cm memiliki kelimpahan 30 ekor, pada interval kelas 45,5 – 46 cm ikan memiliki jumlah komposisi sebesar 0. Pada ukuran interval 45 – 45,5 cm dan 46,5 – 47 cm jumlah komposisi tidak terlalu jauh yaitu 6 dan 4 dengan jumlah individu sebesar 3 dan 2 ekor. Pada interval kelas 46 – 46,5 cm dan 47 – 47,5 cm masing – masing jumlah komposisi sebesar 12 dan 18 dengan jumlah individu 6 dan 9 ekor. Gambar 22. Komposisi Ukuran Panjang Total Ikan Layur pada Jaring Insang Permukaan 4 21,33 33,33 12 29,33 5 10 15 20 25 30 35 13 - 13,4 13,4 - 13,8 13,8 - 14,2 14,2 - 14,6 14,6 - 15 15 - 15,4 15,4 - 16 K o m po si si K g Panjang Total cm Jumlah 6 12 4 18 60 10 20 30 40 50 60 70 45 - 45,5 45,5 - 46 46 - 46,5 46,5 - 47 47 - 47,5 47,5 - 48 K o m po si si K g Panjang Total cm Jumlah Universitas Sumatera Utara Dan pada ikan bandeng ukuran 24,5 – 25 cm memiliki kelimpahan sebesar 35 ekor. Pada ukuran 22 – 23 memiliki nilai komposisi sebesar 4,4 dan 2,2 dengan jumlah individu 2 dan 1 ekor. Sedangkan pada interval kelas ukuran 24 – 24,5 cm jumlah komposisi sebesar 13,3 dengan jumlah individu 6 ekor. Sedangkan pada interval kelas ukuran 23 – 23,5 cm jumlah komposisi sebesar 0. Ukuran komposisi ikan bandeng dapat dilihat pada Gambar 23. Gambar 23. Komposisi Ukuran Panjang Total Ikan Bandeng pada Jaring Insang Permukaan 5. Perbandingan Hasil Tangkapan Hasil tangkapan yang diperoleh selama penelitian pada alat tangkap jaring insang dasar dan jaring insang permukaan memiliki berat hasil tangkapan yang berbeda jauh. Pada jaring insang dasar trip ke 6 merupakan tangkapan tertinggi, perbandingan jumlah tangkapan trip ke 3, trip 4, trip 5, dan trip 7 tidak terlalu berbeda jauh namun pada trip 8 jumlah tangkapan menurun sangat drastis. Pada jaring insang permukaan jumlah tangkapan tertinggi terdapat pada trip ke 16 dan menurun drastis pada trip ke 17, sedangkan pada trip sebelumnya yaitu mulai trip 1 sampai trip ke 6 jumlah hasil tangkapan terus meningkat dan turun pada trip ke 7. Perbandingan hasil tangkapan dapat dilihat seperti yang terlihat pada 4,44 2,22 2,22 13,33 77,78 10 20 30 40 50 60 70 80 90 22 - 22,5 22,5 - 23 23 - 23,5 23,5 - 24 24 -24,5 24,5 -25 K o m po si si K g Panjang Total cm Jumlah Universitas Sumatera Utara Gambar 24. Jumlah hasil tangkapan yang didapat selama 20 trip pada jaring insang dasar dan jaring insang permukaan, yaitu sejak tanggal 6 April sampai dengan 11 Mei 2013 dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Gambar 24. Perbandingan Hasil Tangkapan Jaring Insang Dasar Dan Jaring Insang Permukaan 6. Analisis Uji Independent Sample T test Hasil Analisis Uji – t Uji Independen Sampel T test ini menggunakan software SPSS versi 17. Uji Independen Sampel T test atau uji t sampel bebas digunakan untuk menguji perbandingan dua rata-rata kelompok sampel yang independen. Dari hasil didapatkan nilai t hitung equal variance assumed adalah 3,586. Nilai t tabel dapat dilihat dalam tabel statistik pada signifikansi 0,05:2=0,025 uji 2 sisi dan dengan derajat kebebasan df n-2 atau 40-2=38 maka hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 2,024 -2,024. Jika –t hitung -t tabel atau t hitung t tabel, berbeda nyata. Hasil nya adalah 3,586 2,024 atau - 3,586 -2,024, maka jumlah hasil tangkapan jaring insang dasar dan jaring insang permukaan berbeda nyata. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 6. Untuk tabel kelompok statistik yang diuji dan Tabel 5. Untuk hasil analisis uji t sampel bebas total berat biomassa jaring insang dasar dan jaring insang permukaan. 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 J um la h H a si l T a ng ka pa n K g TRIP Jaring Insang Permukaan Jaring Insang Dasar Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Group Statistics Alat tangkap N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Berat Jaring insang dasar 20 3.5630 1.77562 .39704 Jaring insang permukaan 20 1.9470 .95296 .21309 Tabel 6. Hasil Analisis Independent Sample Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Differe nce Lower Upper berat Equal variances assumed 10.344 .003 3.586 38 .001 1.61600 .45061 .70379 2.52821 Equal variances not assumed 3.586 29.1 07 .001 1.61600 .45061 .69455 2.53745 Universitas Sumatera Utara Pembahasan a. Komposisi Jenis Berdasarkan hasil penelitian bahwa beberapa jenis ikan pelagis tertangkap dengan jaring insang dasar, antara lain ikan layur dan ikan kepala batu. Dan beberapa ikan demersal yang tertangkap dengan jaring insang permukaan antara lain ikan lidah, kerong-kerong, bawal putih, sotong, gurita dan udang. Ikan layur termasuk ikan pelagis, namun adakalanya ikan ini dapat ditemukan di perairan dasar sehingga ikan ini dapat juga ditemukan pada penangkapan dengan menggunakan jaring insang dasar. Ikan kepala batu juga ditemukan pada penangkapan dengan jaring insang dasar, namun tidak dengan jumlah yang besar yaitu sejumlah 25 ekor selama 20 trip. Menurut Laevastu dan Hela 1970 diacu oleh ikan pelagis pada umumnya berkelompok dan akan naik ke permukaan pada sore hari. Ikan-ikan tersebut akan menyebar di lapisan pertengahan perairan setelah matahari terbenam dan akan turun ke lapisan yang lebih dalam saat matahari terbit. Banyaknya udang yang tertangkap pada alat tangkap jaring insang dasar karena perairan di sekitar desa Sei Nagalawan termasuk memiliki substrat yang berlumpur dan berpasir dan juga keberadaan mangrove. Menurut Naamin et al., diacu oleh Repository USU2012 udang paling banyak ditemukan di sepanjang pantai substrat dasar perairan yang berlumpur dan berpasir serta didukung oleh keberadaan hutan mangrove, terutama yang masih dipengaruhi oleh muara sungai sampai kedalaman 30-40 meter. Sotong dan gurita juga dapat ditemukan pada penangkapan dengan menggunakan jaring insang dasar dan juga jaring insang permukaan. Sotong Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu spesies yang mudah didapatkan pada setiap jenis alat tangkap. Sotong dan gurita yang termasuk ke dalam kelas Chepalopoda termasuk hewan demersal yang berburu mangsanya di malam hari. Menurut Suwignyo dkk 2005 gurita menunggu mangsa di tempat persembunyiannya atau berburu mangsa di malam hari. Sotong makanannya adalah hewan avertebrata yang berada di atas permukaan dasar laut juga memangsa ikan, udang-udang, dan ikan-ikan pelagis yang bergerombol sehingga sotong dan gurita ini dapat juga ditangkap dengan jaring insang permukaan saat sedang memangsa makanannya di permukaan. 1. Kelimpahan Relatif Kelimpahan relatif adalah presentase dari jumlah individu dari suatu spesies terhadap jumlah total individu dalam suatu daerah tertentu Odum, 1971. Hasil penelitian mendapatkan total individu ikan yang diperoleh selama 20 trip penangkapan dengan menggunakan jaring insang dasar sebanyak 2.225 ekor. Jenis udang memiliki kelimpahan relatif yang besar terutama udang putih sebesar 56,3, selain itu udang kelong dan udang swallow juga memiliki kelimpahan yang cukup besar masing-masing sebesar 6,8 dan 9,6. Menurut Naamin dkk 1981 diacu oleh Repository USU 2012 penyebaran udang di Indonesia hampir meliputi seluruh perairan Indonesia, mulai dari perairan barat Indonesia hingga ke perairan sebelah timur, terutama daerah pesisir pantai dan intertidal. Pada alat tangkap jaring insang permukaan ikan kepala batu memiliki kelimpahan paling tinggi yaitu 44,6, menurut Nikolsky 1983 diacu oleh Manggabarani 2011 dimana ketersediaan makanan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelimpahan populasi serta kondisi ikan yang ada pada suatu Universitas Sumatera Utara perairan. Kelimpahan relatif hasil tangkapan dapat dilihat dalam bentuk diagram lingkaran seperti tersaji dalam Gambar 6 dan Gambar 7.

b. Hasil Tangkapan Ikan