JENIS JENIS DAN JARING INSANG

JENIS JENIS JARING INSANG
1. Berdasarkan Letak Alat dalam Perairan
Dikelompokkan menjadi 3 macam , yaitu :
1. Jaring insang permukaan (surface gill net)

Metode penang kpan surface gill net ( jaring insang permukaan)
- Setelah tiba pada suatu fishing ground:
Yang telah ditentukan maka yang pertama diturunkan adalah pelampung tanda dan jangkar,
selanjutnya dilakukan penurunan jaring (setting). Setelah semua jaring telah diturunkan dan telah
terentang dengan sempurna, maka dalam jangka waktu tertentu, biasanya2-5 jam dilakukan
penarikan jaring (hauling). Pada saat hauling, jarring diatur dengan baik sehingga memudahkan
untuk operasi berikutnya Operasi penangkapan banyak dilakukan pada malam hari, tetapi pada
pagi hari penangkapan bisa pula dilakukan, yang penting bagaimana warna jaring tidak terlihat
oleh ikan.
Oleh sebab itu warna jaring sering sama dengan warna perairan.
- jaring ditebar melintang melawan arus
- Surface gillnet akan berada di permukaan air, sampai lapisan pertengahan perairan
Daerah penang kapan:
- Sebaiknya bukan daerah pelayaran, biasanya daerah penangkapan mengikutikeberadaan ikan
dan perhitungan ekonomi kegiatan penangkapan ini. Kemudiandiperhitungkan juga jarak, dan
kekuatan kapal dalam melakukan proses penangkapan tersebut.

- Daerah yang sebenarnya ideal untuk pengoprasian gill net adalah perairan luas tak Berkarang,
yang merupakan tempat gerombolan ikan bermigrasi baik untuk mancari makan ataupun untuk
baerpijah
- Daerah perikanan di Indonesia yang banyak menggunakan gillnet dalam usaha penangkapan
antara lain: Samarinda, Jawa Timur, Papua, Minahasa Selatan,Bali, Jawa Barat dan Ambon.

Kemungkinan hasil:
Ikan-ikan pelagis kecil (sarden, baby tuna, rucah, dll) tergantung ukuran mesh size jaring itu
sendiri.

2. Jaring insang pertengahan (midwater gill net )

Metode penangkapan Midwater gill net( jaring insang pertengahan):
Hampir sama seperti surface gill net, yang
berbeda hanyalah posisi di dalam
lapisan perairannya. Midwater gill net , atau biasa disebut juga dengan floating net inikarena
posisinya yang mengapung di lapisan tengah perairan laut yang disebabkan oleh berat jangkar
dan pelampung yang disesuaikan supaya gill net ini dapat terapung.
Daerah penang kapan:
Sebaiknya bukan daerah pelayaran, biasanya daerah penangkapan mengikuti keberadaan ikan

dan perhitungan ekonomi kegiatan penangkapan ini.
Kemudian diperhitungkan juga jarak, dan kekuatan kapal dalam melakukan proses penangkapan
tersebut
Daerah yang sebenarnya ideal untuk pengoprasian gillnet adalah perairan luas tak berkarang,
yang merupakan tempat gerombolan ikan bermigrasi baik untuk makan atau untuk memijah.
Kemungkinan hasil:
Ikan-ikan pelagis kecil (c/ sarden, baby tuna, layur, dll) tergantung ukuran meshsize jaring itu
sendiri. Jenis-jenis ikan demersal atau bottom fish (flat fish,sea bream, dan lain-lain)
3. Jaring insang dasar (bottom gill net)

Metode penang kapan bottom gill net( jaring insang dasar) :
Hampir sama seperti surface gill net, yang berbeda hanyalah posisi di dalam lapisan perairannya.
Bottom gill net ini dibuat supaya terbentang dibawah/dasar laut. Dengan cara bobot
pemberat/jangkar dibuat lebih berat sehingga gill net dapat tenggelam tetapi tetap terbentang
dengan adanya pelampung dibagian atas gill net
Daerah penang kapan:
- Sebaiknya bukan daerah pelayaran, biasanya daerah penangkapan mengikuti keberadaan ikan
dan perhitungan ekonomi kegiatan penangkapan ini. Kemudian diperhitungkan juga jarak, dan
kekuatan kapal dalam melakukan proses penangkapan tersebut.
- Daerah yang sebenarnya ideal untuk pengoprasian gillnet adalah perairan luas tak berkarang,

yang merupakan tempat gerombolan ikan bermigrasi baik untuk makan atau untuk memijah
- Daerah perikanan Indonesia yang banyak menggunakan gill net dalam usaha penangkapan
antara lain: Samarinda, Jawa Timur, Papua, Minahasa Selatan,Bali, Jawa Barat dan Ambon
Kemungkinan hasil:
- Jenis- jenis ikan demersal atau bottom fish (flat fish, sea bream, dan lain-lain). Jenis-jenis
lobster, udang dan lain sebagainya.
2. Berdasarkan Kedudukan Alat Waktu Dipasang
a. Gill net hanyut
Gill net hanyut maksudnya adalah gill net yang setelah dipasang disuatu perairan dibiarkan saja
hanyut terbawa arus. Dalam hal ini biasanya gill net diikatkan juga pada kapal yang tidak
dijangkar ,agar hanyutnya jaring tidak terlalu cepat dikarenakan arus .

Konstruksi Alat Penangkapan
Bagian-bagian jaring insang hanyut adalah pelampung tanda (bouy), tali pelampung tanda,
pelampung (float), tali selambar, tali ris atas, badan jaring, pemberat, tali ris bawah, jangkar dan
tali jangkar. Pelampung tanda terbuat dari bahan poly vinil clorida (PVC) dan berfungsi sebagai
penanda letak alat tangkap. Pelampung (float) biasanya terbuat dari karet sendal jepit dan

berfungsi menjaga agar alat tetap mengapung. Tali pelampung tanda, tali ris atas, tali ris bawah,
tali jangkar dan tali selambar terbuat dari bahan poly ethilene (PE).

Badan jaring terbuat dari bahan poly amide (PA) dan berfungsi sebagai penjerat mangsa.
Pemberat terbuat dari timah dan berfungsi agar alat tetap terbentang. Jangkar tebuat dari logam
atau timah. Parameter utama yang menjadi penentu keberhasilan penggunaan alat ini adalah
ukuran mata jaring. Ukuran alat tangkap atau proporsional konstruksi alat tangkap juga
mempengaruhi. Keberhasilan penggunaan alat juga dipengaruhi ketepatan penggunaan bahan
dan alat tangkap.
Panjang jaring yang digunakan untuk jaring insang hanyut tahun 1999 adalah 40 –45 m.
Sedangkan pada tahun 2007 adalah 50 – 60 m. Bila dilihat dan disesuaikan dengan pendapat
Fridman (1986) yang menyatakan bahwa panjang jaring yang ideal agar memudahkan dalam
penanganan diatas kapal antara 15 – 75 m. Maka panjang jaring insang hanyut pada tahun 1999
dan tahun 2007 ini sudah sesuai
Kedalaman jaring pada tahun 1999 adalah 7,18 m sedangkan pada tahun 2007 adalah 6,56 m.
Perbedaan terjadi dikarenakan mesh size yang dimilki keduanya berbeda. 1999 ukuran mata
jaring sebesar 17,5 cm sedangkan tahun 2007 adalah 16 cm, sehingga walaupun jumlah mata
menurut dalam (mesh depth) sama, yaitu 41, akan tetapi karena perbedaan ukuran mata
mengakibatkan perbedaan dalam jaring.
Untuk tali ris atas dan tali pelampung jaring insang hanyut dari kedua tahun yang dibandingkan
diketahui bahannya sama yaitu menggunakan bahan Polyprophelene (PP) dengan diameter 5
mm, akan tetapi strukturnya berbeda. Arah pintalan tali yang digunakan juga sama, yaitu pintal
kiri (Z). Tahun 1999 struktur dari tali ris atas dan tali pelampung yang digunakan adalah PP. 5 x

27 x 3Z dan PP. 5 x 43 x 3Z, sedangkan tahun 2007 adalah PP. 5 x 25 x 4Z dan PP. 5 x 25 x 4Z
Tali iris bawah alat tangkap jaring insang hanyut dari kedua tahun memiliki perbedaan pada
bahan, struktur dan diameter, sedangkan arah pintalannya sama. Pada tahun 1999 digunakan tali
dari bahan Polyprophelene (PP) dengan struktur 5 x 25 x 3Z, diameter 4 mm, sedangkan tahun
2007 digunakan tali dari bahan Polyethylene (PE) dengan struktur 29 x 3Z
Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan
a) Kapal
Jaring insang hanyut dioperasikan dengan menggunakan satu perahu. Ukuran perahu relatif kecil
dibandingkan dengan kapal purse seine dan kapal trawl. Karakteristik kapal gill net adalah
memiliki dek yang lebih luas sebagai tempat operasional alat tangkap. Bagian haluan lebih
terbuka sedangkan bagian burutan umumnya adalah ruang aatau tempat nahkoda dan kamar
mesin (Diniah 2008)
b) Nelayan
Jumlah nelayan yang mengoperasikan alat tangkap jaring insang hanyut minimal satu orang. Hal
ini tergantung ukuran kapal dan alat tangkap yang digunakan.

c) Alat Bantu
Pengoperasian alat tangkap jaring insang hanyut menggunakan alat bantu net hauler. Net hauler
berfungsi untuk menggulung tali selambar.
d) Umpan

Pengoperasian alat tangkap jaring insang hanyut ini tidak menggunakan umpan karena dalam
pengoperasiannya alat tangkap ini mengandalkan arus atau menunggu ikan menabrak alat
tangkap ini dan terlilit pada insangnya
Metode pengoperasian Alat
Menurut Hadian (2005), pengoperasian jaring insang hanyut biasanya dilakukan pada malam
hari. Nelayan berangkat ke laut sekitar pukul 16.00 dan kembali lagi pada pukul 07.00. Pada saat
nelayan tiba di daerah penangkapan ikan yang dituju, kecepatan kapal atau perahu dikurangi dan
nelayan bersiap-siap untuk melakukan setting.
Setting dimulai dengan menurunkan pelampung tanda, diikuti dengan penurunan badan jaring,
sampai akhirnya penurunan jangkar. Setting membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit. Pada
saat setting, arah perahu harus berlawanan dengan arus dan berada dalam keadaan stabil dan
kecepatan rendah. Setelah seluruh jaring diturunkan ke dalam air, mesin perahu dimatikan dan
jaring
dibiarkan
hanyut
terbawa
arus
selama
kurang
lebih

4
jam.
Setelah menunggu berjam-jam, maka jaring insang hanyut dinaikkan lagi ke atas perahu. Proses
ini dinamakan hauling. Hauling dilakukan dari sebelah kiri perahu atau kapal, dimana 1 ABK
menarik jaring pada tali ris atas, 2 orang menarik jaring pada bagian bawah sekaligus
memisahkan hasil tangkapan, dan 1 orang bertugas dalam mengurus pelampung. Setelah jaring
diangkat, ikan-ikan yang terjerat kemudian diambil
Daerah Pengoperasian
Jaring insang hanyut dapat dioperasikan di dasar perairan, kolom perairan dan dipermukan
perairan. Jaring insang hanyut banyak ditemukaan di daerah Gorontalo dan selat Bali (Subani
Barus 1989)
Hasil Tangkapan
Sasaran tangkap utama dari alat ini adalah ikan kembung (Restraliger sp.), ikan layur
(Lepturachantus savala), ikan samge (Pseudocinea amoyensis), ikan tembang (Sardinella
fimriata). Sedangkan hasil tangkapan sampingannnya seperti gurita, ikan belanak (mugil sp.),
udang, rajungan, dan ikan tenggiri (Scomberomorus commersoni) (Hadian 2005).

b. Gill net tetap
Yang dimaksud dengan gill net tetap adalah gill net setelah dipasang pada suatu perairan
dibiarkan menetap pada gill net tersebut dipasang.


Metode pengoperasian
Jaring insang ini merupakan jenis jaring insang yang dipasang menetap, baik di
permukaan (Surface Gill Net), pertengahan (Mid-Water Gill Net) ataupun dasar perairan (Bottom
Gill Net). Untuk menjaga agar jaring ini tidak hanyut, biasanya digunakan jangkar (anchor) yang
diikatkan pada alat tangkap ini dan setelah dipasang, biasanya jaring ini akan ditinggal selama
beberapa jam sebelum akhirnya diangkat untuk mengambil hasil tangkapannya.
Daerah Pengoperasian