Komposisi Jenis Hasil Tangkapan Ikan

Analisis Data Data yang diperoleh seperti jumlah dan komposisi hasil tangkapan dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Untuk melihat perbedaan komposisi jenis, kelimpahan relatif dan perbandingan jumlah hasil tangkapan dari kedua alat tangkap dilakukan analisis sebagai berikut :

a. Komposisi Jenis

Komposisi merupakan bagian utama yang penting untuk dibandingkan. Analisis perbandingan dilakukan dengan membandingkan hasil tangkapan berupa: a. Perbandingan jenis dan keanekaragaman hasil tangkapan, b. Perbandingan jumlah atau kelimpahan hasil tangkapan, - Kelimpahan Relatif Kelimpahan relatif setiap jenis ikan untuk masing-masing alat tangkap dihitung menggunakan rumus menurut Krebs 1989 : KR = ni N x 100 Keterangan : K = Kelimpahan relatif ikan yang tertangkap ni = Jumlah individu setiap spesies ke – i ekor N = Jumlah individu seluruh jenis ikan yang ada ekor

b. Hasil Tangkapan Ikan

1. Indeks Keanekaragaman Menurut Soegianto 1994 diacu oleh Jukri dkk 2013 bahwa indeks keanekaragaman jenis H’ adalah indeks yang menunjukkan banyak tidaknya jenis dan individu yang ditemukan populasi. Indeks keanekaragaman untuk masing-masing hasil tangkapan dihitung menggunakan Indeks Shannon – Wienner, dengan persamaan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara H ′ = − � pi ln pi � �=1 pi = �� N Keterangan : H’ = indeks keanekaragaman n i = jumlah individu ke i atau berat dari jenis ke i N = jumlah seluruh individu atau jumlah seluruh berat ikan. s = jumlah spesies pi = Proporsi spesies yang tertangkap. Kriteria nilai indeks keanekaragaman Shannon – Wienner : H’ 1 = keanekaragaman rendah 1 H’ 3 = keanekaragaman sedang H’ 3 = keanekaragaman tinggi - Selektivitas Berdasarkan Indeks Keanekaragaman Penentuan kriteria selektivitas yang dilakukan hanya berdasarkan indeks keanekaragaman, dimana kriteria nilai indeks keanekaragaman menurut Wiyono et al 2006 sebagai berikut : H’ ≈ 0 : keanekaragaman rendah; selektivitas alat tangkap tinggi H’ 0,1 : keanekaragaman tinggi, selektivitas alat tangkap rendah 2. Indeks Dominansi Indeks Dominansi Simpson Odum, 1996 dihitung dengan rumus: C = � � �� � � � �=1 Keterangan : C : indeks Dominansi ni : Jumlah individu spesies yang tertangkap N : Jumlah total spesies yang tertangkap Universitas Sumatera Utara Kriteria Indeks Dominansi Simpson: C 0,5 : dominansi spesies hasil tangkapan rendah C ≥ 0,5 : dominansi spesies hasil tangkapan tinggi. 3. Komposisi Ukuran Untuk menentukan komposisi ukuran setiap jenis ikan, terlebih dahulu ditentukan kelas ukuran panjang dan berat. Penentuan jumlah kelas dihitung dengan menggunakan persamaan Sturgess 1982 diacu oleh Yulius dkk 2013: K = 1 + 3,3 Log N Keterangan : K = Jumlah kelas N = Jumlah sampel Selanjutnya ditentukan selang kelasnya dengan menggunakan persamaan : P = � � Keterangan : P = Selang kelas; R = kisaran panjang ikan tertinggi - panjang ikan terendah; K = Jumlah kelas. Kemudian ditentukan persentase setiap kelas ukuran panjang dan berat dengan persamaan : P = �� � x100 Keterangan : P = Presentase kelas ukuran ikan ke-i i = 1,2,3,..... n; ΣKi = Jumlah individu ikan pada kelas ukuran ke-i i = 1,2,3,..... n; K = Jumlah total individu ikan seluruh kelas ukuran. 4. Perbandingan Hasil Tangkapan Perbandingan jumlah hasil tangkapan jaring insang permukaan dan jaring insang dasar didapat dengan membandingkan rata-rata hasil penangkapan selama 20 trip dari masing-masing alat tangkap, dengan rumus : Universitas Sumatera Utara total hasil tangkapan selama 20 trip jumlah trip selama 20 trip 5. Analisis Uji t Untuk mengetahui apakah ada perbedaan jumlah hasil tangkapan antara jaring insang permukaan dan jaring insang dasar dilakukan uji Independent Sample T test uji t sampel bebas dengan menggunakan software program SPSS versi 17. Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil a. Komposisi Jenis Hasil jenis tangkapan dengan menggunakan jaring insang permukaan dan jaring insang dasar selama 20 trip penangkapan didapat sebanyak 24 jenis, terdiri dari 9 jenis ikan pelagis, 9 jenis ikan demersal, 1 jenis sotong dan gurita, 1 jenis kepiting, 3 jenis udang. Hasil tangkapan yang paling banyak didapat dengan menggunakan jaring insang dasar yaitu sebesar 73,43 kg sedangkan hasil tangkapan jaring insang permukaan hanya sebesar 38,91 kg. Pada alat tangkap jaring insang dasar, jenis yang paling banyak tertangkap adalah jenis udang, terdiri atas udang putih sebesar 21,14 kg, udang swallow sebesar 9,15 kg , udang kelong sebesar 4,78 kg, dan untuk jenis ikan yang banyak tertangkap adalah ikan senangin sebesar 2,22 kg. Sotong dan gurita masing – masing didapat sebesar 21,14 kg dan 3,99 kg. Dan pada alat tangkap jaring insang permukaan jenis yang banyak tertangkap adalah jenis ikan kepala batu sebesar 14,34 kg, sedangkan jenis ikan lainnya seperti ikan selar kuning didapat sebesar 4,21 kg, ikan bandeng sebesar 2,92 kg, udang putih sebesar 2,43 kg, dan udang swallow sebesar 1,72 kg. Hasil jenis tangkapan dengan menggunakan jaring insang dasar dan jaring insang permukaan selama 20 trip penangkapan dapat dilihat pada Tabel 1. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Komposisi Jenis Ikan yang Tertangkap di Perairan Desa Sei Nagalawan No Nama Lokal Famili Nama Umum Pelagis Alat tangkap Spesies Demersal Jaring Insang Permukaan Kg Jaring Insang Dasar Kg 1 Ikan Parang-Parang Famili Chirocentridae Parang Pelagis + 2,64 - Chirocentrus dorab 2 Ikan Ketang Famili Drepanidae Ketang - Ketang Pelagis + 2,015 - Drepane punctata 3 Ikan Bandeng Famili Elopsidae Bandeng Pelagis + 2,915 - Elops machnata 4 Ikan Tenggiri Famili Scombridae Tenggiri Pelagis + 1,63 - Scomberomorus commerson 5 Ikan Selar Kuning Famili Carangidae Selar Pelagis + 4,205 - Caranx leptolepis 6 Ikan Talang Famili Carangidae Talang-talang Pelagis + 0,63 - Chorinemus tala 7 Ikan Kresek Famili Engraulidae Kresek Pelagis + 0,695 - Thryssa mystax 8 Ikan Layur Famili Trichluridae Layur Pelagis + 2,195 + 0,03 Trichiurus savala 9 Ikan Kepala Batu Famili Atherinidae Kepala Batu Pelagis + 14,34 + 0,75 Pranesus duodecimali 10 Ikan Lidah Famili Soleidae Lidah Demersal + 0,195 + 1,25 Cynoglossus sp 11 Ikan Mayung Famili Ariidae Manyung Demersal - - + 0,08 Arius thalassinus 12 Ikan Kerong-Kerong Famili Theraponidae Kerong-Kerong Demersal + 0,3 + 0,3 Therapon Theraps Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Lanjutan No Nama Lokal Famili Nama Umum Pelagis Alat tangkap Spesies Demersal Jaring Insang Permukaan Kg Jaring Insang Dasar Kg 13 Ikan Gulamah Tapak Famili Scienidae Gulamah Demersal - - + 0,13 Argyrosomus sp 14 Ikan Selangat Famili Clupidae Selanget Demersal - - + 0,43 Anodontosoma Chacunda 15 Ikan Samgi Famili Scienidae Samgeh Demersal - - + 0,31 Chrysochir areus 16 Ikan Senangin Famili Polynemidae Kuro Demersal - - + 2,22 Eleutheronema tetradactylum 17 Ikan Pari Famili Rhinopteridae Pari Demersal - - + 1,37 Thryssa mystax 18 Ikan Bawal Putih Famili Stromateridae Bawal Putih Demersal + 0,13 + 1,98 Pampus argenteus 19 Sotong Famili Sepiidae Sotong Ikan Nus Demersal + 2,87 + 21,56 Sepia officinalis 20 Kepiting Famili Portunidae Kepiting Demersal - - + 3,99 Scyllia sp 21 Udang putih Famili Penaeidae Udang Putih Demersal + 2,43 + 21,14 Udang swallow Litopenaeus vannamei Udang Swallow 1,72 9,15 Udang Kelong Penaeus monodon Udang Kelong - - + 4,78 22 Gurita Mak Lampir Famili Octopodidae Gurita Demersal - - + 3,985 Octoppus sp Universitas Sumatera Utara 1. Kelimpahan Relatif Kelimpahan ikan yang diperoleh selama 20 trip penangkapan dengan menggunakan jaring insang dasar didapat nilai kelimpahan relatif KR yang paling besar adalah udang putih sebesar 56,3 dan kelimpahan relatif yang paling kecil adalah ikan gulamah tapak dan juga ikan layur dengan nilai sebesar 0,0004. Diagram lingkar kelimpahan relatif dapat dilihat pada Gambar 6. Pada penangkapan dengan menggunakan jaring insang permukaan total individu sebanyak 980 ekor dengan kelimpahan relatif yang paling besar adalah ikan kepala batu sebesar 44,6 dan kelimpahan relatif yang paling rendah adalah ikan bawal putih 0,20 termasuk ke dalam perikanan demersal dan ikan talang sebesar 0,61. Diagram kelimpahan relatif dapat dilihat pada Gambar 7. Perbandingan nilai kelimpahan relatif jaring insang permukaan dan jaring insang dasar dapat dilihat pada Lampiran 3. Gambar 6. Diagram Lingkar Kelimpahan Ikan yang Tertangkap pada Jaring Insang Dasar 56,31 6,83 9,62 13,08 0,27 2,65 2,97 0,94 0,27 3,15 0,72 0,04 0,31 0,09 1,57 0,04 1,12 10 20 30 40 50 60 U da ng put ih U da ng K el ong U da ng S w al low Sot ong G ur ita K epi ting Ika n B aw al P ut ih Ika n P ar i Ika n S el anga t Ika n S ena ngi n Ika n S am gi Ika n G ul am ah T apa k Ika n K er ong- K er ong Ika n M ayung Ika n L ida h Ika n L ayur Ika n K epa la B at u Jenis Ikan Kelimpah an Relatif Jumlah Universitas Sumatera Utara Gambar 7. Diagram Lingkar Kelimpahan Ikan yang Tertangkap pada Jaring Insang Permukaan

b. Hasil Tangkapan Ikan