Organizational Commitment Turnover Intention Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

6

E. Job Satisfaction

Kepuasan kerja didefinisikan sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya Robbins Judge, 2008: 107. Pekerjaan menuntut adanya interaksi dengan sesma rekan kerja, atasan, peraturan, serta kebijakan organisasi, standar kinerja, kondisi kerja dan sebagainya. Seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap positif terhadap kerja itu, sebaliknya seseorang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap negatif terhadap pekerjaan itu. Menurut Robbins Prabu, 2009 dalam bukunya yang berjudul “ Organization Behaviour ”, dinyatakan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu : 1 Kerja yang secara mental menantang; 2 Ganjaran yang pantas; 3 Kondisi kerja yang mendukung; 4 Rekan kerja yang mendukung; 5 Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan.

F. Organizational Commitment

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tidak hanya ditentukan oleh hal-hal yang kasat mata tangible , seperti struktur organisasi, laporan keuangan, asset, gedung dan sebagainya, melainkan juga oleh hal-hal yang tidak kasat mata intangible Moeljono, dalam Arishanti, 2009. Komitmen organisasional didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut Robbins Judge, 2008: 101. Menurut Bathaw Grant dalam Sopiah 2008: 156 menyebutkan komitmen organisasional sebagai keinginan karyawan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia melakukan usaha yang tinggi demi pencapaian tujuan organisasi. 4 7

G. Turnover Intention

Perusahaan dituntut untuk selalu mendapatkan, mengembangkan serta mempertahankan karyawan yang memiliki kualitas sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Turnover intention keinginan berpindah dapat mengarah langsung ke turnover nyata. Good et.al menyatakan bahwa turnover intention adalah intensi seseorang untuk melakukan pemisahan aktual turnover dari suatu organisasi Sunjoyo dalam Faslah, 2010. Berpindah kerja turnover intention atau keluar dari tempat kerja adalah suatu pilihan seorang karyawan yang disebabkan sudah tidak merasa cocok dan sudah tidak sesuai dengan yang diharapkan di tempat kerjanya. Keinginan berpindah kerja turnover intention seorang karyawan yang tinggi dalam suatu perusahaan menimbulkan dampak negatif, terutama dalam ketidakstabilan kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya sumber daya manusia Faslah, 2010.

H. Kerangka Pemikiran

I. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh etika kerja islami terhadap job satisfaction . 2. Ada pengaruh etika kerja islami terhadap organizational commitment . 3. Ada pengaruh etika kerja islami terhadap turnover intention . Etika Kerja Islami X Job Satisfaction Y 1 Organizational Commitment Y 2 Turnover Intention Y 3 5 8

J. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan objek satuan-satuanindividu- individu yang karakteristiknya hendak diduga Subagyo Djarwanto, 2012: 93. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. BFI Finance Tbk. Cabang Solo yang berjumlah 47 responden. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bias mewakili keseluruhan populasi Subagyo Djarwanto, 2012: 93. Dimana dalam hal ini sampel dalam penelitian ini diambil dari karyawan PT. BFI Finance Tbk. Cabang Solo yang memeluk agama Islam sebanyak 40 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonrandom sampling sampel tidak secara acak, dimana tidak memberikan peluang yang sama terhadap setiap anggota populasi untuk terpilih menjadi anggota sampel Subana Sudrajat, 2011: 117. Sedangkan pengambilan sampel nonrandom menggunakan purposive sampling . Purposive sampling adalah sampel diambil dengan pertimbangan karakteristik tertentudari subjek penelitiannya Subana Sudrajat, 2011: 126. Jenis sampel yang digunakan dan dipilih berdasarkan penilaian oleh peneliti sesuai dengan karakteristik variabel etika kerja Islami dan dianggap paling tepat untuk dijadikan sampel penelitiannya.

K. Metode Pengumpuln Data