UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA | 2013 |
Aditya Sundawa
2. Pengukuran Kerja
Teknik pengukuran waktu kerja dapat dikelompokkan kedalam dua bagian, yaitu pengukuran waktu langsung dan tidak langsung. Pengukuran waktu langsung meliputi studi waktu dengan jam
henti dan sampling kerja, sedangkan pengukuran waktu tidak lansung meliputi standart data data waktu baku dan waktu gerakan. Wignjosoebroto, 1995
Studi Waktu Dengan Jam Henti
Langkah pertama dalam studi waktu dengan jam henti adalah melakukan pengukuran waktu, kemudian dicatat pada lembar pengamatan. Untuk mengetahui berapa banyak data yang harus
diambil, maka perlu pengukuran pendahuluan. Pada tahap ini digunakan tes kecukupan data dan keseragaman data. Apabila dalam tes tersebut data belum mencukupi, maka perlu dilakukan
pengukuran waktu lagi untuk menambah data. Rumus yang digunakan untuk perhitungan adalah:
a.
Tes Kecukupan Data
2 2
2
x x
x N
s k
N
Dimana: N’ = Jumlah data yang seharusnya dilakukan
N = Jumlah data pengamatan k = Harga indeks
s = Derajat ketelitian
x = Waktu pengamatan dari setiap elemen kerja Apabila N’ kurang dari atau sama dengan N, maka data telah cukup. Sebaliknya jika N’ lebih
besar dari N, maka data dikatakan kurang dan harus dilakukan penambahan data. b.
Keseragaman Data BKA =
k X
BKB =
k X
1
2
1
N X
X
Dimana: BKA = Batas Kontrol Atas
BKB = Batas Kontrol Bawah X
1
= Waktu Pengamatan Ke-1 k
= Tingkat Keyakinan, di mana tingkat keyakinan: k = 1, untuk tingkat keyakinan 68
k = 2, untuk tingkat keyakinan 95 k = 3, untuk tingkat keyakinan 99
Bila semua data berada dalam batas kontrol, maka data dikatakan seragam. Jika ada data yang berada diluar batas control, maka dikatakan data tersebut mengandung nilai
ekstern
dan tidak perlu diikut sertakan dalam perhitungan. Sutalaksana, 1997
Beberapa perhitungan yang digunakan dalam studi waktu dengan jam henti
stop watch time study
, adalah sebagai berikut: a.
Perhitungan
performance rating Performance rating
penyesuaian dilakukan untuk mengetahui tingkat kewajaran kerja operator dibandingkan dengan waktu normal operator yang bekerja secara wajar.
Performance rating
diperlukan dalam perhitungan waktu baku. Penentuannya diambil menurut tabel penyesuaian
Westinghouse
. Penyesuaian dengan
Westinghouse
ini mengarahkan penilaian 4 faktor yang dianggap dapat menentukan kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu:
1 Ketrampilan, yaitu kemampuan mengikuti cara kerja yang telah ditetapkan.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA | 2013 |
Aditya Sundawa 2
Usaha, yaitu kesungguhan operator ketika melakukan pekerjaan. 3
Kondisi kerja, yaitu kondisi fisik lingkungan kerja. 4
Konsistensi, yaitu kestabilan waktu kerja operator dalam bekerja. Kemudian dari setiap faktor terbagi kedalam kelas-kelas dengan nilai masing-masing.
Rumus untuk perhitungan
Performance rating
adalah: PR = Jumlah penyesuaian keempat faktor + 1
b. Perhitungan waktu baku
Tujuan perhitungan ini adalah untuk menentukan waktu baku dari kegiatan kerja operator yang diperlukan dalam pembuatan produk.
Rumus yang digunakan dalam perhitungan ini adalah:
Waktu baku = waktu siklus x PR x all
100
100 Dimana:
PR =
Performance rating
= Jumlah nilai penyesuaian keempat faktor +
Allowance
3.
Theory Of Constraint
Teori Kendala
Theory of constraint
TOC adalah bahwa setiap organisasi mempunyai kendala-kendala yang menghambat pencapaian kinerja
performance
yang tinggi. Untuk itu kendala-kendala ini harus diidentifikasi dan diatur untuk memperbaiki kinerjanya. Jika suatu kendala
constrains
telah terpecahkan, maka kendala tersebut kendala berikutnya akan dapat diidentifikasi dan diperbarui.
Dettmer 1997 telah mengembangkan lima langkah dalam usaha untuk memperbaiki setiap elemen yang terdapat di dalam sistem. Lima langkah tersebut adalah:
a. Identifikasi kendala dalam sistem.
Memprioritaskan menurut pengaruh terhadap tujuan. Mungkin ada banyak kendala dalam satuan waktu, tetapi biasanya hanya sedikit kendala yang sesungguhnya dalam sistem itu.
b. Memutuskan bagaimana menghilangkan kendala tersebut.
Menentukan bagaimana menghilangkan kendala yang telah ditemukan dengan pertimbangan biaya terendah.
c. Subordinatkan sumber daya lain terhadap sumber daya yang telah ditetapkan sebagai kendala.
Mengevaluasi apakah kendala tersebut masih menjadi kendala pada performansi sistem atau tidak. Jika tidak, langsung ke langkah 5. Tapi apabila sistem masih memiliki kendala maka
lanjutkan ke langkah 4.
d. Evaluasi kendala.
Apabila langkah ini dilakukan, maka langkah ke-2 dan ke-3 tidak berhasil menangani kendala. Sehingga harus ada perubahan besar dalam sistem seperti reorganisasi, perbaikan modal atau
modifikasi subtansi sistem.
e. Kembali ke langkah 1 dan hindari inersia
Inersia adalah solusi yang menyebabkan kendala lain timbul. Perlu diketahui siklus ini tidak akan pernah berhenti.
Jika langkah ke-3 atau langkah ke-4 telah dipecahkan maka kembali ke langkah 1 untuk mengulangi siklus.
Ukuran Kinerja Dalam
Theory Of Constraint
Untuk mengukur kinerja perusahaan terdapat kriteria-kriteria pengukuran yang harus digunakan, kriteria itu antara lain:
a. Kriteria pengukuran finansial
1 Keuntungan bersih atau
net profit
, yaitu selisih hasil produk terjual
throughput
dengan biaya produksi
operating expenses
.
Net profit
=
throughput
–
operating expenses
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA | 2013 |
Aditya Sundawa 2
Tingkat pengembalian modal ROI
I OE
T ROI
Dimana: T = Produk terjual OE = Biaya produksi
I = Keuntungan relatif terhadap modal investasi 3
Aliran kas, yaitu aliran keuntungan dalam interval waktu. b.
Kriteria pengukuran operasional Adapun kriteria pengukuran operasional meliputi:
1
Throughput
: Suatu pengukuran untuk menghasilkan uang melalui penjualan produk jadi bukan berupa persediaan.
2 Persediaan
Inventory
: Semua uang yang diinvestasikan dalam pembelian segala sesuatu sampai diharapkan produk jadi terjual, dapat berupa bahan baku, komponen atau produk jadi
yang belum terjual tetapi tidak termasuk tenaga kerja. 3
Biaya Operasional
Operating Expense
: Semua uang yang dikeluarkan sistem dalam perubahan persediaan menjadi
throughput
. Ini termasuk biaya-biaya lain, tenaga kerja langsung dan tak langsung, biaya simpan, depresiasi peralatan dan lain-lain.
Dari sisi operasional, tujuan perusahaan adalah meningkatkan
throughput
, dengan mereduksi persediaan dan mereduksi biaya-biaya operasional. Maka dengan memperhitungkan
pengukuran-pengukuran diatas, produktivitas yang semula mrnggunakan rumus: Produktivitas =
Input Output
Rumus tersebut berubah menjadi: Produktivitas =
Input Thr oughput
Produktivitas pada dasarnya berkaitan dengan sistem produksi adalah sistem dimana faktor input dikelola dalam suatu cara yang terorganisir untuk mewujudkan barang atau jasa secara
efektif dan efisien.
PENGOLAHAN DATA
Pada proses produksi bantal angin di UKM M.S.Haris Karanganyar terdapat beberapa elemen- elemen kerja stasiun kerja. Berikut ini merupakan dekripsi dari masing-masing elemen kerja.
Tabel 1. Elemen Kerja Pada Proses Produksi Bantal Angin
No. Operasi
Stasiun Kerja
Elemen Kerja 1
I Potong
Setup Pemotongan 2
Pemotongan kain olivegrin 3
Setup Pemotongan 4
Pemotongan kain palace 5
Setup Pemotongan 6
Pemotongan kain oscar 7
II Sablon
Setup Sablon 8
Penyablonan 9
III Jahit
Setup mesin jahit 10
Penjahitan 11
IV Gambar
Setup Gambar 12
Menggambar 13
V Press
Setup mesin press pott 14
Mengepress 15
Setup mesin press prim dalam 16
Mengepress 17
Setup mesin press Knop 18
Mengepress 19
Setup mesin press prim luar 20
Mengepress 21
VI Chip
Setup Chip 22
Mengecip 23
VII Pa cking
Setup pa cking 24
Pa cking Sumber: UKM M.S.Haris Karanganyar
Data pengamatan setiap elemen kerja pada bagian produksi bantal angin dilakukan sepuluh kali pengamatan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA | 2013 |
Aditya Sundawa Tabel 2. Data Waktu Pengamatan Setiap Elemen Kerja
Xi
Elemen Kerja Menit
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
1 1.12
1.07 1.08
1.33 1.13
2.33 1.33
0.80 2.30
5.13 0.88
0.68 3.15
1.30 2.22
1.13 1.63
0.65 1.08
1.18 0.75
0.65 0.67
0.60 2
1.13 1.03
1.12 1.37
1.15 2.28
1.48 0.75
2.25 5.07
0.85 0.72
3.12 1.33
2.25 1.17
1.60 0.62
1.12 1.22
0.77 0.67
0.65 0.62
3 1.08
1.05 1.07
1.42 1.07
2.32 1.47
0.78 2.23
5.10 0.90
0.67 3.08
1.27 2.27
1.15 1.50
0.63 1.15
1.17 0.72
0.63 0.62
0.58 4
1.12 1.02
1.08 1.32
1.10 2.38
1.43 0.82
2.28 5.02
0.95 0.70
3.13 1.25
2.20 1.18
1.62 0.60
1.10 1.15
0.75 0.70
0.65 0.63
5 1.10
1.07 1.05
1.40 1.12
2.37 1.45
0.73 2.22
5.03 0.85
0.75 3.07
1.32 2.27
1.13 1.63
0.67 1.08
1.22 0.78
0.63 0.68
0.57 6
1.13 1.03
1.10 1.35
1.07 2.32
1.48 0.77
2.28 5.10
0.88 0.68
3.10 1.28
2.30 1.12
1.58 0.62
1.07 1.13
0.73 0.62
0.67 0.58
7 1.07
1.00 1.12
1.33 1.08
2.28 1.35
0.80 2.25
5.03 0.92
0.65 3.12
1.30 2.27
1.10 1.52
0.63 1.10
1.12 0.78
0.65 0.63
0.63 8
1.08 1.10
1.03 1.32
1.10 2.33
1.47 0.75
2.30 5.07
0.93 0.72
3.13 1.32
2.25 1.15
1.55 0.58
1.08 1.15
0.68 0.68
0.62 0.65
9 1.10
1.08 1.05
1.38 1.12
2.32 1.43
0.82 2.27
5.13 0.88
0.67 3.12
1.33 2.22
1.10 1.57
0.65 1.15
1.10 0.72
0.67 0.65
0.62 10
1.15 1.07
1.07 1.33
1.07 2.28
1.48 0.75
2.28 5.10
0.87 0.70
3.10 1.35
2.27 1.12
1.60 0.67
1.12 1.13
0.70 0.62
0.63 0.57
∑ Xi
11.07 10.52
10.77 13.55
11.00 23.22
14.38 7.77
22.26 50.78
8.92 6.93
31.13 13.05
22.50 11.35
15.80 6.32
10.90 11.57
7.38 6.52
6.47 6.05
∑ �
1.11 1.05
1.08 1.36
1.10 2.32
1.44 0.78
2.27 5.08
0.89 0.69
3.11 1.31
2.25 1.14
1.58 0.63
1.09 1.16
0.74 0.65
0.65 0.61
1. Pengujian Keseragaman Dan Kecukupan Data