Eka Herliyani, 2012 Pengaruh Penambahan Polyvinyl Alcohol Pva Terhadap Karakteristik Keramik Ni-Csz Untuk
Diaplikasikan Sebagai Anode Pada Sofc Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
konsentrasi PVA ini bisa diekstrapolarsi jika ada penelitian lain yang mencoba dengan persentase konsentrasi ≤ 2, 6, dan 10.
3.5.2 Proses Pembuatan Ni-CSZ
Serbuk CSZ yang sudah terbentuk kemudian ditambahkan dengan NiO karena NiO tidak mudah bereaksi dengan hidrogen ketika direduksi dengan
perbandingan komposisi 50-50 perbandingan komposisi CSZ-NiO seperti ini paling tepat karena jika komposisi NiO lebih besar dari 50 maka ketika
dilakukan reduksi akan semakin banyak oksigen yang hilang yang akan membuat keramik memiliki terlalu banyak porositas dan akan mengakibatkan keramik
tersebut menjadi terlalu rapuh lalu ditambahkan dengan PVA yang komposisinya divariasikan. Perbandingan persen berat CSZ, NiO, dan PVA ditunjukan pada
Tabel 3.1
Tabel 3.1 Perbandingan persen berat
Berat No
CSZ NiO
PVA 1.
49 49
2 2.
47 47
6 3.
45 45
10
Dari perhitungan persen berat dibuat perbandingan bahan dalam 4 gram yang ditunjukan pada Tabel 3.2.
Eka Herliyani, 2012 Pengaruh Penambahan Polyvinyl Alcohol Pva Terhadap Karakteristik Keramik Ni-Csz Untuk
Diaplikasikan Sebagai Anode Pada Sofc Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tabel 3.2 Perbandingan bahan dalam 4 gram
Berat No
CSZ NiO
PVA 1.
1,96 1,96
0,08 2.
1,88 1,88
0,24 3.
1,80 1,80
0,40
3.5.3 Kompaksi
Setelah Semua bahan tercampur dengan komposisi yang sesuai, kemudian bahan tersebut ditimbang 0,15 gram yang selanjutnya akan dilakukan proses
kompaksi dengan tekanan 50 toncm
2
dan diameter cetakan 88 mm selama 20 detik. Hasil yang diperoleh pada tahap ini berupa pelet mentah.
Gambar 3.2 Alat kompaksi
Eka Herliyani, 2012 Pengaruh Penambahan Polyvinyl Alcohol Pva Terhadap Karakteristik Keramik Ni-Csz Untuk
Diaplikasikan Sebagai Anode Pada Sofc Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
3.5.4 Pengukuran Densitas Sebelum dan Sesudah Reduksi
Pelet mentah yang sudah terbentuk kemudian diukur rapat massanya dengan mengukur massa, diameter dan tinggi pelet. Lalu setelah itu dihitung rapat
massanya sebelum dan sesudah direduksi dengan menggunakan persamaan:
2 d
r
2
. . v
r t
m v
Dengan: v = volume cm
3
π = 3,14 d = diameter pelet cm
r = jari-jari pelet cm t = tinggi pelet cm
m = massa pelet gram = densitas pelet gramcm
3
3.5.5 Proses Sintering