Proses Sintering Proses Reduksi

Eka Herliyani, 2012 Pengaruh Penambahan Polyvinyl Alcohol Pva Terhadap Karakteristik Keramik Ni-Csz Untuk Diaplikasikan Sebagai Anode Pada Sofc Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.5.4 Pengukuran Densitas Sebelum dan Sesudah Reduksi

Pelet mentah yang sudah terbentuk kemudian diukur rapat massanya dengan mengukur massa, diameter dan tinggi pelet. Lalu setelah itu dihitung rapat massanya sebelum dan sesudah direduksi dengan menggunakan persamaan: 2 d r  2 . . v r t   m v   Dengan: v = volume cm 3 π = 3,14 d = diameter pelet cm r = jari-jari pelet cm t = tinggi pelet cm m = massa pelet gram  = densitas pelet gramcm 3

3.5.5 Proses Sintering

Pelet mentah yang sudah terbentuk kemudian diukur rapat massanya dan dilakukan proses sintering. Sebelum dilakukan proses sintering, pelet-pelet 3.3 3.1 3.2 Eka Herliyani, 2012 Pengaruh Penambahan Polyvinyl Alcohol Pva Terhadap Karakteristik Keramik Ni-Csz Untuk Diaplikasikan Sebagai Anode Pada Sofc Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu mentah tersebut ditempatkan pada keramik dan diurutkan agar tidak tertukar satu sama lain. Kemudian dilakukan proses sintering pada suhu 1500 o C selama 2 jam. Proses sintering ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu yang pertama tahap pemanasan menuju suhu 1500 o C dengan laju pemanasan 10 o Cmenit, lalu yang kedua merupakan proses penahanan pada suhu 1500 o C selama 3 jam dan tahap yang terakhir adalah tahap penurunan suhu 10 o Cmenit sampai suhu ruang. T o C 1500 C3 jam 10 C menit 10 Cmenit t menit Gambar 3.3 Grafik sintering pelet keramik ZrO 2 -CaO-NiO

3.5.6 Proses Reduksi

Pelet yang sudah disintering kemudian diukur kembali rapat massanya. Setelah direduksi 900 o C dengan hidrogen 7 selama 5 jam. Proses reduksi juga terbagi dalam 3 tahap seperti proses sintering. Tahap pertama yaitu penaikan suhu sampai suhu 900 o C, kemudain tahap penahan pada suhu 900 o C selama 5 jam dan Eka Herliyani, 2012 Pengaruh Penambahan Polyvinyl Alcohol Pva Terhadap Karakteristik Keramik Ni-Csz Untuk Diaplikasikan Sebagai Anode Pada Sofc Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu tahap yang terakhir adalah tahap penurunan sampai suhu ruang. Setelah dilakukan proses reduksi oksigen dalam NiO lepas dan NiO menjadi Ni. Lepasnya oksigen ini menimbulkan banyak pori sehingga gas bahan bakar dapat mengalir lebih optimal. Gambar 3.4 Ni-CSZ yang ditambahkan PVA 2 sebelum dan sesudah direduksi 900 C5 jam T o C Eka Herliyani, 2012 Pengaruh Penambahan Polyvinyl Alcohol Pva Terhadap Karakteristik Keramik Ni-Csz Untuk Diaplikasikan Sebagai Anode Pada Sofc Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu t menit Gambar 3.5 Grafik reduksi pelet keramik ZrO 2 -CaO-NiO 3.6 Karakteristik keramik Ni-CSZ dengan Penambahan PVA 3.6.1 Struktur Kristal Sampel yang sudah disinter pada suhu 1500 o C dan direduksi 900 o C dengan gas hidrogen 7 selanjutnya akan analisis dengan XRD menggunakan panjang gelombang target CuK α λ= 1,54060 A. Pengolahan data hasil karakterisasi difraksi sinar-X XRD dilakukan dengan cara mencocokkan sudut 2 pola difraksi yang dihasilkan keramik Ni-CSZ dengan pola difraksi calsium zirkonia oksida, Ni, dan NiO standar dari Joint Committee of Powder Diffraction Standarts JCPDS. Lalu dapat terlihat fase yang muncul, intensitas, dan sudut hkl dari keramik tersebut. Pola difraksi dianalisis dengan cara mencari harga sinus dari sudut dimana terjadi puncak dengan intensitas yang tinggi sehingga diperoleh: 3.4 Nilai yang mungkin untuk struktur kubik adalah 1, 2, 3, 4... Hasil bagi antara dengan adalah A. Nilai A yang paling banyak muncul 3.5 Eka Herliyani, 2012 Pengaruh Penambahan Polyvinyl Alcohol Pva Terhadap Karakteristik Keramik Ni-Csz Untuk Diaplikasikan Sebagai Anode Pada Sofc Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu digunakan untuk menentukan parameter kisi a = b melalui persamaan 2.9 asalkan panjang gelombang sinar-X diketahui. Setelah nilai A ditentukan, selanjutnya menghitung nilai parameter kisi. Persamaan 3.1 dapat diubah menjadi bentuk: Dengan: A= angka yang sering muncul λ= panjang gelombang a= parameter kisi A

3.6.2 Struktur Mikro