Seleksi Cross Power Pengolahan Data
melewati daerah yang resistif dan akan bergeser ke bawah jika melewati daerah yang konduktif. Proses seleksi cross power dilakukan untuk menaikkan atau
menurunkan titik pada kurva. Cross power merupakan kumpulan data parsial yang jumlahnya dapat ditentukan pada saat melakukan robust processing. Jumlah
robust processing paling sedikit adalah satu dan paling banyak berjumlah seratus. Pada penelitian ini dipilih jumlah cross power yang maksimal yaitu seratus agar
dapat meminimalkan noise yang terukur dan agar lebih tepat dalam memodelkan citra bawah permukaan. Apabila memilih cross power yang maksimal maka kurva
hasil smoothing nya akan lebih baik bila dibandingkan dengan memilih yang minimal. Terdapat keadaan dimana suatu titik pada kurva resistivitas yang
memang nilainya sudah tepat tidak dapat dinaikkan atau diturunkan melalui seleksi cross power ataupun jika dapat tidak signifikan. Jumlah cross power
dalam hal ini tidak terlalu berpengaruh dan keadaan kurva yang didapat sudah baik.
Gambar 3.7 Kurva Resistivitas Terhadap Frekuensi dan Fase Terhadap Frekuensi Sebelum Dilakukan Proses Filtering pada MT Editor
Gambar 3.8 menunjukkan kurva setelah dilakukan proses filtering yang hasilnya kurva menjadi jauh lebih baik dan halus .Kurva yang sudah baik ini di
simpan ke dalam bentuk format .edi atau EDI file. File ini kemudian dapat dibuka menggunakan software WinGlink. Terdapat beberapa menu yang dapat digunakan
yaitu Maps, Soundings, Pseudo Section, X Section, 2D Inversion , 3D Modeling dan Interpreted Views. Menu Maps digunakan untuk menampilkan lintasan
pengukuran saat proses akuisisi data yang berisi informasi ketinggian titik
pengukuran, lintasan titik pengukuran dan koordinat tempat melakukan pengukuran.
Gambar 3.8 Kurva Resistivitas Terhadap Frekuensi dan Fase Terhadap Frekuensi Setelah Dilakukan Proses Filtering pada MT Editor