Latar Belakang Masalah PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 2 LEUWIGOONG GARUT.

1 Iwa Siswandi, 2013 Perbandingan Model Pembelajaran Cooperative Learning Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Di SMPN 2 Leuwigoong Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendasar untuk meningkatkan kualitas manusia seutuhnya. Disadari atau tidak pendidikan telah membuat perubahan terhadap perkembangan bangsa, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi. Seluruh warga Indonesia memiliki hak dan kedudukan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Hal tersebut sesuai dengan UUD 1945 Pasal 30 Ayat 1 yang berbunyi “ Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak .” Secara ringkas pendidikan pada hakekatnya memberikan pengaruh secara sengaja dan dilakukan dengan sadar untuk mengembangkan kepribadian jasmani dan rohani individu agar mencapai tingkat yang lebih tinggi dan menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab. Tujuan pendidikan nasional menurut UU No. 20 Tahun 2003 yaitu “...untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. ” Maka tiap institusi penyelenggara pendidikan harus mampu memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas, sehingga tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terealisasi secara komperehensif. Pencapaian tujuan tersebut diwujudkan salah satunya melalui penyajian ragam mata pelajaran yang sesuai kebutuhan peserta didik. Guru yang baik adalah guru yang mampu menyampaikan informasi pembelajaran secara baik agar siswa dapat mengerti dan memahami apa yang disampaikan guru dalam proses pembelajaran, dan untuk dapat menyampaikan informasi secara baik, maka guru harus memiliki cara-cara untuk menyampaikan Iwa Siswandi, 2013 Perbandingan Model Pembelajaran Cooperative Learning Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Di SMPN 2 Leuwigoong Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu materi pembelajaran supaya tujuan dapat tercapai, salah satu caranya adalah melalui penerapan model-model pembelajaran. Dalam pembelajaran penjas di kenal banyak model-model pembelajaran antara lain model cooperative learning dan model langsung. Model Pembelajaran Cooperative Learning berajak dari dasar pemikiran”getting better together”, yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Melalui model pembelajaran cooperative learning, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam pembelajaran, melainkan bisa juga belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain. Pembelajaran Cooperative merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa berkerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama Eggen Kauchak, 1996:279 dalam Juliantine, dkk 2011:52. Pembelajaran Cooperative disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar sama-sama, siswa yang berbeda berlatar belakangnya. Jadi dalam pembelajaran cooperative siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa dan juga sebagai guru. Dengan berkerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah. Sedangkan model pembelajaran langsung menurut Arend, 1997 dalam Juliantine, dkk 2011:31 salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan Iwa Siswandi, 2013 Perbandingan Model Pembelajaran Cooperative Learning Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Di SMPN 2 Leuwigoong Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu deklaratif dan procedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan bertahap selangkah demi selangkah. Tujuan utama pembelajaran langsung direktif adalah untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar siswa. Beberapa temuan dalam teori perilaku di antaranya adalah pencapaian siswa yang dihubungkan dengan waktu yang digunakan oleh siswa dalam belajartugas dan kecepatan siswa untuk berhasil dalam mengajarkan tugas sangat positif. Dengan demikian, model pembelajaran langsung dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar terstruktur dan berorientasi pada pencapaian akademik. Guru berperan sebagai penyampaian informasi, dalam melakukan tugasnya, guru dapat menggunakan berbagai media, misalnya, film, tape recorder, gambar, peragaan, dsb. Informasi yang dapat di sampaikan dengan strategi direktif dapat berupa pengetahuan procedural, yaitu pengetahuan tentang bagaimana sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Dengan demikian pembelajaran langsung dapat didefenisikan sebagai model pembelajaran dimana guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung kepada siswa dan pembelajaran berorientasi pada tujuan dan di strukturkan oleh guru. Model ini sangat cocok jika guru menginginkan siswa menguasai informasi atau keterampilan tertentu. Gerten, Taylor Graves, 1999 dalam Juliantine, dkk 2011:31. Dari penjelasan di atas maka dapat disampaikan bahwa yang dimaksud dengan model pembelajaran langsung adalah: 1. Menyampaikan materiinformasi secara langsung dan bertahap untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar siswa. Iwa Siswandi, 2013 Perbandingan Model Pembelajaran Cooperative Learning Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Di SMPN 2 Leuwigoong Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. 3. Suatu pendekatan mengajar yang direncanakan khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang terstruktur dengan baik yang diajarkan dengan pola yang bertahap. 4. Salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan procedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan bertahap, selangkah demi selangkah Arends, 1997 dalam Juliantine, dkk 2011:31. Yang dimaksud pengetahuan deklaratif dapat diungkap dengan kata-kata adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan procedural yaitu pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Pendidikan jasmani memiliki berbagai macam aktifitas gerak yang terkandung didalamnya, salah satunya adalah permainan bolavoli, Bolavoli adalah salah satu materi ajar dalam penjas yang terdiri dari beberapa unsur yaitu diantaranya lari, lompat dan keduanya berhubungan dengan aktifitas fisik. Dalam permainan bolavoli dimulai dari servis dan penerimaan servis. Ketika siswa tidak bisa memainkan dua keterampilan, yaitu servis dan penerimaan bolavoli maka permainan tidak akan terjadi. Oleh karena itu dalam penelitian menulis memfokuskan pada keterampilan penguasaan gerak dasar teknik passing bawah. Mengacu kepada latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis ingin meneliti tentang “ Perbandingan Model Pembelajaran Cooperative Learning dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Passing Bawah Dalam Pembelajaran Bolavoli Di SMPN 2 Leuwigoong Garut”.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLI DI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN.

0 1 29

PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BOLAVOLI.

0 2 36

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETEPATAN LEMPARAN ATAS DALAM PERMAINAN SOFTBALL.

0 1 32

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN TAKTIS DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI.

0 0 63

PERBANDINGAN APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 21

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLAVOLI DI SMAN 1 CINIRU KUNINGAN - repository UPI S POR 0900578 title

0 0 4

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN BOLAVOLI - repository UPI T POR 1301740 Title

0 0 2

PENGARUH KETERAMPILAN MOTORIK TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

0 0 8

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 TINGGIMONCONG

0 9 303

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 TINGGIMONCONG

0 0 303