PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BOLAVOLI.

(1)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BOLAVOLI

(Studi Eksperimen SMA Negeri 15 Bandung)

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata satu (S1) pendidikan prodi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi

Oleh

YOGA NUGRAHA 0901418

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA


(2)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(3)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BOLAVOLI

Oleh Yoga Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Yoga Nugraha 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(4)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

YOGA NUGRAHA

PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BOLAVOLI (Studi Eksperimen SMA Negeri 15 Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd. NIP. 196807071992032001

Pembimbing II

Carsiwan, M.Pd. NIP. 197101052002121001

Mengetahui Ketua Program Studi


(5)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Drs. Mudjihartono, M.Pd. NIP. 196508171990011001


(6)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Yoga Nugraha NIM 0901418. Skripsi: Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing I Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd. dan Pembimbing II Carsiwan, M.Pd. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga, FPOK, Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran langsung terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar pada pembelajaran bolavoli dan bagaimana perbedaan pengaruh kedua model tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Desain penelitian One Group Pretest-Posttest Desain. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 15 Bandung sebanyak 40 siswa yang terdiri dari 20 orang kelompok model pembelajaran inkuiri dan 20 orang kelompok model pembelajaran langsung pada pembelajaran bolavoli. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive dengan pertimbangan aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler. Masing-masing model memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah waktu aktif belajar. Berdasarkan hasil uji beda terhadap keempat aspek kegiatan yaitu manajemen, instruksi, aktivitas belajar serta waktu menunggu dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan model pembelajaran langsung dengan pencapaian waktu aktif belajar 49.25%, sedangkan model pembelajaran pembelajaran langsung 46.18%. Kesimpulan model pembelajaran inkuiri dan pembelajaran langsung memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar pada pembelajaran bolavoli. Model pembelajaran inkuiri memiliki pengaruh lebih besar.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung, Jumlah Waktu Aktif Belajar.


(7)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Yoga Nugraha NIM 0901418. Script: The comparison Between The Inquiry Learning Model And The Direct Learning Model Towards The Increasing In

The Number Of Learning Active Times On The Volleyball Learning. It’s guided

by the 1st supervisor; Dr. Hj. Titie Juliantinie, M.Pd. and the 2nd supervisor ; Carsiwan, M.Pd. Studies Program and the Health Physical Education Recreation, Department of Physical Education, FPOK, Indonesia University of Education.

This research aims to know the influence of the inquiry learning model and the direct learning model towards the increasing in the number of learning active times on the Volleyball learning and how are the differences of the both models’ influence. This research uses the experiment method. The research design is One Group Pretest – Posttest Desain. The samples are students of grade X at SMA Negeri 15 Bandung. They are 40 students, consists of 20 students as the group of the inquiry learning model and 20 students as the group of the direct learning model on the Volleyball learning. Sampling is applied by purposive technique by the consideration they are active in the extracurricular activity. Each model has a significant influence on the number of learning active times. Based on the result of different tests to four aspects of the activities. They are management, instruction, learning activity and waiting time. It can be concluded that the inquiry learning model is better than the direct learning model by the achievement of learning active time is 49.25 %, while the direct learning model is 46.18 %. In conclusion, the inquiry learning model and the direct learning model have a significant influence towards the increasing in the the number of the learning active times on the Volleyball learning. The inquiry learning model has a bigger influence.

Key Words : The Inquiry Learning Model And The Direct Learning Model, The Number Of Learning Active Times


(8)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Penelitian ... 6

F. Definisi Istilah ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 8

B. Hakikat Pembelajaran ... 9

C. Model Pembelajaran ... 10

D. Model Pembelajaran Inkuiri ... 12

1. Konsep Model Pembelajaran Inkuiri ... 13

2. Karaktristik Model Pembelajaran Inkuiri ... 18

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri ... 20

4. Implikasi Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pembelajaran Bolavoli ... 22

E. Model Pembelajaran langsung ... 25

1. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Langsung ... 26

2. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung ... 27

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung ... 29

4. Implikasi Model Pembelajaran langsung Dalam Pembelajaran Bolavoli ... 32

F. Jumlah Waktu Aktif Belajar ... 34

G. Hakikat Pembelajaran Bolavoli ... 37

1. Prinsip dan Konsep Pembelajaran Bolavoli ... 38


(9)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Kerangka Pemikiran ... 43

I. Hipotesis Penelitian ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

A. Metode Penelitian ... 47

B. Desain Penelitian ... 48

C. Populasi ... 51

D. Sampel ... 52

E. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 53

F. Instrumen Penelitian ... 53

G. Prosedur Pengolahan Data ... 57

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN . 61 A. Hasil Pengolahan Data ... 61

B. Uji Normalitas dan Homogenitas ... 75

C. Uji Hipotesis ... 77

D. Diskusi Penemuan ... 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88

A. Kesimpulan ... 88

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90

LAMPIRAN – LAMPIRAN : A. Data Kelompok Model Pembelajaran Inkuiri ... 92

B. Data Kelompok Model Pembelajaran Langsung ... 108

C. Program Pembelajaran ... 124

D. Dokumentasi Penelitian ... 158

E. Surat Keputusan (SK) Penelitian ... 160

F. Surat Penelitian ... 165


(10)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia, hasil yang diharapkan itu akan dapat dicapai dalam waktu cukup lama. Oleh karena itu, jasmani dan olahraga terus ditingkatkan dan dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan. Hal ini tentu diperlukan suatu tindakan yang mendukung terciptannya pembelajaran yang kondusif.

Dalam dunia pendidikan kita banyak mengenal konssep-konsep pembelajaran yang mendukung terciptanya pembelajaran yang baik. Banyak cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket pengajarannya.

Pembelajaran pendidikan jasmani harus memiliki tujuan yang sejalan dengan tujuan pendidikan yang memberi kontribusi yang sangat berharga dan memberi inspirasi bagi kesejahteraan hidup manusia. Makna yang terkandung dalam pendidikan jasmani tidak sekedar pendidikan yang bersifat physical atau aktifitas fisik tetapi lebih luas lagi keterkaitannya dengan tujuan pendidikan secara menyeluruh serta memberi kontribusi terhadap kehidupan individu.

Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu, yang dimainkan dua regu yang masing–masing regu terdiri dari enam pemain. Saat ini telah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang digemari diseluruh lapisan masyarakat. Permainan bolavoli ini dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, dari anak–anak sampai orang dewasa, laki – laki dan perempuan, masyarakat kota ataupun masyarakat desa.


(11)

2

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan permainan yang bersifat rekreatif untuk mengisi waktu luang atau sebagai selingan setelah bekerja dan untuk menjaga kesegaran jasmani. Kemudian adanya perkembangan untuk meningkatkan prestasi diri, mengharumkan nama daerah, bangsa dan negaranya. Dengan adanya tuntutan prestasi yang setinggi-tingginya, maka permainan bolavoli sangat perlu adanya pembinaan prestasi secara serius sejak usia dini harus terus dilakukan, salah satunya melalui jalur pendidikan. Lembaga pendidikan dapat digunakan untuk melakukan pembinaan prestasi olahraga dikarenakan muatan kurikulum pendidikan jasmani di sekolah juga memuat pokok bahasan permainan bolavoli termasuk jalur pembinaan prestasi yang dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler.

Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan beregu, maka antara pemain harus bekerja sama dan saling mendukung agar menjadi regu yang kompak dan tangguh. Dengan demikian penguasan teknik dasar permainan bolavoli secara individual sangat diperlukan bagi seorang pemain bolavoli. Kesempurnaan dalam melaksanakan teknik-teknik dasar hanya dapat dikuasai dengan baik jika melakukan latihan yang teratur dan terprogram secara tepat. Metode-metode latihan yang tepat akan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh seorang pemain.

Pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran aktivitas permainan bolavoli di beberapa sekolah, menunjukkan bahwa banyak ditemukan masalah keaktifan belajar siswa, maka perlu diajarkan secara mendalam tentang model-model pembelajaran dalam permainan bolavoli untuk meningkatkan jumlah waktu aktif belajar siswa.

Dalam pembelajaran, seorang guru harus dapat menerapkan berbagai model pembelajaran dengan tujuan agar proses belajar mengajar menjadi bervariasi dan tidak membosankan. Seperti yang dikatakan Joyce dalam Tite, Toto dan Yunyun (2011: 7) bahwa:


(12)

3

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dan lain-lain.

Model-model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani menurut Metzler (2000: 159) menjelaskan bahwa :

There are seven instruction models that have shown to be effective in teaching physical education: direct instruction model, personalized for intraction model, cooperative learning model, the sport education model, peer teaching model, inquiry teaching model and the tactical games model.

Jadi menurut Metzler terdapat tujuh model pembelajaran dalam pendidikan jasmani yaitu: (1) model pembelajaran langsung (2) model pembelajaran personal (3) model pembelajaran kerjasama (4) model pembelajaran pendidikan olahraga (5) model pembelajaran kelompok (6) model pembelajaran inkuiri (7) model pebelajaran taktis.

Dari tujuh pembelajaran yang disebutkan, penulis mencoba mengkaji dua model pembelajaran yaitu model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran langsung yang akan diterapkan pada peningkatan jumlah waktu aktif belajar siswa pada pembelajaran bolavoli.

Pembelajaran berdasarkan inkuiri merupakan seni penciptaan situasi-situasi sedemikian rupa sehingga siswa mengambil peran sebagai ilmuwan. Dalam situasi-situasi ini siswa berinisiatif untuk mengamati dan menanyakan gejala alam, mengajukan penjelasan-penjelasan tentang apa yang mereka lihat,


(13)

4

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merancang dan melakukan pengujian untuk menunjang atau menentang teori-teori mereka, menganalisis data, menarik kesimpulan dari data eksperimen, merancang dan membangun model, atau setiap kontribusi dari kegiatan tersebut di atas. Sehingga memaksa siswa untuk berperan aktif dalam proses kegiatan pembelajaran. Dengan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran maka jumlah waktu aktif belajar siswa akan meningkat karena tuntutan dari pembelajaran inkuiri yaitu siswa harus aktif secara mandiri untuk merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis/ memprektekan dan mengambil kesimpulan.

Sedangkan kegiatan mengajar dalam model pembelajaran langsung cenderung diarahkan pada aliran informasi dari guru ke siswa, serta penggunaan metode ceramah terlihat sangat dominan. Pola mengajar kelihatan baku, yakni menjelaskan sambil menulis di papan tulis serta diselingi tanya jawab, sementara itu peserta didik memperhatikan penjelasan guru sambil mencatat di buku tulis. Siswa dipandang sebagai individu yang tugasnya hanya mendengarkan, mencatat, dan menghafal. Pembelajaran yang terjadi pada model langsung berpusat pada guru, dan tidak terjadi interaksi yang baik antara siswa dengan siswa. Sehingga pembelajaran langsung lebih cenderung pada pelajaran yang bersifat hapalan yang mentolerir respon-respon yang bersifat konvergen, menekankan informasi konsep, latihan soal, serta penilaiannya masih bersifat tradisional dengan paper and pencil test yang hanya menuntut pada satu jawaban yang benar. Dengan guru sebagai pusat pembelajaran, proses kegiatan belajar mengajar akan lebih terkendali. Waktu pun akan lebih efektif karena semuanya sudah di atur oleh guru. Guru yang bisa mengatur siswanya dengan baik maka akan menimbulkan keantusiasan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran. Dengan perintah guru pun, para siswa akan dituntut untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik tanpa ada siswa yang main-main.

Berdasarkan dari hal itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Perbandingan antara model pembelajaran inkuiri dan model


(14)

5

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran langsung terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar siswa pada pembelajaran bolavoli“, karena pada hal ini sangat penting dicari pengaruhnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian yang telah penulis kemukakan di atas, maka masalah khusus yang akan diteliti oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar pada pembelajaran bolavoli ? 2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran langsung terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar pada pembelajaran bolavoli ? 3. Dari kedua model pembelajaran tersebut manakah yang paling berpengaruh terhadap peningkatan jumah waktu aktif belajar siswa pada pembelajaran bolavoli ?

C. Tujuan Penelitian

Supaya penelitian ini mempunyai arah yang hendak dicapai, maka penelitian harus memiliki tujuan. Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar pada pembelajaran bolavoli.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran langsung terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar pada pembelajaran bolavoli.


(15)

6

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mengetahui model pembelajaran manakah yang paling berpengaruh dalam peningkatan jumah waktu aktif belajar siswa pada pembelajaran bolavoli.

D. Manfaat penelitian

Setelah penulis kemukakan sebelumnya uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka penulis mengharapkan manfaat atau pun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis, untuk memperoleh wawasan dan pemahaman yang mendalam tentang model pembelajaran inkuiri dan model pemelajaran langsung bagi peneliti dalam mengembangkan model pembelajaran lainnya.

2. Secara praktis, sebagai wawasan keilmuan bagi guru pendidikan jasmani dalam proses pendidikan jasmani melalui penerapan model dalam pembelajaran bolavoli.

E. Batasan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh hasil dari permasalahan penelitian yang timbul. Berangkat dari tujuan penelitian maka peneliti membatasi ruang penelitian agar terfokus dan jelas pada suatu masalah. Adapun pembatasan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana perbandingan antara model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran langsung terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar siswa pada pembelajaran bolavoli. Sehingga yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran langsung. Sedangkan yang menjadi variabel terikat


(16)

7

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah jumlah waktu aktif belajar yaitu mengenai manajemen, aktivitas belajar, intruksi dan waiting.

2. Untuk penelitian hanya pada cabang bolavoli.

3. Populasi penelitian adalah siswa SMA Negeri 15 Bandung, sedangkan sampel penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 15 Bandung.

4. Lokasi penelitian di SMA Negeri 15 Bandung.

F. Definisi Istilah

Supaya tidak terdapat salah tafsir dan untuk lebih memahami serta memudahkan penelitian yang peneliti lakukan, maka pada bagian ini penulis uraikan mengenai pengertian istilah–istilah yang digunakan dalam penelitian khususnya sesuai dengan masalah yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Perbandingan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah membandingkan dua hal/variable terhadap acuan yang sama.

2. Model pembelajaran Inkuiri menurut (Tite, Toto dan Yunyun; 2011: 80) adalah siswa didorong untuk terlibat secara aktif dalam menyelesaikan suatu topik permasalahan hingga sampai pada suatu kesimpulan.

3. Model pembelajaran langsung menurut Tite, Toto dan Yunyun (2011: 30) adalah model pembelajaran dimana guru mentraformasikan informasi atau keterampilan secara langsung kepada siswa dan pembelajaran berorientasi kepada tujuan dan distrukturkan oleh guru. 4. Jumlah waktu aktif belajar (JWAB) menurut Suherman (2009: 45)


(17)

8

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan waktu yang diperlukan untuk aspek lain, misal: pemanasan, penjelasan, demonstrasi, termasuk strategi atau style yang digunakan. 5. Siswa adalah seseorang yang sedang menempu ilmu sedalam mungkin

meskipun rela maupun tidak rela mengeluarkan biaya, segala jerih payah, dan lain-lain. Agar mencapai masa depan yang cerah.

6. Pembelajaran adalah interaksi antara guru dan peserta didik yang menciptakan suatu pengorganisasian atau pengaturan suatu kondisi lingkungan yang sebaik-baiknya untuk menunjang interaksi ilmu peserta didik.

7. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu, yang dimainkan dua regu yang masing–masing regu terdiri dari enam pemain.


(18)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Suatu hasil penelitian harus diuji melalui metode yang diterapkan, sehingga penerapan metode yang digunakan akan diketahui apakah penelitiannya berhasil atau gagal. Sudjana (2005: 25) menjelaskan bahwa “Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan terlaksana penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.”

Dalam suatu penelitian terdapat banyak metode penelitian yang berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh tujuan hingga rumusan masalah yang akan diteliti. Perlu adanya perbandingan lurus antara rumusan masalah yang hendak diteliti dengan metode penelitian yang digunakan. Ada beberapa jenis metode penelitian yang digunakan, diantaranya : metode historis, metode deskriptif dan metode eksperimen.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental. Sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau

treatment. Seperti yang diungkapkan Arikunto (2002 : 4) bahwa :

Eksperimen adalah suatu cara utuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu.


(19)

48

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam metode penelitian eksperimen ini akan digunakan oleh peneliti dalam mengetahui pengaruh dari perbandingan dua model pembelajaran yakni model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran langsung. Perbandingan kedua model pembelajaran ini akan menggunakan dua kelompok peserta didik dengan penerapan model pembelajaran yang berbeda. Jadi, dalam metode eksperimen ini harus ada dua faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang akan dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran langsung. Sedangkan variable terikat adalah jumlah waktu aktif belajar siswa pada pembelajaran bolavoli.

B. Desain Penelitian

Menurut Nazir (2011: 84) menyatakan bahwa “Desain penelitian adalah suatu proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.” Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain penelitian. Desain penelitian tersebut disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan.

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah One Group Pretest-Posttest Design. Karena desain tersebut digunakan untuk penelitian eksperimen serta terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap bentuknya variabel dependen. Jadi, hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengarui oleh variabel independen. Dalam konsep desain ini adanya pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, kemudian dari pretest tersebut menjadi penilaian awal dalam memberikan perlakuan hingga menuju posttest.

Langkah awal yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu menetapkan kelompok yang akan dijadikan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen tersebut yaitu model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran langsung.


(20)

49

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengenai one group pretest posttest design, Sugiyono (2011:75) menggambarkan sebagai berikut :

Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

Kelompok 1 Y1 X1 Y2

Kelompok 2 Y1 X2 Y2

Tabel 3.1 Desain Penelitian

(Sumber : Sugiyono dalam buku metode penelitian 2010: 75)

Keterangan :

Kelompok 1 : Kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri

Y1 : Pretest (sebelum diberi perlakuan)

X1 : Pemberian perlakuan model pembelajaran inkuiri

Y2 : Nilai posttest kelompok model pembelajaran inkuiri (setelah

diberi perlakuan)

Kelompok 2 : Kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran langsung

Y1 : Pretest (sebelum diberi perlakuan)

X1 : Pemberian perlakuan model pembelajaran langsung

Y2 : Nilai posttest kelompok model pembelajaran langsung

(setelah diberi perlakuan)

Berdasarkan desain diatas, penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dan kelas


(21)

50

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menggunakan model pembelajaran langsung terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar siswa pada pembelajaran bolavoli.

Untuk memberikan kemudahan dalam melakukan penelitian maka perlu adanya langkah-langkah kerja penelitian. Dengan demikian, maka penulis menggambarkan langkah-langkah penelitian sebagai berikut :

pretest

Populasi

Pengumpulan Data

Pretest Pretest

Hasil B Hasil A

Posttest Perlakuan

Pengolahan Dan Analisis Data

Perlakuan

posttest Sampel


(22)

51

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.2 Langkah-langkah Penelitian

(Sumber : Sugiyono dalam buku metode penelitian 2010: 70)

Adapun prosedur dari rancangan penelitian tersebut dari awal penelitian sampai akhir penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap I

a. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian

b. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian

c. Menghubungi pihak sekolah dan menghubungi guru mata pelajaran bersangkutan

d. Membuat surat izin penelitian e. Menentukan sampel penelitian

f. Mempersiapkan program pembelajaran 2. Tahap II

a. Memberikan pretest pada sampel penelitian untuk mengetahui keadaan awal

b. Memberikan perlakuan pada sampel penelitian yaitu dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran langsung

c. Memberikan posttest pada sampel penelitian untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan jumlah waktu aktif belajar siswa setelah diberi perlakuan

3. Tahap III

a. Mengolah dan menganalisis data hasil posttest

b. Menganalisis hasil penelitian

c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data untuk menjawab permasalahan penelitian


(23)

52

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Populasi

Dalam memecahkan suatu permasalahan penelitian diperlukan sumber data dan pada umumnya sumber data tersebut disebut populasi dan sampel penelitian. Penelitian memerlukan sejumlah objek yang akan diteliti dan populasi merupakan sumber data yang penting. Populasi memiliki peranan yang penting dalam suatu penelitian, karena populasi merupakan keseluruhan sumber data atau objek yang akan diteliti. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2010:

80) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Berdasarkan apa yang dikemukakan Sugiyono di atas mengenai populasi, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa populasi adalah suatu keseluruhan dari sekumpulan objek atau subjek sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 15 Bandung yang berjumlah 400 orang.

D. Sampel

Menurut Sugiyono (2010: 81) bahwa :

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 15 Bandung yang berjumlah 40 orang, didapat dari 10% dari jumlah populasi yang selanjutnya dibagi dua kelompok sama banyak yaitu 20 orang untuk kelompok model pembelajaran inkuiri dan 20 orang untuk model


(24)

53

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran langsung. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan Arikunto (2006: 112) bahwa :

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Adapun teknik pengambilan sampel pada penelitian ini penulis mempergunakan teknik sampling purposive atau sampel pertimbangan dimana pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi dan waktu pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut Lokasi : SMA Negeri 15 Bandung

Waktu : 02 September sampai dengan 30 September 2013, frekuensi pertemuan perminggu sebanyak 3 kali dalam seminggu

Penelitian dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan, sama seperti jumlah pertemuan pembelajaran pendidikan jasmani beresih dalam satu semester. Seperti yang dikemukakan Sarwono dan Ismaryati (1999: 43) dalam Guntara (2013: 43) bahwa “frekuensi jumlah ulangan latihan yang baik adalah dilakukan 5-6 per sesi latihan atau 2-4 kali per minggu”.

1. 5 sesi X 2 kali perminggu = 10 kali pertemuan. (minimal) 2. 5 sesi X 3 kali perminggu = 15 kali pertemuan. (sedang) 3. 5 sesi X 4 kali perminggu = 20 kali pertemuan. (maksimal)

Penelitian ini dilakukan sebayak 12 kali pertemuan. Dengan catatan melihat dari hasil peningkatan pembelajaran siswa. Apabila selama 12 kali


(25)

54

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertemuan tersebut telah mengalami suatu perubahan atau peningkatan yang siap untuk di tes akhir.

F. Instrument Penelitian

Agar surat penelitian menjadi lebih konkrit, maka perlu ada data yang diambil dengan cara tes. Data tersebut diambil diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan data akhir pada akhir eksperimen. Tujuannya yaitu agar mengetahui pengaruh hasil perlakuan dan perbandingnnya yang merupakan tujuan akhir eksperimen.

Dalam penelitian ini diperlukan instrumen penelitian. Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang dinilai akurat untuk mengumpulkan dan memperoleh data. Seperti yang dikemukakan Arikunto (2002: 121) bahwa :

“Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu mode.” Instrumen pada penelitian ini adalah observasi. Observasi menurut Sugiyono (2011: 145) adalah “Merupakan suatu proses yang kompleks suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.”

Hal-hal yang mendukung dan diperlukan dalam observasi pada penelitian ini adalah :

1. Tes a. Pretest

Pretest digunakan untuk mengukur jumlah waktu aktif belajar siswa pada saat pembelajaran bolavoli di awal penelitian.

b. Posttest

posttest digunakan untuk mengukur jumlah waktu aktif belajar siswa pada saat pembelajaran bolavoli setelah berakhirnya pemberian treatment. Treatment yang diberikan yaitu pemberian model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran langsung pada pembelajaran bolavoli.


(26)

55

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Format Lembar Observasi

Format lembar observasi merupakan alat yang bisa digunakan untuk memberikan penilaian dalam melakukan pretest dan posttest. Dalam menghitung dan membuat lembar observasi yang digunakan untuk menentukan jumlah waktu aktif belajar siswa penulis merujuk kepada duration recording. Dengan duration recording dapat mengungkapkan kategori apa saja yang ada dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Ada empat kategori aktivitas dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani seperti yang diungkapkan Suherman (2009: 115) :

a. Manajemen (M) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) melakukan aktivitas yang bersifat manajerial. Misalnya : pergantian bentuk latihan, menyimpan dan mengambil bola, mendengarkan aturan-aturan dalam mengikuti pelajaran, ganti pakaian, kehadiran.

b. Aktifitas belajar (A) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) melakukan aktifitas belajar secara aktif (misal : menangkap bola, melempar bola, berlari)

c. Intruksi (I) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) untuk mendengarkan informasi bagaimana melakukan keterampilan (melihat demonstrasi, mendengarkan instruksi penampilan)

d. Waiting (W) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) tetapi tidak termasuk dalam ketiga kategori diatas (misalnya: tunggu giliran, sebagian besar siswa diam atau ngobrol tidak melakukan kegiatan yang ditugaskan, menunggu guru untuk memberikan instruksi).

Setelah melihat pemaparan tentang kategori aktivitas proses pembelajaran pendidikan jasmani, maka peneliti akan mengaplikasikannya dalam pembelajaran bolavoli di SMA Negeri 15 Bandung. Penulis merujuk pada format gabungan analisis pemanfaatan waktu dan proporsi jumlah siswa yang dijelaskan Suherman (2009: 33) namun disederhanakan kembali mengingat dalam penelitian ini hanya pemanfaatan waktu yang ingin diketahui


(27)

56

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(pemanfaatan jumlah waktu aktif belajar). Maka format lembar observasinya sebagai berikut :

No Stopwatch Alokasi fokus Jumlah siswa fokus 1 0:01:00

2 0:02:00 3 0:03:00 4 0:04:00 5 0:05:00 6 0:06:00 Dst

Tabel 3.3 Format Observasi Penelitian

(Sumber : Suherman dalam revitalisasi pengajaran dalam pendidikan jasmani 2009 : 33)

Langkah–langkah pelaksanaan penggunaan lembar observasi : a. Hidupkan stopwatch sejak awal sampai akhir pembelajaran

b. Berikan tanda cek pada kolom stopwatch sesuai dengan berkurangnya waktu dalam stopwatch

c. Berikan tanda cek (X) pada kolom alokasi fokus segera setelah guru menyuruh siswa melakukan aktivitas fisik fokus tujuan.

d. Pada saat yang sama tuliskan jumlah siswa yang melakukan aktivitas fisik fokus tujuan pada kolom “siswa fokus”


(28)

57

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Penghitungan jumlah siswa yang melakukan aktivitas fisik fokus tujuan pada menit berikutnya dilakukan segera setelah waktu memasuki menit berikutnya

f. Penghitungan jumlah siswa fokus tujuan hanya dilakukan manakala pada kolom sebelumnya terdapat tanda cek (X).

Setelah jam pelajaran pada pembelajaran bolavoli berakhir data tersebut diolah dan dihitung. Cara perhitungannya adalah sebagai berikut :

Proporsi waktu aktif belajar = jumlah alokasi waktu fokus x 100 Jumlah alokasi waktu

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan bukti dari segala kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian berlangsung. Kegiatan yang didokumentasikan yaitu berupa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti maupun kegiatan yang dilakukan oleh siswa serta kegiatan lain yang dianggap mendukung dalam peroses penelitian. Dokumentasi tersebut berupa hasil pemotretan selama kegiatan berlangsung.

G. Prosedur Pengolahan Data

Setelah dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data dengan statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan menggunakan prosedur rumus sebagai berikut :

1. Mencari rata-rata( ) dari setiap kelompok data dengan rumus :


(29)

58

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan tanda dalam rumus tersebut adalah :

: rata-rata yang dicari

:

jumlah nilai data

: jumlah sampel suatu kelompok

2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan rumus :

Keterangan tanda dalam rumus tersebut adalah : : simpangan baku yang dicari

:

jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata : jumlah sampel suatu kelompok

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan liliefors. Prosedur yang digunakan sebagai berikut :

a. Pengamatan

,

, …

dijadikan bilangan baku

,

,

dengan menggunakan rumus :

( dan masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel)

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang


(30)

59

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Selanjutnya menggunakan porsi hitung

,

, …

.

jika proporsi ini dinyatakan

,

maka :

d. Menghitung selisih

kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan L0 dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah tolak

hipotesis nol jika L0 diperoleh dari data pengamatan melebihi L

dari daftar tabel. Dalam hal lainnya nol diterima.

4. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus :

Kriteria pengujian homogenitas adalah terima hipotesis jika Fhitung

lebih kecil dari Ftabel distribusi dengan derajat kebebasan =

dengan taraf nyata (α) = 0,01.

5. Pengujian signifikan peningkatan jumlah waktu aktif belajar siswa, menguji kesamaan dua rata-rata (satu pihak). Dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat menggambarkan bahwa terdapat perbedaan atau tidak mengenai peningkatan jumlah waktu aktif belajar siswa di SMA Negeri 15 Bandung yang diberikan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran langsung pada pembelajaran bolavoli. Sedangkan syarat untuk menguji perbedaan dua rata-rata, yaitu datanya harus berdistribusi normal dan variansinya homogen. Jika berdistribusi


(31)

60

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

normal dan homogen maka rumus statistik yang digunakan yaitu uji t, dengan rumus sebagai berikut :

Tetapi sebelum uji t, terlebih dahulu dicari variansi gabungan ( ), dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan tanda dalam rumus tersebut adalah : : nilai t yang dicari (thitung)

:

simpangan baku gabungan : jumlah sampel kelompok 1

:

jumlah sampel kelompok 2

: rata-rata kelompok 1

: rata-rata kelompok 2

: varians kelompok 1 : varians kelompok 2


(32)

61

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian, maka teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasional sederhana. Kriteria pengujian adalah terima H0 jika t < t1 – α, dalam hal lain tolak hipotesis, dengan peluang pada (α = 0,095) dengan derajat kebebasan (dk)


(33)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian tersebut dan hasil pengolahan data maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran inkuiri memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar pada pembelajaran bolavoli. 2. Model pembelajaran langsung memiliki pengaruh signifikan terhadap

peningkatan jumlah waktu aktif belajar pada pembelajaran bolavoli. 3. Model pembelajaran inkuiri memiliki pengaruh lebih signifikan

terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa dibanding model pembelajaran langsung pada pembelajaran bolavoli.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh telah dirumuskan baik berupa hasil penelitian, pembahasan hasilnya, maupun beberapa kesimpulan, maka ditarik beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Setiap model pembelajaran memiliki keuntungan dan kelemahan. Oleh karena itu penerapan model pembelajaran bolavoli perlu mempertimbangkan kesesuaian model dengan tujuan pembelajaran. Selain itu penerimaan siswa terhadap model pembelajaran sangat penting agar pengalaman belajar bolavoli yang diperoleh menyenangkan dan mendorong siswa agar berpikir kritis dan menyelesaikan masalah.

2. Bagi Pihak sekolah

Memberikan kebebasan kepada guru agar mengembangkan model-model pembelajaran bola voli yang tepat. Selain itu kebebasan


(34)

89

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada guru akan mendorong kreativitas dan inovasi pembelajaran bolavoli yang akan memperkaya pengalaman guru dalam memfasilitasi siswa berinteraksi dalam proses pembelajaran

3. Untuk penelitian Selanjutnya

Dilakukan penelitian dengan model-model pembelajaran sejenis dengan jumlah sampel yang lebih luas.


(35)

90

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung : FPOK UPI.

Ahmad, Nuril. (2007). Panduan Olahraga Bolavoli. Jakarta : Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.

Guntara, Ega. (2013). Perbandingan Antara Model Pembelajaran Langsung dan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Penguasaan Gerak Lompat Jauh di Kelas VII SMP Karya Pembangunan Baros Kabupaten Bandung. Skripsi Program Sarjana pada FPOK Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung :

Repository.upi.edu

Juliantine, Subroto dan Yudiana. (2011). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI.

Mahendra, Agus. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI.

Ma’mun, A. Subroto, T. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam

Permainan Bolavoli. Bandung : FPOK UPI.

Kurnia, Mega. (2011). Perbandingan Model Pembelajaran Pendidikan Olahraga dengan Teacing Games For Understanding (TGFU) Terhadap Hasil Belajar Permainan Bolavoli di SMAN 2 Cimahi. Skripsi Program Sarjana pada FPOK Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung:

Repository.upi.edu

Metzler, W., M.(2000). Instructional Models For Physical Education. GEORGIA STATE UNIVERSITY.

Nazir, Moh. (2011). Metode Penelitian. Bogor : GHAIRA INDONESIA.

Rosdiani, Dini. (2012). Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : ALFABETA.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta : PT RAJAGRAFINDO PERSADA.


(36)

91

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, Wina. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.

Subroto dan Yudiana, (2010). Modul Permainan Bola Voli. Bandung : FPOK UPI.

Sudjana, (2005). Metoda Statistika. Bandung : TARSITO.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : ALFABETA.

Sugiyono, (2010). Statistik dan Penelitian. Bandung : ALFABETA.

Suherman, Adang. (2009). Revitalilisasi Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung : CV BINTANG WARLIARTIKA.

Wena, Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : PT BUMI AKSARA


(1)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

normal dan homogen maka rumus statistik yang digunakan yaitu uji t, dengan rumus sebagai berikut :

Tetapi sebelum uji t, terlebih dahulu dicari variansi gabungan ( ), dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan tanda dalam rumus tersebut adalah : : nilai t yang dicari (thitung)

:

simpangan baku gabungan : jumlah sampel kelompok 1

:

jumlah sampel kelompok 2

: rata-rata kelompok 1

: rata-rata kelompok 2

: varians kelompok 1 : varians kelompok 2


(2)

61

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian, maka teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasional sederhana. Kriteria pengujian adalah terima H0 jika t < t1 – α, dalam hal lain

tolak hipotesis, dengan peluang pada (α = 0,095) dengan derajat kebebasan (dk)


(3)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian tersebut dan hasil pengolahan data maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran inkuiri memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah waktu aktif belajar pada pembelajaran bolavoli. 2. Model pembelajaran langsung memiliki pengaruh signifikan terhadap

peningkatan jumlah waktu aktif belajar pada pembelajaran bolavoli. 3. Model pembelajaran inkuiri memiliki pengaruh lebih signifikan

terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa dibanding model pembelajaran langsung pada pembelajaran bolavoli.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh telah dirumuskan baik berupa hasil penelitian, pembahasan hasilnya, maupun beberapa kesimpulan, maka ditarik beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Setiap model pembelajaran memiliki keuntungan dan kelemahan. Oleh karena itu penerapan model pembelajaran bolavoli perlu mempertimbangkan kesesuaian model dengan tujuan pembelajaran. Selain itu penerimaan siswa terhadap model pembelajaran sangat penting agar pengalaman belajar bolavoli yang diperoleh menyenangkan dan mendorong siswa agar berpikir kritis dan menyelesaikan masalah.

2. Bagi Pihak sekolah

Memberikan kebebasan kepada guru agar mengembangkan model-model pembelajaran bola voli yang tepat. Selain itu kebebasan


(4)

89

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada guru akan mendorong kreativitas dan inovasi pembelajaran bolavoli yang akan memperkaya pengalaman guru dalam memfasilitasi siswa berinteraksi dalam proses pembelajaran

3. Untuk penelitian Selanjutnya

Dilakukan penelitian dengan model-model pembelajaran sejenis dengan jumlah sampel yang lebih luas.


(5)

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung : FPOK UPI.

Ahmad, Nuril. (2007). Panduan Olahraga Bolavoli. Jakarta : Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.

Guntara, Ega. (2013). Perbandingan Antara Model Pembelajaran Langsung dan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Penguasaan Gerak Lompat Jauh di Kelas VII SMP Karya Pembangunan Baros Kabupaten Bandung. Skripsi Program Sarjana pada FPOK Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung :

Repository.upi.edu

Juliantine, Subroto dan Yudiana. (2011). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI.

Mahendra, Agus. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI.

Ma’mun, A. Subroto, T. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam

Permainan Bolavoli. Bandung : FPOK UPI.

Kurnia, Mega. (2011). Perbandingan Model Pembelajaran Pendidikan Olahraga dengan Teacing Games For Understanding (TGFU) Terhadap Hasil Belajar Permainan Bolavoli di SMAN 2 Cimahi. Skripsi Program Sarjana pada FPOK Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung:

Repository.upi.edu

Metzler, W., M.(2000). Instructional Models For Physical Education. GEORGIA STATE UNIVERSITY.

Nazir, Moh. (2011). Metode Penelitian. Bogor : GHAIRA INDONESIA.

Rosdiani, Dini. (2012). Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : ALFABETA.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta : PT RAJAGRAFINDO PERSADA.


(6)

91

Yoga Nugraha ,2014

Perbandingan Antara Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bolavoli. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, Wina. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.

Subroto dan Yudiana, (2010). Modul Permainan Bola Voli. Bandung : FPOK UPI.

Sudjana, (2005). Metoda Statistika. Bandung : TARSITO.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : ALFABETA. Sugiyono, (2010). Statistik dan Penelitian. Bandung : ALFABETA.

Suherman, Adang. (2009). Revitalilisasi Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung : CV BINTANG WARLIARTIKA.

Wena, Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : PT BUMI AKSARA