8
Kelemahan Pendekatan Ekploratory Discovery Sudirman 1989:171 adalah sebagai berikut:
1. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima
informasi dari guru secara apa adanya. 2.
Guru juga dituntut mengubah kebiasaan mengajarnya yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi sebagai fasilitator, motivator, dan
pembimbing siswa dalam belajar. 3.
Banyak memberikan kebebasan pada siswa dalam belajar, tetapi kebebasan itu tidak menjamin siswa belajar dengan baik dalam arti
mengerjakannya dengan tekun, dan terarah. 4.
Dalam pelaksanaanya memerlukan penyediaan berbagai sumber belajar dan fasilitas yang memadai yang tidak selalu mudah disediakan.
5. Cara belajar siswa dengan metode eksploratory discovery menuntut
bimbingan guru yang lebih baik.
b. Langkah-Langkah dalam Pengaplikasian Pendekatan Eksploratory
Discovery
Tahap yang harus ditempuh dalam Pendekatan Eksploratory Discovery menurut Sagala 2009:197 yaitu:
a. Perumusan masalah
b. Penetapan jawaban sementara
c. Peserta didik mencari informasi, data, fakta, yang diperlukan untuk
menjawab atau memecahkan masalah. d.
Menarik kesimpulan dari jawaban
2. Pelajaran Sains IPA
a. Pengertian Pelajaran Sains IPA
IPA Sains merupakan salah satu kumpulan ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta, baik ilmu pengetahuan yang mempelajari alam
semesta yang bernyawa ataupun yang tak bernyawa dengan jalan mengamati
9
berbagai jenis dan perangkat lingkungan alam serta lingkungan alam buatan. Pendidikan Sains di SD bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri
dan alam sekitar. Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa
mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat
membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar Depdiknas 2004:33.
b. Tujuan Pelajaran Sains IPA
Tujuan pemberian pelajaran IPA atau sains adalah agar siswa mampu memahami dan menguasai konsep-konsep IPA serta keterkaitan dengan
kehidupan nyata. Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar dalam Garis-garis Besar Program
Pengajaran GBPP Sekolah Dasar dinyatakan bahwa tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains adalah sebagai berikut:
1. Menanamkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif
terhadap teknologi dan masyarakat. 2.
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat
keputusan. 3.
Menanamkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. 4.
Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains kehidupan sehari-hari.
5. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam. 6.
Menghargai ciptaan Tuhan akan lingkungan alam.
10
c. Fungsi Pelajaran Sains IPA
Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar Depdikbud 19931994:97-98. Mata Pelajaran IPA berfungsi untuk:
1 Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis lingkungan alam dan
lingkungan buatan yang berkaiatan dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
2 Mengembangkan keterampilan proses.
3 Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk
meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari. 4
Mengembangkan kemajuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan
sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
d. Kondisi Pembelajaran Sains di SD