12
Dalam prosesnya, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan tes dan observasi. Tes digunakan untuk mengumpulkan data
kuantitatif hasil belajar siswa. Dan observasi digunakan untuk menilai proses belajar mengajar menggunakan pendekatan eksploratory discovery.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil belajar pada siklus I diketahui bahwa tindakan yang dilakukan guru berupa penerapan pendekatan eksploratory discovery ternyata
dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV dan mengurangi jumlah siswa yang belum tuntas dalam proses pembelajaran. Dilihat dari hasil
IPA pada siswa kelas IV sudah mengalami peningkatan yaitu dari rata-rata ulangan sebelum siklus sebesar 58,21 menjadi 68,57. Tetapi rata-rata tersebut
belum menunjukkan peningkatan signifikan karena rata-rata hasil belajar pada sikus I masih dibawah kriteria ketuntasan minimal yaitu 68,57
Rendahnya pencapaian ketuntasan belajar disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
a. Guru kurang menguasai kelas.
b. Terbatasnya media dan alat peraga yang ada.
c. Siswa kurang memehami materi yang diberikan guru.
Untuk mengatasi kendala tersebut, peneliti menerapkan beberapa langkah diantaranya sebagai berikut:
a. Untuk lebih mengusai kelas, guru meminta siswa untuk membuat
kelompok. Selama proses pembelajaran guru juga lebih sering untuk berkeliling memantau kondisi siswa.
b. Untuk mengatasi terbatasnya media dan alat peraga yang ada, guru
mencoba mengoptimalkan alat peraga yang ada dan menghubungkan materi dengan kondisi yang sebenarnya.
13
c. Agar materi yang diberikan dapat lebih dipahami siswa, guru
menghubungkan dan mencontohkanny ke kehidupan yang sebenarnya. Guru juga melakukan pengulangan terhadap materi-materi yang diberikan.
Berdasarkan pengamatan terhadap hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan peneliti dengan menerapkan
pendekatan eksploratory discovery menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dalam proses pembelajaran IPA.
Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan eksploratory discovery pada siklus II mengalami peningkatan rata
-rata daripada nilai rata-rata pada siklus I. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus II sudah cukup signifikan karena rata-rata secara klasikal sudah berada
diatas standar ketuntasan minimal yaitu 76,42. Pada pembelajaran siklus II permasalahan yang muncul tidak begitu berarti artinya hampir semua anak
telah mengikuti pembelajaran dengan baik dalam proses belajar mengajar.
2. Pembahasan